Alira Senja Wilana Gadis Desa yang merantau ke Kota. Suatu hari dia harus terjebak dengan pengusaha kaya raya namun sangat kejam dan dingin
Jeremy Wilton Grey Pria Kaya Raya yang sudah memiliki istri yang terpaksa mengikuti saran istri nya untuk menyewa wanita lain untuk menyewa rahim nya agar bisa memiliki anak.
Season kedua menceritakan tentang kisah Cinta keturunan Jeremy dan Senja yang bernama Danello Wilton Grey dengan segala kenakalan dan Skandal nya.
Mampu kah Ello mendapatkan cinta sejati nya dan menemukan Rembulan yang di cari nya sejak SMK dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran Renatta
Sebenar nya tidak ada yang salah dari hubungan Jery dan Renatta selama ini. Namun banyak hal yang di sembunyikan oleh Renatta selama ini.
Bahkan termasuk perselingkuhan nya Beberapa tahun yang lalu. Bahkan Mereka hampir terjerat oleh Banyak hal.
Renatta adalah sosok wanita cantik dengan kepintaran nya. Namun sayang. Sayang seribu sayang. Bahwa di balik sikap nya selama ini dia menyembunyikan hal besar. Sangat besar !
Tanpa sepengetahuan banyak orang !
Jery masih mematung di tempat nya. Menatap Senja yang tidur memunggungi nya.
Dia tau saat ini Senja sedang tidak baik baik saja. Kembali dingin tanpa berniat menatap nya sama sekali.
" Senja..." Jery kembali memanggil nya.
" Aku pulang ya. Renatta juga sakit. Aku harus menemani nya. " Jery mengelus punggung mulus Senja. Sangat lembut bukan ?
" Selamat tidur Senja. Mimpi Indah !"
Cup
Jery meninggalkan ciuman di puncak kepala Senja. Bagaimana Pun Senja juga istri nya kan ?
Renatta juga istri nya bukan ?
Akhir nya Jery memilih pulang ke Mansion nya bersama Renatta.
" Dimana Renatta ?" Tanya Jery saat sudah masuk ke dalam rumah.
" Di kamar Tuan. Nyonya tidak keluar sejak pagi. Bahkan mengunci diri di dalam kamar nya. " Ucap Sang pelayan.
Tanpa basa basi Jery langsung menuju kamar nya. Disana Semua sudah berantakan.
Barang barang pecah semua. Pelayan tidak ada yang berani mendekat.
" Ree..." Panggil Jery saat sudah masuk ke kamar nya.
Renatta langsung bangkit dan menghambur ke dalam pelukan Jery.
" Kamu milik ku Jer, Kamu milik ku Honey. Kamu hanya boleh bersama ku. Tidak dengan wanita lain. !" Jery kaget saat Renatta bicara seperti itu.
Apa maksud nya ?
Kenapa semakin kesini Jery semakin asing dengan perasaan nya ?. Siapa yang di peluk nya ini ? Kenapa rasa nya sangat berbeda ?
" Aku tidak akan membiar kan wanita mana oun memiliki mu Jer. Tidak akan ! " Lagi lagi Jery hanya bisa diam mendengar kan semua ucapan yang keluar dari mulut Renatta.
" Iya aku milik mu. " Akhir nya kata kata itu keluar dari mulut Jery.
Tapi sangat bertolak belakang dengan hati nya saat ini. Entah kenapa pikiran nya selalu tertuju pada Senja.
Sedang apa Senja nya ? Apa kah dia sudah tidur ?
Lama Jery menemani Renatta di tempat tidur hingga dia benar benar tertidur. Jery bangkit dari tempat tidur nya dan menghubungi Senja.
Waktu sudah menunjukan pukul 23.37 malam. Tapi Mata nya masih saja terbuka dan memikir kan Senja.
Panggilan pertama terabaikan. Panggilan kedua juga sama. Entah dorongan apa panggilan ketiga di sambut oleh Senja.
" Hallo, Senja sudah tidur ?"
" Maaf Tuan, Aku ngantuk !"
Tut !
Sambungan nya langsung di putus sepihak oleh Senja. Dati yang Jery dengar Senja tidak sedang tidur. Apa mungkin Senja nya marah ?
Bukan kah dia sendiri yang berkata akan adil ? 4 hari menemani Senja dari Senin hingga kamis, Lalu 3 hari bersama Renatta dari Jum'at sampai minggu ?
Lalu kenapa dia berada disini sekarang ?
Apa Senja nya marah ? lagi lagi pikiran Jery kacau karna memikirkan kedua istri nya. Lebih tepat nya ke arah Senja.
Sementara Senja yang tidak bisa tidur lebih memilih membuat Bolu Caramel dan Marmer Spons.
Bahkan ini sudah loyang yang kedua yang di buat nya. Senja merasa kesal dengan Jery. Entah lah. Rasa nya kesal saja !!
Akhir nya setelah bolu nya matang Senja memilih tidur dan menyimpan bolu nya di lemari es.
...🌞🌞🌞...
