berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.18 proses akad
Hari pun semakin malam, para tamu masih setia menunggu pengantin menuju kata SAH. tapi mereka juga penasaran, seharusnya acara akad dimulai jam 20.00, tapi malah diundur menjadi 2 jam. sekarang sudah menunjukkan pukul 22.00 wib. Dan acara belum juga dimulai, hal itu membuat para tamu semakin resah menunggu. Tapi mana berani melakukan protes, sebab orang terpandang dan terkenal seperti keluarga Mahesa itu pengaruh nya ga main main.
Aksa yang sudah siap, ijab kabul pun duduk dengan tatapan datar dengan topeng khas nya. Pandangan nya menyorot tajam. Tak menyangka seharusnya hari bahagia bagi nya, kini hari yang paling dia benci, sebab menikahi gadis lain yang bahkan dia tak tau rupa dan wajah nya seperti apa. Karena kakek Brio masih menahan gadis itu dan masih di ruangan make up untuk di sulap menjadi sang bidadari tentu nya. tapi siapa sangka Aksa ga perduli dengan wajah calon istri nya. yang dia inginkan hanya satu. selesai.setelah itu dia akan pergi dari tempat ini.
Sungguh hatinya masih terlalu sakit. Masih terlalu tak bisa menerima kepergian Monica tanpa kejelasan sedikitpun. Dia masih terlalu berharap dengan gadis yang jelas jelas sudah menyakiti nya. Terdeteksi bahwa dia sedang bulol bukan? ( bucin tolol). Tapi apalah daya, harus menerima kenyataan pahit calon nya kabur entah kemana. Pikiran nya kalut, dan ingin segera pergi dari sini mencari Monica. Tapi kakek nya membatasi pergerakan nya. Sebab pengaruh kakek nya itu tak main main, sebab koneksi mahesa bener bener sepengaruh itu.
"Apa anda sudah siap tuan Raden Aksara Mahesa?" tanya penghulu yang siap siap berjabat tangan sang pemuda itu dengan tatapan tegas nya.
"Siap pak!"
"Baiklah kita mulai ijab Kabul nya."
Jaya sudah duduk di sebelah penghulu dengan tatapan datar nya dan menggenggam tangan pemuda yang sebentar lagi akan menjadi menantu nya.
"Bismillah.... Saya terima dan saya nikahkan engkau, dengan putri ku Larasati Wijaya dengan satu apartemen mewah, dan satu cincin berlian dibayar tunai!" ucap jaya dengan tatapan bergetar saat mengucapkan kalimat sakral tersebut.
"Saya terima nikahnya Larasati Wijaya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
"Bagiamana para saksi?"
"SAH"
"Alhamdulillah."
Selanjutnya, dimana pengantin Perempuan akan bertemu dengan pengantin laki laki. Aksa baru mengetahui bahwa nama istri nya saat ini adalah Larasati. Dengan tatapan datar memandang pintu yang baru saja dibuka oleh pihak panitia. Dia hanya memandang datar ke arah pintu dan melihat seperti apa calon wanita yang begitu kakek nya inginkan.
Laras berjalan dengan guan berwarna putri yang menjuntai ke bawah dan tak lupa juga hiasan mahkota di kepala nya. wajah nya yang sudah begitu menawan. Bahkan cantik nya membuat para tamu terpana seketika.
"Cantik sekali pengantin perempuan nya."
"Sungguh begitu menawan. seperti bidadari yang turun dari bumi."
"Cantik banget."
Begitulah bisik bisik yang terdengar di telinga Aksa. Begitu Laras duduk di sebelah nya dia bisa melihat kecantikan wanita asing itu dari dekat. Dia mengakui bahwa gadis itu cantik dan menarik. Tapi hatinya masih terpaut dengan satu nama yaitu Monica. hatinya masih sulit menerima ini semua.
"Silahkan jabat tangan dan cium kening istrinya tuan Aksa." ucap penghulu yang menyadarkan lamunan Aksa.
Aksa yang mendengar nya tersentak kaget, dan langsung menjabat tangan istri baru nya. dan reflek mencium kening laras. Tentu saja membuat gadis itu bergetar menahan diri untuk ga salting. Sebab ini pertama kalinya dia disentuh oleh laki laki. dia berharap pria itu memperlakukan nya dengan baik. Sebab dia butuh ketenangan saat ini. Dijual sang ayah membuat nya merasa sakit hati, kecewa dan juga ingin sekali menangis dan berteriak sekencang mungkin.
"Jangan geer ini hanya formalitas." bisik Aksa dengan datar nya.
Laras tersentak kaget mendengar nya, tapi pura pura terkejut saja. Tak perduli seperti apa respon laki laki itu. Dia juga masih tak bisa menerima pernikahan ini. menurut nya terlalu mendadak dan bukan kemauan nya.
"Siapa juga yang geer." ucap nya dalam hati menahan kesal melihat suaminya yang menurut nya aneh menggunakan topeng di wajah nya itu.
Kakek Brio dan nenek Siti tersenyum hari menyaksikan cucu nya menikah dengan gadis pilihan nya.
"Semoga kamu bahagia nak."
"Cucu kita sudah besar mas, aku berharap dia menjadi seperti mu. Bertanggung jawab dan menerima pernikahan ini. Dan bisa memperlakukan istrinya dengan baik." ucap nenek Siti yang duduk di bangku dengan meneteskan air mata nya.
Dinda juga sama, berdiri di sebelah suaminya dengan tatapan terharu. Dia tau ini semua salah nya yang langsung ingin melihat putra nya menikah dengan gadis pilihan nya itu. Tapi berakhir tragis. sehingga dia hanya bisa berdoa agar anak nya bahagia dengan pilihan papa mertua nya.
semangat Thor./Smile//Smile/