NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Forever Love bag.18

Alex berlalu pergi, sedangkan Jessy hanya memandanginya. Tentu saja Alex sangat marah, ia tidak bisa membiarkan Ray kembali begitu saja, tapi Jessy benar, bahwa Global9 membutuhkan Ray, baiklah kali ini saja, Alex mencoba untuk mengerti

"Jessy maafkan aku,  mungkin lebih baik aku tidak perlu kembali bekerja" ujar Raymond

"tidak Ray,  kamu harus bantu aku, kamu harus ada di pihakku"

"lalu bagaimana dengan Alex? "

"aku akan jelaskan semuanya,  kamu pergilah secepat mungkin, aku akan menyusul jika urusanku disini selesai"

"baiklah,  aku akan bersiap. "

Jessy harus mengakhiri perasaannya dengan Marcell, ia harus fokus kembali ke pekerjaannya,  dia harus meninggalkan Indonesia secepatnya. Namun Jessy tidak bisa pergi begitu saja Jessy pun Memutuskan untuk  menghampiri Marcell ke kantornya.

"Bu Jessy. Ada perlu apa ke sini? "

"ah.. Leo apa kabar? "

"baik bu,ada perlu sama Pak Marcell ya? "

"ya,  dikit!  Oh ya kamu pergilah ke caffe bawalah kopi yang kamu dan semua nya suka"

"wahh.. Benar ni? "

"tentu saja, !"

"terimakasih,  tapi ngomong-ngomong Pak Marcell lagi gak di kantor"

"oh ya, kemana? "

"dia lagi ada meeting di luar"

"baiklah, aku akan menunggunya"

"mau saya buatkan teh? "

"tidak usah, terima kasih"

3 jam sudah berlalu Jessy masih menunggu Marcell kembali,  berkali-kali Leo menghampirinya menanyakan jika saja ia membutuhkan sesuatu. Karena sudah terlalu lama Jessy memutuskan untuk pergi tapi saat ia beranjak dari tempat duduknya Marcell membuka pintu.

"Kau "

Marcell menemukan Jessy dengan raut wajah yang sedikit terkejut.

"iya,  aku menunggumu, " ucap Jessy dengan sedikit senyuman.

"ada apa? "

Marcell tidak bisa menatap mata Jessy,ia tidak bisa mengendalikan kerinduannya. Ia meletakan tablet dan sebuah buku dimeja lantas diam menunggu Jessy bicara.

"hanya ingin berpamitan saja denganmu"

"berpamitan?? "

"iya,  nanti malam aku berangkat ke korea, aku pikir sebelum Pergi aku ingin melihatmu "

"kapan kau akan kembali? " tanya Marcell ragu

"entahlah,  aku rasa aku tidak akan kembali"

"apa??  Kenapa?? "

Marcell sangat terkejut, dia tidak menyangka ini akan jadi terakhir kalinya melihat Jessy,

"yaa..  sepertinya aku lebih dibutuhkan disana"

Marcell tak tahan lagi, ia mendekati Jessy, Jessy harus tau perasaanya , rasa cintanya masihlah sama seperti sebelumnya ditambah kerinduannya, Marcell tidak bisa membiarkan Jessy pergi begitu saja.

"bagaimana denganku? "

Marcell menatap Jessy dengan mata yang penuh harapan.

"maksudmu? "

"bagaimana denganku?  Apa kau akan melupakanku begitu saja? "

"bukankah sejak lama sudah kita lakukan,  saling melupakan satu sama lain? "

Benar, mereka sudah menjadi orang asing belakangan ini.

"lalu untuk apa kamu kemari,  jika memang kamu sudah melupakanku "

"hanya .... Entahlah aku hanya ingin menemuimu sebelum aku pergi itu saja, "

"apa kau sama sekali tidak punya perasaan sedikitpun kepadaku, kau tau bagaimana tersiksanya aku saat kau memintaku untuk pergi, semenjak itu aku mencoba melupakanmu, tapi setiap bertemu denganmu perasaan itu muncul kembali,  aku mungkin sudah gila... Tapi ini benar, aku menyukaimu hingga tanpa sadar aku benar-benar gila. . . Sedikit saja apa kau tidak mencintaiku?? "

Marcell menatap wajah Jessy dengan tatapan putus asa berharap Jessy memberinya sedikit sinyal .

"katakan padaku, sekali saja...! "

"Marcell... "

"lihat aku, katakan...."

Marcell meraih pundak Jessy lalu membuat Jessy menatapnya.

"kamu benar ,  kamu memang benar,  aku mencintaimu,  "

Pengakuannya yang tak terduga itu membuatnya terisak.

"lalu apa masalahnya??  Katakan "

Kali ini Marcell meredam nada bicaranya

"aku tidak ingin membuatmu menyesal,  aku takut suatu saat kamu pergi dariku, "

"kita bahkan belum mencobanya, lebih baik jika kita jalani terlebih dulu"

"lupakan,  aku harus segera pergi"

"baiklah, kamu bisa pergi.  Tapi kembalilah,  aku akan menunggumu...  Aku mohon"

"aku pergi dulu"

Jessy berlalu sambil menghapus air mata nya sedangkan Marcell termenung dengan tatapan kosong. Perasaan kehilangan yang mereka rasakan sangat menyiksa, Jessy dengan langkah berat meninggalkan Marcell dan semuanya disini, sesaat langkah Jessy terhenti ia melihat sekeliling banyak kenangan disana, ia menghapus air matanya dan pergi, saat lift hendak menutup Marcell menahannya.

