NovelToon NovelToon
Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Aku belum bisa mencintai sosok pria yang telah menikahiku. Kenapa? Karena, aku tak mengenalnya. Aku tidak tahu dia siapa. Dan lebih, aku tak menyukainya.

Pria itu lebih tua dariku lima tahun. Yah, terlihat begitu dewasa. Aku, Aira Humaira, harus menikah karena usiaku sudah 23 tahun.

Lantas, kenapa aku belum siap menikah padahal usiaku sudah matang untuk melaju jenjang pernikahan? Yuk, ikutin kisahku bersama suamiku, Zayyan Kalandra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Kerja Keras

Tangannya mengepal tanpa sadar. Ingatannya melompat ke masa lalu. Waktu yang sudah terkubur belasan tahun, bahkan puluhan tahun. Waktu ketika nama itu... dan wajah itu... pernah begitu lekat dalam hidup seseorang yang kini jadi...

...ponakannya.

Ia berdiri mematung beberapa saat. "Apa bocah kui anaknya? Tapi kok wajahe bedo banget." Sosok pemuda yang mendorong kursi roda itu menoleh sekilas ke arah Tukimo, dan meskipun hanya sesaat, Tukimo menunduk pelan.

Tukimo melanjutkan langkahnya menyusuri koridor rumah sakit, mencari ruang perawatan yang sudah dikirim Zayyan lewat WhatsApp.

“Assalamu’alaikum...” Ucap Paman Tukimo membuka sedikit pintu sambil memberi salam.

Zayyan yang tengah duduk di samping ranjang Aira segera berdiri dan tersenyum lebar. “Wa’alaikumussalaam, Paman! Masuk, masuk!”

Mata Aira langsung menatap pria paruh baya berambut hampir sepenuhnya putih, berpakaian sederhana dengan topi khas di kepalanya. Wajahnya penuh gurat pengalaman, tapi sorot matanya tetap hangat dan jenaka.

Paman Tukimo yang selama ini andil dalam kesuksesan hidup Zayyan, kini berdiri nyata di hadapan istri ponakannya itu.

"Halo, gendhuk ayu," sapa Tukimo dengan logat Jawa yang kental, "piye kabarmu, nduk?"

Aira menjawab sopan, “Alhamdulillaah, sudah jauh lebih baik, Paman. Dia Paman Tukimo, Kak?” tanya Aira sambil melirik suaminya.

Zayyan mengangguk. “Iya, mirip kan sama Paman Sukimo? Bedanya, yang ini lebih nyentrik. Efek kemakan usia.”

Tukimo menimpali cepat, “Bukan kemakan usia, kemakan zaman, Le! Wkwkwk..."

Candaan itu membuat Aira tertawa kecil.

“Aduh, alhamdulillaah… gendhuk ayu wis iso ngguyu. Seneng aku. Wis enakan tenan, nduk?”

Aira mengangguk manis.

Tukimo menoleh ke arah Zayyan sambil mengangkat bungkusan besar berisi map dan dokumen. “Nah, iki nggo koe Le. Oleh-olehmu. Draft rancangan final interior hotel ‘Wih Jaya’. Tak tunggu revisinya minggu ini ya.”

Zayyan menerimanya sambil mencibir manja. “Paman, ini mah bukan oleh-oleh, ini tugas berat!”

“Lho, oleh-oleh kui yo bisa bikin kamu sibuk dan berguna, to? Ha ha ha!”

Sementara itu, Tukimo meletakkan satu parsel buah dengan hati-hati di pangkuan Aira. “Iki buat kamu, Nduk. Biar makin sehat dan tambah manis.”

Aira tersenyum haru. “Wah, terima kasih banyak, Paman…”

Zayyan mendengus pelan, cemburu. “Lihat tuh, aku dapet tumpukan kerjaan, Aira dapet buah. Paman pilih kasih ya?”

“Lho, Le. Kamu sudah sehat, jadi harus kerja. Istrimu butuh perhatian. Itu namanya adil,” jawab Tukimo dengan nada penuh makna.

Tawa kecil kembali pecah di ruangan itu.

“Kalau gitu, aku belikan makanan dulu ya, Paman,” ucap Zayyan, antusias menjamu sosok yang ia anggap seperti pahlawan dalam hidupnya.

