NovelToon NovelToon
SECRETS

SECRETS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi
Popularitas:586
Nilai: 5
Nama Author: FairyMoo_

Kisah ber-genre fantasi yang menceritakan seorang anak konglomerat di suatu negara yang terjebak hubungan dengan dosennya sendiri. Violia Lavina seorang mahasiswi yang agak "unik" yang entah bagaimana bisa terjebak dengan dosennya sendiri, Leviandre. Dalam hubungan sakral yakni pernikahan.
Katanya terkait bisnis, bisnis gelap? Unit Pertahanan negara? Politik? SECRETS, mari kita lihat rahasia apa saja yang akan terkuak.


Violia said:
Demen ya pak? Tapi maaf, bapak bukan tipe gw.

And Leviandre said:
Berandalan kayak kamu juga benar-benar bukan tipe saya.


Disclaimer, cerita ini adalah cerita pertama dari sayaa, oleh karena itu isi novel ini jauh dari kata sempurna. Serta cerita ini memiliki alur yang santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FairyMoo_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Eighteen

  Mereka berdua telah berada di kamar Vio, Levi sedang mandi sebelum tidur seperti biasa guna menghilangkan efek pengarnya. Sedangkan Vio sedang duduk di ranjang sambil minum satu gelas terakhir yang ia bawa tadi.

  Levi keluar dari kamar mandi dengan kaos putih dan celana kain panjangnya. Ia melihat Vio yang sudah mulai mabuk masih meminum minumannya di tempat tidur. Ia segera merebut dan menjauhkan gelas minuman itu dari tangan Vio. "Cukup, kamu sudah mabuk." ujarnya tenang sambil menyandar di kepala kasur samping Vio.

  Vio menatap Levi dengan keadaanya yang tak dapat diam, tubuhnya terlihat ingin tumbang dari tadi, tetapi ia terus menahannya. Mata Vio menyayu dan sedikit merah. "Apa?" tanya Levi melihat Vio yang terus menatapnya.

  "Lo, l-lo..hidup-in AC-nya gw kepanhasan." ujar Vio tak menentu sebab dirinya mabuk berat.

"AC-nya udah hidup dari tadi Vi." balas Levi tanpa melihat Vio, ia membuka ponselnya dan mengecek pesan.

Vio menatapnya penuh kemudian ia melihat kearah ponsel Levi yang tengah menjadi fokus pemiliknya. Vio mulai bergerak kearah Levi dan tiba-tiba ia naik kepangkuan Levi. Levi melotot terkejut melihat Vio yang duduk diatas kakinya dan menghadap kearahnya.

  Kaki Levi dari tadi ia luruskan kedepan dan ia bersandar. Posisi sekarang, Vio duduk mengangkangi paha Levi dan menghadap Levi. "Lo! Li-lihat ponsel mulu!" ujar Vio asal.

Ia benar-benar sudah mabuk. Levi melepaskan ponselnya dan menatap wajah Vio yang berada dekat dengan wajahnya.

  "Li-hat phonsel mulu, liat gwnya khapanh?" Vio semakin menjadi-jadi, tangannya mulai mengalung di leher Levi. Levi terus melihat apa yang akan istrinya itu lakukan.

"Jhawab!" mencaknya di pangkuan Levi, ia duduk makin maju dari tempat awalnya. Levi memegang pinggang Vio, "Iya, ini saya lihat kamu." ujar Levi meladeni Vio.

  "Hehe, umm l-lo kok g-ganteng? Hehe." Vio terkekeh sambil mengusap pipi Levi. "L-lo shayang ga s-sama gw?" tanya Vio tak lancar karena kalimatnya diselangi cegukan.

Levi hanya menatap Vio yang sangat berantakan di depannya, mata Vio sayu dan memerah, rambutnya yang dicepol tadi telah berantakan dan keringat bertebaran di pelipisnya.

  Levi menyerka keringat Vio dengan tangannya. "Lo gha jhawab! Ya-yaudah kalo lo ga suka, gw aja ya-ng sukanyah." ucapnya di akhiri senyuman.

Levi hanya menatap Vio dalam. "Ahshit! I-ini panas bangeth eunghh," keluh Vio bergerak resah. "Mulut kamu itu! Kebiasaan ngomong kasar. " tegur Levi.

  Vio menatap Levi dalam, dalam hitungan detik ia mengangkat tangannya dan membuka hoodie yang sedang ia pakai menyisakan kaos crop yang tak mampu menutupi bagian perut Vio.

