Terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak pernah dia impikan membuat kehidupan Anik Saraswati menjadi rumit.
Pernikahannya dengan seorang dokter tampan yang bernama Langit Biru Prabaswara adalah sebuah keterpaksaan.
Anik yang terpaksa menjadi mempelai wanita dan Dokter Langit pun tak ada pilihan lain, kecuali menerima pengasuh putrinya untuk menjadi mempelai wanita untuknya membuat pernikahan sebuah masalah.
Pernikahan yang terpaksa mereka jalani membuat keduanya tersiksa. Hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka.
Jika ingin membaca latar belakang tokoh bisa mampir di Hasrat Cinta Alexander. Novel ini adalah sekuel dari Hasrat Cinta Alexander
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pencarian Langit
Anik lebih banyak termenung. Ada ketakutan jika memang dia benar-benar hamil. Banyak hal yang dia takutkan hingga dia berharap lebih baik dirinya tidak hamil saja.
Di ruangan sempit, tempat tinggalnya saat ini dia terus saja menatap alat test pack yang dia beli kemarin saat pulang kerja.
"Ya Allah, kenapa seperti ini?" lirihnya dengan perasaan yang carut marut. Dia seperti orang yang sudah kehilangan dunianya.
Dikuatkan hatinya untuk memastikan apa yang terjadi dengannya saat ini. Dia tidak bisa mengingkari sebuah kenyataan meskipun itu tidak diinginkannya.
Di bukanya mukena yang masih dia kenakan setelah Salat Subuh. Dengan membulatkan tekat dia pun pergi ke kamar mandi dengan membawa test pack.
Jantungnya berdegup tak beraturan saat menunggu hasilnya.
" Astaghfirullah..." kata itu yang terucap lirih dari bibir mungil Anik. Seketika itu pula tubuhnya mendadak lemas dan air mata meluncur deras. Entah perasaan apa yang kini menghampiri perasaannya, semua terasa campur aduk berbaur dalam satu tempat.
" Maafkan Mama, Nak!" lirihnya seketika tangisnya pecah.
Kebahagiaan yang sempat terlintas menjelma sebuah ketakutan. Anik takut anaknya terlihat tanpa memiliki dunianya. Seperti garis takdirnya selama ini. Bahkan, dirinya sudah kehilangan semua pemikiran untuk dirinya.
Kehilangan kasih sayang orang tua, terperangkap dalam pernikahan toxic hingga dua kali. Dan jatuh cinta pada pria yang salah karena hatinya sempat tertawan pada Langit.
Saat jari-jari lentik itu menyentuh perut datarnya, tiba-tiba ada sisi lain dari dirinya yang terus berbisik," Kamu dunianya, anakmu tidak perlu yang lainnya selama kamu bisa menjadi dunianya." gumam satu sisi hatinya.
Sejenak, seperti ada sebuah keheningan dan kehampaan dalam jiwanya. Hingga kemudian, dia merasa semuanya telah berubah, dia tak lagi sendiri. Dirinya punya tujuan hidup, yaitu calon bayinya selain gadis kecil yang masih dilihatnya dari kejauhan saat rasa rindu tidak tertahan.
Tidak ada yang tahu jika beberapa kali Anik menyempatkan diri mengintip Ana dari kejauhan saat berada di sekolah. Dia juga tahu jika Nikita beberapa kali menjemput gadis kesayangannya itu.
Biar bagaimana pun, dia tidak bisa memutus perasan sayangnya pada gadis yang hampir empat tahun dia asuh.
###
Langit menghentikan mobilnya saat mulai memasuki sebuah perkampungan. Meskipun kampung terpencil, tapi ada beberapa bangunan megah yang berdiri di sana.
" Cari siapa, Mas?" tegur bapak-bapak yang sudah berdiri tidak jauh dari tempatnya.
" Eh, Bapak kenal Anik Saraswati? Boleh tahu tempat tinggalnya?" cecar Langit yang seolah yakin jika istrinya ada di tempat ini.
" Mas dari mana? Ada urusan apa mencari Anik?" Bapak-bapak itu menatap curiga Langit.
Sejenak Langit terdiam memikirkan jawaban yang akan dia sampaikan pada pria di depannya.
"Saya suaminya." jawab Langit.
" Sebaiknya kita bicara di dalam saja, Mas!" ajak bapak tersebut dengan segera masuk ke dalam ke dalam rumahnya.
"Silahkan duduk!" sambut pria tersebut lagi.
Langit pun mengikuti. Pria tampan dan gagah itu mendaratkan bobotnya di sebuah kursi yang terbuat dari rotan.
