Damien Ximen, pengusaha dingin dan kejam, dikelilingi pengawal setia dan kekuasaan besar. Di dunia bisnis, ia dikenal karena tak segan menghancurkan lawan.
Hingga suatu hari, nyawanya diselamatkan oleh seorang gadis—Barbie Lu. Sejak itu, Damien tak berhenti mencarinya. Dan saat menemukannya, ia bersumpah tak akan melepaskannya, meski harus memaksanya tinggal.
Namun sifat Damien yang posesif dan pencemburu perlahan membuat Barbie merasa terpenjara. Ketika cinta berubah jadi ketakutan, akankah hubungan mereka bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Barbie segera melepaskan ciuman Damien dengan napas terengah. Kedua tangannya menekan dada pria itu, mendorongnya menjauh.
“Jangan menciumku terus…” gerutunya dengan suara bergetar. Wajahnya memerah, matanya menatap Damien dengan kesal. “…jaga jarakmu dariku. Aku ini anak gadis… aku sudah rugi banyak.”
Damien menatap gadis itu lama sebelum tersenyum kecil, senyum yang membuat aura dominannya semakin kuat. Namun pelukannya sama sekali tidak melonggar. Ia justru menarik Barbie semakin dekat, hingga gadis itu bisa mendengar detak jantungnya yang tenang.
“Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya atas hidupmu…” bisik Damien pelan, suaranya terdengar dalam dan berat. Ia menatap bibir Barbie dengan mata gelap sebelum menatap matanya tajam. “Apa kau tahu… arti dari setiap ciumanku padamu?”
Barbie menatap Damien dengan alis berkerut, napasnya bergetar menunggu lanjutan ucapan pria itu.
“Ciuman pertama…” Damien menatap gadis itu dalam, matanya seperti menelanjangi jiwa Barbie. “…adalah tanda pengenalan. Walaupun saat itu kau yang melakukannya.”
Barbie menunduk cepat, mengingat kembali bagaimana ia dulu mencium Damien tanpa sengaja. Wajahnya memerah menahan malu.
“Ciuman kedua…” lanjut Damien dengan senyum tipis. “…artinya aku tertarik padamu.”
Jantung Barbie berdegup semakin kencang mendengar ucapan itu. Namun sebelum ia sempat menanggapi, Damien melanjutkan dengan suara semakin dalam.
“Ciuman ketiga…” bisiknya pelan, matanya menatap Barbie tajam. “…artinya aku akan mengejarmu.”
Barbie menelan ludah pelan, tangannya mengepal menahan debar jantung yang semakin tidak terkendali.
Damien mencondongkan tubuhnya, wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. Nafas hangatnya menyentuh kulit Barbie saat ia berbisik dengan suara berat yang menggetarkan dada gadis itu.
“Dan… ciuman kali ini…” ujarnya pelan, menahan senyum di sudut bibirnya. “…artinya… kau adalah milikku.”
Barbie menatap Damien dengan mata terbelalak. Dadanya berdebar kencang, antara kesal dan takut. “Kenapa… kau bisa bicara seperti itu…?” tanyanya pelan dengan nada gemetar. “Sepertinya… kau sudah sangat berpengalaman… berapa banyak wanita yang termakan rayuanmu?”
Damien menatap gadis itu lama sebelum tersenyum kecil, senyum tipisnya penuh kesombongan dan keyakinan mutlak. Tangannya terangkat, membelai lembut pipi Barbie.
“Ini… pertama kali aku melakukannya…” jawabnya pelan namun tegas. “…dan hanya terhadapmu… karena kau adalah… milik keluarga Ximen.”
Barbie menatap Damien dengan napas tercekat. Jantungnya berdegup semakin kencang menahan perasaan yang campur aduk.
“Tolong… lepaskan tanganmu… aku… sesak napas…” ucapnya pelan, berusaha meronta pelan hingga akhirnya Damien melepaskan pelukannya.
Barbie segera mundur beberapa langkah, menatap Damien dengan napas berat. Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan jantungnya yang berdegup tak karuan. “Di sini… adalah kantor…” ucapnya pelan, suaranya bergetar. “…aku berharap… kau bisa jaga sikapmu. Aku ingin bekerja… aku tidak mau sampai ada gosip di antara kita.”
Dengan langkah tergesa, Barbie berbalik dan berjalan keluar ruangan. Namun langkahnya terhenti sejenak di depan pintu. Tangannya menekan dadanya, mencoba menenangkan debar jantungnya yang begitu keras. “Apa yang baru saja terjadi…” batinnya panik sebelum akhirnya ia segera melangkah pergi.
Sementara di dalam ruangan, Damien menatap pintu dengan senyum puas. Tangannya memainkan cincin di jarinya sambil bergumam pelan, suaranya terdengar dingin namun penuh keyakinan.
“Barbie Lu… hanya dilahirkan untuk menjadi… istri Ximen Yu Min.”
***
Di parkiran basement gedung perusahaan, suara langkah kaki Eliza terdengar tergesa. Ia menahan air matanya sambil menatap tajam Jimmy yang berjalan di sampingnya.
“Jimmy… kenapa kau membelanya tadi…?” tanyanya dengan suara bergetar menahan emosi. “Kenapa kau membiarkan dia menindasku begitu saja?!”
Jimmy menghentikan langkahnya dan menatap Eliza dengan mata lelah. “Eliza… kenapa kau harus mengusiknya? Barbie hanya ingin bekerja di sini dengan tenang. Kau tahu kan posisi kita sekarang sedang genting…?” ujarnya pelan namun tegas. “Apalagi… sekarang direktur sudah berganti. Ximen Yu Min adalah CEO yang kejam… semua orang takut padanya. Bahkan David He pun tidak bisa berbuat apa-apa di hadapannya.”
Ia menatap Eliza dalam, suaranya semakin pelan dan berat. “Kalau tadi aku tidak meminta pengampunan darinya… dengan sifat Ximen Yu Min… dia tidak hanya akan memecatmu… tapi juga mengincar keluargamu. Kau mau… keluarga He terlibat masalah besar?”
Eliza menggigit bibir bawahnya menahan tangis dan emosi. Matanya menatap Jimmy dengan sorot penuh kekecewaan. “Lalu… apa yang harus aku lakukan…? Aku tidak mau kalah dari Barbie Lu… Kau membelanya… hanya karena dia mantanmu, kan?! Kau masih mencintainya, kan?!”
Jimmy menatap Eliza lama sebelum menghela napas berat. “Eliza… jangan menuduhku seperti itu…” ucapnya pelan. “Karena kau… aku sudah mengkhianatinya… aku tidak punya alasan untuk membelanya lagi…”
Air mata Eliza menetes semakin deras. Ia melangkah mendekat, memegang lengan Jimmy dengan erat. “Jimmy… kau adalah atasan kami… aku ingin kau berpihak padaku…!” ucapnya dengan nada memohon. “Tadi… Pengurus Wang mengatakan… aku dan dia harus mendesain konsep baru dan menyerahkannya untuk dipilih… siapa yang akan menjadi desainer utama perusahaan ini…”
Ia menatap Jimmy dengan mata memerah dan penuh ambisi. “Jadi… kalau kau memang mencintaiku… aku ingin… kau mendapatkan hasil desain Barbie itu… dan memberikannya padaku…!”
damien pokoknya hrs jagain barbie trs yaaa ..titip barbie sampai bab nya end heheheh
bqrbie emg ank nya david ya...tp ko knp gk mau ngurus yaaa....pasti gara2 emak nya si eliza niihhhh....