"Menikahlah lagi mas! Aku ikhlas!"
Kalimat yang pada akhirnya menjadi boomerang bagi pernikahan Sekar Indraswari
Keluarga besar Adrian Baskara sang suami, menuntut hadirnya penerus bagi keluarga, membuat Sekar mengambil keputusan yang begitu menyakitinya
hadirnya wanita lain sebagai madu perlahan memaksa Sekar meninggalkan indahnya mahligai cinta bersama Adrian
Kemana takdir akan membawanya? akankah pertemuan dengan seorang duda beranak satu bernama Alvaro menjadi awal kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perhatian
"Itu punya mbak Sekar kan? Aku juga gak mau dapet bekas!" Ketusnya lalu membawa sushi miliknya kedalam kamar
"Kamu tuh ya mas, jadi ngambek kan!" Sekar terlihat kesal pada suaminya
"Kok jadi mas yang salah? Dia aja yang sok ngatur!"
"Kamu bujuk sana!"
"Enggak ahh" Adrian menolak, pria itu lebih memilih duduk sembari menonton televisi yang menayangkan drama kesukaan Sekar
"Widia itu lagi hamil mas, makanya mood-nya suka berubah. Kita harus banyak-banyak sabar buat ngadepin nya" tutur Sekar
"Ya udah, aku bujuk Widia dulu"
Adrian bangkit, melangkah menuju kamar milik istri keduanya yang tengah merajuk
"Aku masuk ya?"
Widia menoleh, mencoba memasang wajah kesal berharap suaminya akan membujuk
Tanpa menunggu persetujuan sang istri, Adrian masuk dan duduk disisi tempat tidur berhadapan dengan Widia yang setia dengan wajah datarnya
"Ngapain kamu kesini mas?" Tanyanya dengan nada ketus
"Mau liat keadaan calon ibu dari anak aku dong" Sebisa mungkin Adrian membujuk agar mood ibu hamil itu kembali
Widia tersenyum, rasanya Adrian begitu manis "Udah sadar kalau aku juga istri kamu?"
"Maaf, tapi aku hanya ingin bersikap adil dengan tidak membedakan antara kamu dan Sekar"
"Ya udah kalau gitu aku mau disuapin!"
"Ya udah sini!" Adrian mengambil alih sumpit dari tangan istrinya lalu mulai menyuapi ibu hamil itu
Widia makan dengan sangat lahap, dirinya akan merasa mual jika pagi dan siang hari namun sore harinya dirinya bisa makan apa saja
"Malam ini kamu tidur disini ya mas! Aku mau di temenin soalnya"
Widia sepertinya mencoba memanfaatkan anak dalam kandungannya untuk menguasai Adrian agar pria itu jauh dari Sekar
"Kamu harus tahu satu hal Widia, saya tidak bisa tidur jika tidak ada Sekar"
Widia kesal mendengarnya, bahkan di saat hamil saja Adrian tidak bisa menjadikannya sebagai prioritas
"Kamu kok jahat banget sih mas? Aku itu lagi hamil loh?" Kesal Widia
Adrian menghela napasnya panjang "Aku akan temani kamu sampai tertidur, tapi setelah itu aku akan kembali ke kamarku, bagaimana?"
Pilihan itu sedikit membuat Widia kesal, namun jika ia keras kepala bukan tidak mungkin jika Adrian akan meninggalkannya. Tidak peduli jika dirinya tengah mengandung
"Ya udah deh, tapi harus sampe aku tidur ya?"
"Iya"
Widia terlihat bahagia, wanita itu mendekat hendak memeluk sang suami namun Adrian menolak dengan mencoba menjaga jarak
"Kenapa?" Wajah cantiknya berubah sedih
"Aku belum mandi, diluar pasti banyak kuman dan itu bahaya untuk ibu hamil seperti kamu"
Adrian menolak dengan halus, pria itu merasa tidak nyaman jika dirinya disentuh oleh wanita selain Sekar
"Ya udah kamu mandi sana! Aku tunggu disini!"
"Kalau begitu habiskan sushi mu!" Titahnya sebelum dirinya meninggalkan kamar tersebut
"Gimana mas?" Tanya Sekar saat suaminya kembali ke ruang tengah
"Udah"
"Widia mau kan makan sushi nya? Dia gak makan dengan baik loh siang tadi!" Ujar Sekar
"Kamu baik banget sih!"
Sekar tersenyum, dirinya berusaha untuk menjadi kakak yang baik bagi Widia, terlebih wanita itu tengah mengandung
"Oh iya, Widia minta mas untuk nemenin dia tidur malam ini!"
