Evan, pangeran mahkota dari kerajaan Li yang biasanya selalu hidup mewah dengan banyak wanita disisinya. Kini setelah kedua orang tuanya tiada dan dikhianati oleh paman2 serta saudara2nya.
Evan jatuh kejurang penderitaan yang paling dasar. Tanpa status Pangeran mahkota, tidak ada orang yang ingin berteman dengannya lagi.
Evan dihina, dicaci, dan dicemooh oleh semua orang yang ada disekitarnya.
Menjadi pangeran sampah yang terbuang dan dibenci oleh semua orang, Evan tidak tahu harus berbuat apa.
Di sepanjang perjalanan yang tidak tahu harus kemana, Evan terus menangis.
Evan yang tidak tahu harus kemana, pergi kedalam hutan.
Hingga di suatu malam keajaiban terjadi, disuatu malam Evan tertimpa bintang jatuh dan tubuhnya dimasuki oleh Jiwa 12 Kaisar Dewa Elemen.
Dengan adanya kekuatan 12 Elemen, Evan memiliki dua tujuan utama dalam hidupnya.
Membalas Dendam dan Melenyapkan Seluruh Ketidak Adilan Diseluruh Dunia.
Perlahan sikap Evan yang Naif dan Bodoh mengalami perubahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian sekte #2
"Ujian kedua adalah "Battle Royale" bagi yang bertahan akan memasuki ujian babak ketiga" ucap Pengawas Ujian.
Para peserta tercengang kaget, dan mulai saling melirik kanan dan kiri, suasana pun menjadi ricuh.
"Ini..... apakah tidak terlalu brutal?"
"Apakah kita akan saling membunuh?"
"Ini sangat brutal!"
"apakah tidak boleh menyerah?, kami tidak ingin mati!"
Para peserta kaget dan banyak yang tidak senang akan Ujian babak ke dua ini.
"Bagi siapa yang takut boleh menyerah dan keluar dari arena!, saya akan memberi kalian waktu 3 menit!" ucap Pengawas Ujian.
Para peserta yang tidak ingin mati langsung menyerah dan mulai keluar dari arena, ratusan para peserta langsung menyerah begitu saja.
"Qin shan! Qin yun mendekat!, kita harus bekerja sama!" ucap Evan.
Kemudian Qin Shan dan Qin Yun pun merapat kepada Evan.
"Mereka ingin saling bekerja sama, aku akan menghabisi kalian terlebih dahulu" Batin Ce Ming melihat ke arah kelompok Evan.
Suasana penuh rasa wapada dan semua murid bersiaga untuk bertahan dan menyerang.
"Ujian Dimulai!!" teriak pengawas Ujian.
Seketika suasana menjadi senyap dan aura membunuh yang kuat bermunculan, para peserta saling waspada terhadap peserta yang lainnya, mereka saling lirik kanan kiri dengan penuh kewaspadaan.
"Mati kau.......!, crash!" ucap orang yang memulai pertempuran.
Pertempuran pun langsung terjadi, Seketika suasana menjadi kacau penuh kebrutalan yang tak terkendali.
"Hohoho akhirnya kita bertemu untuk bertarung" ucap Ce Ming yang ingin berhadapan dengan Evan.
"Bagus sekali, aku juga ingin menutup mulut busukmu itu" ucap Evan mencibir Ce Ming.
"Saudara evan, dia adalah prajurit level 5, dia kuat sebaiknya kamu berhati-hati" ucap Qin Shan mengingatkan.
"Tenang saja, hanya seorang kecoa kau tak perlu cemas" jawab evan
"Mau mati saja masih begitu sombong, rasakan jurusku! 'Tusukan Pedang Hijau!"
"Kita lihat siapa yang akan mati!, "Pedang Api Membara!"
"BOOM...!!" satu serangan saja Evan berhasil melemparkan Ce Ming hingga mati seketika.
"Apa!, evan membunuhnya hanya dengan satu jurus?, ternyata aku yang terlalu khawatir" Batin Qin Shan terkejut.
Kemudian datang lagi seorang sampah yang menghampiri Evan untuk mencari masalah.
"Hai sobat kita bertemu lagi, kau masih ingatkan?" tanya Meng Chang yang datang menghampiri evan
"Siapa yah?" tanya Evan yang sudah tidak mengingat lagi.