" Apa benar, Mas, suami Anik?" tanya pria paruh baya itu kembali meyakinkan.
" Iya. Ini foto buku nikah saya dan Anik." Langit langsung menunjukkan foto buku nikah yang dia simpan di ponselnya.
Pria itu tampak sedang berfikir. Kepalanya pun nampak manggut-manggut seolah dia sedang meyakini sesuatu.
"Kenalkan nama saya Langit. Sebenarnya saya sedang mencari istri saya. Kami memang sedang ada sedikit masalah."jelas Langit meyakinkan pria yang mengenakan peci dengan warna yang sudah buram.
" Oh, saya Andang. Saya penduduk asli sini." Pak Andang memperkenalkan diri.
" Maaf, Mas, sejak Anik meninggalkan kampung ini beberapa tahun yang lalu. Saya dan warga lainnya juga belum pernah melihat dia kembali kesini." lanjut Andang memberikan informasi yang membuat Langit sedikit kecewa.
Cerita Pak Andang terjeda. Seorang wanita paruh baya keluar dari dalam dengan membawa dua gelas teh hangat.
Langit membenarkan posisi duduknya, dia memperhatikan Andang yang celingak-celinguk melihat ke halaman depan. Sedangkan wanita yang ditaksir Langit adalah istri Pak Andang itu pun kembali masuk.
"Begini Mas Langit, sebaiknya Mas Langit jangan mencari Anik di sini! Jangan mengaku suami Anik..."
" Loh kenapa?" sela Langit yang merasa tidak terima. Padahal kenyataannya dia memang sudah bukan suami Anik.
" Begini..." Andang nampak salah tingkah. Bahkan, suaranya terkesan dilirihkan membuat Langit menunggu dan penasaran.
"Mantan suami Anik. Maaf, tentu Mas Langit tahu kan jika Anik janda?" Mendengar Andang Langit langsung mengangguk.
"Mantan suami Anik namanya Aryo masih mencari keberadaan Anik. Pria itu tidak terima bercerai dengan Anik."
" Sebentar-sebentar, Pak. Ceritanya mereka bagaimana?" tanya Langit penuh selidik.
"Anik adalah yatim piatu. Setelah kedua orang tuanya meninggal dia tinggal dengan paman dan buliknya." Tatapan mata Pak Andang menerawang seolah mengulik kembali cerita masa lalu. Sedangkan Langit tidak sabar mendengar cerita tentang mantan istrinya itu.
"Anik memang bunga desa. Gadis itu sangat cantik hingga anak juragan Salman menginginkannya. Berbagai cara dia lakukan untuk mendesak Bulik dan Pamannya Anik. Dari iming-iming kekayaan dan ancaman pun dilakukan oleh juragan Salman untuk kesenangan putranya. Namanya Aryo." Hati Langit melemah dia tak menyangka jika masa lalu Anik cukup dramatis.
" Akhirnya Anik menurut menikahi Den Aryo. Menurut cerita yang beredar, Den Aryo tidak bisa berhenti main perempuan dan mabok-mabokan hingga akhirnya sering melakukan tindak kekerasan. Kami melihat wajah dan tubuh Anik lebam. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa, selain itu urusan rumah tangga, Den Aryo dan Juragan Salman adalah orang yang berkuasa di sini." Mendengar penjelasan Andang hati Langit menjadi gerimis. Apalagi Pak Andang menceritakan semuanya dengan mata berkaca-kaca.
" Hingga suatu saat, Anik melarikan diri saat Den Aryo akan memp*rkos*nya."
" Entah apa namanya Mas Langit jika Den Aryo memaksa minta dilayani istrinya. Masalahnya mereka suami istri. Hingga akhirnya sepasang suami istri menemukan Anik. Kalau nggak wanita yang menemukan Anik itu seorang pengacara." lanjut Andang membuat Langit tak kuasa menahan setetes air dari sudut matanya.
Hatinya kini berdenyut nyeri saat mengingat malam itu istrinya kesakitan dan darah itu. Ah, dia tak menyangka jika istrinya masih perawan. Rasa bersalah itu semakin bertumpuk menjadi sebuah penyesalan hebat dalam hatinya. Apalagi dirinya tidak pernah bersikap baik selama mereka terikat dalam pernikahan.
"Saya sarankan jangan mencari Anik di sini, Mas. Saya rasa Anik juga tidak akan pernah pulang ke sini. Den Aryo masih mencarinya sampai sekarang." jelas Pak Andan membuat Langit mengangguk dia merasa apa yang diceritakan pria di depannya bukan sebuah kebohongan.
ahh.. minyak telon emang.. 🤣