NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Trauma masa lalu
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Jiwanya tidak terima di saat semua orang yang dia sayangi dan dia percaya secara bersama-sama mengkhianatinya. Di malam pertama salju turun, Helena harus mati di tangan anak asuhnya sendiri.

Julian, pemuda tampan yang berpendidikan dibesarkan Helena dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tega menghunuskan belati ke jantungnya.

Namun, Tuhan mendengar jeritan hatinya, ia diberi kesempatan untuk hidup dan memperbaiki kesalahannya.

Bagaimana kisah perjalanan Helena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aturan

"Apa? Aku harus tinggal di sini? Yang benar saja! Tidak adakah kamar lain yang lebih layak?" protes Lusiana saat tiba di kamarnya yang dipenuhi tumpukan karung beras dan bahan makanan lainnya.

"Hanya ini kamar yang tersisa," jawab Lina seraya memanggil para pekerja laki-laki untuk memindahkan karung-karung tersebut.

"Aku ingin tinggal di kamar tamu, bukan di sini. Tempat ini sangat tidak cocok denganku," tolak Lusiana yang berbalik hendak pergi. Ia berencana menemui Ferdinan secara diam-diam.

Namun, tangan Lina membentang lebar, menghalangi jalannya. Di belakangnya berdiri tiga orang pelayan lain yang siap membantu.

"Maaf, Nona! Kamar tamu disediakan hanya untuk mereka yang terhormat, bukan untuk Anda. Nyonya sudah memerintahkan kami untuk mengawasi Anda. Silahkan!" ujar Lina seraya mempersilahkan Lusiana untuk memasuki kamarnya setelah dibersihkan.

Tak ada ranjang lebar, tak ada kasur empuk untuk dia tempati. Hanya sebuah kasur lantai tipis yang cukup untuk menampung dirinya seorang. Itulah yang disediakan Helena untuknya.

"Ini lebih pantas disebut kandang dari pada kamar." Ia melirik Lina penuh kebencian.

"Oh, jika Anda lebih menyukai tinggal di kandang, maka nyonya kami memiliki kandang kuda di bagian belakang taman ini. Pak Darma yang akan mengantar Anda ke sana," sambar Lina sembari menahan tawa melihat reaksi bodoh yang ditunjukkan wajah Lusiana.

"Malam sudah larut, silahkan Anda beristirahat. Jangan sampai kedinginan karena salju turun sangat lebat malam ini," lanjut Lina seraya mengulurkan tangan ke kamar meminta Lusiana untuk segera masuk.

Dia berubah pucat, menghentakkan kaki kesal sembari masuk ke kamar dan membanting pintu dengan sangat keras. Lina dan yang lainnya tersenyum dan pergi ke kamar masing-masing.

"Pelayan rendahan kurang ajar! Beraninya dia merendahkan aku seperti ini. Lihat saja, saat aku yang menjadi nyonya di rumah ini aku tidak akan mengampuni mereka semua!" geramnya kesal.

Ia menatap jijik ruangan itu meski sudah dibersihkan. Menendang kasur lantai yang keras, tapi tak ada yang bisa lakukan selain menerima keadaan saat ini. Akhirnya, dia merebahkan diri di atasnya, menutupi tubuh dengan selembar kain yang disediakan di sana. Lusiana benar-benar sial. Niat datang untuk menikmati kemewahan, tapi saat tiba justru lebih rendah dari pada pembantu.

"Makan bersama pembantu, tidur pun di kamar pembantu. Aku akan marah jika Ferdinan tidak menyiapkan apapun untukku," gumam Lusiana berharap Ferdinan akan melakukan sesuatu untuk membuatnya senang.

****

Tengah malam buta, salju nasih turun dengan lebatnya. Para pelayan dan pekerja sudah berada di kamar mereka masing-masing. Tak ada satu pun yang berkeliaran di luar. Kecuali mereka yang bertugas berpatroli di tengah malam.

Helena melirik pintu kamar, baru saja melihat sesosok bayangan melintas di sana. Ia membuka mata, iris coklatnya berputar menatap Keano yang sedang terlelap di sampingnya. Ia tersenyum, mengusap wajah mungil itu.

Aku ingat betul, malam ini mereka berdua akan menghabiskan waktu bersama di ruang kerja Ferdinan. Hanya saja, waktu itu Julian selalu menghalangiku untuk menangkap basah mereka. Kali ini, aku ingin memastikan apakah di kehidupan lalu itu memang mereka berdua?

Helena menatap Keano, mengecup lembut dahinya sebelum beranjak dari ranjang. Tanpa menyalakan lampu ia berjalan mendekati balkon, mengamati rumah belakang. Helena tersenyum saat melihat Lusiana yang diam-diam keluar dari kamarnya.

Wanita itu berjalan mengendap-endap seperti seorang pencuri. Bahkan, dia tidak menggunakan alas kakinya. Hanya memakai lingerie yang dilapisi kardigan. Mendekap tubuhnya sendiri sembari celingukan kanan kiri.

"Bagus, tak ada satu orang pun terlihat. Aku bisa masuk ke rumah utama dan menghabiskan malam dengan Ferdinan tanpa mereka tahu. Dasar orang-orang bodoh!" Lusiana bergumam, tersenyum senang sembari terus membawa langkahnya meninggalkan lorong.