"Apakah kau sudah lupa!?, kita bertemu didepan sekte dua minggu yang lalu!" ujar Meng Chang mengingatkan Evan dengan kesal.
"Ooooh tuan muda Meng yah" ucap Evan sudah ingat.
"Benar, kita bertemu lagi, kau ternyata cukup hebat jadilah bawahanku aku akan memberi banyak uang!" ucap meng chang menawarkan
"Maaf aku tidak tertarik menjadi bawahan seseorang, apa lagi bawahan seorang sampah!" ucap Evan menolak mentah-mentah tawaran Meng Chang.
"kalau begitu maaf kau akan mati hari ini, Habisi Dia!" ucap meng chang memberi perintah kepada orang-orangnya yang ada dibelakangnya.
"Baik tuan muda!" ucap para bawahan Meng Chang yang mulai maju ingin menyerang Evan.
"Evan aku akan membantumu" ucap Qin Shan.
"Aku juga" ucap yun mengikuti untuk bertarung bersama Evan.
Dibawah Arena, Ririn, Cao Cao, dan Kakek Jing menonton dengan para penonton lainnya.
"Kak ririn lihat kak evan akan dikeroyok!" ucap Cao cao pada Ririn, Namun Ririn hanya diam menonton Ujian.
"Hmmm itu akan sangat mudah untuknya" Batin ririn didalam hatinya.
...****************...
Ingatan Ririn Beberapa hari yang lalu.........
Ririn yang membawa limao mencari Evan karena seharian tidak melihatnya dan menjadi khawatir.
"kemana sih evan, biasanya dia selalu meminta izin padaku kalau ingin pergi!" gumam Ririn kesal.
"Bom boom bom bom bom bom!" terdengar oleh Ririn dari kejauhan suara banyak ledakan hantaman.
Ririn mencari sumber suara tersebut, setelah beberapa saat Ririn mencari akhirnya Ririn menemukan asal suara tersebut yang ternyata suara-suara itu berasal dari Evan yang sedang berlatih sebuah jurus tinju.
"Dia sedang berlatih jurus?" gumam Ririn yang melihat Evan
"Ternyata jurus "tinju dewa " yang diberikan Kakak Angin sangat menakjubkan!, tidak hanya sangat hemat energi dan juga sangat mudah menggunakan jurusnya! Apa lagi jurus ini akan semakin kuat sesuai dengan meningkatnya kekuatanku!" gumam Evan merasa senang.
"Jurus Tinju Dewa ini dibagi menjadi 12 tahap gerakan, kau baru menguasai gerakan pertama, kau harus sering berlatih dengan giat!" ucap Angin dari Lautan spiritual Evan.
"Evan!, kau sedang melatih jurus baru lagi?" tanya Ririn yang datang menghampiri Evan.
"aku sedang melatih jurus Tinju Dewa, kamu, kenapa kamu ada disini?" tanya Evan.
"Aku sedang mencari limao" ucap Ririn berbohong dengan sangat lancar.
"Tapi Limau dia kan sekarang ada dipelukanmu!" ucap Evan menujuk Limau yang masih didalam pelukannya Ririn.
Wajah Ririn seketika merona karena ketahuan berbohong, dan dia jadi malu dan juga kesal, Ririn berbalik dan langsung berjalan pergi dengan langkah besar.
Ririn berhenti sejenak. "kau pulanglah jangan terlalu keras berlatih!" ucap Ririn mengingatkan Evan.
...****************...
Kembali ke waktu sekarang
Ririn yang kembali mengingat kejadian itu wajahnya memerah dan malu, Cao Cao yang melihat ririn yang malah melamun disaat tengah menonton pertarungan menjadi bingung dan heran.
Kemudian Cao Cao fokus kembali melihat ke Evan yang berada atas arena.
"kak evan semangat! hajar mereka!" sorak Cao cao penuh semangat.
Di atas arena....
"Evan biarkan kami membantumu!" ujar Qin Shan yang ingin membantu.
"Tidak, kalian urus saja yang lain aku ingin mencoba jurus baruku, aku akan melawan mereka seorang diri!" Kata Evan penuh percaya diri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
......................
......................
......................