Levi membelalakkan matanya melihat kelakuan Vio. Vio tadi memakai hoodie oversize dengan hot pants sebagai bawahannya yang tidak terlihat. Sekarang Hoodie itu telah terhempas dari tubuhnya hanya menyisakan kaos crop dan hot pantsnya.

  Vio menyugar rambutnya kebelakang lalu mendekatkan wajahnya kewajah Levi. "B-biasa di novel, ka-lo istrinya ngo-ngomong kasar m-maka suami-nya bakalan langsung melahap b-bibir istrinya. L-lo kok e-enggak?" tanya Vio polos. Lalu tangannya dengan lancang menyentuh bibir Levi sensual. Levi tak merespon saking terkejutnya.

  Vio menatap Levi sayu, ia menggeser jarinya dari bibir Levi beralih mengusap rahang Levi. Ia mendekatkan bibirnya perlahan ke arah bibir Levi berniat menciumnya. Saat sedikit lagi akan menyentuh bibir Levi tangan Levi menghentikan pergerakan Vio dengan menutup bibir Vio.

  Vio menatapnya kesal. Ia mencak disana. "B-bener jug-ga lo ga sukah gw." ujarnya pelan lalu memeluk Levi dan menenggelamkan wajahnya di leher Levi. Levi menghela nafas panjang.

  "Jangan deh kamu mabuk-mabukan ama orang lain kalo gini." ucap Levi, tak lama ia mendengar nafas Vio yang beraturan menandakan ia telah tertidur pulas.

...                                              ✥...

   Vio mulai merasakan kesadarannya, badannya terasa sakit dan tak enak. Ia mulai membuka mata dan menyesuaikan pencahayaan lampu, kepala nya juga terasa pusing efek dari pengarnya, Vio menyadari ternyata ia tidur duduk.

  "Akhhhhanj-" Vio terperanjat melihat Levi yang telah menatapnya persis didepannya, Vio hampir terjatuh kebelakang karena pergerakan tiba-tiba darinya, untung saja tangan Levi lebih dulu menahan punggungnya agar tidak jatuh.

  "Kamu baru bangun dan kata pertama yang keluar dari mulutmu adalah kata-kata kasar?" ujar Levi setengah berbisik karena jarak mereka yang tak jauh.

"Heh! Bapak ngapain gw?! Hah?! AKHHH baju gw?!!" teriak Vio nyaring sambil memeluk dirinya dan menatap Levi tajam.

  "Hm? Kamu ga ingat apa yang kamu lakukan pada saya tadi malam?" tanya Levi santai sambil menatap Vio.

  Levi mulai membelai leher Vio sampai kebahu, kemudian dia beralih mengusap pipi dilanjutkan dengan menyentuh bibir Vio sensual. Vio langsung membulatkan matanya, wajahnya mulai memerah, amat sangat merah. "Udah ingat?" tanya Levi lagi melihat reaksi Vio.

  "Aashit!" gumam Vio sambil menunduk. Levi mengangkat wajah Vio pelan lalu menyatukan pandangan mereka. "Kata seseorang, kalo istrinya ngomong kasar, suaminya bisa langsung ngelahap ini." ujar Levi menyentuh bibir Vio dengan jempolnya dan tersenyum miring menatap gadis di depannya.

  Wajah Vio telah merah padam. Kebodohannya semalam terus berputar di otaknya. "P-pak," Vio bahkan terbata saking malunya. "Hm?" sahut Levi dengan tatapan jahilnya.

  Jangan tanya kondisi Vio, mungkin sebentar lagi ia akan pingsan, karena duduk dipangkuan orang yang dia suka dan dipermainkan seperti itu.

  "Pak, saya mau turun. Mau mandi." ujar Vio kembali menunduk guna menyembunyikan wajahnya. "Lihat apa kamu nunduk-nunduk gitu?" tanya Levi intens, sebab Vio saat ini berada mengangkang di atas paha Levi tentu saja jika menunduk pandangannya akan kemana-mana.

  Vio cepat mengangkat wajahnya mendengar penuturan Levi, "Paakk!" sentaknya sedikit bergetar.

"Ini masih dini hari, mau mandi apa kamu jam segini?" ujar Levi yang mengarahkan pandangannya pada jam digital di nakas samping tempat tidur yang menunjukkan jam di sepertiga malam.

  "Kenapa? Katanya kamu suka saya?" ujar Levi yang sedang gencar-gencarnya menggoda Vio.

