Pembantu Cantik Kesayangan Tuan Presdir

Menjelang malam, tiba-tiba saja Kenzo pulang ke Mansion, Daddy dan juga Mommy-nya cukup terkejut atas kepulangan putra mereka yang secara tiba-tiba, biasanya Kenzo selalu pulang setiap akhir pekan.

Pada saat itu, keluarga Alexander baru saja selesai makan malam.

"Ada angin apa kamu pulang di hari biasa seperti ini, Kenzo?" Tuan Edward bertanya dengan nada heran.

"Aku ingin pulang saja kesini, ini kan rumahku juga!" balasnya asal ceplos.

Tuan Edward sampai menghela napas, karena menurutnya, alasan itu tak masuk di akal, bukankah dulu putranya yang bersikukuh untuk tinggal di Apartemen.

Lalu giliran Nyonya Martha yang bertanya padanya.

"apakah kau mau membuat ulah lagi di rumah ini setelah kejadian kemarin? Bikin malu saja, Mommy tak sanggup bertemu dengan keluarga Anggel!" keluhannya sampai menatap kesal putranya yang sepertinya merasa biasa saja.

Kenzo sendiri mulai kesal karena Mommynya malah membahas peristiwa waktu itu.

"Sudahlah Mom, jangan di bahas lagi! Aku tak mau kalian jodoh-jodohkan lagi, biarlah aku sendiri yang mencari pendamping hidup untukku!" jawabnya secara tegas

Kemudian Mommynya mendekat dan menatap lekat putranya.

"Mommy akan setuju jika kau menikahi wanita yang derajatnya sama dengan kita, jangan pernah kau memilih wanita rendahan dan tak berpendidikan, karena sampai kapanpun Mommy dan Daddy tak akan pernah merestuinya, bukankah begitu Daddy?" tanyanya kepada suaminya yang sedang duduk santai di atas kursi sofa.

"Betul sekali sayang, Semua anak-anak Papah harus memilih pasangan yang setaraf dengan kita dan tidak boleh sembarangan, yasudah kalau begitu kau segera istirahat, Daddy dan Mommy sudah sangat lelah, Ayo Mommy kita pergi ke kamar? " Ajak Tuan Edward sembari meraih tangan istrinya secara lembut.

Sedangkan Kenzo samasekali tak bergeming dan tak peduli atas perkataan kedua orangtuanya.

"Kita lihat saja apakah pilihanku bisa mematahkan ego kalian berdua, apakah kalian pernah menilai manusia tidak hanya dari segi status sosialnya? Ck... Sungguh menyebalkan!" gumamnya pelan.

Kemudian Kenzo mulai mencari keberadaan Kayra, biasanya ia suka berada di dapur setelah jam makan malam selesai, namun sayangnya Kenzo tak menemukan Kayra di sana, sampai akhirnya ia bertemu dengan Bu Aida.

"Duh Tuan, jika Tuan perlu sesuatu, Tuan bisa panggil salah satu ART di sini, kenapa Tuan harus masuk ke dapur? Nanti pakaian Tuan bisa kotor! " Bu Aida terlihat cemas karena jika sampai Tuan dan Nyonya besar tahu, ia orang pertama yang akan mendapatkan teguran.

Seolah tak memperdulikan perkataan dari Bu Aida, Kenzo malah menanyakan soal Kayra.

"Untuk apa Tuan muda mencari Kayra?" tanyanya bingung.

" Sudahlah Bik, jangan kebanyakan tanya, cepat katakan dimana Kayra?" Kenzo terlihat kesal terhadap Bu Aida yang seolah menghalangi nya.

"Tuan, tolong jangan cari masalah dengan Kayra, kalau sampai Tuan dan Nyonya tahu, kasihan nasib Kayra, dia pasti akan langsung di pecat!" Bu Aida malah memohon terhadap Kenzo.

Kenzo sampai berdecak kesal, dan akhirnya ia memilih untuk kembali ke kamarnya dan berencana untuk bertemu dengan Kayra besok pagi.

.

.

Menjelang pagi dimana penghuni rumah ini masih tertidur dengan lelapnya, Kayra mulai mengalami mual dan muntah, ia terus saja memuntahkan seluruh isi perutnya, wajahnya kembali terlihat pucat.

'Kenapa dengan diriku ini? Padahal aku sudah meminum obat lambung, tapi malah semakin parah! ' keluhnya dalam hati.

Kemudian Kayra memutuskan untuk keluar dari dalam Toilet belakang dekat dapur, namun saat pintu Toilet ia buka, betapa terkejutnya Kayra karena melihat sosok Pria yang sudah tak asing lagi baginya telah berada tepat di hadapannya, namun kali ini ada yang lain dari tatapan pria tersebut.

"T... Tuan, kenapa anda ada di sini?" Kayra menatap heran namum ia samasekali tidak merasa curiga, ia cenderung lebih fokus memikirkan tentang kondisi kesehatannya.

Kenzo malah terus menatapnya tanpa berkata apapun, sehingga membuat Kayra semakin merasa keheranan.

