NovelToon NovelToon
Roller Costlove

Roller Costlove

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:240.5k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Kata orang, hal yang paling berkesan dan takkan pernah bisa dilupakan adalah malam pertama. Tapi untuk seorang gadis bernama Jaekawa Ayu, malam pertama yang seharusnya bisa ia kenang seumur hidup justru menjadi hal yang paling ingin ia hapus dari ingatan.

Bagaimana tidak, ia melakukannya dengan lelaki yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

Lama melupakan kejadian itu, takdir justru mempertemukan Jae dengan lelaki itu di satu tempat bernama Widya Mukti. Apakah Jae akan menagih janji itu atau justru berpura-pura tak mengenalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18# Semakin mendekat

Jae menengadah merasakan rasa pusing yang berkumpul di dahi, ia sudah men-dopping tubuhnya dengan asupan gizi, nutrisi, dan vitamin namun tetap saja, ia bukan robot. Dan mungkin, sudah saatnya badannya itu tumbang akibat gempuran cuaca dan letih.

"Jae gue tinggal ya..." Sesil sudah bersiap dengan baju rapinya bersama Salsa dan Rani demi bertemu dengan para tenaga pengajar, himpunan PKK dan menyerahkan jadwal untuk science camp, fun and learning serta agenda-agenda yang telah dirancang oleh mereka pada para motor penggerak desa.

Jae mengangguk mengiyakan. Mereka berbagi tugas, dan Yap! Tentu Jae bersama Andara ditemani Bianca yang membantu mengerjakan robotik di posko.

"Istirahat Jae....jangan terlalu diforsir, mau gue anter ke klinik, ngga?" tanya Rani digelengi Jae, "gue oke kok."

Dan ketiganya berangkat dengan menggunakan mobil Rani.

Andara masih menyesuaikan bentuk triplek sesuai yang diinginkan. Bukan hanya 1 namun ada beberapa untuk nantinya mereka akan merakit bersama di camp dengan anak-anak.

Bianca melihat Jae yang terlihat kepayahan dengan kondisinya, "Jae...istirahat gih. Biar gue yang bantu Dara..."

Jae mendengus, "emangnya Lo bisa?"

Bianca melengkungkan bibirnya, "ya engga sih, tapi gue bisa jadi pesuruh Dara, seenggaknya kan ada guna disini...selain dari ngatur pengeluaran kelompok."

"Thanks." Jae bergumam.

Bianca segera menghampiri Dara dan membantunya, "tolong pegangin deh, Bi...ini mau gue gergaji."

"Dara, sorry gue diem dulu sebentar ya..." Jae duduk di teras diangguki Dara, "santai aja kali, Jae...elah. Lo tidur gih di dalem." Justru titahnya.

Namun Jae menolak, ia memilih meneguk sisa susu beruang pemberian Arlan sambil memperhatikan dan mengawasi Dara dan Bianca.

Arlan, ia...Jingga dan Jovi mengecek kondisi genset dan kabel yang melintang sejauh jembatan goyang bersama para penanggung jawab projek lampu jalan desa. Setelah kemarin sempat mengecek pembukuan Co-op 21 secara sekilas. Sungguh mereka tidak berleha-leha dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Alby, Maru dan Zaltan, serta para bumil KKN 21 ke greenhouse yang lebih ramah wanita dan anak. Mencicipi beberapa hasil kebun greenhouse yang kini sudah memasok sayur mayur serta buah ke beberapa minimarket, freshmart dan supermarket.

Tak lupa, Zaltan juga mengecek beberapa usaha rumahan yang tergabung dan bermitra dengan Co-op 21 seperti Iin Handicraft dan yang lain termasuk usaha Anjeli.

Hari ini, rencananya Mahadri dan Syua datang, untuk selanjutnya mereka melakukan rapat atau pertemuan Co-op 21 dan mitra usaha, setelah Mahadri datang.

Sejak pagi, ia sudah dicecar Lula, Senja dan Vio tentang Jae yang kepergok muntah pagi-pagi.

"Baiknya Lo kasih tespek, Lan...ini kenapa jadi gue yang deg-degan sih...emang Lo tuh, ya! Ampun..."

"Kasian Lan, tega Lo..."

"Gue ngga akan segan geret lo ke depan Jae terus gebukin lo kalo sampe tuh anak kenapa-napa."

"Aman." Arlan, hanya begitu saja ia berujar, membuat Vio dan Senja semakin kesal.

