NovelToon NovelToon
The Last Class

The Last Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:522
Nilai: 5
Nama Author: Alona~

Di SMA Triguna Jaya, kelas 11 IPS 5 dikenal sebagai "Kelas Terakhir." Diremehkan oleh murid lain, dianggap kelas paling terakhir, dan dibayangi stigma sebagai kelas "kurang pintar," mereka selalu dianggap sepele. Namun, di balik pandangan sinis itu, mereka menyimpan sesuatu yang tak dimiliki kelas lain: talenta tersembunyi, kekompakan, dan keluarga yang mereka bangun sendiri.

Ketika cinta segitiga, persaingan ambisi, dan prasangka mulai menguji persahabatan mereka, batas antara solidaritas dan perpecahan menjadi kabur. Apakah mereka bisa menjaga mimpi bersama, atau akan terpecah oleh tekanan dunia luar?

©deluxi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alona~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Liku-Liku Tak Terduga

...Hallo hallo sayang sayangku 🌷...

...۪ ׄ ۪ 🎀 Disclaimer‼️: ׂ 𖿠𖿠...

...Semua cerita ini hanyalah cerita fiksi. Jika ada kesamaan dari nama, karakter, lokasi, tokoh, itu semua karena unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis. ...

...۪ ׄ ۪ 🌷 Happy Reading 🌷: ׂ 𖿠𖿠...

Kelas pagi ini terasa sangat sunyi, seperti sebuah oase yang terisolasi dari hiruk-pikuk kehidupan. Cahaya pagi yang masuk melalui jendela menciptakan kesan tentram dan damai, membangkitkan rasa ketenangan yang mendalam. Udara segar memenuhi ruangan, membawa kesegaran dan kejernihan pikiran.

Suara jam dinding yang berdetak pelan berpadu dengan gesekan lembut hiasan kaca yang ditiup angin, seolah menjadi musik latar bagi suasana hening ini. Dalam kesunyian ini, pikiran menjadi jernih, dan fokus terbangun dengan sendirinya.

Pikirannya melayang entah kemana, tapi hatinya merasa nyaman di tengah keheningan ini. Namun, suasana itu perlahan memudar ketika suara ribut dari luar kelas mulai terdengar, semakin lama semakin keras, hingga akhirnya pintu kelas terbuka.

"HAHAHAH MAMPUS LO, REN! SIAPA SURUH LO--"

"AARGHHH BANGSAT SAKIT! RENAL LEPASIN GUE ASU!"

"MAKANYA KALAU PUNYA MULUT TUH DIEM!"

Suara keras itu diiringi kehadiran Renal, Yuda, Haikal, Jildan dan Jendra yang masuk dengan tawa keras. Mereka tampak puas dengan kehebohan yang baru saja mereka buat. Renal berjalan santai, tangannya dimasukkan ke saku celana, sedangkan Yuda menoleh ke sekeliling kelas. Matanya langsung tertuju pada Natta yang duduk sendirian di bangkunya.

"Lho, Nat? Lo dari tadi sendirian?" tanya Yuda, matanya menyapu kelas yang sepi.

Natta menggelengkan kepalanya, "Enggak, ko. Tadi ada Jia, Luna, Hanna sama Heera. Cuman sekarang mereka lagi ke kantin," jawab Natta.

"Terus? Lo kenapa gak ikut?" kali ini Haikal yang bertanya, langkahnya terhenti di dekat meja Natta.

Natta hanya mengangkat bahu sambil berkata pelan, "Males aja."

Mendengar jawaban itu, Yuda mendekat menyenggol bahunya pelan sebelum menuju ke bangku miliknya. "Eh gak boleh lesu lesu, Nat. Kan kita bakalan lomba balap karung," ucapnya dengan tersenyum lebar.

FYI: Bangku Yuda memang di belakang Natta. Jadi, kelas mereka itu satu orang satu meja. Ini ilustrasi urutan meja mereka, siapa tau aja kalian lupa:v

Natta mendengus sebal, mengingat fakta bahwa ia tidak pernah mendaftar untuk lomba itu. Tapi karena Yuda dan Jia sudah mendaftarkannya, ia tidak punya pilihan lain.