Ia pun lebih memilih diam dan tak berani berkata apapun, kepalanya ia tundukan dan tak mau menatap pria di hadapannya.

'Ternyata memang benar, Kayra lah wanita pada saat malam itu? Mengapa aku begitu bodohnya tak mengenali wanita itu? Padahal selama ini dia berada dekat denganku, takdir seolah telah mempermainkan ku! ' keluhnya dalam hati.

Sambil menghela napasnya, pada akhirnya Kenzo memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu kepadanya, semalaman suntuk ia tak bisa tidur dan terus memikirkan masalah ini, dan beruntungnya sepagi ini ia bisa bertemu langsung dengan Kayra, di saat penghuni rumah ini masih terlelap tidur.

"Apakah kau wanita yang ada di klub malam pada saat malam itu? Kau wanita yang telah di booking oleh kedua temanku untuk melayaniku, iya kan? Ayo jawab?" ucapnya pelan namun penuh tekanan.

Deg!

Tubuh Kayra mendadak gemetar karena Kenzo bertanya seperti itu, dan itu artinya ia sudah tahu kebenarannya.

Namun sayangnya Kayra mencoba untuk menyangkalnya.

"T tuan berbicara apa? S.. Saya tidak mengerti!"

Mendengar Kayra berkata seperti itu, Kenzo malah menyunggingkan bibirnya.

"Kau tak bisa mengelak lagi, ayo cepat jawab?" kali ini Kenzo mulai menaikkan intonasi suaranya.

Dan Kayra semakin tertekan dan juga gugup, tanpa terasa bulir bening keluar dari sudut matanya dan ia buru-buru menghapus jejaknya.

Kenzo yang tak pernah putus memperhatikan Kayra, ia merasa bersalah.

" M.. Maaf, aku tak bermaksud menekan mu untuk berkata jujur, tapi aku benar-benar butuh jawaban darimu!" Kenzo mulai berani menggenggam kedua tangan Kayra yang gemetar, bahkan kedua tangannya sampai terasa dingin seperti es.

"Maaf Tuan, janganlah seperti ini, saya takut orang lain melihatnya!" Kayra berusaha melepaskan genggaman tangan Tuannya.

Namun sayangnya, Kenzo enggan untuk melepaskannya.

"Tidak akan pernah aku melepaskan genggaman tanganku ini jika kamu tak mau menjawab pertanyaanku secara jujur, biar sekalian seisi rumah ini tahu keadaan kita saat ini!" kenzo sampai tersenyum puas melihat Kayra yang mulai panik.

Kayra menengok ke arah kanan dan kiri, ia sangat takut orang lain tahu atas kejadian ini.

"Tolong lepaskan saya Tuan!" lagi-lagi Kayra mencoba untuk melepaskan genggaman tangan Tuannya, namun Sayangnya Kenzo malah semakin berulah, ia melingkarkan kedua tangannya di atas pinggangnya yang ramping, sehingga jarak keduanya semakin dekat, Kayra sampai terperanjat di buatnya dan akhirnya wajah keduanya saling bertatapan dengan jarak yang sangat dekat.

"Ku mohon, jawab pertanyaanku Kayra!" tanyanya kembali dengan nada lembut.

Kini tangannya mulai menyentuh bagian tengkuk, Kayra merasakan tubuhnya yang meremang.

'Ya Tuhan, mengapa Tuan Kenzo harus tahu tentang diriku? padahal aku sudah berusaha mengubur semua kejadian pahit itu, aku pikir ia tak akan pernah mengingatnya, namun nyatanya aku salah, sepertinya ia benar-benar mencari tahu tentangku, buktinya saat ini ia menanyakan kejadian malam itu, bahkan saat ini ia berada di dekatku, bahkan sangat dekat, sehingga aku bisa merasakan setiap hembusan napasnya! ' batinnya tak percaya.

Sambil menghela napasnya dan kedua matanya tetap fokus menatap pria di hadapannya, pada akhirnya Kayra memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan dari Kenzo.

"Iya, aku adalah wanita pada malam itu, wanita yang meminta dan memohon untuk Tuan lepaskan, namun Tuan malah tetap memperkosa ku!"

Deg!

Kenzo sampai tak sanggup untuk berkata apapun, lidahnya serasa kelu, karena memang pada saat malam itu pikirannya sedang kacau dan ia dalam kondisi mabuk.

Entah atas dorongan apa, tiba-tiba saja Kenzo malah melu mat bibir ranum wanita di hadapannya, Kayra sendiri sampai terbelalak tak percaya dan berusaha melepaskan pagutannya.

'Apa yang telah Tuan Kenzo lakukan padaku? Apakah ia berniat akan memperkosa ku lagi, dasar pria brengsek, aku tak akan tinggal diam, cukup sekali kau menodai ku, aku bersumpah akan membalas atas semua perbuatanmu! ' kecamnya dalam hati.

Bersambung...

🌸🌸🌸🌸🌸