Maru sudah menahan sang istri untuk tidak terlalu ikut campur, seperti katanya kemarin. *Percaya Arlan*.

Jingga asik mengobrol seraya beberapa kali terlihat gesturnya yang menunjuk ke area sungai bersama pak Jajang. Ada pak Kadus baru dan sekarang, lebih sering terlibat kegiatan begini, bersama pak Agus juga.

Beberapa kali, tangan terbuka mereka menawarkan Jingga dan kawan-kawan untuk menetap di Widya Mukti. Namun mau bagaimana lagi, pekerjaan mereka yang berada di ibukota tak mungkin mereka tinggalkan.

**Sandi**

*Nomor* ☎️ *teh Jaekawa*

Arlan tersenyum melihat notifikasi yang Sandi kirimkan. Diantara kegiatannya merampungkan pengecekan, ia langsung mengetik pesan.

**Ting**....

Jae melirik ponselnya yang kebetulan sekali sedang ia pegang itu.

\+**62825284916154**

*Mau gue beliin lagi susu beruang ngga? Atau susu ibu hamil? Atau lagi pengen sesuatu*?

Jae yang merasa pusing itu semakin merasa kacau. Ia tau, jika itu nomor Arlan. Siapa lagi memangnya?!

**Jaekawa**

*Gue cuma sakit, bukan hamil*.

Jae hampir membanting ponselnya itu, namun...urung, belum ada gantinya. Hatinya semakin tak enak, bagaimana jika benar? Bagaimana jika ia hamil? Ingin sekali Jae membeli tespek, namun tanpa diketahui Arlan dan teman-temannya sementara peredarannya saja selalu diintili oleh teman KKN...bagaimana caranya?

**Arlan**

*Who knows? Mau tes*?

Tanpa sadar Jae sudah menamai kontak Arlan. Dan yang terbersit di otak Jae tentang beraninya Arlan menantang begitu adalah senyum tengil Arlan, seolah berada di atas angin. Seperti ia yang paling tau dan yakin dengan kondisi Jae saat ini dan waktu lalu.

Begini rasanya berbuat dosa....Tak enak makan, tak enak minum dan tak enak diam. Seharusnya ia mengiyakan ajakan Arlan untuk tes, namun apa yang ia lakukan, justru tak membalas pesan Arlan sebab ia tak yakin, dan takut jika itu benar.

Jae memilih masuk ke dalam posko, rasanya denyut di kepalanya semakin hebat saja dan ia ingin segera menaruh kepalanya itu di bantal.

Jae menarik selimut dimana badannya terasa dingin, belum lagi hidungnya yang mampet.

Tak terasa, ia memejamkan mata yang panas dan pegal sampai-sampai ia sempat terlelap dengan mulut yang terbuka sedikit.

Samar, namun jelas pendengarannya menangkap suara beberapa orang bercengkrama, bukan hanya terdengar ramai karena perbincangan, sebab...suara mesin bor dan gergaji terdengar bersahutan di luar.

Jae bergerak merasakan denyut kepala yang berkurang sedikit, ia bahkan langsung bangkit mengingat jika tadi ia meninggalkan Bianca dan Dara hanya berdua saja.

Ia meraba keningnya yang telah dipasangi alat kompres instan, "apaan nih?"

"Jae, Lo udah bangun? Ya ampun bikin khawatir deh!" Sesil menghampiri dengan baju tadi pagi, hanya saja telah menanggalkan jas almamaternya.

Ia bahkan sedang menenteng piring berisi kue-kue basah untuk ia bawa ke depan hasil dari pemberian warga untuk mereka.

"Kenapa emangnya?" tanya Jae masih mengumpulkan nyawa, "Dara sama Bian masih di depan?"

Sesil mengangguk, "sama Salsa, ada bang Arlan juga."

"Ha?"

Sesil mengangguk tersenyum usil, "katanya tadi dia cariin Lo, buat kasih vitamin." colek Sesil di hidung Jae, membuat Jae menjengkit ingin menghindar tapi telat.

"Tapi si neng ini lagi tidur diantara sakitnya. Lo sampe ngigo loh kata bang Arlan sama kak Mei. Ya ampun Jae, Lo sakit di simpen sendiri. Ngga bilang sama kita..."

"Hah? Masa sih?! Ngigo apa?" Jae menggigit kuku jarinya sangat khawatir, sebab apa....sebab tau, jika mengigau adalah bentuk lirih dari beban pikiran saat ini yang belum sempat tersampaikan dan terselesaikan, tak mungkin kan ia mengigau yang aneh-aneh, seperti....hamil misalnya?