Adrian mengatakan apa saja permintaan Widia selama di kamar tadi, dan syarat apa yang Adrian berikan
"Loh kok gitu? Mas harusnya temenin Widia nya sampai pagi" Sekar tak habis pikir dengan suaminya
"Kalau gitu mas gak akan bisa tidur dong? Mas kan gak bisa kalau gak ada kamu"
"Dibiasain mas, kamu harus lebih perhatian sama Widia! Dia itu lagi hamil" Sekar mencoba memberikan pengertian kepada sang suami
"Sudahlah, itu udah paling bener. Lagian Widia juga udah setuju" Adrian begitu keras kepala "Kamu udah mandi?"
"Belum, aku lagi males mandi" jawab Sekar apa adanya
Adrian sampai heran dibuatnya, biasanya Sekar akan membersihkan diri sebelum suaminya kembali
"Tumben banget malas, atau kamu sengaja mau nungguin mas biar mandi bareng?"
"Apaan sih, nggak ada yaa"
"Jujur aja! Ayo kita mandi!" Adrian bangkit namun Sekar enggan untuk ikut
"Gak mau mas, aku lagi males mandi!"
Adrian tak menyahut, pria tampan itu lalu menggendong sang istri ala bridal dan membawanya menuju kamar mereka
"Mas"
Adrian bersungguh-sungguh, Sekar akhirnya harus mandi walaupun dirinya sangat malas menyentuh air
Belum lagi suaminya melakukan hal yang ia inginkan didalam kamar mandi sehingga membutuhkan waktu cukup lama
"Masih marah ya? Maaf sayang"
Wajah Sekar ditekuk, wanita cantik itu merasa kesal akan ulah suaminya yang membuatnya harus mandi
"Kamu nyebelin!"
"Ya udah maaf, kamu mau apa? Mau makan sesuatu?" Adrian berusaha membujuk
"Nanti aja deh, mending kamu kekamar Widia! Dia pasti udah nungguin dari tadi!" Ujar Sekar
"Karena kamu mandinya lama, jadinya telat kan kekamar Widia!" Kesal Sekar
"Bentar lagi"
"Sana mas! Kasian Widia nunggu nya lama. Dia juga gak boleh tidur malem-malem"
Mendengar Omelan sang istri membuat Adrian akhirnya kekamar Widia walaupun dengan perasaan enggan
"Mas Adrian" terlihat jelas jika wanita itu telah menunggu kedatangan suaminya
Bahkan ia sudah mengenakan gaun tidur berbahan satin berwarna hitam, jika itu Sekar mungkin Adrian sudah melahapnya, namun entah kenapa tak ada keinginan untuk melakukan itu bersama Widia
"Aku udah nungguin dari tadi"
"Maaf, tadi aku harus bersih-bersih dulu, aku juga laper" Adrian memberi alasan, padahal ia hanya makan sushi berdua dengan Sekar
"Ya udah sini! Aku mau tidurnya sambil dielus"
Widia berbaring di sisi ranjang lalu meminta sang suami disisi lainnya. Adrian menurut, pria tampan itu tidur dengan menjadikan tangannya sebagai bantal lalu mulai mengusap-usap kepala Widia
Wanita itu tersenyum puas, seolah malam ini adalah miliknya bersama sang suami. Untuk pertama kalinya, Adrian melakukan hal yang begitu manis dan Widia akan memanfaatkan momen ini sebaik mungkin
Rasanya Widia tidak ingin memejamkan matanya, namun perlahan kantuk mengambil alih kesadarannya hingga membuatnya tertidur
Adrian memastikan lagi jika istrinya terlelap, bahkan ia sampai melambaikan tangannya didepan wajah wanita itu
Merasa aman, Adrian keluar dari dalam kamar tersebut dan kembali ke kamarnya bersama Sekar
Adrian melihat jika wanita cantik itu telah terlelap dibawah selimut tebalnya. Sekar pasti kelelahan karena kegiatan mereka dikamar mandi
"Kamu pasti capek banget" Adrian mengulas senyumnya, ia pandangi wajah cantik itu sangat lama
"Tuhan menciptakan kamu dengan begitu sempurna sayang! Aku bahkan tidak menemukan kekurangan dalam diri kamu"
Adrian membaringkan tubuhnya disamping istrinya, mengangkat perlahan kepala wanita itu agar tidur di lengannya lalu ia usap rambut panjangnya yang memiliki aroma memabukkan
"I love you Sekar Indraswari" satu kecupan lembut mendarat di kening wanitanya sebelum Adrian ikut menyelam ke alam mimpi bersama sang istri