"Baco*, lo! Gue mending ikut basket deh, gak mau balap karung bareng lo!" keluhnya.

Namun, Yuda malah tertawa puas, seolah menikmati kekesalan Natta. Ia duduk di kursinya yang memang berada di belakang Natta sambil memainkan ujung rambut gadis itu. "Lo mau ikut basket? Serius? Tinggi badan lo aja gak nyampe," ejeknya sambil terkikik.

Natta spontan membalikkan badan, lalu mengambil buku catatan miliknya untuk memukul kepala Yuda. "Brisik lu! Kita musuhan!"

Yuda tertawa terpingkal-pingkal, lalu beranjak pergi untuk bergabung dengan Haikal dan teman-temannya di teras depan.

Namun, berbeda dengan Yuda yang nampak tertawa cekikikan, Natta kembali melamun. Pikirannya terasa berat, hatinya terasa sesak, tapi ia tidak tahu mengapa. Pandangannya beralih ke meja kosong di sampingnya--meja Yira. Dia mencoba mengabaikan perasaan aneh yang berkecamuk di dalam dirinya.

"Aaarghh! As*!" umpatnya.

Makin ke sini, kelas semakin ramai. Bahkan, Jia, Luna, Hanna dan Heera yang tadi sempat izin ke kantin pun sudah kembali beberapa menit yang lalu.

"Jiji! Sekarang lombanya cuma dua aja kah?" tanya Gisella yang rambutnya tengah di kepang oleh Sherly.

Hari ini, mereka sepakat kepang-couple. Yang di mana, semua anak perempuan kompak mengepang rambutnya masing-masing. Ada yang kepang satu, kepang dua, pokoknya semuanya di kepang.

Jia yang tengah mengobati luka di lututnya mengangguk, "Iya, Sel. Cuma lomba karung sama lomba kerupuk aja. Habis itu pulang, soalnya salah satu anak guru di sini ada yang nikah. Makanya cuma sebentar, " ucapnya.

"Berarti setengah hari dong?"

"Iya."

"YEAYYHHH!" semuanya bersorak gembira, jarang-jarang lho mereka pulang siang, ini sebuah anugerah lho, hihihi.

Di bangku depan, semua anak laki-laki tengah bergosip dengan gosipan hangat dari Juan. Di kelas ini yang suka bergosip bukan cuma anak cewe doang, anak cowonya pun sama aja, toh bandar gosipnya pun anak cowo yekan?

"Ren, kok gue agak heran ya. Lo ko bisa si pengen lomba makan kerupuk? Biasanya kan lo gengsian tuh, ko bisa?" tanya Hanif bingung.

Sandi menimpali, "Nah iya tuh. Gue ajak futsal kagak mau, basket kagak mau, kenapa dah?"

"Kepo lu!" ketus Renal.

"Yeuhh si anj--"

"Aku yang ajakin Renal, Kal." celetuk Yira membuat semua orang yang berada di dalam kelas terkejut, termasuk salah satu gadis yang tengah mengepang rambut Kalisha.

"HAH?! SERIUS?!" Squad jamet kompak teriak, mereka syok berat mendengar nya. Jarang-jarang lho seorang Renal mau mau aja diajakin cewe, apalagi ini lomba kerupuk.

"Lo ada something yaa sama Yira?" tanya Juan dengan penuh selidik.

"Sotoy, lu! Mana ada!"

"Ngaku aja deh, Ren. Gue temenan sama lo udah lama ya, lo orangnya gak gampang di ajakin cewe, apalagi ini lomba kerupuk, hayolo?" goda Haikal.

Renal mendengus sebal, "Gak usah sok tau lo tentang gue! Lo bukan nyokap gue!"

Haikal kemudian tertawa, "Yahahha koko Renal salting guys!"

Satu kelas kemudian tertawa. Mereka juga awalnya gak percaya kalau Renal tiba-tiba mengajukan diri ingin mengikuti lomba kerupuk. Di tengah-tengah suara tawa itu, satu orang gadis tampak lesu, matanya menyorotkan kesedihan, ia membuang nafasnya kasar, lalu berusaha memejamkan matanya.

