NovelToon NovelToon
After Returning

After Returning

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Seraphine Grey meminta ibu dari Damien Knox untuk menjodohkan mereka berdua karena ia tahu Damien tidak bisa menolak permintaan ibunya. Dari dulu Sera sudah mencintai Damien, namun bahkan hingga tiga tahun pernikahan mereka perasaannya tidak terbalas sedikitpun.

Damien hanya mencintai satu wanita. Saat wanita itu kembali, Damien dengan tega membawanya ke dalam rumah pernikahan mereka. Sera meninggal tragis saat mencoba menjauhkan wanita itu dari Damien.

Tuhan memberinya kesempatan kedua. Sera kembali ke malam pertama pernikahan mereka. Rasa sakit yang Sera dapatkan selama menikah dengan Damien membuat Sera tidak lagi mengemis cintanya. Sera ingin secepatnya pergi namun fakta baru yang didapatkan tentang benang kusut antara Sera, Damien, dan mantan kekasih Damien yang tak pernah terurai membuatnya ragu. Apakah Sera akan tetap pergi atau mengurai misteri yang ada bersama Damien?



Cerita ini murni ide penulis, kesamaan nama tokoh dan tempat hanyalah karangan belaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Hampir lewat pukul tiga sore ketika Sera melangkah masuk sambil melepas ponsel dari telinganya, masih menyisakan kalimat terakhir rapat dengan para regional managers yang baru saja ia tinggalkan. Aroma kopi dingin dan kayu polished menyambutnya, ruangan yang sejak beberapa hari terakhir resmi menjadi miliknya.

Ia melangkah dua langkah ke dalam ruangan sebelum menyadari sesuatu yang tidak seharusnya ada.

Seseorang duduk di sofa dekat jendela.

Tubuhnya langsung menegang.

Pria itu bersandar santai, satu kaki menyilang di atas yang lain, jas gelapnya rapi tanpa kerut. Cahaya sore yang masuk dari balik tirai tipis jatuh tepat di sisi wajahnya—wajah tampan yang selalu membuat perasaannya berdebar.

“Sejak kapan kamu di sini?” tanya Sera.

Damien mengangkat pandangannya perlahan. Tatapan dingin itu tetap sama seperti terakhir kali mereka sarapan bersama.

“Sepuluh menit,” jawabnya singkat. “Thomas bilang kamu masih meeting.”

Ia menutup pintu rapat-rapat, lalu bersandar sejenak di sana, mengumpulkan keberanian. Kehadiran pria itu di ruangannya, di wilayah kerjanya membuat dadanya terasa sempit. Apalagi mengingat tatapan pria itu pada Aurel tadi pagi.

“Kamu biasanya tidak menunggu,” katanya, berjalan ke balik meja. Nada suaranya terkendali, tapi jari-jarinya sedikit gemetar saat merapikan map. Ia tahu Damien tidak suka menunggu, kehadirannya disini juga terasa aneh.

“Ada hal yang perlu dibicarakan,” jawab Damien. Ia berdiri, langkahnya mantap, penuh kontrol. “Dan ku pikir, tempat ini paling aman.”

Sera mendongak. “Aman dari apa?”

Damien berhenti tepat di depan meja, jarak mereka tidak dekat, tapi cukup untuk membuatnya sadar pria itu datang bukan sebagai pasangan. Dia datang sebagai seseorang dengan kepentingan.

“Salah satu proyek perusahaanku akan dibangun berdampingan dengan satu cabang restoranmu.” Kata Damien pelan.

Sera menatap Damien, berusaha membaca maksud di balik wajah dingin itu. “Dan?”

“Dan aku perlu tahu,” lanjut pria itu, suaranya tenang namun mengandung tekanan, “apakah kamu akan bersikap profesional… atau membawa urusan rumah tangga ke dalam keputusan bisnis.”

Dadanya mengeras. Ia berdiri, menyeimbangkan tubuhnya di balik meja besar itu, meja yang kini menjadi batas tak kasat mata di antara mereka.

“Tentu saja aku bisa bersikap profesional.” kata Sera cepat.

“Itu sebabnya aku di sini. Untuk memastikan kamu bersikap profesional.”

Keheningan kembali memenuhi ruangan.

Damien kembali ke sofa, duduk santai disana seolah-olah dia sedang berada di ruangannya sendiri.

Seolah teringat sesuatu, Sera menghampiri Damien. Ia duduk di sofa yang sama dan tentu saja dengan jarak yang aman dari pria itu.

“Nanti malam, kita harus bertemu Albert. Ada sesuatu yang ingin aku diskusikan dengannya.” Kata Sera.

