Dea Gadis desa yang biasa nya berjualan kue di kampung nya.
Karena tradisi perjodohan di kampung nya masih sangat ketat, Dea di paksa menerima perjodohan dengan anak juragan teh di kampungnya.
Untuk menolak juga tidak mungkin, karena orang tua nya bekerja di perkebunan teh milik juragan itu.
Akhirnya Dea memutuskan ke kota, dengan alasan akan pulang saat tunangan juga kembali ke desa. Karena sang tunangan sedang menuntut ilmu di Malaysia.
Tapi, lagi-lagi takdir tak berpihak padanya, setelah ijab Kabul sang suami langsung menceraikan nya.
Bagaimana kah perjalan kisahnya? apa penyebab suaminya menceraikan nya?
.
.
.
Novel ini berbahasa Jawa campur indonesia. ada beberapa yang di beri terjemahan dan tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengetahui
Dea yang berencana liburan di Paris dalam waktu satu Minggu, jadi batal karena telfon dari sang Adik. Dia di paksa untuk pulang ke Solo karena calon suami nya sudah menyelesaikan S2 nya. Meskipun terasa janggal sekali, tetapi Dea menepis perasaannya. Baru saja tiba tadi sore dan memasukkan pakaian kedalam almari, kini dengan terpaksa harus memasukkan kembali ke koper. Dia juga tidak perlu memesan tiket, karena Niko sudah memesan secara detail pulang pergi. Hanya tinggal check-in.
Setelah pakaiannya siap, Dea membuat minuman coklat hangat. berjalan ke balkon. Melihat keindahan kota Paris dan menara Eiffel. Karena dari Hotel Paradise menuju ke hanya perlu berjalan kaki saja saking dekatnya. Mata nya menatap nanar keindahan kota itu. Seindah apa pun pemandangan di depan mata apabila hati sedang tidak baik-baik saja, semua akan terasa semu.
Sedang di balkon sebelah Biyu menatap Dea dalam remang-remang karena cahaya bulan. Dea sengaja tidak menyalakan balkon, karena wanita itu sedang menangis, tapi Biyu melihatnya. Pria itu tentu saja terkejut, tapi mau bertanya langsung pasti langsung naik darah wanita ini. Lagian mereka belum kenal. Lebih tepatnya Dea lah yang belum mengetahui siapa Biyu sebenarnya.
Ponsel Biyu bergetar, tanda ada pesan masuk.
_Anak dari istri muda papa mu telah kembali dari luar negeri.. sepertinya akan ada pesta besar. Menurutku Dia akan menikahi gadis Desa itu juga_
Isi pesan yang dikirim Dimas, membuat Biyu reflek menoleh ke balkon sebelah tapi Dea sudah tidak ada disana.
“Arggghkkkk.. Sial!’’ Makinya kesal.
Dirinya langsung masuk ke dalam kamarnya. Pikirannya saat ini berkecamuk, memikir Dea yang sebentar lagi akan menikah, mana menikahnya dengan adik tiri nya yang gila tentu Biyu tidak terima. Cukup papannya saja yang di rebut oleh wanita ular Keket, jangan sampai pujaan hatinya juga mau di nikahi juga.
Biyu berbaring di ranjang king size nya. Dia sengaja menyewa kamar Di lantai teratas di Hotel ini. Di ketahui Niko juga teman sekaligus rekan kerjanya.
Entah karena terlalu lelah memikirkan masalahnya atau memang mengantuk, Biyu terlelap akhirnya.
.
.
🩵🩵
Sedangkan mama Dian yang tak melihat anaknya. Padahal sudah janjian mau keluar jalan-jalan, akhirnya menelpon sang anak, tapi malah tidak di angkat. Wanita ini masuk juga tidak bisa, karena di kunci. Tanpa takut Mama Dian memutuskan keluar sendiri untuk menikmati Kota Paris.
Wanita ini berjalan di sekitaran Hotel. Disini terlihat orang berjalan lalu lalang, ada yang berpasangan , berkeluarga dan juga dengan teman-temannya. Tapi lebih banyak ya bersama pasangan. Karena Paris, khususnya di menara Eiffel memang cocok dan sering di jadikan tempat para pasangan mengabadikan moment mereka. Dari kejauhan Dia juga melihat sepasang kekasih.
“Itu kok kaya kenal ya?’’ batinnya menerka-nerka.
“Hmmm,,, siapa ya?.. Ohhh iya, itukan Owner-nya Boutique NS!’’
“Mama?!’’ Dea memegang Bahu wanita paruh baya ini. Meski belum yakin tapi Dia mengenal baru parfum mama angkatnya.
“Zahra? Kamu disini juga nak?’’ tentu wanita ini kaget juga.
