Saat tragedi mengambil jiwanya, Syifa menemukan dirinya yang masuk ke dunia novel sebagai seorang antagonis yang secara obsesif mengejar protagonist pria bahkan berencana untuk menghancurkan hubungannya dengan sang kekasih.
Pada akhirnya dia akan mati terbunuh karna alur itu, oleh sebab itu untuk menghindarinya, dia selalu menghindari pria itu.
Namun bagaimana jika tiba-tiba alurnya berubah, pria itu malah memperhatikannya..
"Tidak! ini tidak ada dalam plot!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aplolyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Kayden terus Kayden terus.. kenapa tokoh ini bisa deket banget sama Kayden padahal tuh cowok sama sekali gak suka sama dia sih?," omel Syifa begitu menutup pintu kamarnya.
"Emangnya apa yang bikin si antagonis ini sampai obsesi sekali sama dia?!"
Rasanya Syifa ingin sekali merubah plot sehingga pria itu secepatnya bertemu dengan Wenda, namun sayang sekali karna Wenda akan muncul saat mereka bekerja.
"Kalau aku punya nomor atau kontak Wenda, pasti aku panas-panasin dia supaya pulang kesini!"
Mengikuti arahan otaknya, Syifa berinisiatif mengambil ponsel dan mencari akun Wenda, padahal dia hanya bermodalkan nama panjang Wenda tanpa tahu wajah tokoh tersebut.
Ya mana ada tokoh novel yang wajahnya diketahui si pembaca.. kecuali novel itu dijadikan webtoon atau manhwa.
"Wenda Carissa Kanso"
"Ah.. banyak banget akun yang keluar.. mana foto profilnya beda-beda orang lagi.. tau ah!"
Akhirnya Syifa menyerah dan memilih mandi, tubuhnya suda terasa lengket setelah seharian berada di luar rumah.
"Huh.. segar sekali.. mana disini ada AC lagi, enak banget hidup jadi orang kaya, kalau begini aku bakal semangat supaya ibu dan ayah tidak cepat mati.."
Iya, misi Syifa selain menjauh dari Kayden dan Hansen adalah mencegah kematian orangtua dan kakaknya.
Tok tok tok..
"Syifa.. ibu sama ayah mau ke acara ulang tahun Alden, kamu beneran gak mau ikut?"
Itu adalah suara sang ibu.
"Iya bu.. Syifa gak ikut.." jawabnya dengan yakin.
Mendengar jawaban Syifa membuat keluarganya makin yakin bahwa Syifa memang sudah berubah, mulai dari sifat bahkan kecenderungannya pada Kayden.
"Oh.. yaudah, dadah sayang.."
Syifa bisa membayangkan ibunya yang melambaikan tangan padanya di luar pintu.
"Biarin aja begini, lebih baik aku gak ikut campur lebih dalam.. eh tunggu? loh.. kenapa ibu sama ayah pergi kesana? Sama kak Sean lagi.."
Syifa yang tidak tahu tentang persahabatan orangtuanya dengan keluarga Kayden hanya bisa bingung.
Ting*
Tiba-tiba ada bunyi notifikasi pesan masuk di ponselnya, itu adalah chat dari Anisa.
...(Sebelah kiri Anisa, kanan Syifa)...
[Kamu gak datang ke ultahnya Alden?]
^^^[Gak.. Emang kenapa?]^^^
[Beneran? Waw.. padahal tante Desy udah nyiapin oleh-oleh dari Singapore buat kamu loh..]
^^^[Tante Desy siapa?]^^^
[Loh loh.. kamu ini amnesia ya? Itu nama ibunya Kayden..]
^^^[Iya, kayaknya aku amnesia, soalnya aku cuma inget keluargaku sama sahabatku]^^^
[Terharu deh aku.. tapi bener nih, tante Desy mau kasih tas, kalung, sama apa gitu..]
^^^[Kok kamu tau?]^^^
[Ya iyalah.. aku udah di tempat acara!]
Syifa makin penasaran mengapa ibunya Kayden seolah menyukainya.
Demi menuntaskan rasa penasarannya, Syifa pun mengambil keputusan untuk pergi kesana, setidaknya dia harus tahu alur apa yang terjadi agar dia punya gagasan untuk mengatur rencana ke depan.
^^^[Sharelock tempat acaranya dong]^^^
[Sudah ku duga.. mana mungkin kamu menolak barang branded]
Secepat kilat Syifa memilih outfit yang sesuai untuk menghadiri pesta ulang tahun, kemudian dia memesan taxi online sesuai titik lokasi yang dikirimkan Anisa.
Kalau di tanya mengapa Syifa naik taxi?
'Ya kali orang kaya naik gojek? Hamburkan uang kita sayang.. habiskan selagi ini adalah dunia novel, mungkin saat bangun nanti kita gak bisa nikmati ini lagi!'
Begitulah pikiran Syifa setiap kali akan menghabiskan uangnya.
