Novel kali ini mengisahkan tentang seorang pangeran yang dibuang oleh ayahnya, karena menganggap anaknya yang lahir itu adalah sebuah kutukan dari langit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KPYT 018. Sikap Peremehan Putri Zhang Jiang Ying
Yang Xiu Xiang terus melangkah menuju kamar Zhang Jiang Ying yang berada paling ujung sebelah kanan di dek ke dua dari atas. Sementara Zhao Jinlong masih setia mengikuti ke mana nona muda baju merah itu membawanya.
Tadinya anak laki-laki yang dipanggil Tabib Zhao itu berjalan agak di belakang Yang Xiu Xiang. Namun karena gadis itu memaksa, akhirnya Tabib Zhao berjalan berendengan dengan sang nona muda hingga sekarang.
Tak lama kemudian, Yang Xiu Xiang sampai di depan kamar Zhang Jiang Ying yang dijaga oleh empat pengawal bersama Zhao Jinlong.
Begitu sampai di situ keempat pengawal itu menatap tajam pada Zhao Jinlong penuh selidik. Bukan tidak percaya pada Yang Xiu Xiang, mereka memang harus bertindak penuh awas terhadap orang yang belum mereka kenal.
Tapi....
"Yang Xiao jie, apakah bocah ini yang bernama Tabib Zhao?" salah seorang pengawal bertanya, ingin meyakinkan dugaannya.
"Yah... seperti itulah kata orang-orang," sahut Yang Xiu Xiang seolah belum mau mengakui ketabiban atau kehebatan Zhao Jinlong dalam ilmu ketabiban.
"Apakah bocah ini bisa mengobati penyakit kutukan Tuan Putri, Yang Xiao jie?" bertanya pengawal yang lain bernada meremehkan.
Yang Xiu Xiang tidak menjawab, malah menoleh pada Zhao Jinlong yang tetap tenang-tenang dan santai saja, seolah menyerahkan jawabannya kepada tabib kecil itu.
"Penyakit kutukan atau kutukan tidak bisa disembuhkan dengan ilmu pengobatan, Paman," sahut Zhao Jinlong tetap ramah meski pengawal itu berlaku kurang bersahabat kepadanya.
"Lantas kenapa kamu datang ke mari?" kata pengawal itu lagi tidak mengerti dengan nada menahan kesal.
"Silahkan masuk, Yang Xiao jie!" kata pengawal yang pertama mengabaikan pertanyaan rekannya. "Tuan Putri sudah menunggu Anda."
"Bagaimana dengan bocah ini?" tanya Yang Xiu Xiang sambil melirik Zhao Jinlong.
"Kalau Anda meyakini anak laki-laki ini tidak akan berbuat jahat kepada Tuan Putri, silahkan Anda mengikutkannya masuk," sahut pengawal itu bijak.
"Apa yang bisa dilakukan bocah lemah ini?" kata Yang Xiu Xiang bernada sinis dan ketus sambil memandang remeh pada Zhao Jinlong. "Sebelum dia berbuat bodoh, aku akan melemparnya ke laut."
"Yang Xiao jie, An-anda mengajak saya... ke mari hanya untuk mengobati teman Anda 'kan...?" Zhao Jinlong menunjukkan ekspresi ngeri sambil tersenyum takut. "Bu-bukan untuk diapa-apakan 'kan?"
"Jika kamu berbuat macam-macam, aku akan mencekikmu sampai mati, bocah bodoh!" kata Yang Xiu Xiang bernada dingin campur ketus sambil menatap tajam pada Zhao Jinlong. "Lalu mayatmu akan kubuang ke laut."
"Ih...!"
Zhao Jinlong makin berlagak mengkeret ketakutan sambil memegang lehernya. Melengkapi lagaknya yang pura-pura takut, dia terlonjak ke belakang dua langkah.
"Oh, maaf, Yang Xiao jie, sepertinya saya tidak jadi mengobati teman Anda," kata Zhao Jinlong makin memainkan lagaknya. "Sebaiknya saya kembali ke atas saja...."
Baru saja Zhao Jinlong hendak berbalik, Yang Xiu Xiang dengan cepat menangkap tangan kiri bocah itu, lalu memegangnya dengan kuat, sehingga Zhao Jinlong tidak jadi pergi dari situ.
"Dasar bocah penakut!" dengus Yang Xiu Xiang bernada kesal. "Baru diancam begitu saja kamu sudah mau lari ketakutan. Aku belum apa-apakan kamu tahu!"
"Tapi, Xiao jie...."
"Sudah! Ayo ikut aku masuk!"
Tanpa menunggu persetujuan Zhao Jinlong, Yang Xiu Xiang melangkah mendekati pintu sambil menarik Zhao Jinlong bagai menarik tali hewan sembelihan yang akan disembelih.
★☆★☆
Tak lama kemudian, Yang Xiu Xiang sudah memasuki kamar Zhang Jiang Ying yang ternyata seorang tuan putri kaisar adanya. Sedangkan Zhao Jinlong tetap berada di dekatnya, tepatnya satu langkah di belakangnya sebelah kanan.
Sementara seorang pelayan kecil yang tadi membukakan pintu, telah melangkah kembali ke tempatnya.
Zhao Jinlong, ketika awal pertama kali masuk ke kamar cukup luas ini, tidak terlalu memperhatikan keadaan seisi ruangan. Dia langsung memandang, tepatnya menatap lekat-lekat seorang gadis kecil seusianya yang terbaring di atas tempat tidur.
