System Penguasa Dan Balas Dendam

"tinunit...tinunit..." Suara dering hp jadul milik Arshlan berbunyi ketika sedang anyik anyiknya menikmati makanan premium bersama dengan Olivia.

"Halo" ucap Arshlan.

"Ars, kamu dimana kok aku udah sampai di restoran lu kagak ada?" tanya Jonathan ari seberang telfon.

"Oh, aku ada di lantai dua" Jawab Arshlan.

"Oh ok ok, oh iya BTW gua bawa cewek nih kagak apa?" tanya Jonathan.

"Gak papa, lagian aku juga bawa." Jawab Arshlan santai.

"Ok." Jawab Jonathan lalu ia pun mematikan sambungan telfon nya.

"Siapa kak?" tanya Olivia setelah melihat Arshlan menaruh hp miliknya.

"Jonathan, yang tadi pagi telfon ke nomerku itu loh." Ucap Arshlan yg dibalas Olivia dengan anggukan.

Tidak lama setelah Arshlan berbicara terlihatlah seorang pemuda serta perempuan yg mendekati mereka.

"Wih, lama gak ketemu hampir pangling gue ama lu Ars." Ucap pemuda itu sambil mengulurkan tangannya.

"Eh bang Jhon, lama juga gak ketemu. Kalo gak salah 2 tahun yang lalu ya terakhir kita ketemu" Ucap Arshlan sambil menyambut uluran tangan pemuda itu yg tidak lain adalah Jonathan.

"Kenalin nih, calon kakak ipar lu. Namanya Sindy." Ucap Jonathan memperkenalkan wanita di sampingnya.

" Eh iya, salam kenal kak. Namaku Arshlan" Ucap Arshlan sambil menyodorkan tangannya.

"Sindy" Ucap Sindy sambil tersenyum sembari membalas jabatan tangan Arshlan .

"Oh iya kenalin ini pacar aku namanya Olivia." Ucap Arshlan memperkenalkan Olivia setelah berkenalan dengan Sindy.

Setelah berkenalan satu sama lain keempat orang itu pun duduk bersama dalam satu meja.

"Eh Ars, kamu masih sekolah kah?" tanya Jonathan disela perbincangan.

"Iya, kan aku dulu udah bilang kalo mau lanjutin sekolah sampai tamat." Ucap Arshlan.

"Kalau kamu Oliv, kamu masih sekolah juga?" tanya Jonathan sambil mengalihkan pandangannya pada Olivia.

"Bisa dibilang begitu, tapi bedanya Orang tua ku lebih memilih mendatangkan guru dari sekolah untuk ke rumah." Ucap Olivia yang membuat ketiga orang yg duduk bersamanya menatap heran.

"Memang kenapa kok tidak masuk ke sekolah saja, kok malah mendatangkan guru?" kini Arshlan yang bertanya.

"Aku juga tidak tahu, tapi itu baru berjalan selama 2 bulan ini." Ucap Olivia yg dibalas anggukan oleh ketiga orang itu, walaupun mereka masih sedikit heran.

"Emm Ars, aku mau pamit duluan ya. Soalnya aku masih ada urusan." Ucap Jonathan minta izin sambil ia menggaruk kepalanya.

"Gak papa bang. Oh iya nih alamat rumahku, kalo lagi senggang main aja kesana." Ucap Arshlan sambil memberikan sebuah kartu alamat yg sempat ia ambil dari meja kerjanya tadi di rumah.

Mendengar itu Jonathan pun mengangguk sambil menerima kartu alamat yang disodorkan oleh Arshlan, serta langsung memasukkannya ke dalam kantong bajunya.

Setelah kedua orang itu pergi Olivia pun memandang ke arah Arshlan yg masih sibuk dengan minumannya.

"Kak, setelah ini kakak ada acara apa?" tanya Olivia pada Arshlan.

'duh lupa pulak ' Ucap Arshlan merutuki kebodohannya.

"Sekarang masih jam tiga, Ayo kita ke tempat lain." Ucap Arshlan mengambil keputusan.

"Ok kak" Jawab Olivia.