“Kamu bisa mengatakan padaku, nanti aku yang akan bicara sama dia.” Damien menyandarkan punggungnya, melepaskan kacamatanya lalu memejamkan mata. Ia begitu acuh saat Sera bicara.

“Aku perlu bertemu dia–”

“Perlu?” potong Damien membuka matanya, menatap Sera tajam. “apa menariknya pria itu bagimu?”

Sera mengerjap, kenapa Damien terdengar seperti suami yang sedang cemburu?

Sadar sedang berpikir konyol, Sera menggeleng cepat. Tidak mungkin Damien cemburu, ia Sera bukan Aurel.

“Ini soal pria yang datang ke rumah Knox, Damie. Kita harus tahu secepatnya apa tujuannya.”

Damien menoleh. “Aku bisa melakukannya sendiri, kamu nggak perlu ikut campur.”

“Damien, yang pertama tahu tentang ini adalah aku. Aku punya tanggung jawab untuk mencari tahu semuanya.” Sera melipat tangannya di depan dada, mulai kesal dengan sikap seenaknya Damien. “Lagipula kamu pasti tidak akan mencari tahu dengan benar karena mantan kesayangan kamu terlibat.”

“Kamu cemburu?”

“Siapa yang cemburu? Aku cuma menyampaikan fakta kok.” Sera memutar matanya, ia tidak cemburu. Benar-benar tidak.

“Bagus. Karena nanti malam aku ada dinner sama Aurel, jadi kamu bisa bertemu Albert berdua. Aku kirim nomor teleponnya setelah ini.” Kata Damien lantas berdiri, bersiap untuk pergi.

“Take care.” Ucap Sera.

Damien mendengus singkat, kemudian meninggalkan ruangan Sera tanpa melihat lagi pada wanita itu.

...۝۝۝...

Malam harinya, Sera bersama Laura pergi ke salah satu kafe yang ada di pusat kota. Mereka akan bertemu Albert disana.

Namun mata Sera melebar melihat Damien juga ada disana. Dia mengobrol santai bersama Albert. Tak hanya Sera, Laura juga melebarkan matanya. Mungkin keterkejutannya lebih besar daripada keterkejutan Sera.

“J–jangan bilang detektif imut yang kamu ceritakan itu dia,” Laura menunjuk Albert, nada bicaranya kaku.

“Iya, itu dia.”

Mendengar suara mereka berdua, Damien dan Albert kompak menoleh. Damien menatap Sera sekilas, sementara Albert menatap Laura tanpa berkedip.

“Kalian saling kenal?” Tanya Sera seraya mendorong Laura untuk duduk di depan Albert, sementara ia duduk di depan Damien.

“Nggak!” Jawab Laura.

“Iya,” jawab Albert.

Laura dan Albert menjawab secara bersamaan, membuat Sera tersenyum canggung. Dari yang terlihat sepertinya keduanya saling kenal atau mungkin lebih dari itu. Tapi Sera tidak ingin menanyainya, jika Laura ingin bercerita Sera siap mendengarkan. Tapi kalau Laura ingin tetap menyimpannya sendiri, Sera juga tidak keberatan.

“Baiklah, jadi ini Laura. Dia temanku, sekarang lagi bertugas di kriminologi. Lau, ini Albert, detektif kenalan Damien.” Kata Sera tidak ingin suasana menjadi semakin canggung.

“Lebih baik sekarang kita bisa membahas yang lebih penting.” Kata Laura, tidak menanggapi perkenalan itu.

“Kamu sudah menemukan sesuatu, Albert?” Tanya Sera pada Albert.

“Pria yang masuk ke rumah besar Knox kemungkinan besar adalah Alan Guapo, kakak kandung Aurelia Vale.” Albert mulai menjelaskan temuannya. Sera melirik Damien untuk melihat reaksinya. Ia pikir Damien akan marah atau terkejut, tapi ekspresinya biasa-biasa saja sekarang.

“Kalau begitu motif mereka jelas ingin menghabisi semua keluarga Knox. Kamu harus lebih berhati-hati, Damie.” Sera mengingatkan Damien.

“Kamu tidak perlu mengingatkanku, aku tahu apa yang harus aku lakukan.” Sahut Damien datar.

“Sebagai detektif kamu harus memberi bukti, bukan hanya narasi, dengan begitu Damien bisa menyeret orang-orang yang terlibat ke penjara.” Kata Laura, nada bicaranya santai namun entah kenapa Sera merasa Laura seperti sedang memerahi Albert karena tidak becus bekerja.