"Oh iya, guys." Jia tiba-tiba bersuara membuat semuanya langsung menatap ke arahnya.

"Kenapa, Ji?"

"Untuk lomba sekarang semuanya jangan jadi supporter ya, sebagian ada yang hias kelas. Pokoknya temanya bebas apa aja, tapi jangan terlalu norak, ya? Untuk bahan-bahannya gue serahin sama, Sabi. Ngerti ga?"

"Kalau beli bahan-bahannya gimana, Ji? Emang boleh ke luar kelas?" tanya Shaka.

"Iya, boleh keluar. Asalkan ngomong aja izin beli peralatan buat hias kelas."

"Siap, Ji!"

...🌷 🌷 🌷...

Suasana lapangan semakin riuh, sorak-sorai peserta dan penonton saling bersahutan. Di bawah tali kerupuk yang melambai-lambai diterpa angin, Renal berdiri di hadapan Yira. Wajahnya terlihat santai, tapi jari-jarinya yang mengepal di belakang tubuhnya mengungkap rasa gugup yang tak bisa ia sembunyikan. Renal tidak menyangka jika ia dan Yira akan sedekat ini.

Yira di depannya, memegang ujung bajunya dengan gemetar. Pipinya merah padam, jelas dia gugup. "Eh..Ren, kalau aku kalah, gapapa kan, ya?" tanyanya pelan.

Renal menghela napas pendek. "Ya kalau kalah, kalah aja, Ra. Lagian ini cuma lomba makan kerupuk, bukan perang dunia," ucapnya dengan diakhiri kekehan.

Yira menggigit bibirnya, matanya melirik kerupuk yang bergoyang-goyang diterpa angin. "Ren, ko aku degdegan gini ya? Aku takut gak nyampe."

"Santai aja, Ra. Tenang, mau kalah atau menang yang penting kita udah berusaha."

Peluit dibunyikan, tanda lomba dimulai. Yira segera mencoba menggigit kerupuknya, tapi alih-alih langsung berhasil, dia malah tersentak kaget ketika kerupuknya bergerak kena angin. Dia bahkan sedikit melompat untuk mencoba menggapainya.

"Renal, ihh. Kerupuknya susah di makan, gimana ihh?" rengek Yira sambil mendongak, wajahnya memelas.

Renal berusaha menahan senyum. "Sabar, Ra. Coba lo lompat-lompat sedikit.

Yira mengangguk, "Yauda, aku bakalan coba."

Kerupuk di tali Yira terus bergerak-gerak. Dia mencoba melompat-lompat kecil seperti yang di bilang Renal barusan. Namun, karena ia melompat-lompat membuat tubuhnya tidak seimbang, alhasil ia menubruk tubuh Renal, Renal dengan sigap menangkap bahkan memeluk tubuh mungil Yira.

Supporter IPS 5 berteriak histeris melihat kejadian tersebut, bahkan bukan cuma mereka, supporter kelas lain pun ikutan berteriak histeris melihat adegan romantis itu.

"ANJIR RENAL GACOR!!"

"RENAL MAKAN KERUPUK WOY! BUKAN MALAH PELUKAN!"

"KOKO JANGAN PELUK CICI GUE DONG!"

Mereka yang menyadari posisi mereka tidak aman, segera melepaskan pelukan tersebut. Keduanya terdiam merasa gugup sekaligus malu karena kejadian barusan.

"So-sorry, Ra. Gue gak sengaja."

"Gapapa, Ren. Aku yang harusnya minta maaf, soalnya kan aku yang peluk kamu duluan."

"Yauda yuk, lanjutin makan kerupuknya."

"Ayok!"

Mereka kemudian melanjutkan perlombaan yang sempat tertunda beberapa detik. Namun, karena kejadian tersebut, berakhir mereka sama-sama kalah atas lomba tersebut.

"Yahh, kita kalah Ren." ucap Yira dengan cemberut.