"Pelayan.." Panggil Arshlan.

tidak beberapa lama datanglah seorang pelayan pria.

"Iya tuan?"

"Total nya berapa?" tanya Arshlan pada pelayan itu.

"Totalnya 8 juta 350 ribu" Ucap Pelayan itu sopan.

"Baiklah, aku mau bayar dengan card" Ucap Arshlan sambil mengeluarkan kartu black hole nya.

Melihat Arshlan dengan santainya mengeluarkan kartu black hole membuat pelayan sekaligus Olivia sendiri membelalakkan matanya.

"Jangan melamun, nih kartunya" Ucap Arshlan saat melihat pelayan di depannya malah bengong kayak kerbau ompong.

"Eh i-iya tuan." Ucap pelayan itu agak gelagapan. Bahkan saat ia menerima kartu milik Arshlan terlihat bahwa tangannya bergetar karena takut terjadi apa apa.

"Passwordnya tuan" Ucap pelayan itu sambil menyodorkan alat transaksi elektronik.

Disisi lain di sebuah mobil yg melaju perlahan di jalanan kota.

"Yang, Arshlan itu kata kamu dulu pas cerita ke aku katanya kurang mampu. Tapi tadi kok kelihatan kayak pengusaha muda gitu?" Tanya seorang wanita pada pria yg sedang menyetir mobilnya.

"Entahlah, lagian bukankah hal itu bisa di anggap wajar. Gimana gimanapun kita kan ada di kota Metropolitan yg dalam masa jaya jayanya." Ucap Pria yg menyetir mobil.

"Lagian Arshlan itu dari dulu itu dikenal sebagai anak jenius, bisa saja kan dengan kepintarannya dia mendapat sejumlah uang dan memulai usahanya sendiri dan berakhir sukses." Ucap pria itu logis.

"Benar juga." Ucap wanita itu sambil memanggut manggutkan kepalanya tanda mengerti.

Kedua orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Jonathan serta kekasihnya Sindy, dimana mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju rumah.

"Oh iya kalau tidak salah tadi Arshlan memberimu kartu alamat rumahnya, apakah masih ada?" tanya Sindy pada Jonathan.

"Oh iya bentar, nih" Ucap Jonathan sambil mengambil kartu alamat rumah milik Arshlan yg dia taruh di kantong baju miliknya.

Setelah menerima kartu alamat rumah milik Arshlan dari Jonathan, Sindy pun segera membaca apa yang ada di dalam kartu itu.

"I-ini" Terlihat jika saat Sindy menatap tulisan serta logo yang ada di kartu itu, matanya langsung membulat sempurna.

"Ada apa yang?" tanya Jonathan yg heran saat sekilas melirik wajah Sindy yg terkejut.

"Kamu menepi dulu sebentar." Ucap Sindy yg membuat Jonathan heran.

'Ada apa?' Fikir Jonathan, namun ia pun segera menepi setelah melihat spot kosong di tepi jalan.

Setelah menepi Jonathan ingin bertanya, tapi sebelum ia bertanya, Sindy menyodorkan kartu alamat rumah milik Arshlan yg membuat Jonathan terkejut.

"I- ini, Rumah nomor satu dari Perumahan elit Krystal." Ucap Jonathan Tergagap karena saking terkejutnya.

----------------

"Kriiingg...." Suara ponsel berdering yang membuat pemiliknya sedikit terkejut.

"Mama.." Ucap pemilik ponsel itu yang merupakan wanita yang langsung saja mengangkat telfon nya.

"Halo ma?" ucap wanita itu.

"Halo Olivia, kamu dimana?. Segeralah pulang sedang ada bencana yang terjadi di rumahmu." Teriak seorang pria dari sisi lain ponsel.

Saat mendengar bahwa yang mengangkat bukanlah ibunya, membuat wanita itu heran sekaligus merasa tidak tenang di dalam hatinya.

"Ini siapa ya?" Tanya wanita itu mencoba tenang.

"Ini aku Pak Somad, kamu segera pulang. Sekarang rumah kamu sedang kebakaran!!!" Ucap Pria itu yg membuat sang wanita terkejut bukan main.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...