"Ini yang pasang siapa?" tanya Jae ke dahinya.

"Kak Meidina." Jawab Sesil.

Double kill....Jae kembali menjatuhkan badannya di kasur, bahkan ia sudah menjedug-jedugkan kepalanya hingga tenggelam di bantal. Sesil tertawa renyah, "kenapa sih? Wahhh, kayanya ini step ya? Akibat demam?!" ia masih tertawa renyah beranjak kembali demi menyerahkan sepiring kue, "oh ya, nyemil gihh...tadi Bu Yeti ada kasih kue kue basah buat kita katanya sama Co-op 21."

Jae menatap ke arah jendela dimana pemandangannya langsung menunjukan area halaman posko. Benar yang dikatakan Sesil, Arlan disana....membantu Andara, Salsa, dan Bianca, bersama Jovi dan Jingga juga ada disana.

Ia mengalihkan pandangan ke arah beberapa orang yang baru datang dari arah Co-op 21. Namun dimana Maharani?

Rani masih berada di Co-op 21 dan merengek pada Mahadri, setelah tadi....

"Ini mobil berasa kenal deh..." ucap Rani ketika mengenali mobil yang terparkir di dekat posko sewaktu baru saja pulang dari proker bersama Salsa dan Sesil.

"Siapa Ran?" tanya Sesil sembari keluar dari mobil. Rani sudah mendekat ke arah mobil demi mengecek.

"Suthhh! Jangan liat-liat mobil mahal, ntar pengen!" Mahadri melipat tangannya di dada dan berdiri di depan beranda Co-op 21, "Mahadri bang keee!" teriaknya, ia hampir melempar buku yang tengah ia bawa, namun Mahad berlari masuk untuk kemudian membuat Rani mengejarnya masuk ke dalam rumah Co-op 21.

"Ran?"

"Dia abang gueeee!" teriak Rani pada kedua temannya.

Syua tertawa, begitupun isian KKN 21.

"Lo kok ngga bilang sih, an jing emang punya abangg !"

.

.

.

.

1
Ita Putri
ya Allah teh🤣🤣🤣🤣🤣tengah malem nglilir kebelet pipis lakok ada notif e rollercoastlove ....ngakak Sampek kepuyuh🤣🤣🤣😭
Lisna Wati
teh sin ya Allah kemana aja seharian aku bolak balik gak nongol² nih bab baru😄
𝐙⃝🦜 happy bertamasya
gak usah dikatakan biar itu jadi rahasia jae dan anak ca op 21 aja
Tysa Nuarista
GK usah jae biar mereka tau yg indah" nya aja
Wandi Fajar Ekoprasetyo
Bianca klo ngomong suka bener deh...... hehehehe
Tysa Nuarista
🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣
dhani mnz
kayaknya tipikal cewe kuat gt ngak sih, ngak mau diikat sama komitmen di awal. Maunya diperhatiin, dimanjain n di buat nyaman tanpa ada status. Dan di saat lengah langsung diiket pake pernikahan. 🤭
dhani mnz
Dan akhirnya bang Rhoma & Ani keluar juga dung di novel ini.. 😄
Bunda Idza
jangan sampai kau buka Jae, setelah ditutup oleh yang Maha Tahu (begitu si.... yang pernah q denger) tapi....Yach walau disebelah alias circle si Abang 2 udah menjadi rahasia umum, gegara om nya desek Yara yang kelewat jujur dan berharap dukungan
Salim S
alhamdulillah teteh sehat kan?suami anak sehat semua kan teh...ya allah setelah sekian purnama bolak balik akhirnya...teh itu maksudnya jae sama bang arlan kali ya bukan arlan sama bang arlan...ah s bianca bisa aja ngeles nya bisnis, bisnis hati ya bian...ciee sekarang udah deg deg an nih hati jae....jantung aman jae...siap siap menerima segala gombalan s jomblo akut jae 😊😊😊😊teteh makasih loh walaupun up di jam jam mata mau merem tapi ok lah selalu di tunggu...
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
bang rhoma ampe dibawa - bawa 🤣🤣
Santi Seminar
akhirnya ,setelah seharian buka tutup NT
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
😆😆😆
ieda1195
🤣🤣🤣 ngena banget inii sihhh, suami idamann
ieda1195
🤣🤣🤣 kampret benar album, dikira belok apa
ieda1195
🤣🤣 ngerti raurus juga bang
Ria
apakah dirimu sibuk di dunia nyata teh sin???? 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!