Albert tertawa profesional dan berkata. “Tenang saja. Aku memang lagi mengumpulkan bukti.”

Laura melotot, lalu melirik Sera dan Damien bergantian. “Bu Adelina sebaiknya segera diperiksa, dia secara tidak sengaja telah meminum zat itu.”

“Zat apa?” Tanya Damien.

Laura lalu menjelaskan mengenai kandungan zat dalam plastik yang diberikan Sera. Dia juga menjelaskan secara rinci bahaya dari zat tersebut jika dikonsumsi dalam waktu lama.

Dua jam kemudian pembahasan mereka selesai, Sera dan Damien pulang lebih dulu. Awalnya Sera ingin mengantarkan Laura, tetapi gadis itu menolak.

“Aku bawa mobil, kenapa harus pulang sama kamu?” Protes Sera ketika Damien menariknya masuk ke dalam mobilnya.

“Sudah malam, nggak aman pulang sendiri. Apalagi dengan keadaan yang kurang baik seperti sekarang, asistenku akan menjemput mobilmu.” Kata Damien, dengan santai memakaikan sabuk pengaman untuk Sera.

Sera refleks menahan nafas, aroma maskulin dari badan Damien membuatnya hilang fokus dan ia tidak seharusnya menginginkan sesuatu yang lebih dalam hubungan mereka.

“Kenapa kamu ikut?” Tanya Sera memalingkan wajahnya keluar jendela. Damien kembali ke kursinya, mulai menyalakan mesin mobil.

“Aku juga perlu tahu perkembangan penyelidikannya.”

“Kamu nggak jadi dinner sama Aurel?” Tanya Sera penasaran, sebagai antisipasi untuk jawaban Damien, ia mencengkram kuat ujung bajunya.

Damien hanya diam, dia mendengarnya, hanya saja tidak ingin memberikan jawaban.

“Damie,” panggil Sera kesal merasa diabaikan.

“Apa?”

“Kamu jadi makan malam sama–”

“Kamu cemburu?” Potong Damien tersenyum miring, ia tahu jawabannya tapi tetap bertanya.

“Kalau iya kenapa?” Sera balik bertanya.

Damien tiba-tiba menghentikan mobilnya, membuat Sera tersentak kaget.

“Kenapa berhenti?” Tanya Sera was-was.

Namun bukannya menjawab, pria itu malah mendekatkan bibirnya ke telinga Sera. “Untuk satu kali kecemburuan, kamu harus memberikan satu ciuman.” Bisiknya.

Jantung Sera langsung berdegup kencang, ia menelan ludah susah payah. “Ja–jangan bercanda, Damie.”

Ia memang sangat mencintai Damien, tapi untuk melakukan sesuatu yang intim jelas Sera tidak berani. Lebih dari itu, Sera merasa aneh kenapa Damien sangat berbeda dengan Damien di kehidupannya yang dulu.

Apa yang terjadi? Kenapa banyak hal berubah?

“Aku tidak bercanda. Jangan bohongi perasaanmu sendiri, kamu bisa menciumku setiap kali cemburu.”

Sera tidak bisa berkata-kata dalam waktu lama, Damien kembali melajukan mobilnya sambil tersenyum tipis, tampak sangat puas dengan keterdiaman istrinya.

...✯✯✯...

...like, komen dan vote 💗...

1
Kevin
🥰🥰🥰
Dew666
🍭🔥
Ayano Rosie (Rosneneng juanda)
kok sera malah selalu masuk jebakan Batman? apa gunanyabdia kembali ke masa lalu KLO tetap aja ga bisa berpikir secara taktis? 🤭🤭
olyv
lanjut 💪💪
Dew666
🍡🔥
Dew666
🍡🍭
Nda
seharusnya Damien,dengerin penjelasan Sera dlu..
kyanya Sera dijebak..😩
Dew666
💐🍡🍭
Dew666
👑👑👑👑
olyv
waduhh jangan bilang sera di jebak oleh aurel dan komplotannya
Dew666
❤️‍🩹👩‍❤️‍👩💎
Dew666
👄❤️‍🩹
sarinah najwa
serasa mundur lagi ceritanya
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Nda
luar biasa
Dew666
❤️‍🩹❤️‍🩹❤️‍🩹
Nda
di tunggu kelanjutannya thor🤭..
Dew666
👄💎
sarinah najwa
up yg banyak thor mkin penasaran nih🙏❤️
Ara putri
Hay kak, semangat nulisnya.
jangan lupa mampir juga keceritaku PENJELAJAH WAKTU HIDUP DIZAMAN AJAIB
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!