Erland Putra, seorang petarung handal, dia menjadi korban penculikan saat dirinya masih bayi dan mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya. Padahal dia anak dari seorang mafia.
Setelah dewasa dia malah mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya.
Sebuah pertemuan tidak sengaja mempertemukan dirinya dengan seorang gadis di masa lalu, gadis yang pernah dia tolong saat gadis itu di culik oleh ayah angkatnya. Gadis itu bernama Eliana, seorang CEO cantik yang sangat angkuh.
Karena Eliana mengetahui Erland adalah orang yang menolongnya dulu, membuat dia terobsesi ingin memiliki Erland. Padahal Eliana akan membenci Erland jika dia tahu siapa Erland sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Eliana berhasil mengusir si tante genit dengan caranya sendiri membuat Erland dan Rizal bergidik ngeri. Mereka berdua menjadi gemeteran dan saling mendorong untuk menghadap klien barunya itu, apalagi terdapat beberapa bodyguard di depan kantor.
"Kamu saja!" Rizal mendorong Erland.
Tapi Erland malah berbalik mendorong Rizal untuk menghadapi Eliana "Kamu saja!"
"Lah kan kamu calon suaminya?"
Akhirnya mereka berdua sepakat untuk menghadapi Eliana bersama-sama.
"Ada keperluan apa kamu kesini?" tanya Rizal pada Eliana, dia memegang tangan kanannya yang gemetaran mengingat perlakuan Eliana pada tante genit itu sampai si tante memilih pergi karena ketakutan.
"Meminta pertanggungjawaban." jawab Eliana dengan santai.
"Tanggung jawab? Apa dia menghamilimu?" tanya Rizal sambil menunjuk Erland.
"Aishhh... aku masih perjaka." Erland tidak terima di tuduh seperti itu. Dia baru sadar dia pernah bilang pada asistennya Eliana bahwa dia akan melakukan apa saja untuk menebus kesalahannya.
"Apa kamu baik-baik saja? Aku minta maaf soal yang waktu itu, kamu berada dalam bahaya karena aku." Erland mengatakannya dengan sungguh-sungguh.
"Oke, aku maafin kamu. Tapi kamu harus memenuhinya janji kamu untuk melakukan apa saja untuk menebus kesalahan kamu." jawab Eliana dengan nada datar.
"Tentu saja, kamu bisa menyewa jasa aku gratis selama satu bulan, aku bisa menjadi bodyguard kamu, atau supir kamu, atau OB kamu, atau..."
Eliana memotong perkataan Erland, "Aku ingin kamu menikahiku." Dengan gampangnya Eliana mengatakannya seolah pernikahan itu hanya sebuah permainan.
Erland dan Rizal terbelalak mendengarnya.
Erland akui Eliana memang sangat cantik bahkan nyaris sempurna, tapi Eliana memiliki kepribadian yang mengerikan jauh dari kata cewek yang lemah lembut dan manis, membuat Erland merinding memikirkannya.
"Ahahaha... kamu bisa bercanda juga." Erland pura-pura tertawa. Rizal juga sama ikut tertawa.
"Aku tidak bercanda, aku serius. Aku ingin kita menikah."
Erland berhenti tertawa, dia menghela nafas, "Emm... dengarkan aku nona, pernikahan itu bukan lah main-main. Dan aku gak mungkin menikahi wanita yang sama sekali tidak aku kenal."
"Namamu Erland, dan namaku Eliana. Aku rasa sekarang kita sudah saling mengenal."
Erland merasa frustasi, "Kata mengenal itu bukan lah sebuah pertukaran nama, tapi kita harus tau karakter kita masing-masing."
Eliana terkekeh, "Sepertinya kamu salah paham, aku ingin menikah dengan kamu bukan karena aku memiliki perasaan padamu, tapi aku ingin menyewamu."
"Berapa biaya sewanya?" tanya Rizal dengan nada penasaran.
"Aishhh..." Erland mendeliki Rizal.
"Seharga mobilku."
"Mobil?" Erland mengerutkan keningnya.
"Gara-gara kamu aku kehilangan Marquez ku,"
"Apa kamu mencelakai pacarnya?" bisik Rizal pada Erland.
"Marquez itu mobilnya." jawab Erland dengan pelan.
Rizal tak bisa menahan tawanya, dia tertawa meledak, seketika dia terdiam begitu mengetahui Eliana memperhatikannya.
"Mobilku di rusak oleh para gangster sialan itu, padahal aku baru membelinya satu minggu yang lalu. Kalian tahu harganya berapa?"
