Riana Anandya Putri yang biasa dipanggil Nana Riana Anandya Putri, berusia 22 Tahun merantau ke kota untuk bekerja di sebuah Rumah Sakit yang ada di kota setelah 6 bulan di kota Riana bertemu dengan Seorang CEO yang bernama Kelvin Putra Dirgantara yang berusia 28 Tahun. Riana melakukan kesalahan yang berakhir dengan ia harus terjebak dipernikahan kontrak dengan seorang CEO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tonipah Rosdiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Nana sedang menyiapkan bahan-bahan untuk sarapan ia hanya membuat sandwich.
Kelvin sudah bangun ia tidak melakukan ritual berenang nya karna pagi ini ia sangat bermalas-malasan, Kelvin langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah ritual mandi Kelvin keluar dari kamar mandi menuju ruang ganti ia melihat pakaian kerja yang sudah disiapkan, Kelvin hanya tersenyum tipis
Nana sudah selesai membuat sandwich dan ia menyajikannya di meja makan, setelah nya ia kembali ke kamar atas untuk membangunkan Kelvin pikirnya ia Kelvin belum bangun.
Setelah sampai di dalam kamar ia melihat ke arah tempat tidur tidak ada siapa-siapa pikirnya ia Kelvin sedang berenang, lalu Nana merapihkan tempat tidur serapih mungkin, ketika sudah selesai merapihkan tempat tidur ia akan berbalik tapi tiba-tiba
“Tolong rapih kan dasi saya sebentar” suara Kelvin mengejutkan Nana yang akan berbalik, untungnya ia bisa menjaga keseimbangan sehingga ia tidak terjatuh karena terkejut, Nana melirik Kelvin sinis tapi ia tetap merapihkan dasi Kelvin, Kelvin hanya menatap Nana dengan tatapan yang penuh arti.
“Ternyata ini rasanya punya istri semuanya diurusin” batin Kelvin
“Sudah tuan” ucap Nana sambil membenarkan kerah kemeja Kelvin, Kelvin tersadar dengan lamunan nya
“Hmm” Kelvin hanya bergumam
“Saya permisi dulu untuk turun kebawah” ucap Nana “oh iya kalau sudah selesai semuanya segera lah turun kebawah untuk sarapan” lanjut Nana sambil beranjak keluar kamar, Kelvin hanya menatap kepergian Nana
Nana sedang didapur ia sedang membuat susu sebagian menu sarapan, setelah membuat susu ia bergegas untuk ke meja makan untuk menyajikan susu, tidak lama kemudian Kelvin datang ia duduk di kursi
“Maaf tuan saya hanya bikin sandwich saja” ucap Nana hanya dijawab dengan anggukan saja oleh Kelvin
Nana menyajikan sarapan didepan Kelvin, dan Kelvin mulai menyatapnya
“Padahal bahannya sama tapi ngga tau kenapa yang dibuat dia pasti rasanya beda jauh lebih enak” batin Kelvin
ketika sedang sarapan tiba-tiba ada orang datang
“Wihh enak sekali” ucap Dimas yang baru datang
“Mari sarapan kak” ajak Nana
“Boleh na” Dimas kegirangan ia langsung saja duduk disebelah Kelvin, Kelvin yang melihat tingkah Dimas melirik dengan tatapan sinis, Nana menyajikan sarapan untuk Dimas
“Hummm enak sekali na meskipun cuma sandwich” ucap Dimas sambil mengunyah makanannya
“Ngga ah kak biasa aja” jawab Nana
“Kalau bawa bekal buat bos, sekalian aku juga ya na” ucap Dimas dengan memohon, Nana hanya menganggukkan kepala nya sambil tersenyum, Nana serasa mendapat ide dari Dimas ia akan membuat bekal buat nanti siang sekalian berangkat kerja karna searah
“Ayo dim berangkat kita” ucap Kelvin sambil menarik Dimas
“Bentar vin belum selesai” ucap Dimas dengan santainya
“Ayo cepetan apa mau gue potong gaji lu bulan ini” ancaman Kelvin
“Iya iya” Dimas yang kesal pun langsung berdiri sambil menegak susu sampai habis
“Kita pergi dulu ya na, thanks untuk sarapan pagi ini” ucap Dimas, Nana hanya tersenyum
Setelah di dalam mobil mereka langsung menancap gas untuk pergi ke kantor
“Bos meskipun Nana cuma istri kontrak tapi lu harus bersyukur” ujar Dimas
“Ngga usah bahas wanita itu, ada hal yang lebih penting lagi” ucap Kelvin
“Apa bos” tanya Dimas sambil melihat kearah Kelvin sekilas
“Semalam Sabrina telfon gue, dia minta maaf, tapi gue langsung matiin” ucap Kelvin, Dimas yang mendengar ucapan Kelvin pun ia terkejut
“Hah lo yang bener bos” tanya Dimas, Kelvin hanya mengangguk “apa bos akan memaafkan dia lalu kembali lagi?” Lanjut Dimas
“Gue kurang tau dim, jujur gue masih ada rasa sama dia tapi gue juga ngga bisa maaf in perbuatan dia” ucap Kelvin dengan tatapannya kedepan , Dimas hanya terdiam ia tidak berani berkomentar, kurang lebih 10 menit mereka sampai di kantor
Mereka berdua langsung masuk kedalam kantor dan disambut pegawai lainnya, Kelvin tidak menggubris sapaan dari karyawannya sedangkan Dimas hanya balas dengan senyuman, sesampainya di depan ruangan CEO
“Pagi bos,dim” sapa Siska sekretaris Kelvin
“Pagi sis” jawab Kelvin dan Dimas secara bersamaan
“Nanti jam 8 kita ada meeting ya” ucap Siska
“Iya lu siapin aja sis” ucap kelvin sambil masuk ke dalam ruangan