Tiga orang remaja yang merupakan kembar tiga bersekolah di Smith internasional school. Mereka bukan manusia biasa tapi tiga kembar yang memiliki Indra keenam dan mampu melawan para makluk halus dengan kemampuan mereka.
Bisakah mereka menolong banyak orang dengan kemampuan mereka itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari jasad
Khalid dan Gafi Sudah berada di rumah kosong, di belakang tembok pembatas kelas musik bersama Zaki, James dan Brandon.
"Jadi mereka bolos lewat tembok itu?" Tanya Zaki
"Iya bang, para murid yang sering merokok dan juga membully teman teman mereka, mereka selalu berkumpul di sini, lewat tangga yang terdapat di sana" jawab Khalid menunjuk tangga yang tergeletak di bawah tembok pembatas.
"Anak-anak sekarang pada nekat, kalau yang kalian bicarakan ini benar, ini sudah termasuk tindakan kriminal berat" ungkap James
"Anak saya bilang, sebelum dia pingsan, badan Arumi dia tinggalkan di luar pintu depan, dan Virna dia lihat di bunuh di depan gerbang keluar" ungkap ibu Zeta
"Kita cari kesana, gerbang itu juga selalu terkunci dan tidak bisa di buka dari luar, mustahil mereka membawa tubuh dua orang lewat depan sana" ucap Brandon
"Oya Om, qorin mereka masih di sekitar sini, dan kemungkinan mereka di kubur disini" jawab Gafi
"Kamu kira kira bisa menebak nggak? Mereka di kubur dimana?" Tanya Zaki
"Nggak bang, soalnya mereka terus menampakan diri di mana saja, bahkan di sekolah juga Khalid lihat, bayangan itu terus mengikuti kak Danang, murid yang ikut tim basket di sekolah kita" jawab Khalid
"Lalu yang satu lagi, dia ada di kelas musik bang" ucap Gafi
"Berarti kemungkinan mereka ingin minta tolong dengan menampakan diri dan mengikuti si pelaku?" Tanya James
"Mungkin saja, tapi yang Khalid lihat salah satu dari qorin itu di penuhi amarah" jawab Khalid.
"Kita berpencar saja dan cari kira kira dimana tempat yang mencurigakan" usul Brandon
"Boleh" jawab semuanya
"Tapi Tante takut, Tante dengan kalian saja ya" ucap ibu Zeta
"Iya, Tante bisa ikut kami" jawab Gafi
"Harusnya yang kesini itu anak Tante, bukan Tante" ungkap Khalid
"Maaf, dia sedang hamil, sudah sejak dua bulan ini dia di rumah sakit karena kejadian itu membuat dia tidak pernah bisa tidur nyenyak dan berpengaruh juga pada mentalnya" jawab ibu Zeta
"Hamil?" Tanya Zaki
"Iya, dia bilang dia di perko*a Danang juga di tempat ini, dan Danang mengatakan pada saya kalau Zeta di perko*a para preman di gang sepi saat dia membawa Zeta ke rumah sakit" jawab ibu Zeta
"Dasar biadab!" Umpat Brandon
Mereka mulai berpencar mencari kemungkinan jasad Arumi dan Virna di kuburkan oleh Diana dan Danang, tapi setelah berkeliling, mereka tidak menemukan tempat yang mencurigakan.
Bruk. Bruk.
"Aws... "
Terdengar suara benda jatuh dan ringisan seseorang dari arah samping rumah, dan membuat Zaki langsung menuju ke sana bersama yang lain.
"Kalian" ucap James
"Ini om, bang, tersangka yang kalian cari" ucap Yudhistira menginjak badan Danang
"Dan ini pelaku utamanya" ucap Zaidan mendorong Diana yang terlihat kurus dengan wajah terlihat kelelahan.
"Apa kalian tidak mau mengatakan sesuatu?" Tanya Brandon tapi keduanya terus diam
"Kalian tahu tentang Kasus hilangnya Arumi dan Virna dari kelas sebelas?" Tanya Zaki
"Tidak pak" jawab keduanya
Trak.
"Hei! Kembalikan, itu milikku!" Bentak Diana saat Khalid mengambil kalung hitam yang melingkar di leher Diana dan Danang.
"Kamu hadapi hasil dari perbuatan kamu" sinis Khalid
"Aakhh... Tidak, tidak! Pergi kalian!"
