NovelToon NovelToon
Tinggal Janji

Tinggal Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: lijun

Hubungan yang telah di jalani selama tiga tahun harus berakhir dengan kekecewaan. 2 tahun menjalin hubungan jarak jauh akibat pekerjaan, nyatanya tidak berakhir bahagia. Bahkan janji yang terucap sebelum perpisahan pun tidak bisa menjadi jaminan akan kesetiaan seseorang.
sakit hati Zea membuatnya berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Di rumah besar milik keluarga Mimi yang berada di komplek mewah. Meski tidak terlalu elit tapi cukup mahal harga rumah di sana.

Gadis cantik itu memasuki rumah dengan senyuman yang mengembang sempurna. Apa lagi ketika ia melihat sang mama yang sedang menonton sinetron ku menangis favoritnya.

"Mama, aku punya kabar bahagia untuk Mama." Mimi duduk di samping bu Ida begitu saja.

"Astaga anak ini, kalau sampai jantung Mama lepas gimana?" Protes wanita paruh baya yang sempat kaget itu.

"Ya tinggal di pasang lagi saja," sahut Mimi enteng.

Sontak saja bu Ida menjitak kepala Mimi cukup keras hingga hadis itu mengaduh kesakitan.

"Aduh! Ih ... Mama kok jitak aku sih?" Rengek Mimi yang memang sangat manja pada mamanya.

Sejak kecil apa pun yang di inginkan Mimi selalu di penuhi oleh bu Ida tanpa terkecuali. Meski hal itu bukan hak atau milik Mimi, pasti segala cara akan di lakukan oleh bu Ida agar menjadi milik Mimi.

"Ya kamu enteng banget ngomongnya, emangnya jantung Mama ini bongkar pasang apa?" Mata bu Ida mendelik menatap Mimi.

Yang di tatap hanya cengar cengir saja tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Ma, ada hal penting yang mau aku kasih tahu sama Mama. Dan jangan kaget ya kalau sudah melihatnya nanti," ucap Mimi yang membuat bu Ida penasaran.

"Apa memangnya?" Tanyanya.

"Tara ..." Mimi mengeluarkan amplop putih dari tasnya dan menunjukkan pada bu Ida. Layaknya memberikan sebuah hadiah besar pada wanita itu.

"Apa isinya?" Tanya bu Ida.

"Ini surat pernyataan naik jabatan aku, bukan cuma aku saja loh Ma. Tapi Mas Joni juga dapat dan dia bakalan jadi Direktur di perusahaan Papa. Hebatkan dia," bangga Mimi.

"Benarkah?" Tampak bu Ida seperti tidak percaya dengan apa yang di katakan anaknya.

Bukannya apa, hanya saja apa yang di katakan Mimi terasa janggal di pikirannya. Tapi apa yang bisa di lakukan oleh bu Ida selain menunjukkan kebahagiaan.

Ia tidak mungkin menunjukkan pada Mimi apa yang ada di pikirannya saat ini.

"Iya, ini suratnya. Kalau Mama gak percaya, lihat saja sendiri." Mimi menyodorkan amplop putih di tangannya dengan bangga ke arah bu Ida.

Dengan senang hati pula bu Ida menerima dan membuka amplop putih itu. Ia semakin penasaran kala kertas di tangannya sudah ia keluarkan dari wadahnya.

Belum satu menit memegang kertas itu, wajah bu Ida sudah terlihat kesal dan marah. Bahkan sangat terlihat kalau wanita itu menahan mati-matian amarahnya. Karena ia yang tidak pernah marah pada Mimi.

"Kenapa, Ma? Mama, gak nyangka ya kalau aku bakalan naik jabatan dan menjadi wakil Direktur? Kan sudah pernah aku katakan Ma, anak Mama yang paling cantik ini sangat berbakat dan hebat."

Mimi membanggakan dirinya dengan gaya sombong dan angkuhnya.

Pletak

Meski tidak pernah marah dan tidak bisa marah dengan Mimi. Kala mendengar nada sombong dari anaknya yang ternyata hanya omong kosong. Reflek saja bu Ida menjitak Mimi lagi. Tangannya seperti bergerak sendiri seakan ingin melancarkan pikiran sang anak supaya tidak tumpat.

"Surat apa ini menurut kamu?" Tanya bu Ida sembari menunjukkan surat di tangannya.

"Pengangkatan aku jadi wakil Direktur, kan?" Mimi menatap mamanya dengan penuh tanya pula.

Bagaimana tidak penuh tanya kalau wajah bu Ida seperti orang yang menahan amarah. Bukannya seharusnya kalau mendapatkan kabar bahagia dari anaknya. Seorang ibu akan langsung bersyukur dan mengabulkan apa yang anaknya inginkan.

Tapi ini kenapa malah lain dan seakan bu Ida ingin menerkam Mimi hidup-hidup.

"Wakil Direktur apa nya, Mimi? Ini surat peringatan ke dua untuk kamu. Lihat ini! Lihat!" Bu Ida menyodorkan surat itu di depan wajah Mimi.

Gadis itu mengambil kertas yang ada di wajahnya lalu membacanya dengan cemberut. Ia tidak suka di perlakukan demikian oleh mamanya. Tapi rasa penasaran membuatnya langsing membaca kertas itu.

"Apa? Kenapa malah begini? Ini pasti salah," teriak Mimi dengan suara lantang.

Sontak saja bu Ida menutup mulut Mimi dan meminta anak itu agar diam.

"Jangan teriak-teriak, kalau nanti Papa kamu dengar dan melihat surat peringatan dari perusahaan itu. Bisa kacau semuanya dan kamu bakalan di marah," bisik bu Ida.

