Elma harus menerima kenyataan kalau dirinya sudah kehilangan kehormatan yang di jaganya selama ini, bukan hanya itu akibat terlalu takut Elma menjadi depresi, belum lagi dia tahu ketika dirinya hamil Elma mencari cara supaya bisa menggugurkan kandungan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Seri Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Bab 19
Elma sudah sangat bosan sebab sudah hampir sebulan lebih Elma di rumah sakit ini mulai dari sewaktu Elma di rawat akibat dia mencoba bunuh diri sampai Elma depresi dan harus di tangani oleh dokternya khusus.
Akhirnya Elma memutuskan untuk keluar dari rumah sakit ini. Ini sudah sangat membosankan bagi Elma.
" Kamu gak akan pergi kemana-mana sebelum kamu sembuh total " Elvan melarang Elma pulang kerumah nya
Elvan takut kalau Arga tau Elma sudah pulang kerumah nya dan arah menyusul ke sana bisa-bisa nya nanti depresi nya kumat lagi.
" Tapi saya sudah sangat bosan disini, lagian saya tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit selama ini, apa perlu saya jua* dir* saya juga untuk membayar biaya rumah sakit ini?"
DEG,,,,,,
Elvan yang mendengar ucapan Elma malah kesal
" Intinya kamu gak boleh keluar dari rumah sakit ini, kalau mau keluar nanti bareng sama kakak, ayok masuk ke ruangan kakak nanti dokter akan datang untuk memeriksa kamu " Elvan menarik tangan Elma masuk ke dalam ruangan nya.
" Kak please, aku bosan tau gak di rumah sakit ini aku gak bisa ngapa-ngapain, apa kakak gak bisa mikir gimana jadi aku, aku disini udah satu bulan lebih bagaimana caranya nanti aku membayar biaya rumah sakit ini.aku gak sanggup biarkan aku pulang ke rumah aku, aku akan mencari kerja lagi supaya bisa membayar semua hutang aku " Elma tetap kekeh dia akan keluar dari rumah sakit ini Sekarang juga.
" Sudah berapa kali kakak bilang sama kamu ha kamu itu adek kakak buat apa kamu mikirin biaya rumah sakit segala ha, kamu itu yah keras kepala tau gak, gak usah di pikirin lagi, kalau memang kamu mau pulang okey kakak akan urus semuanya hari ini supaya kamu bisa pulang tapi kamu harus pulang ke rumah,jangan balik ke rumah lama kamu okey " ucap Elvan menenangkan adik nya
Ternyata memang susah membujuk Elma. Elvan berfikir kalau Elma tau siapa keluarga nya yang sebenarnya dia akan senang ternyata dugaan nya salah Elma selalu menolak dan mengaku kalau dia bukan lah adik kandung dari mereka.
" Terus aku harus tinggal sama kalian ?" Tanya Elma lagi
" Iya dong kan kamu anak nya bunda dan adik nya dari mereka ini " tiba-tiba bunda masuk dan memotong pembicaraan mereka.
" Tapi aku masih belum yakin kalau kalian adalah keluarga saya " ujar Elma menunduk .
" Bunda tau sayang ini sangat sulit untuk kamu,bunda pun tak memaksa untuk ikut tapi bunda mohon jangan menghindar anggap lah kami ini keluarga kamu, walaupun sebenarnya memang benar keluarga kamu " ucap bunda sambil tersenyum membelai pipi anak bungsunya tersebut.
" Ya udah kalian makan siang dulu bunda bawain makan siang buat kalian " ujar bunda sambil mengeluarkan makanan yang ada di dalam paper bag yang di bawa bunda tadi...
" Bunda masak apa Bun ?' tanya Elvan sebab jarang sekali bunda nya membawa kan makan siang untuk anak nya ini tapi kebetulan karena bunda mau jenguk Elma makanya bunda bawain makan.
