Dinda Khoirunisa adalah gadis sederhana dan hidup di Panti Asuhan. Keberuntungan berpihak padanya. Atasan ditempatnya bekerja mengangkatnya menjadi adik angkatnya. Hingga nasib mempertemukan Dinda dengan Kades setempat.
" Kalau gitu kamu juga bisa panggil saya Dimas saja ya... Biar lebih akrab... " ucap Dimas.
" Kalau saya manggil Anda dengan nama saja kayaknya kesannya kurang sopan... Saya panggil Mas Dimas saja gimana...? Oya kenapa Bapak... Maksud saya kenapa Mas malam-malam berhenti dipinggir jalan seperti ini...." ucap Dinda.
Akankah Dinda bisa membuat hati sang Kepala Desa menjadi hangat..?
Akankah cinta Sang Kades berlabuh kepada Dinda..?
Yuk simak kisahnya... Dan jangan lupa minta dukungannya ya... Terimakasih..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kisworowati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
" Ibu... Kita sangat menyayangimu..." ucap Galuh dan Dinda bersamaan seraya memeluk ibunya.
Galuh dan Dinda membawa Ibunya kemeja makan. Disana telah tersedia berbagai menu makanan. Sedang Ibu Anik khusus makan dengan bubur dan akan disuapi oleh Bi Iyem. Dinda dengan cekatan memintanya.
" Bi Iyem... Biar Dinda yang menyuapi Ibu ya... Sekarang Bibi istirahat dan makan siang dulu..." tutur Dinda lembut seraya tersenyum.
" Tapi Non... Ini sudah menjadi tugas Bibi..." ucap Bibi tak enak hati.
" Sekarang ini tugas Dinda Bi... Dinda yang akan menyuapi Ibu setiap hari... Sini Bi... " ucap Dinda lembut.
" Baiklah Non... Saya permisi kebelakang dulu..." ucap Bi Iyem seraya meninggalkan meja makan.
" Ibu... Sekarang makan dulu ya... Biar Dinda yang nyuapin Ibu..." ucap Dinda yang telah duduk didepan kursi roda Ibu Anik.
Galuh tersenyum melihat ketulusan Dinda merawat Ibunya. Walaupun baru sekali bertemu Dinda telah memperlakukan Ibunya dengan sangat baik. Ibu Anik pun makan dengan lahap. Galuh yang melihat kemajuan Ibunya terharu.
" Ya Allah... Semoga Ibu segera sembuh dengan kehadiran Dinda ditengah keluarga ini... Aamiin..." batin Galuh seraya menatap kedua wanita didepannya.
" Nah... Alhamdulilah... Makanan Ibu sudah habis... Sekarang Ibu minum obat dulu ya... Habis ini Dinda antar Ibu istirahat di kamar..." ucap Dinda lembut seraya menyiapkan obat yang akan diberikan Ibunya.
Setelah selesai merawat Ibunya. Dinda mengajak Ibunya untuk beristirahat di kamar. Dinda dengan pelan-pelan mengangkat badan Ibunya agar bisa duduk bersandar di ranjang tempat tidurnya.
Dinda pun duduk disamping Ibu Anik dan memijitnya pelan-pelan seraya menatap wajah Ibunya lembut.
" Ibu... Dinda sangat menyayangi Ibu... Dinda merasakan mempunyai Ibu lagi... Sejak kecil Dinda sudah ditinggal oleh kedua orangtua Dinda.. Dan sejak itu Dinda dirawat di Panti Asuhan oleh Ibu Ning... Dinda bersyukur Pak Galuh menjadikan Dinda sebagai adiknya sehingga Dinda bisa bertemu dengan Ibu... Ibu walaupun Dinda baru bertemu dengan Ibu ... Dinda merasa bahagia... Dinda ingin Ibu kembali sehat dan bisa sembuh total... Dinda ingin dipeluk Ibu... Dinda ingin dibelai oleh tangan Ibu... Dan Dinda ingin bisa bercerita bersama Ibu... Dinda sangat menyayangimu Ibu...." ucap Dinda meneteskan air matanya.
" Sekarang Ibu berbaring ya... Ibu istirahat dulu... Dinda akan ke Panti Asuhan dulu dengan Mas Galuh... Semoga nanti sore Dinda langsung bisa menemani Ibu disini... Dinda pamit keluar dulu Ibu... Assalamualaikum.." ucap Dinda menyalami tangan Ibunya dan mencium kening Ibu lembut.
" Waa..aalaaa...ii..kuumm...saa..llaaam... naakk... haa..ttii....- haa...tiiii..." ucap Bu Anik terbata-bata.
" Pasti kita hati-hati Ibu... Terimakasih Ibu..." jawab Dinda tersenyum seraya berjalan keluar dari kamar Ibu Anik.
Dinda berjalan menuju meja makan kembali. Dinda menghampiri kakaknya yang masih duduk disana. Padahal sebelum Dinda keluar. Galuh sudah ada diluar kamar Ibunya. Dia melihat serta mendengar apa yang dikatakan Ibu dan Dinda disana tadi. Karena Dinda akan keluar dari kamar Ibunya. Galuh langsung berlari ke meja makan seolah dari tadi masih stay disana. Dinda pun mendekat kearah kakaknya.
" Mas... Ibu sudah istirahat... Kita jadi ke Panti sekarang..." ucap Dinda berdiri disamping tempat duduk kakaknya.
" Iya Din.. Kita kesana... Tapi setelah kamu makan siang... Duduklah disebelah Mas sini... Mas akan menyuapi kamu..." ucap Galuh tersenyum kearah adiknya.
Pak kades kalah ro dinda...
🤦🤦
🤔🤔🤔