Dirinya memang mengetahui jika sang anak akan ke Paris, tapi nggak tau lokasi nya disini juga. Lagipula dirinya menyangka Dea ada kerjaan sehingga pergi bersama Owner terkenal itu.
“Iya ma. Mama sama siapa?’’ Dea celingak-celinguk mencari seorang yang belum pernah di temuinya, yakni anak tunggal mama angkatnya.
“Mama sendirian, abisat..... Maksud mama Biyu mungkin saja sedang tidur. Eh jalan-jalan kesana yuk!’’ tunjuknya ke kursi yang tak jauh dari taman.
“Ayo ma’’ Dea menggandeng tangan mama tirinya.
Mereka berjalan bergandengan layaknya Ibu dan anak kandung. Tidak mempunyai anak perempuan, di khianati suami dan kesibukan sang putra, membuat mama Dian seperti mendapat anugrah terindah melalui Dea. Dirinya tidak lagi kesepian, jika Dea tak menginap di rumahnya, maka Dialah yang main ke Boutique atau menginap di kontrakan anaknya itu.
“Mata kamu kok sembab nak?’’ tanya dengan tatapan menyelidik. Wanita ini sedikit banyak sudah mengenal sikap dan sifat Dea yang sangat tertutup jika ada masalah.
“Nggak ada ma. Ini mungkin karena kebanyakan tidur di dalam pesawat.’’ jawabnya berkilah.
“Ya sudah kalo nggak mau cerita. HM,,, foto-foto yuk! Kita kan belum pernah foto’’ mama Dian langsung mengeluarkan ponsel dan mereka berselfi ria. Keduanya terlihat bahagia. Dea juga sejenak melupakan kekalutan di hatinya.
Setelah drama Ibu dan anak, kedua wanita itu akhirnya pulang setelah melihat pukul sudah hampir 12 malam. Sampai di depan kamar masing-masing, Dea agak terkejut ternyata kamarnya berhadapan dengan mama angkatnya itu. Kebetulan yang seperti apa ini?, pikirnya. Setelahnya Dea langsung pamit masuk duluan. Setelah nya mama Dian juga masuk ke kamarnya, lalu langsung tidur.
.
...🩵🩵🩵🩵...
.
“Biy, Bangun dong. Katanya mau bawa mama ketemu calon istri!’’ mama Dian membangunkan sang anak.
“Hmmm’' hanya gumaman kecil lalu kembali menarik selimutnya.
“Abisatya Atmojo! Bangun kamu!’’ ujar mama Dian sengaja. Benar saja Biyu langsung duduk, menatap sengit sang mama.
“Ma, please! Jangan bawa-bawa nama Atmojo sialan itu! Aku jijik mendengarnya’' ucap Abiyu yang memang kesal apabila di panggil dengan nama pemberian papa nya.
“Makanya kalo di bangunin itu ya langsung bangun. Kamu itu udah mama jalan sendirian tadi malam. Eh malah sewot pula. Bilangnya mau ajak liburan, tapi tiba disini malah molor.’’ ucapnya sambil membuka gorden.
“Iya. Maaf, Aku salah’’ Biyu mengucek kedua mata lalu masuk kamar mandi.
“Bi kamu tau nggak, tadi malam mama ketemu Zahra Lo, ternyata Dia ada disini bersama owner tempatnya kerja.
“Owner mana?’’ Biyu malah menanyakan tentang Naura.
“Kenapa malah nanya si Owner? jangan macam-macam kamu ya! Itu si Owner langganan mama, Boutique NS. Lagipula tadi malam mama melihat Dia di kamar oleh CEO ternama itu. Jadi kamu jangan berfikir untuk jadi petuor!’’ sengit wanita paruh baya ini.
“Petuor?’’ tanyanya heran.
“Perebut tunangan orang!’’ jawabnya santai,.membuat Biyu melongo.
“Anjay... Luar biasa juga ternyata orang tua jaman now ini. Eh tapi apa mama bilang tadi?! Zahra bersama owner Boutique NS dan owner itu di kamar oleh CEO ternama? CEO Wiguna maksudnya?!’’ Biyu terkejut sekaligus menyambung benang merah yang hampir bersatu ini.
“Iya, Zahra kerja disana. Nah kamu pernah ni ketemu anak angkat mama itu, kebetulan tadi malam mama berswafoto.’’ ucap mama Dian.
Belum sempat mamanya membuka ponsel, Biyu lngsung sigap mengambilnya dan membuka galeri di ponsel sang mama. Matanya melotot sempurna melihat isi galery.
“Dea?’’
.
.
Selamat malam.
Insyaallah besok up lagi.
Tinggalkan jejak ya guys. Like, subscribe vote dan komentarnya, 🙏 🙏 🙏