Sang Pengasuh
Pagi yang masih petang, kekacauan terjadi di lantai lima sebuah hotel berbintang. Hilangnya mempelai wanita membuat kepanikan semua orang yang berada di sana. Terlebih keluarga besar pihak perempuan dan laki-laki.
Sebuah pesta pernikahan yang akan digelar sangat mewah. Tamu yang mereka undang pun orang-orang penting dan terkemuka di kota itu. Tapi sayang, saat persiapan berlangsung semua dibuat terkejut dengan menghilangnya calon mempelai wanita.
Tidak ada yang tahu dimana keberadaan Kirey dan tidak ada tanda-tanda tindak kriminal di tempat dimana seharusnya Kirey didandani sebagai mempelai wanita.
"Anik, aku mohon gantikan Key di pelaminan, ya!" Kalimat yang terucap seketika dari Nyonya Kyara.
Suara Kyara seketika membuat semua orang tercekat dan mengalihkan pandangan ada wanita anggun itu.
Di antara kegaduhan itu Kyara sebagai tuan rumah tidak lagi berfikir dengan jernih, kecuali mencari cara agar keluarga besar kedua mempelai tidak menanggung malu atas kekacauan ini.
"Tapi, Buk...."
"Tolonglah, Nik. Kami tidak ingin malu di depan banyak tamu undangan." desak Kyara yang sudah sangat bingung menghadapi situasi ini. Wajah cantik itu masih terlihat menegang dengan sorot mata penuh permohonan pada perempuan yang kini mendekap anak kecil itu.
"Iya aku juga setuju, Jeng. Jangan sampai pernikahan ini gagal. Keluarga kami juga pasti sangat malu." ucap Mayang, ibu dari dokter Langit sebagai calon mempelai pria. Wanita itu meng' Iyakan' saja karena jika sampai pernikahan ini gagal ,semua akan menjadi aib untuk dirinya. Beliau tidak ingin putra kesayangannya menjadi omongan banyak orang.
Sedangkan Langit hanya terdiam dan mematung. Dia tidak tahu harus melakukan apa kecuali melirik sinis wanita bernama Anik Saraswati. Bagaimana bisa dia menikah dengan pengasuh anaknya dan wanita itu juga seorang janda?
Semua dilema bertumpah ruah dalam otak pria berwajah timur tengah itu. Semburat ketegasan di wajahnya tak juga pudar meskipun dia sendiri dirundung dilema.
Dengan berat hati Langit harus menerima keputusan para orang tua yang dirasa tidak berpihak padanya. Reputasi keluarga dan banyak hal sedang dipertaruhkan diantara kehidupan sosial.
Sementara itu Reyhan dan beberapa orang masih mencari keberadaan putrinya dan penyebab utama kekacauan dalam acara yang sudah dinantikannya sejak lama.
###
Wanita berparas cantik itu terus menatap ke arah cermin yang ada di depannya. Gadis lugu itu seperti tidak melihat dirinya lagi. Make up artis telah menyulapnya menjadi wanita cantik dan anggun, mempertegas bagian-bagian tercantik di setiap inci wajahnya dalam beberapa menit saja.
"Anda benar-benar sangat cantik, Mbak." lirih sang make up artis dengan terus menatap pantulan bayangan Anik pada cermin didepannya.
Anik hanya terdiam dan tersenyum tipis. Tapi, dalam hati kecilnya dia merasa kecewa dengan jalan hidupnya. Hal yang selalu mengganjal sejak tadi dan membuatnya enggan menjalani ini adalah tatapan sinis dokter Langit. Calon suami yang terlihat sangat membencinya
"Apa semua sudah siap?" Suara Kyara memecahkan kesunyian di ruang make up.
"Sudah, Nyonya." jawab sang make up artis yang kemudian membantu Anik untuk berdiri.
Kyara membawa Anik keluar dari ruangan dari setelah ijab Qabul berlangsung. Beberapa memandang heran, saat mempelai wanita bersanding di pelaminan.
Beberapa orang sangat mengenal siapa putri tunggal keluarga Reynaldi. Dan wanita cantik dengan gaun mewah itu sangat berbeda dengan Kirey.
Langit menahan amarah, matanya mengisyaratkan sebuah rasa kecewa yang sangat besar. Dengan terpaksa dia menerima pernikahan dengan pengasuh putrinya.
Acara pun tetap berjalan dengan sempurna. Meskipun banyak hal yang mengganjal dibalik kemewahan pesta tapi semua tetap berakhir dengan semestinya.
Masih dengan wajah masam dan kebungkamannya. Langit mulai bersiap untuk pulang.
"Abang yakin tidak ingin menikmati paket bulan madu yang disediakan di hotel ini?" tanya Nata saat langkahnya terhenti ketika Langit keluar dari kamar membawa koper.
"Kita akan pulang malam ini juga!" jawab Langit dengan nada dingin kemudian meninggalkan Nata yang masih menatapnya penuh selidik. Gadis itu hendak masuk ke dalam kamar bermaksud mengambil keponakannya agar tidak mengganggu malam pengantin Abang dan Anik.
Nata mengetuk beberapa kali pintu kamar pengantin dan kemudian membukanya berlahan. Terlihat Anik sudah berganti pakaian.