Mimi langsung menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangannya. Bahkan surat yang di bacanya saja kembali ke dekat wajahnya karena masih di pegang.

"Apa ini? Apa yang salah?" Tanya pak Loni yang sebenarnya sudha berada di dekat mereka saat Mimi berteriak.

Kaget lah bu Ida dan Mimi kala melihat kehadiran pak Loni yang malah sudah melihat surat dari perusahaan itu.

Bukannya marah atau membentak sang anak yang sudah mendapatkan surat peringatan dari perusahaan. Pak Loni malah tersenyum kecil sembari geleng-geleng kepala.

"Selain membuat keributan dan merebut milik orang lain. Apa lagi yang bisa di lakukan anak emas mu ini, Da? Kamu terlalu memanjakannya dengan berlebihan hingga dia tidak bisa apa pun," ucap pak Loni.

Bu Ida tidak terima dengan apa yang di katakan pak Loni langsung protes.

"Memangnya salah memanjakan anak sendiri? Lagian Mimi ini anak perempuan kita satu-satunya, Mas. Harusnya Mas itu di pertanyakan. Kenapa anak sendiri malah di beri surat peringatan?"

Alis pak Loni mengerut sembari menatap bu Ida, lalu kemudian ia memberikan surat itu pada Mimi lagi.

"Dari awal bekerja sudah ku tegaskan untuk ikut melamar bersama pelamar lainnya. Tapi kamu malah memasukkannya menggunakan namaku dan gelar Nyonya yang kamu miliki itu. Untung saja dia gak di beri jabatan tinggi di perusahaan. Kalau sampai itu terjadi maka habis lah sudah semua," ucap pak Loni santai.

Karena faktanya memang Mimi masuk ke perusahaan keluarga sang papa bukan karena kemampuannya. Tapi karena bantuan dari bu Ida yang begitu terobsesi agar sang anak bisa bekerja di perusahaan keluarga suaminya.

"Tapi Mimi ini anak kita, Mas. Setidaknya biarkan dia bahagia dengan memberikan apa pun yang dia mau. Lagian itu kan perusahaan keluarga, jadi Mimi juga punya hak di sana seperti yang lainnya."

"Kamu tahu dengan jelas tentunya bagaimana hukumnya. Jangan sampai kamu menyesal karena terlalu memanjakan Mimi dan membantunya dalam segala hal. Karena gak selamanya kita sebagai orang tua harus ikut campur dengan setiap masalahnya."

Setelah mengatakan hal itu, pak Loni melangkah pergi dari ruang tamu. Sedangkan bu Ida terbungkam kala di ingatkan tentang satu hal yang ia lupakan.

"Maksud Papa apa, Ma? Kenapa Papa seperti gak sayang sama aku? Beda banget sama yang lainnya. Pada hal aku anak perempuan satu-satunya di keluarga ini. Harusnya aku di manja bak seorang tuan putri dan di turuti semua yang aku mau."

Bu Ida menatap nanar pada Mimi, ada sebuah rahasia yang tidak mungkin ia ucapkan ke pada Mimi. Ia tidak mau sang anak kecewa dan sakit hati kala mengetahui fakta tentang kehidupannya.

1
Putu Suciptawati
lanjut kak🙏🙏 pengin lihat pas bu ida mau byar pake kartu kredit, kartunya diblokir😀😀 . mereka ga bs bayar makanan enak yang serba moahal dan si joni atau mimi hrs menggadaikanbarang berharga nereka seperti arlojinya mungkin. keluarga joni jadi gigit jari ...... kapok pok lqh kalian keluarga kemaruk
Nisa Ramadani
jangan jangan endingnya nggak jadi makan😁😁😁
Nisa Ramadani
tumbu tok tutup cocok
lanjut torrr
Erchapram
Luar biasa
Putu Suciptawati
kak thor up nya jangan lama2 ya
Boma
🤣🤣🤣🤣keluarga yg harmonis
momy hana
tlg lanjut kk,seru jg nih kl joni tau zea org kaya.mmg bnr kl botol ketemu tutup jd sm.mksh y kk
Ai Sri Kurniatu Kurnia
rasakan kau Joni malu kan sekarang 🤣🤣🤣 niat mau ambil untung malah buntung 🤣🤣🤣🤣
Ai Sri Kurniatu Kurnia
dasar si Joni sama si Mimi 11 12 kelakuannya,,jelas2 kamu yang salah Joni 🤦🤦🤦gak tahu otaknya dimana itu si Joni disimpan apa disimpan diwaeung Padang apanya jadi gak ada otaknya di kepalanya 🤭🤭🤭
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Ai Sri Kurniatu Kurnia
lanjut thor semangat 💪💪💪💪 terus buat update ya
Zahbid Inonk
udah ada restu dari anak nya tuh tinggal zea nya yg buka hati gpp lh duda juga yg penting dia sayang
Ai Sri Kurniatu Kurnia
jangan-jangan si bule teh jodohnya si Zea nih,,,yang banyak up ya dong thor 🙏🙏🙏
Ai Sri Kurniatu Kurnia
pasti syok tuh si Joni kalau zea keacara pertunangannya,, lanjut thor semangat 💪💪💪 terus buat update ya
Tara
cowok matre tinggalkan saja 😡😤
Ai Sri Kurniatu Kurnia
makanya zea jangan percaya dengan janji manisnya si Joni dan sekarang kamu dikhianatikan sama si Joni karena memilih cewek lain,,,tapi belum tahu aja si Joni kalau zea lebih kaya dari si Joni
Ai Sri Kurniatu Kurnia
crezy up thor,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!