Erland dan Rizal menggelengkan kepala.
"20 miliyar."
Rizal langsung cegukan mendengar harga mobil itu.
"Du-du-dua puluh miliyar?" Erland mengulangi perkataan Eliana sambil membulatkan matanya. Dia merinding mendengar harga mobil itu, bahkan untuk biaya pernikahan dia dan Chelsea saja hanya mencapai 100 juta, jauh dari kata miliyaran.
"Iya kamu pilih saja mau menikah dengan aku atau membayar kerugian yang aku dapatkan." Eliana mengatakannya dengan nada mengancam.
Rizal segera pergi meninggalkan mereka berdua karena cegukannya makin parah, dia harus segera minum di pentry.
Erland menghela nafas, "Kenapa pilihannya harus sesulit itu? Apa tidak ada pilihan lain?"
"Tidak ada."
Erland terus berpikir dengan keras, dia tidak ingin mengorbankan masa depannya untuk menikah dengan gadis yang baru dikenalinya itu, apalagi gadis seperti Erland yang terlihat sangat angkuh dan mengerikan. Terlebih lagi dia masih mengharapkan Chelsea kembali padanya. Tapi Erland juga tidak sanggup membayar uang sebanyak itu.
"Emm... aku... aku akan ganti rugi mobil kamu itu." Jawab Erland dengan penuh rasa percaya dirinya padahal dia juga tidak tau cara mendapatkan uang sebanyak itu dari mana.
"Oke, aku beri waktu empat hari." jawab Eliana dengan santai.
Erland terkejut mendengarnya, "Empat hari? 1 tahun saja bagaimana?"
"Tidak ada kata tawar menawar, selama empat hari itu aku akan terus mengawasi kamu." Setelah berkata begitu Eliana memilih pergi meninggalkan Erland.
Erland memijat-mijat kepalanya yang pusing, nafasnya terasa begitu berat, rahangnya mengeras, "Mengapa hari itu dia harus memakai mobil semahal itu?" gerutunya.
Jika waktu bisa diulang kembali, seharusnya dia tidak usah masuk ke dalam mobil Eliana.
Erland memandangi Eliana yang berjalan ke luar kantor, mimpi apa dia semalam sampai bisa dilamar oleh seorang malaikat maut.
"Astaga! 20 miliyar bro, elu mau dapatin uang itu dari mana selama empat hari?" tanya Rizal begitu memastikan Eliana sudah pergi dari sana.
"Gue juga bingung, beneran sumpah." Erland tidak bisa berpikir dengan jernih.
"Kalau gue jadi lu, gue mending memilih nikahin dia lah. Cantik banget lho ya walaupun terlihat galak siapa tau memiliki sisi manisnya."
"Kalau aku menikah sama dia walaupun hanya suami bayaran, terus Chelsea tau itu, bagaimana?" Erland memang memilih untuk tidak menghubungi Chelsea selama mereka putus agar Chelsea bisa menyadari hatinya bagaimana saat beberapa hari tanpa Erland.
"Kamu terlalu dibutakan cinta, cewek kayak gitu gak pantas di perjuangan. Kayak habis manis sepah dibuang tau gak,"
...****************...
Benar saja kata Rizal, Chelsea sama sekali tidak memikirkan Erland, karena hari-harinya kini dipenuhi dengan seorang Ruben. Bahkan mereka hampir tiap hari melakukan hubungan badan.
Chelsea begitu menikmati disetiap hentakan saat Ruben terus memompa tubuhnya, bahkan kini dia yang berada di atas Ruben, berpacu kuda dengan begitu indah, bergerak dengan liar, dia telah terbuai dengan semua rayuan dan sentuhan Ruben.
Sampai akhirnya mereka mengerang panjang merasakan ada yang tumpah di bawah sana.
Ruben memposisikan dirinya berasa di samping Chelsea dan memeluknya sambil memainkan dua benda favoritnya.
"Mas..."
"Kenapa?"
"Kira-kira kapan kamu nikahin aku. Orang tua aku nunggu banget lho buat kamu melamar aku."
Ruben terdiam sejenak, "Emm... kenapa kita harus buru-buru sayang. Kita kan baru pacaran 5 bulan lho."
"Iya tapi kan..."
Ruben mengecup bibir Chelsea sebentar agar Chelsea diam, "Suatu saat nanti aku pasti akan melamar kamu. Jadi kita nikmatin aja dulu hubungan kita sekarang ini ya."
Chelsea terpaksa menganggukkan kepala.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....
pertemukan lah.. 😂😂