“Ho’o, ya wis kono, Le. Aira tak jagani sek.” Paman Tukimo mengangguk mantap, lalu menoleh ke arah Aira. “Oleh to, Nduk? Tak temani sebentar.”

Aira tersenyum hangat. “Boleh, Paman.” Ia pun melirik suaminya dan berseru, “Aku juga mau camilan ya, Kak! Yang manis-manis!”

Zayyan pura-pura mengeluh sambil melambaikan tangan. “Iya iya, istri manja.”

Ia pun melangkah keluar ruangan. Paman Tukimo tertawa pelan melihat interaksi itu, lalu duduk di kursi dekat ranjang Aira.

“Ah… akhirnya, Paman bisa juga ketemu langsung sama kamu, Nduk. Gendhuk ayu sing marai Jay boy ku itu kelimpungan.”

“Hehe, Maksud Paman apa?”

Tukimo menyandarkan punggung, matanya menerawang sebentar ke masa lalu. “Kamu ngerti ndak Nduk? Si Jay boy kui wis kesengsem sama kamu dah lama. Waktu dia masih di perantauan, adikku, si Sukimo itu, sampe kudu ngiming-ngimingin dia pulang dengan janji bakal dikenalin sama cewek ayu. Lha, cewek ayu itu ya kamu iki.”

Aira terbelalak kecil. “Hah? Serius, Paman?”

“Serius! Dulu, dia ogah pulang. Katanya belum ada yang bikin dia pengin balik. Eh, begitu tahu ada ‘seseorang’ di kota ini yang cocok jadi istri, langsung meluncur pulang. Aku kira cuma omongan kosong si Sukimo, tapi nyatanya, dia bener-bener ngenalin kamu ke Zayyan.”

Aira terdiam sebentar, memproses kata-kata itu. Hatinya terasa hangat. “Jadi… sebenarnya sudah direncanakan sejak dulu?”

“Bisa dibilang gitu. Tapi bukan paksaan, ya. Cuma jodoh yang dijemput, bukan dipaksa datang. Zayyan memang keras kepala, tapi kalo sudah cinta, dia total.”

Aira menunduk, tersenyum malu. “Pantas aja dia kok sayang banget sama aku…”

Tukimo tersenyum lega melihat Aira yang terlihat lebih tenang dan ceria. Dalam hati, ia berdoa agar pasangan muda itu bisa melewati badai hidup mereka dengan keteguhan hati dan cinta yang terus bertumbuh.

“Tapi yo kui to, Nduk…” ujar Paman Tukimo, suaranya mulai pelan, seolah ingin membagikan rahasia yang selama ini disimpannya sendiri. “Ora langsung ketemu kamu, tho. De'e kui... isin. Malu. Nggak pede. Katanya, kudu kerja keras dulu, biar iso golek sangu rabi.”

Ia tertawa terbahak-bahak.

“Bayangno wae, sampe lima tahun, Le… lima tahun bangun bisnis dari nol ning kene. Nggak nyerah. Tidur di gudang, makan seadanya. Cuma buat bisa berdiri tegak waktu jemput kamu. Katanya, ‘Aku gak mau datang ke keluarganya Aira dengan tangan kosong, Paman. Aku harus jadi laki-laki yang pantas buat dia."

Tawanya mulai mereda. Pandangannya melunak, menatap Aira penuh haru dan bangga. “Lha saiki, ndelok kowe nang kene, jadi istri sah-nya... Paman iso napas lega. Segala perjuangane si Jay boy kuwi nggak sia-sia.”

Aira terdiam, menunduk, menggenggam ujung selimut di pangkuannya. “Aku… nggak pernah tahu sampai segitunya, Paman…”

“Wes, saiki wis ngerti to nduk. Nggak usah nangis, Paman nko ndak dimarahi bojomu. Hahaha," candanya. "Jaga hatine si Jayboy, yo? Anak kuwi sakti, tapi rapuh kalo urusan cinta.”

Aira mengangguk pelan. “InsyaAllah, Paman. Aku juga pengin jadi istri yang pantas buat dia.”

