Papa Untuk Kayla

setelah Kayla dan Laila saling berkenalan Laila memberikan Kayla air minum agar Kayla tidak merasa tegang setelah Laila melihat Kayla yang terlihat sedikit tenang Laila dan bibik nya, yang di panggil nya, ummi mulai mengajak Kayla untuk mengobrol dengan santai.

" Kayla berapa umur mu?. " Laila bertanya pada Kayla.

" lima hari lagi genap tujuh tahun waktu' mbak Laila nanti waktu Kayla ulang tahun papa dan kak mayu bilang Kayla boleh minta apa saja yang Kayla mau terserah Kayla. "

Kayla menjawab dengan penuh antusias.

Laila yang mendengar hal tersebut tersenyum walaupun ada sedikit tanda tanya di pikiran Laila kenapa Kayla tidak menyebutkan nama ibu atau mama nya, namun Laila menyampingkan pikiran nya, tersebut.

" ummi bagaimana ini seperti nya, Kayla berasal dari keluarga orang berada kita bisa di tuduh sebagai penculik ummi. "

Laila bertanya dengan panik pada bibik nya.

" jangan khawatir Laila kalau sebentar lagi kita belum tau cara nya, menghubungi keluarga Kayla kita datangi saja sekolah nya. "

" caranya ummi dari mana kita tau Kayla sekolah di mana ummi. "

" kita bisa membaca simbol yang ada di seragam sekolah Kayla dengan begitu kita bisa tau Kayla bersekolah di mana Laila. "

Laila ber oh... Ria dengan malu-malu saat mendengar jawaban dari bibik nya.

" buk janah apa kah Kayla boleh meminjam hp ini Kayla ingin menghubungi papa atau kak mayu, Kayla untuk memberi tau kan mereka agar menjemput Kayla di sini. "

Kayla bertanya sambil menunjuk pada hp yang terletak di atas meja yang ada di sana.

Laila dan bibik nya, saling pandang saat mendengar pertanyaan dari Kayla kenapa tidak terpikirkan oleh mereka sendiri tadi tentang nomor telepon keluarga Kayla.

" memang nya, Kayla punya nomor papa atau nomor kakak laki-laki nya, Kayla. "

buk janah bertanya dengan lembut pada Kayla.

" punya, kak mayu selalu meletakkan nomor nya, dan kartu nama papa di tas Kayla jadi kalau ada apa-apa Kayla bisa meminta tolong pada orang lain untuk menghubungi papa atau pun kak mayu nya, Kayla. "

Kayla berbicara dengan penuh semangat.

" benarkah lalu di mana kartu nama nya, sekarang Kayla biar mbak Laila yang menghubungi keluarga nya, Kayla. "

Kayla yang mendengar permintaan dari Laila dengan cepat berlari ke arah sofa di mana tas nya, terletak.

Laila dan bibik nya, terus memperhatikan Kayla yang membuka tas nya, dan mengobrak-abrik isi tas nya, hingga pada akhirnya nya, Kayla menuang kan seluruh isi tas nya, hingga seluruh isi yang ada didalam tas nya, keluar semua nya, Laila dan bibik nya, menarik nafas berat sambil menggeleng kan kepala nya, saat melihat hal tersebut.

Kayla yang sedang mengobrak-abrik barang yang ada di dalam tas nya, yang sudah di keluarkan nya, semua tersenyum saat menemukan barang yang di cari nya.

" ini mbak Laila sudah ketemu. "

Kayla menyerah kan kartu nama papa nya, pada Laila dengan kegirangan.

Laila yang menerima kartu nama yang di berikan Kayla pada nya, mengerut kan keningnya nya, ketika dia membaca nama perusahaan sekaligus nama CEO yang tertera di sana.

" ada apa Laila. "

bibik Laila bertanya pada Laila yang terlihat kebingungan.

" ummi bukankah ini nama perusahaan tempat kak Dirwan bekerja' ini juga nama CEO nya, bukankah ini nama suami nya, mbak maya jika begitu bukankah berarti Kayla itu anak nya... "

Laila tidak lagi melanjutkan kata-katanya.

Bibik Laila dengan cepat meraih kartu nama yang ada di tangan Laila saat mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Laila pada nya, dan benar saja nama yang tertera di sana adalah nama Wahyu Darmawangsa suami maya seseorang yang begitu mereka kenal di masa lalu yang masih mereka rindu kan sampai sekarang.

Laila terus memandangi Kayla yang sedang membereskan barang-barang yang tadi di keluarkan oleh Kayla dari dalam tas nya, dengan mata yang berkaca-kaca Laila tidak pernah menduga sebelum nya, bahwa Kayla adalah putri maya orang yang begitu di sayangi nya, dari dulu hingga kini.

Kayla yang sedang sibuk membereskan barang-barangnya yang ada di dalam tas nya, yang tadi di acak-acakan oleh nya, tidak menyadari bahwa Laila sedang berjalan dengan pelan mendekat pada nya.

Laila yang berada di dekat Kayla langsung memeluk tubuh Kayla dengan erat sambil menangis tersedu-sedu seperti orang yang baru saja bertemu dengan orang yang sudah begitu lama di rindukan oleh nya.