"Ana sudah tidur, Mbak?" sapa Nata saat melihat Ana yang nampak pulas diatas tempat tidur yang penuh dengan taburan bunga.
"Iya, sepertinya dia kelelahan." jawab Anik dengan membereskan beberapa barangnya.
"Mbak Anik pasti juga lelah, apa nggak membujuk Bang Langit untuk tinggal semalam di hotel ini?"
" Kita semua akan pulang malam ini juga!" Suara bariton itu membuat kedua wanita itu menoleh ke arah pintu.
Pria tampan bertubuh tegap itu menatap tajam dua wanita yang tengah mengobrol itu. Wajah tegasnya membuat kedua Anik dan Nata terdiam, keduanya tahu emosi pria itu sedang tidak baik-baik saja.
Tanpa banyak bertanya mereka pun bergegas bersiap untuk kembali ke kota tempat tinggal Langit dan keluarganya.
###
Perjalanan mereka kali ini benar-benar dilanda kebisuan. Sikap Langit yang terkesan dingin membuat adik dan mamanya pun ikut bungkam selama dalam mobil.
Langit Biru Prabaswara adalah seorang dokter tampan yang jatuh cinta dengan Kirey Safanina Rayhan, putri tunggal keluarga Reyhan sekaligus Mama angkat gadis kecil bernama Ana.
Tapi sayang, kenyataan tidak berpihak dengan-nya. Penculikan yang terjadi pada Kirey membuat Langit harus menikahi Anik Saraswati, seorang pengasuh yang sangat di percaya oleh keluarga Reyhan.
"Mbak Anik, kenapa Mama Key menghilang?" tanya Ana dengan polosnya. Gadis yang hanya tahu mamanya adalah Kirey itu masih merasa penasaran.
"Mama Key, harus pergi belajar. Jadi, Mama Key tidak ada saat acara pesta." ucap Anik yang kebingungan mencari alasan untuk Ana. Selain dengan Kirey, Ana hanya dekat dengan Anik.
"Sekarang Ana tidurnya sama Mbak Anik, ya!" ucap Anik. Wanita itu sangat mengenal gadis kecil itu. Ana tidak bisa jika tidak dengannya atau Kirey.
"Dan Ana juga bisa tidur dengan Papa Langit." sahut Langit menyela obrolan mereka. Hanya gadis kecil itulah yang bisa melunakkan hati Langit hingga pria itu membuka mulutnya.
Anik menatap Langit dari spion mobil, dia merasa janggal dengan hubungan Langit dan Ana. Dari cara Langit memanjakan Ana, bahkan dia juga meminta Ana untuk memanggilnya Papa. Semua terasa aneh, tapi pikirannya tak bisa menjangkau penyebabnya karena yang dia tahu Ana adalah anak angkat majikannya.
Mobil berhenti di depan rumah berlantai dua milik Mayang. Langit turun dari mobil, pria itu langsung mengambil Ana dari gendongan Anik tanpa bicara sepatah katapun.
"Biar Nata yang mengantarmu ke kamar Langit." ucap Mayang. Dia merasa kasihan dengan wanita kini menjadi menantunya itu.
Langit memang meninggalkan Anik begitu saja. Dia tidak peduli yang nampak kerepotan dengan semua barang yang dia bawa.
"Ayo , Mbak anik." ajak Nata mengantarkan Anik ke kamar Abangnya.
Anik berjalan menuju kamar Langit dengan dada berdegup kencang. Setiap kali beradu pandang dengan tatapan sinis Langit, dirinya menjadi serba salah.
"Tok ...tok...Ceklek." Nata membuka kamar Langit.
"Bang, Kenapa Mbak Anik ditinggal?" tanya Nata sambil mempersilahkan Anik untuk masuk, sementara dia menatap abangnya yang malah asik bercanda dengan Ana.
Langit hanya melirik Nata dan Anik bergantian. Dia pun tak ingin menjawab apapun yang berhubungan dengan Anik. Bahkan, pria itu tak peduli saat Anik memasuki kamarnya.
"Jangan harap aku bisa menerimamu sebagai istri. Aku harap kamu tahu diri jika masih punya status sebagai istri dokter Langit." Kalimat pria itu sangat melukai perasaannya tapi dia bisa apa. Dia sadar jika bukan dirinyalah yang diinginkan pria yang kini berstatus suaminya.
"Jangan mencampuri urusanku dan jaga batasanmu!" lanjut Langit masih dengan suara lirih penuh dengan penekanan ketika Anik meletakkan bobotnya berlahan ketempat tidur.
Anik masih enggan menanggapi semua kalimat jahat Langit. Wanita yang hatinya terus dilukai itu hanya menatap Ana yang kini terlihat pulas di sebelahnya.
Kebisuan kembali membius isi kamar, hanya suara nafas halus Ana yang sedang terlelap dan suara gemericik air dikamar mandi yang membiusnya dalam tatapan hampa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Ickhaa PartTwo
Akhirnyaa yg d tunggu² stelah sekian purnama, semangatt mba thor💪🙏
2025-05-01
1
Khairul Azam
hadir kak...
akhirnya yg udh d tggu kisahnya launching jg😊 semangat kak💪💪
2025-05-01
0
Dwi Puji Lestari
lah ini ngulang yg kemarin kah atau gmn kak
2025-05-02
0