"Apa yang Anda lakukan di luar saat tengah malam seperti ini, Nona Lusiana? Apakah Anda tidak tahu aturan tinggal di rumah belakang? Siapapun yang tinggal di rumah belakang tak ada yang boleh keluar kamar setelah pukul sepuluh malam. Silahkan kembali ke kamar Anda!" tegur seorang pelayan membuat langkah Lusiana terhenti.

Tubuh wanita itu menegang, jantungnya berdetak sangat cepat. Ia memejamkan mata kesal terhadap pelayan tersebut. Tak sabar rasanya ingin segera menjadi nyonya di rumah itu dan mengusir mereka semua.

"Nona!" Pelayan itu kembali menegur karena Lusiana hanya berdiam diri saja.

Ia berbalik, tersenyum dipaksakan dan sedikit merayu. "Aku harus bekerja, tuan Ferdinan memintaku untuk membantu pekerjaannya," katanya berharap Ferdinan muncul dan akan membelanya.

"Tapi itu melanggar aturan rumah belakang. Jika Anda tetap pergi, kami semua akan dihukum oleh nyonya. Jadi, Nona, silahkan kembali ke kamar Anda," pinta pelayan itu dengan tegas tak ada rasa segan apalagi takut terhadap Lusiana. Yang mereka takutkan adalah Helena yang tak pernah marah dan selalu baik terhadap semua pekerja.

"Kau pikir aku peduli? Itu urusan kalian sebagai pelayan di rumah ini. Aku bukan pelayan di sini, tak mungkin dia menghukum ku juga, bukan? Kalian semua menyebalkan! Kau tahu siapa aku? Aku adalah calon nyonya di rumah ini. Bersikap baiklah kepadaku jika kau ingin tetap bekerja di sini," sahut Lusiana tak kalah tegas.

Ia tersenyum melihat pelayan tersebut terdiam, tapi kemudian perlahan wanita itu mengangkat wajah dan tersenyum.

"Nyonya kami tetap satu, yaitu nyonya Helena. Sampai kapanpun tidak akan pernah tergantikan oleh orang lain. Hanya nyonya Helena yang pantas menjadi nyonya di rumah ini!" ucapnya diluar dugaan Lusiana.

Wanita licik itu terhenyak, tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pelayan tersebut. Ia menggeram, menahan amarah yang membuncah. Tatapan matanya menyalang, gejolak amarah tak lagi terkendali.

"Kau boleh mengatakan itu sekarang, tapi lihat saja nanti. Menyingkir! Aku harus pergi bekerja!" sengitnya seraya hendak melangkah sambil menyingkirkan tubuh pelayan tersebut.

"Apa yang kalian lakukan di sini?'

1
kaylla salsabella
lanjut Thor 😍😍😍😍
Lyvia
dasar benalu
Rina
Waduh siap itu yg di tampar semoga para benalu itu cepat di hempaskan ya rumah Helena 🫢🫢🫢
Uthie
Semoga segera di keluarkan tuhh manusia2 tak tau diuntung 😡
Liana CyNx Lutfi
manusi2a biadab beraninya hnya dibelakang ...ayo helena perlhatkan taringmu jngn biarkan mereka terlalu tinggi dlm bermimpi
Icha Amelia
dari pagi siang aku nungguin up nya thor
Icha Amelia
up lg dong thor
Uthie
Yeayyyyy.... Pangeran nya Helena ada juga 👍😍🤗🤗🤗

dan kekuatan sekali jika itu adalah ayah kandungnya si Keano 👍😁
Isnanun
lanjut aja thor bingung mau komen apa
Vay
💙💙💙💙
Lyvia
mungkinkah ada sangkutpautnya ma keano
vj'z tri
wowhohohoho akan ada kejutan dari author rupanya 🤣🤣🤣🤣🎉🎉🎉🎉🎉
Rina
Apakah laki” itu ayahnya Keano 🫢🫢🫢
Aisy Hilyah: nah lho bisa jadi
total 1 replies
vj'z tri
1 dah mental tinggal 2 babon 1 piyikan masih bertahan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: haha iya babon agak susah
total 1 replies
Uthie
tau rasa tuhhhh 😡😡😡😡
Aisy Hilyah: biar tahu
total 1 replies
Yuliana Tunru
rasain gmn kau dipandang hina jaang sekalian z ankmu kn mesti msh brtahan pegen x di enyshka z dr dunia kga penghianat
Aisy Hilyah: tenang satu satu
total 1 replies
Lyvia
usir ketiga orang itu helena
Lyvia: iy thor karna helea terlnjur tnda tangan surat pranikah
Aisy Hilyah: gak semudah itu kayaknya
total 2 replies
Rina
Bagus Helena usir aja orang” yang jahat sama kamu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Tapi kamu juga harus lrbih berhati” ya takutnya mereka akan melakukan sesuatu sama kamu dan Keano 🫢🫢🫢
Aisy Hilyah: nah ini dia
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Ochyie Aguztina
laaah aneh si lusiana ini ,,,pelakor emang ga tau diri sihhhh
Ochyie Aguztina: iya betul🤭
Aisy Hilyah: namanya juga lakor kan gitu
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!