Ini kisah Alexa Hutama, seorang anak haram yang selalu mendapat tatapan kebencian dari keluarga ayahnya, Anggara Hutama. Tidak sampai di situ, kisah cinta Alexa pun tidak pernah mulus. Dihianati kekasih dan adiknya sendiri. Membuat Alexa yang penurut dan pendiam menjadi sosok berani dan liar. Apalagi setelah pertemuanya dengan seorang CEO dingin dan arrogant. Pria dewasa yang hanya ingin tubuhnya. Apa Alexa akan tetap bertahan? Pada hati yang selalu membuatnya sakit? Atau justru membuat Austin menyesali sikap acuhnya selama ini, begitu Alexa memutuskan hilang dari dunia ini dengan cara bunuh diri. Menceburkan diri dari kapal pesiar ketika hari pernikahannya. Cekidot. Baca juga novel Sept yang lain;
Rahim Bayaran
Menikahi Majikan
Dea I Love you
Istri Gelap Presdir
Suamiku Pria Tulen
Follow juga IG Sept yaa... yuk kenalan sama penulisnya.
Instagram ; Sept_September2020
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Broken
Wanita Pilihan CEO Bab 19
Oleh Sept
Rate 18+
Roda itu berputar, tidak mungkin selamanya selalu di atas atapun di bawah. Begitu juga hidup. Kadang suka kadang duka. Semua pasti silih berganti bagai musim. Tetap bertahan dan jangan menyerah. Salam author gabut.
***
Sepertinya kedamaian tidak akan menghampiri hidup Alaxe. Wanita itu selalu berteman dengan masalah dan masalah. Mungkin Alexa ditakdirkan hidup menahan sakit hati seumur hidupnya.
Seperti sekarang ini. Bangsal VIP tempat Alexa dirawat menjadi ricuh, tempat ruang rawat yang harusnya tenang menjadi tidak terkendali, kedua bersaudara itu masih bertengkar karena Eric dan Dinda yang mengeluarkan makian keji pada saudarinya. Sehingga Alexa tidak tahan, dan melakukan hal yang tidak terduga.
Alexa yang emosinya sudah sampai puncak, memilih melukai dan memberi pelajaran pada adiknya yang nakal itu. Alexa menyerang dan menusuk paha Dinda dengan jarum infus yang dicabut dari tangannya barusan.
"Dasar perempuan gila! Lepaskan! Apa yang kamu lakukan? Hentikan atau aku akan teriak!" ancam Dinda. Ia hanya mengertak, karena sebenarnya ia sangat takut untuk sesaat Alexa terlihat begitu menyeramkan.
Alexa melotot kemudian membekap mulut Dinda yang mau berteriak. Ia tersenyum simpul, "Tidak usah berteriak atau aku akan mencabutnya lalu menusukkannya lagi." Lagi-lagi Alexa menyeringai, ia seperti memunculkan sosoknya yang lain. Alexa yang kejam dan tak takut apapun.
Panik, Dinda mencoba melarikan diri. Emosi tapi takut, akhirnya Dinda kabur karena saat ini Alexa seperti orang yang kesetanan. Ia tidak menyangka, saudaranya itu begitu sadis. Dinda berjalan setengah berlari di sepanjang lorong rumah sakit, dia kesakitan sampai sempoyongan dan terjatuh ke lantai.
"Sial!" rutuk Dinda yang jatuh tersungkur di ubin yang dingin. Rahangnya mengeras menahan amarah.
"Awas kamu Alexa!!! Akan aku buat kamu menyesal nanti!" janji Dinda di dalam hati.
Susah paya Dinda mencoba bangkit dan kembali berlari. Kakinya terasa gemetaran, gara-gara Alexa yang di luar kendali.
Ia terus saja merutuk tanpa lelah, dendam terhadap Alexa kian hari semakin mendalam.
Sedangkan Alexa, ia menatap pintu yang masih terbuka. Matanya menatap kosong. Masih dengan muka menyeramkan, dalam hati ia memperingati Dinda kalau dirinya bukan seperti beberapa tahun yang lalu lagi, dia sudah tidak akan baik hati pada semua orang yang selalu mengutamakan orang lain. Alexa yang sekarang ini adalah iblis.
Setelah Dinda pergi. Alexa kini termenung seorang diri, ia memejamkan mata. Bulir bening nampak jatuh dari sudut matanya. Iblis pun bisa menangis, Alexa mencengkram kain selimut. Ada benci, marah, kecewa dan sedih menjadi satu.
Ingin rasanya ia berteriak kencang, meluapkan perasaan yang mengumpal di dada. Mengapa semua mengungkit status dirinya? Apa salahnya ia lahir ke dunia? Apa ia punyak hak meminta di rahim siapa ia dilahirkan? Apa ia bisa meminta di keluarga mana ia dibesarkan.
"Argggh!" teriak Alexa tertahan di kerongkongan. Ia menjerit dalam tangis. Menjadi anak haram bukan keinginan dirinya, sungguh ia ingin keluarga yang normal seperti yang lain.
Alexa melempar semua yang ada di dekatnya. Ia sangat prustasi. Di depan Dinda ia bisa melawan, tapi hatinya sakit. Kini ia ingin menangis sampai puas. Sampai tidak tersisa kesedihan, tapi sepertinya tidak mungkin. Karena hidupnya terlanjur berantakan dan dipenuhi kesedihan yang mendalam.
Terlalu lama menangis, tanpa sadar Alexa memejamkan mata. Ia menangis sampai tertidur. Larut dalam kesedihan tak berujung. Bagi Alexa, kebahagiaan adalah sesuatu yang mahal.
Alexa yang malang, semua dimulai sejak lima tahun lalu. Ketika sorot kamera merubah segalanya. Saat media membuatnya hancur tak bersisa. Lima tahun yang lalu, badai kehancuran menerpa hidup sang gadis yang sudah ternoda. Bersambung.
tapi dulu dia jahat juga.....rasain aja ....