Ji Fan, seorang pemuda dari clan ji yang memiliki mata misterius, namun akibat mata nya itu dia menjadi olok-olokan seluruh clan.
Didunia yang kejam ini, sejak kecil dia hidup sebatang kara tanpa kultivasi, melewati badai api sendirian. Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja menemukan sebuah buku tua yang usang. Buku itu adalah peninggalan ayahnya yang didapat dari seorang laki laki paruh baya dimasa lampau. Awalnya dia tidak mengerti buku apa itu, Tetapi setelah mempelajari bahasa dewa kuno, dia mulai mengerti, buku itu adalah buku Teknik Terlarang Kultivasi Naga Kegelapan. Dalam buku itu tertulis berbgai ilmu pengetahuan dan langkah-langkah jalan kultivasi, sejak saat itu Ji Fan berubah dari yang awalnya sampah menjadi kultivator puncak yang ditakuti di seluruh alam. Dan orang-orang memanggilnya dengan sebutan 'Orang Buta Dari Kegelapan Naga' .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bingstars, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TEROBOSAN DIAMBANG KEMATIAN
Kabut emas dari Air Emas Abadi menyerap dengan cepat ke dalam luka-luka di tubuh Ji Fan.
Di kedalaman Jiwa Ji Fan.
"Air Emas Abadi! Itu adalah mata air abadi nomor 11! Kekuatan penyembuhan dan pemurniannya luar biasa! Bocah! Cepat fokus! Cairan itu akan membuka meredianmu!"
Raung Naga Kecil dengan suara panik sekaligus girang.
Ji Fan, yang hampir pingsan, tiba-tiba merasakan energi yang luar biasa membersihkan tubuhnya. Rasa sakitnya mereda, dan kehangatan yang menyenangkan menyebar di sekujur tubuh.
Aku... aku merasa meredianku terbuka! Inilah... Kultivasi!
Saat energi mengalir deras, Ji Fan secara insting menggunakan Kitab Usang (Teknik Terlarang Kultivasi Naga Kegelapan) yang tersimpan di balik saku, memvisualisasikan tulisan-tulisan kuno yang sempat ia lihat.
Teknik Terlarang Kultivasi Naga Kegelapan – Seni Penyerap Kegelapan, Tahap Satu!
Energi emas dari Air Emas Abadi berfungsi sebagai katalis sempurna, memaksa merediannya terbuka dan memungkinkannya untuk menyerap Energi Spiritual di sekitarnya.
Boom!
Di sekitar Ji Fan, pusaran energi spiritual muncul, menarik semua Qi ke tubuhnya. Racun petir hitam di tubuhnya, yang selama ini menghambat, kini berfungsi sebagai inti yang menarik Qi Kegelapan, mempercepat proses kultivasinya.
Di dunia nyata.
"Sial! Bocah itu sedang menerobos! Cepat hentikan dia!"
Teriak Tetua Agung dengan cemas.
Ji Han melompat.
"Jangan biarkan dia mencapai Tingkat Qi-Dasar! Jika dia menjadi kultivator, akan sulit mengendalikannya!"
Swush!
Ji Han menyerang pusaran Qi di sekitar Ji Fan. Namun, tepat saat serangannya mencapai kabut emas, energi spiritual yang baru diserap Ji Fan bereaksi.
Tingkat Kultivasi: Qi-Dasar Tahap 1!
Tingkat Kultivasi: Qi-Dasar Tahap 2!
Tingkat Kultivasi: Qi-Dasar Tahap 3!
Dalam hitungan detik, Ji Fan menerobos tig
a tahap kultivasi dasar! Tubuh yang dimurnikan oleh Air Emas Abadi dan diperkuat oleh Tulang Roh Naga Kecil menunjukkan laju kemajuan yang mengejutkan!
Dush!
Serangan Ji Han terhalau oleh lapisan Qi hitam pekat yang melilit tubuh Ji Fan.
"Mustahil! Bocah sampah ini menembus tiga tahap dalam sekejap!" Ji Han terkejut.
Ji Fan membuka mata kirinya yang hitam pekat. Kilatan cahaya ungu kehitaman muncul dari pupil kanannya.
Aku tidak bisa menggunakan kekuatan es yang mengerikan, tetapi aku bisa mengeluarkan Qi!
Ji Fan mengulurkan tangan. Mengingat visualisasi naga dari kitab kultivasi, dia memanipulasi Qi hitam yang baru ia peroleh.
Teknik Naga Kegelapan – Cakar Penghancur Bayangan!
Rorrr!
Aura naga hitam samar muncul, dan cakar bayangan yang terbuat dari Qi murni melesat ke arah Ji Han.
Boom!
Ji Han dan Tetua Agung, yang tidak siap menghadapi serangan Qi dari seorang sampah yang baru saja berkultivasi, terpaksa mundur.
Anggota klan yang lain menjerit ketakutan melihat Qi hitam murni yang menakutkan itu.
"Ini... ini bukanlah Qi yang seharusnya dimiliki di Alam Rendah!" seru Tetua Agung, gemetar.
Ji Fan berdiri tegak. Wajahnya tidak lagi pucat, dan rasa sakitnya hilang.
Dia merasakan kekuatan yang membanjiri dirinya. Ini adalah kekuatan yang bisa memberinya Dendam.
"Ji Han! Hari ini kalian tidak berhasil membunuhku! Ketika aku kembali, aku akan membuat Klan Ji membayar sepuluh kali lipat!"
Dengan satu sentakan, Ji Fan berbalik dan melompat ke kegelapan hutan, menghilang bersama guci Air Emas Abadi dan Kitab Usang di tangan.
Ji Han dan Tetua Agung hanya bisa berdiri mematung, menatap jejak kehancuran dan Qi hitam yang tertinggal.
Mereka baru saja membiarkan musuh paling mematikan bagi Klan Ji melarikan diri.
"Kejar! Kejar dia sekarang juga! Jangan biarkan dia hidup!" raung Ji Han, suaranya dipenuhi ketakutan dan penyesalan.