Tiba tiba saja Diana berteriak histeris saat kalung miliknya di ambil Khalid, dia bahkan terus melihat kanan kiri seakan dia sedang di ikuti dua orang di sampainya.
"Tolong, gue nggak bunuh kalian, Diana yang bunuh kalian, jadi jangan ikutin gue!" Ucap Danang juga ketakutan.
Kalung hitam yang mereka pakai adalah pemberian dari seorang dukun yang mereka datangi satu Minggu setelah mereka melakukan kejahatan, karena sama Seperti Zeta, mereka juga terus diikuti dan di teror sosok Arumi dan juga Virna.
"Hiks... Hiks.... Dingin kak, tolong kami" lirih suara yang masuk ke telinga Gafi
"Dingin.. " gumam Semua orang yang bisa mendengarnya juga
"Kalian simpan dimana atau kubur dimana dua jasad yang sudah kalian bunuh?" Tanya Brandon
"Tidak. Kami tidak tahu, kami tidak bunuh siapapun" jawab Diana melindungi kepalanya karena merasa kalau Virna akan mengambil kepalanya.
"Katakan!" Bisik sosok Virna yang sekarang sudah menenteng kepalanya di depan Diana
"Aakhh pergi! Gue nggak akan bilang dimana jasad Lo! Lo pantas mati!" Teriak Diana mengibas ngibas tangannya ke udara seperti sedang memukuli sesuatu.
"Danang, harusnya kamu bisa bekerja sama dengan kami, katakan atau hukuman kamu akan semakin berat!" Perintah Zaki
"To.. tolong saya pak, saya takut mati! Kalau saya bilang mereka dimana, mereka pasti akan bunuh saya" jawab Danang
"Mana bisa mereka membunuhmu, ketakutan kamulah yang membunuhmu!" Bentak Khalid
"Katakan sekarang juga, dimana jasad mereka!" Bentak Gafi menarik kerah baju Danang
"Danang, setidaknya lakukan penebusan dosamu, katakan yang sejujurnya pada kami, dan bertobatlah, kasihan mereka karena di kira kabur dari rumah oleh keluarganya" bujuk Yudhistira.
Danang melirik Diana yang terus meminta Danang untuk tutup mulut melalui tatapan matanya.
"Yang bisa melindungi kamu itu cuma Tuhan, bukan dukun" bisik Khalid
"Bahkan kalung ini sama sekali tidak berpengaruh pada mereka" bisik Gafi menginjak Kalung Danang dan menunjuk sosok yang terus berada di samping kanan kiri Diana.
Danang melotot tak percaya, ternyata Gafi bisa melihat mereka seperti selama ini Danang di teror oleh sosok Virna.
"Sekarang jujur saja, kamu mau bebas dari rasa bersalah dan menebusnya kan, katakan pada kami, dimana kalian sembunyikan jasad mereka?" Tanya James
"Setidaknya lakukan itu untuk Zeta Danang, dia hamil sekarang" bujuk ibu Zeta
Danang terkejut, Zeta hamil, itu sudah pasti adalah anaknya, karena dia yang sudah mengambil apa yang berharga dari Zeta.
"Akan saya katakan" jawab Danang
"Anjin*! Mereka akan bunuh kita kalau Lo jujur Danang!" Bentak Diana
Plak.
"Diam kamu! Apa kamu tidak merasa bersalah pada mereka! Kamu itu masih seorang siswa sekolah! Tapi kamu malah berani melakukan pembunuhan pada teman kamu sendiri!" Bentak ibu Zeta yang sejak tadi merasa geram.
"Saya kecewa pada Kalian terutama anak saya sendiri! Apa kalian pikir orang tua kalian tidak akan sedih, kalau tahu anak mereka jadi seorang pembunuh!" Bentak ibu Zeta
"Mommy... Hiks" lirih sosok Arumi dari dalam rumah itu
Dia terus memanggil nama ibunya yang sudah meninggal dan mengelingi semua tempat di rumah itu, tapi hanya di bagian luar saja tanpa bisa masuk ke dalam, Khalid merasakan itu, mungkin jasad keduanya ada di dalam rumah dan mereka tidak bisa masuk untuk menunjukkan tempat di mana mereka di sembunyikan.
"Mommy Arumi ingin pulang.."
moga karyamu yang ini juga luar biasa ya thorr🤲
semangaat🤭