Pagi sudah datang, entah mengapa saat hendak bangun tubuh nya terasa berat. seperti ada yang menimpah nya.
Terpaksa Senja membuka mata nya dan kaget saat mencium aroma parfume mahal Jery.
Sejak kapan Suami nya datang dan memeluk nya ? Tapi kali di lihat lihat seperti nya Belum mandi.
" Tuan. Bangun..." Senja berusaha melepas kan belitan tangan Jery di pinggang nya.
" Aku masih ngantuk Senja. Biar kan aku tidur dulu. " Semakin menarik Senja dalam pelukan nya. Bahkan saat ini wajah nya sudah terbenam di dada istri nya.
Rasa nyaman yamg di rasakan Jery saat bersama Senja tidak di rasakan nya saat bersama Renatta sebulan ini.
Entah lah. Dia tidak menyalah kan Senja. Tapi memang rasa nya memang berbeda.
Senja membiarkan Jery tetap tidur hingga jam sudah menunjukan pukul setengah 7 pagi.
" Tuan. Ini sudah jam setengah 7. Ayo bangun. Nanti terlambat ke kantor. Aku belum menyiapkan sarapan. " Keluh Senja dengan Jery.
" Is. Kau ini cerewet sekali. Iya iya aku bangun. " Jery memilih mengalah dengan Senja.
Karna jika dia tidak bangun pasti Senja akan kembali marah pada nya.
" Biar aku siapkan air nya. " Senja langsung bangkit dan menyiapkan air untuk mandi Jery.
Tak lama dia kembali ke kamar nya dan memberi tahu Jery air nya sudah siap dan turun untuk memasak sebentar.
Sambil memasak Senja menyempat kan diri untuk mandi di kamar mandi bawah.
" Makasih ya Bik. Udah nungguin masakan Senja. Senja ke kamar dulu ya bik. " Senja pun kembali ke kamar nya untuk bersiap.
Sampai nya di kamar dia masih melihat Jery duduk di tempat tidur dengan handuk nya.
" Kenapa belum pakaian ? Ini sudah siang. " Senja kembali mengomel melihat Jery.
" Aku tidak tau baju mana yang akan ku pakai. Lagi pula istri ku tidak menyiapkan nya. " Senja mencebik kesal dengan jawaban suami nya.
Tapi dia tetap melaksanakan tugas nya. Menyiapkan segala keperluan suami nya. Dia juga sudah rapi dengan pakaian kantor nya.
" Kenapa lama sekali ? Hanya memakai dasi saja. " Senja langsung mengambil dasi dari tangan suami nya dan mengikat dasi nya.
Jery menarik pinggang Senja agar semakin dekat dengan nya. Bahkan Jery juga sempat mencuri ciuman di puncak kepala Senja.
Harum yang menenangkan nya. Rasa nya damai jiwa Jery saat bersama Senja.
" Turun lah dulu untuk sarapan. Aku sudah membuat kan americano latte untuk Tuan. Aku rasa sudah cukup dingin dan bisa di minum. " Senja meninggalkan Jery untuk melanjut kan kegiatan nya.
" Aku tidak bisa makan pedas. " Jawab Jery saat Senja sudah datang dan duduk di kursi nya.
" Ini tidak pedas. Warna merah nya hanya dari cabai Besar dan tomat. Sudah ayo makan. " Untuk menghemat waktu, Senja menyuapi Jery lebih dulu. Karna Jery makan sangat lamban menurut nya setelah nya baru dia makan.
" Tunggu. Aku akan membawa Marmer Cake ku dulu. " Senja kembali berlari ke dapur untuk mengambil Cake buatan nya.
" Sudah ? Kenapa gelang nya tidak di pakai ? Apa tidak menyukai nya ? " Tanya Jery saat Senja sudah masuk ke dalam mobil.
" Untuk apa ? Pamer ?" Tanya Senja.
" Bukan seperti itu ? Aku pikir kamu tidak menyukai nya. "
" Akan aku pakai semua nya saat datang kerumah ibu dan bapak. Agar mereka tau kalau aku bahagia. Walau tidak kebenaran nya. !" Hati Jery benar benar tercubit mendengar apa yang di ucap kan Senja pada nya.
Apa benar Senja tidak bahagia ? Lalu apa dia harus melepas kan Senja dan merela kan nya ?
Jawaban nya adalah tidak !!
Senja sudah menjadi milik nyam Dan untuk kali ini Jery akan benar benar menjadi orang yang egois untuk memiliki Senja.
" Tuan ingin buah ? Aku membawa Apel dan buah anggur. "
" Tidak !" Jawab Jery. Dia masih sedikit sakit hati dengan Ucapan yang keluar dari mulut Senja.
Sepanjang sisa perjalanan menuju kantor di dalam mobil itu hanya ada keheningan saja. Baik Jery mau pun Senja tidak ada yang ingin memulai percakapan di antara mereka.
Yang berakhir dengan saling diam.
...🍃🍃🍃...
Bang Jer galau yakkkk 🤣🤣🤣🤣
.
.
hadir thor☺️