Renal mengacak rambut Yira dengan gemas, "Gapapa, Ren. Menang kalah itu wajar, namanya juga perlombaan. Yang penting kita kan udah berusaha. Biar lo gak sedih, nanti gue traktir ice cream deh, " ucapnya berusaha menghibur Yira.

...🌷 🌷 🌷...

Sekarang giliran Natta dan Yuda lomba balap karung. Natta berdiri dengan lesu, wajahnya jelas menunjukkan kurangnya semangat.

"Nat, lo kenapa? Daritadi lo bengong, diem, lesu, kayak gak semangat hidup banget, kenapa dah?" tanya Yuda.

Natta mendesah pelan, pandangannya kosong. "Gue gapapa, Yud. Gue lagi males ngomong aja."

Peluit dibunyikan, tanda lomba dimulai. Semua peserta langsung melompat maju, tapi Natta hanya melangkah perlahan, terlibat seperti tidak niat mengikuti lomba. Yuda, yang awalnya melompat lompat dengan cepat, menoleh ke belakang, menyadari bahwa Natta tertinggal jauh.

"Nat! Ayo dong! Ngapain berhenti? Kita bisa kalah nih!" Yuda berteriak.

"Yauda, kalah aja," jawab Natta singkat. Pandangannya tak sengaja menatap Renal dan Yira yang tengah berteduh di bawah pohon sambil menikmati ice cream. Dia melihat Yira tertawa kecil, dan Renal yang tersenyum samar. Hatinya terasa sedikit sesak.

Melihat Natta tidak bergeming, Yuda mendekat sambil tetap berada di dalam karung. "Nat, lo kenapa? Lo gapapa kan?"

"Gapapa," jawab Natta pelan. Tapi suaranya terdengar bergetar.

Yuda memperhatikan Natta dengan tajam, "Pasti gara-gara si Renal kan? Gue tau ko, gue gak buta. Sejak tadi lo murung terus pas Yira jujur kenapa Renal ikutan lomba makan kerupuk."

Natta terdiam, kepalanya menunduk, Yuda selalu tau apa yang dirasakan Natta, hanya Yuda juga orang yang mengetahui bahwa Natta menyukai Renal.

Yuda menepuk bahu Natta pelan. "Udah lah, ayo kita selesain lomba balap karung nya. Anak-anak kelas pasti bingung kenapa kita tiba-tiba diem di tengah lapang," ucapnya dengan terkekeh.

Dan benar saja, anak-anak IPS 5 yang menjadi supporter balap karung terheran-heran mengapa mereka berhenti di tengah-tengah lapang. Juga Natta yang terlihat sedih seperti ingin menangis.

"Itu mereka bedua kenapa? Natta kenapa berkaca-kaca gitu matanya?" tanya Kalisha.

"Hadeuh, yang satu kalah karena mesra-mesraan. Yang satu lagi kalah karena sedih, gue jadi curiga deh," ucap Juan memicingkan matanya, sambil melirik ke arah Renal dan Yira, juga Yuda dan Natta.

"Curiga apaan?"

"Nanti waktu bakalan memberitahu semunya bro."

Hari ini, kelas IPS 5 tidak mendapatkan juara. Lomba makan kerupuk kalah, lomba balap karung pun kalah. Namun, mereka tetap happy kiyowo karena perlombaan belum selesai sampai di sini.

POV RENAL PUKUL 20.20

POV NATTA PUKUL 20.20

...🌷 🌷 🌷...

...Aku gak bakalan bosan bosan mengingatkan kalian, jangan lupa tinggalkan jejak ya, seperti vote, komen, dan tambahkan ke favorit kalian ya😉🌷...

...Sampai ketemu di part selanjutnya 🌷...

...ִ ׄ ִ 𑑚╌─ִ─ׄ─╌ ꒰ To be continued ꒱ ╌─ׄ─۪─╌𑑚 ۪ ׄ...

1
deluxi☁
baguss
Diana (ig Diana_didi1324)
hai thor ceritanya menarik aku suka bacanya, aku baca sampai sini dulu ya yuk mampir juga dikaryaku
deluxi☁: terimakasih kakk sudah mampir🥰🥰 okeyy nanti aku mampir 🌷🌷
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!