Sekali lihat Zhao Jinlong langsung tahu kalau gadis kecil yang tak lain adalah Zhang Jiang Ying alias Putri Zhang Jiang Ying tengah menderita sakit.
Namun bukan itu yang mejadi pusat pikirannya. Nona bangsawan yang belum sempat dia ketahui namanya itu yang ternyata seorang putri kaisar pernah dijumpainya pada empat malam yang lalu.
Tidak dia sangka tuan putri yang menolongnya saat cegukan waktu itu ternyata teman Yang Xiu Xiang, orang yang sudah diyakini terkena penyakit kutukan.
Akan tetapi Zhao Jinlong langsung berpendapat bahwa Putri Zhang Jiang Ying bukanlah terkena penyakit kutukan, melainkan terkena penyakit biasa atau penyakit buatan manusia, dalam sekali pandang.
Kalau begitu, jika sudah mengetahui kasus inti yang menimpa Putri Zhang Jiang Ying, tinggal bagaimana sekarang mendeteksi lebih lanjut tentang penyakit sesungguhnya yang diderita oleh putri dingin itu.
Lebih lanjut lagi mencari penyebab, kenapa orang-orang bisa menganggap Putri Zhang Jiang Ying terkena kutukan. Tentu hal itu tidak terlalu susah bagi sheen tong, Zhao Jinlong 'kan?
Salah satu dugaan yang sekarang lagi bermain di dalam benak Zhao Jinlong, dalam penyakit yang diderita Putri Zhang Jiang Ying ada peran sihir di dalamnya.
Sementara itu, meski Zhao Jinlong pernah berjumpa dengan teman Yang Xiu Xiang itu, tapi dia tetap diam saja, tidak ingin menyapa gadis dingin itu.
Di samping itu pula Putri Zhang Jiang Ying cuma menatap datar dan dingin padanya saat pertama kali masuk ke kamar ini. Ekspresinya begitu datar, sama sekali tidak menunjukkan kalau dia pernah bertemu dengan bocah laki-laki itu. Makanya Zhao Jinlong tetap diam saja.
"Mana tabib yang kamu bilang itu, Xiu Xiang?" tanya Putri Zhang Jiang Ying bernada datar seraya masih memandang ke arah Zhao Jinlong, lebih tepatnya memandang ke belakang bocah itu. "Apa kamu tidak menemukannya?"
Karena tidak melihat seorang tabib yang ada dalam pikirannya di situ, malah bocah yang sudah dia ingat kalau beberapa hari yang lalu pernah berjumpa, lantas dia beralih memandang pada Yang Xiu Xiang, lalu berkata dengan khas suara datanya.
"Malah kamu membawa bocah sombong itu."
Dibilang bocah sombong Zhao Jinlong tetap diam saja. Tidak menunjukkan ekspresi apa-apa selain tetap bersikap santai dan tenang. Tapi benaknya bisa menerka-nerka maksud ucapan putri dingin itu yang ditujukan padanya.
Sedangkan Yang Xiu Xiang tidak lantas menjawab pertanyaan Putri Zhang Jiang Ying. Dia melangkah menuju ke sisi tempat tidur sebelah kiri, lalu duduk di tengah tepi tempat tidur. Terus berkata menyahuti pertanyaan Putri Zhang Jiang Ying.
"Bocah itulah tabibnya, Ying Jie jie. Dialah yang dipanggil dengan Tabib Zhao."
"Kamu jangan bercanda, Xiu Xiang," dengus Putri Zhang Jiang Ying makin datar dan dingin nada suaranya. "Para tabib dan para pendeta saja tidak bisa menyembuhkan aku, karena penyakit yang aku derita ini adalah kutukan."
"Kita coba dulu, Ying Jie jie," kata Yang Xiu Xiang membujuk. "Siapa tahu kali ini keberuntungan menghampirimu."
"Kamu membawa tabib orang tua saja aku masih meragukan kemampuannya dalam mengobatiku," kata Putri Zhang Jiang Yang mengungkapkan keraguannya. "Malah kamu membawa bocah sombong yang belum tahu apa-apa."
"Dia memang seorang tabib, Ying Jie jie," Yang Xiu Xiang terus mencoba meyakinkan. "Meski dia masih anak kecil, tapi dia sudah bisa menyembuhkan banyak penyakit. Aku sudah bertanya kepada para penumpang kapal."
"Aku ini terkena kutukan, Xiu Xiang," Putri Zhang Jiang Ying masih belum terima penjelasan sahabatnya. "Kenapa kamu masih bersi keras pada dugaanmu kalau aku ini cuma terkena penyakit?"
"Tabib Zhao, bicaralah!" seketika Yang Xiu Xiang beralih menoleh pada Zhao Jinlong yang tetap diam tenang di tempat berdirinya. "Kenapa kamu diam saja?"
"Apa yang harus saya katakan, Nona Muda Yang?" Zhao Jinlong malah balik bertanya dengan nada santai tapi tenang.
"Tunjukkan kalau kamu bisa menyembuhkan Putri Zhang Jiang Ying, bocah bodoh!" sahut Yang Xiu Xiang mendengus setengah menyentak kesal.
Zhao Jinlong seketika terkejut mendengar Yang Xiu Xiang menyebut nama lengkap sang tuan putri. Betapa tidak terkejut, nama putri dingin itu nyaris persis sama dengan nama aslinya, Zhang Jiang Wu.
★☆★☆★