"Pak! Jangan aneh-aneh deh! Lepasin gw, gw mau tidur lagi." ujar Vio. "Yaudah tidur lagi aja, kamu aja udah berjam-jam tidur diatas saya." ucap Levi tenang.

  "Pak, semalam itu kan saya mabuk, yaudah lupain aja." ucapnya melihat Levi yang terus menggodanya.

"Kenapa? Kalo gitu yang kamu bilang gapapa saya ga suka jadi kamu aja yang sukain saya itu gegara mabuk juga?" tanya Levi lagi dengan wajah jahilnya.

  Levi menggerakkan tangannya yang berada di punggung Vio sedikit menurun sebab rasa penat yang menghampiri tangannya, Levi terkejut merasakan kulit, ternyata tangannya ada di pinggang Vio sekarang, mengingat Vio yang hanya menggunakan crop top membuat pinggang Vio terekspos.

  "Engh!" reflek Vio merasakan tangan yang mengelus pinggangnya. Levi melototkan matanya diikuti Vio yang Vio langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

  "Hahaha, dasar gadis nakal, dilihat-lihat sepertinya kamu udah pernah berhubungan lebih jauh ya?" tanya Levi terkekeh. Jujur, sebenarnya dia tak ingin menuduh Vio, ia hanya mengucapkan kata-kata itu untuk mengusir rasa canggungnya.

  "Dih? Bapak kali ituh!" ujar Vio membalikkan ucapan Levi. "Udah stop! Tadi malam itu gw cuman mabuk jangan diambil hati deh!" sambungnya seraya bangun dari posisinya lalu ia berguling ketempat tidur yang kemudian memposisikan dirinya membelakangi Levi yang hanya menatapnya, tak lupa Vio membungkus tubuhnya dengan selimut.

...                                               ✥...

  Sinar matahari mulai menyapa seorang laki-laki yang tengah tertidur pulas di kamar milik seorang perempuan. Levi mulai membuka matanya perlahan dan mengumpulkan fokusnya, ia menatap kesamping dan tidak menemukan istrinya disana.

  Levi bangkit mencari Vio dengan mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi dan ruang ganti Vio, namun ia tak menemukan Vio dikamar itu. Ia memilih untuk mandi guna menghilangkan rasa kantuknya, sekarang sudah jam 8 pagi namun Levi baru bangun dikarenakan ia kurang tidur semalam.

  "Levi, baru bangun nak?" sapa Liliana yang lewat di depan tangga sedangkan Levi sedang menuruni tangga. "Ah, iya ma." ujar Levi sungkan. "Yaudah, sini sarapan dulu." ajak mamanya kedapur, Levi pun hanya mengikut saja.

  "Mama dan yang lain udah sarapan ma?" tanya Levi duduk dimeja makan. "Udah, papa sama ayah kamu udah pergi kerja tuh." balasnya sambil menyiapkan nasi goreng untuk Levi. "Oh, kalau Vio?" tanya Levi ragu.

  "Ah iya, Vio tadi nitip pesen, katanya kalo kamu udah bangun bilangin dia keluar bentar soalnya ada janji sama temennya dan dia bilang ga usah dibangunin kamunya katanya kamu capek semalam masih ngurusin kerjaan." balas mamanya seraya menyajikan nasi goreng untuk Levi.

  "Ah, iya ma. Kalo gitu habis ini Levi pulang buat packing boleh?" tanyanya mulai menyuap nasi goreng yang Liliana sajikan.

  "Boleh kok, habis ini mama juga mau ke lokasi syuting." ujarnya. Levi mengangguk dan tersenyum kearah mamanya. "Mama siap-siap dulu ya, habisin nasgornya oke?" pamit mamanya. "Siap ma." balas Levi diikuti senyuman manisnya.

  Levi lanjut makan dalam hening, "Pinter banget soal ngebohongin orang ya anak itu, padahal kita ga tidur karna dia eh-" batin Levi terpotong cepat.

...»»---->To Be Continued<----««...

...Haii, ketemu lagii nih😉...

...Gimana chapter kali ini?? Aku udah nungguin banget lho part ini di publish😵‍💫...

...oke bye byee~ see you in next part 👋🏻...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Ryo_Zanuel???
semangat yaw dari gw, jangan putus asa dan teruslah mengupgrade ceritanya, gw yakin lo bisa 💪
FairyMoo_: omg Thanks😫🙏🏻
total 1 replies
FairyMoo_
Tinggalkan komentar kalian disini ya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!