" Bunda cuma masak ayam geprek sama tumis kangkung " ujar bunda
" Wah makanan kesukaan Elma itu " ujar Elma menimpali
" Sama dong kek kakak kamu, Elvan juga sangat suka ayam geprek ini " ujar bunda memberi tahu
" Kan sudah jelas semua nya kalau kamu itu adek aku tapi entah kenapa kamu selalu mengelak " ujar Elvan tanpa pikir panjang Elvan memakan makanan yang di bawa oleh bunda nya tadi .
Begitu juga dengan elma, Elma sangat menyukai makanan yang di bawa bunda sampai habis tanpa tersisa.
Bunda yang melihat kedua anak nya makan dengan lahap malah tersenyum senang
" Alhamdulillah anak anak ku sudah berkumpul walaupun harus menunggu bertahun-tahun lamanya tapi Allah tau kapan waktunya kami di pertemukan kembali " gumam bunda dalam hati sambil memperhatikan anak nya satu persatu.
Setelah selesai makan siang sesuai dengan janji nya tadi Elvan memanggil dokter yang menangani Elma untuk di periksa apakah Elma sudah di perbolehkan pulang atau belum.
" Gimana dok keadaan adek saya apa dia sudah boleh pulang " ujar Elvan ke dokter tersebut.
" Kesehatan sudah membaik cuman kalau untuk mental nya masih belum sekuat dulu, jadi saran saya jangan membuat pasien mengingat sesuatu yang membuat mental nya down " ujar dokter tersebut menjelaskan.
Elvan dan bunda pun mengangguk mengiyakan.
" Jadi saya sudah boleh pulang ?" Ujar Elma memastikan.
" Iya anda sudah boleh pulang tapi ingat pesan saya tadi, jangan mengingat sesuatu yang membuat anda down " ujar dokter mengulang lagi ucapan nya
" Akhirnya bisa pulang " gumam Elma dan terdengar oleh Elvan. Elvan melihat tingkah adik nya lucu dan menggemaskan.
" Kalau begitu saya permisi dulu " dokter itu pun pamit.
Setelah kepergian dokter tadi Elma pun siap-siap untuk pulang.
Sejujurnya Elma juga senang ketika mendengar berita kalau dia adalah anak bunda dan kakak-kakaknya itu tapi Elma masih ragu , Elma gak mau terlalu berharap, Elma merasa kalau ada sesuatu yang harus di selesaikan dulu setelah pulang nya dia dari rumah sakit ini
" Alice ingat pesan kakak kamu pulang sama bunda, pulang ke rumah kita paham " Elvan menatap Elma dengan tatapan taak bisa .
Elvan gau kalau nanti dia lembut ke adik nya ini pasti Elma akan memberontak.
" Saya Elma bukan Alice " ujar Elma mengalihkan pembicaraan.
" Elma atau Alice kau tetap lah adik ku, nurut sama kakak, bunda hati-hati pulang nya maaf Elvan gak bisa nganter bunda " ujar Elvan merasa bersalah sebab dirinya tidak bisa mengantar bunda dan adik nya pulang.
" Gak papa nak ibu naik taksi aja, ka.u kan harus kerja dulu kan " ujar bunda mengelus tangan anak nya
Elvan pun mengantar Elma dan bunda turun, karena Elvan gak bisa nganter pulang setidaknya Elvan mengantar sampai bunda mendapatkan taksi dan pulang dengan selamat.
" Hati-hati di jalan Bun " ujar Elvan menyalami tangan bunda nya.
" Dek ingat pesan kakak, kalau sampai kamu pulang ke rumah lama awas aja " ancam Elvan
Elma pun cuek dan mengangkat bahu nya acuh, Elvan yang geram menarik hidung adik nya tersebut sampai merah.
" Iss lepasin sakit tau " ujar Elma kesal
" Makanya itu kalau kakak nya ngomong itu dengerin bukan cuek emang enak, mampos merah tu hidung " ujar Elvan terkekeh.
" Udah sana pulang bareng bunda kakak bentar lagi juga pulang " sambil mengacak rambut Elma
Elma pun kesal dan merapikan rambutnya,Elvan terkekeh melihat tingkah laku adik nya tersebut.