Marcell tiba-tiba memeluk Jessy begitu lift menutup, memeluknya dengan sangat erat.

"Aku akan menunggumu !"

Marcell menatap mata Jessy dengan penuh harapan tentu saja rasa cintanya yang terlihat jelas terpancar dari bola matanya. Marcell mendekat bibirnya menyentuh bibir Jessy mereka saling berciuman perasaan hangat menyelimuti mereka hingga lift terbuka, Jessy melangkahkan kakinya meninggal Marcell,untuk terakhir kalinya Jessy melihat Marcell Entah ia akan bisa bertahan atau akan kembali suatu saat nanti.

--

Waktu yang terus berlalu, untuk sementara mereka coba untuk saling melupakan, Tak pernah ada komunikasi antara mereka ,benar-benar kembali seperti saat mereka tak pernah mengenal, Jessy melalui harinya dengan segala kesibukannya . Marcell sendiri masih terus berharap Jessy kembali, walaupun mereka mencoba hidup tanpa saling memikirkan satu sama lain namun cinta mereka tak bisa dibohongi, cinta mereka membawa Jessy kembali pada Marcell. Selama di Korea hubungan Jessy, Alex dan Ray berangsur membaik,  Alex sudah memaafkan Ray dan mereka kembali menghabiskan waktu bersama.

Hotel yang sudah dibeli dan di bangun kembali sudah beroperasi Alex menunjuk Ray untuk mengurusnya, meskipun sudah memaafkannya namun Alex belum sepenuhnya bisa menerima kehadiran Ray seperti dulu.

"Ray sebaiknya kamu ke indonesia, kamu harus mengurus Giant Hotel"

"Aku akan segera ke berangkat"

"Pergilah diam-diam jangan katakan apapun pada Jessy, tim C9 (C9 adalah sebuah sistem keamanan yang khusus menjaga Global9 c9 tim elite yang melibatkan orang-orang khusus dan pilihan) sudah siap di giant hotel, kamu bisa mengaturnya sendiri"

"Aku akan lakukan !"

Ray ke indonesia setelah lama di korea ia merasa bangga dan senang karena dipercaya Alex kembali meskipun belum sepenuhnya

Selama setahun tak terasa Jessy memendam kerinduannya terhadap Marcell meskipun ia terlihat baik-baik saja namun hatinya merana, meski sibuk bekerja ia masih sempat memikirkan Marcell. Selalu !

Ray sedang makan siang dengan beberapa orang di sebuah restoran , saat itu Marcell datang dengan Leo untuk makan disana, Ray melihat Marcell, mungkin ini sebuah kesempatan untuk bicara dengannya. Selesai makan siang Ray menunggu di luar restoran.

"Marcell !"

Marcell melihat orang di depan yang memanggilnya dengan tenang.

"Leo kembalilah ke kantor, ini bawa mobilnya . Aku akan naik taksi"

"Baik pak !"

Marcell menghampiri Ray setelah Leo pergi berlalu.

"Sedang apa disini?"

"Bagaimana kabarmu? Mau duduk dulu"

"Ya, aku baik , bagaimana denganmu?"

"Aku juga. Aku sedang ada urusan disini, tadi aku melihatmu jadi aku menunggumu"

"Ohh... Kau sendirian?"

"Iya, aku kemari karena urusan pekerjaan, jadi aku datang sendiri"

"Ahh begitu "

"Jessy, dia baik-baik saja !"

Celetuk Ray, ia tau benar dari raut wajah Marcell yang ingin menanyakan Jessy.

"Ahh begitu, syukurlah "

"Kau masih menunggunya?"

"Ya, aku masih menunggunya, setahun ini aku masih baik-baik saja"

Seolah mengerti perasaan Marcell , Ray mencoba untuk menghiburnya. Memberinya sedikit harapan.

"Pekerjaan disana berbeda dengan disini Jessy sangat sibuk, tapi jangan khawatir ada kemungkinan Jessy akan ke sini, jika bukan karenamu dia akan datang untuk pekerjaan, aku rasa itu bagus untukmu, jika kalian memang berjodoh kalian akan kembali bersama"

"Kau berpikir begitu?"

"Ya, apa kau perlu bantuanku untuk membawa Jessy kemari?"

"Tidak, aku ingin dia datang dengan keinginannya sendiri"

"Ya itu lebih baik. Dan ya... Marcell, maafkan aku "

"Untuk apa ?"

"Kalian berpisah karena kebodohanku, seharusnya aku tau posisiku, maafkan aku, aku sudah melupakan perasaanku pada Jessy, percayalah "

"Iya aku tau. Thanks sudah mau menemuiku, hubungi aku jika kau bosan"

"Akan aku lakukan, setidaknya aku punya teman disini, kau juga bisa datang ke apartemenku, kita bisa minum bersama"

"Itu lebih baik "

Mereka akhirnya bisa tertawa bersama, melupakan hal buruk yang pernah terjadi .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!