“Nah, kui baru mantu idaman!" Paman Tukimo memberinya jempol dua. "Tapi kami juga minta maaf ya, Nduk, kalau dari pihak kami kelihatannya seperti memaksamu waktu itu," ujar Paman Tukimo dengan nada lembut. "Bukan maksudnya ingin menyegerakan pernikahan. Tapi karena Jay Boy sudah menunggumu selama lima tahun, dan selama itu pula dia mempersiapkan dirinya buat bisa melamarmu dengan layak."

Aira terdiam.

"Kamu mungkin baru kenal dia sebentar, tapi Si Jayboy itu udah mengenalmu cukup lama dari cerita-cerita dan fotomu yang diberikan Papamu ke Paman Sukimo. Dia kerja keras, bangun bisnis dari nol di sini, supaya suatu hari bisa berdiri di depanmu dengan kepala tegak."

Ada rasa bersalah yang menyeruak. Dulu, Aira sempat menolak keras ketika Papa menjodohkannya karena saat itu hatinya masih bersama yang lain. Ia tidak tahu, di balik rencana yang tampak mendadak itu, ada seseorang yang telah sabar menunggunya bertahun-tahun lamanya. (Mungkin bagi Papa, Aira supaya bisa ngerti sendiri)

Sementara itu...

Di rumah makan sederhana seberang rumah sakit, dua sosok tampak duduk berhadapan di meja pojok dekat jendela. Seorang wanita di kursi roda yang baru saja Paman Tukimo lihat sedang duduk bersama Harry. Dan Zayyan tampak dari seberang jalan akan menyeberang untuk menuju rumah makan sederhana itu.

1
范妮
mungkin biar hemat kuota makanya isinya cuma wa hahaa
范妮
bahasa daerah apakah ini...??
SJR
mampir thor, sukses dalam berkarya 🤗🔥
Aksara_Dee
amorfati Amerta
Aksara_Dee: aku aja nyicil bab gak kelar-kelar ka.. isi kepala penuh kata-kata tapi lagi males ngetik 🫣
Miu Nih.: aahh soo deep 🥺
aku mikir sampe keras sampe2 gk bisa mampir kemana 😆😆 ,, smpe blm punya tabungan bab buat bessyyoookk...
total 2 replies
Aksara_Dee
owalahh kasian..
Miu Nih.: aahh rasanya begini ya kalo kebawa cerita sendiri,, bahaya kalo jadi gamon gini 😱😱

nasib up ku besok piyeeee----
Aksara_Dee: tidak bisa berkata-kata, karena mengenang cerita Marcel di novelku tahun brpa aku lupa. nasibnya sama dengan tukimo.
sampe skrg aku gak bisa move on dr tokoh yg aku ciptakan sendiri huft
total 3 replies
Aksara_Dee
yg penting cintanya mewah
Aksara_Dee: Lo e you too🩷🩷
Miu Nih.: love you full buat kamu akaks~ ❤❤
total 2 replies
Remot Tivi
🤭❤️‍🔥🤨👀😳💢🫢🫣🥺🤯😨
Remot Tivi
🥺🕊️❤️🙏🏼😳😂🙈🔥😢💭🕵️‍♂️
Remot Tivi
🥺💔😤👊😳🧍‍♂️🌀📱🔥🤐😡🙏🫣📷🙄🚪
Remot Tivi
🥹❤️‍🔥😳💔😅🥰🤭🫣👏
Remot Tivi
😲😟
Remot Tivi
😍💖😊🥰😅😳
Remot Tivi
😲🏠💫🥺😰💔🚬💨😭🥵😳
Remot Tivi
😱💔😡😭😞💪
Remot Tivi
😱😬😡😳👀💔
Remot Tivi
😯💔💫
Remot Tivi
😂😅😳😆
Rini Antika
beruntung bgt Aira dicintai secara ugal"an.. semangat terus Up nya cantikku, 🌹 mendarat biar tambah semangat
Miu Nih.: aaahh~ akhirnya aku dapat koment begini. rasanya sepecial banget ❤❤
total 1 replies
Remot Tivi
iklan lewat 🤗 semangat Thor
😢💔😔
Remot Tivi
😲💍🏠😓👰🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!