Pernikahan tanpa cinta yang didasari sebuah pengorbanan dan misi balas dendam nyatanya membuat Fahreza Narendra putra terjebak di posisi yang sulit.
Pertemuannya kembali dengan cinta pertamanya, membuat Pria itu kembali harus memilih antara cinta sejatinya atau tetap bertahan dengan pernikahan tanpa cinta yang harus dijalaninya.
Akankah ia lebih memilih cinta sejatinya atau tetap bertahan mengarungi bahtera rumah tangga bersama wanita yang tidak ia cintai.
cerita ini merupakan sekuel dari Cerita "Story of my life"
Yuk simak cerita lengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teteh lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
BUGH
Vino mendaratkan bogem mentahnya pada wajah salah seorang bodyguard yang biasa mendampingi Hana.
Pagi tadi, Vino mendapat laporan bahwa Hana tidak berada di Apartemen, Mansion Mahardika maupun Kediaman Fathia.
"Bagaimana bisa kalian lalai menjaga putriku!" Hardik Vino membuat kedua bodyguard yang biasa menjaga Hana menundukkan wajah mereka berdua. keduanya tampak begitu menyesal karena telah lalai dalam tugas yang harus mereka jalankan.
"Kami mohon maaf, Tuan... kami sudah lalai dalam menjalankan tugas." Ucap Salah seorang bodyguard itu sambil tertunduk penuh rasa sesal.
Kedua Bodyguard yang biasa mendampingi Hana tidak menyangka jika Hana tidak langsung pulang ke rumah ataupun menginap di rumah Fathia seperti yang biasa Hana lakukan.
Ingin rasanya Vino kembali mendaratkan bogem mentahnya kepada dua pria yang tertunduk penuh rasa sesal itu. Namun segera Vino urungkan, karena percuma saja ia melampiaskan kemarahannya pada keduanya, karena Hana tidak akan mungkin ditemukan meskipun Vino menghajar habis-habisan kedua bodyguard itu.
"Pergi dan Renungkan kesalahan kalian!" dengan suara yang lantang, Vino pun mengusir keluar kedua pria itu dari ruangannya.
kedua pria itu pun bergegas keluar dari ruangan Vino dengan penuh rasa menyesal.
Setelah kedua pria bodyguard Hana keluar, Vino berjalan perlahan mendekati foto keluarga kecilnya yang terpajang di dinding ruangannya dengan ukuran yang sangat besar.
Vino menatap wajah cantik putri kesayangannya yang terlihat begitu cantik dengan senyum yang terukir di wajah Hana.
"Hana... Dimana kamu berada, Nak?" Gumam Vino yang begitu mengkhawatirkan keberadaan Hana.
Tak ingin lagi membuang waktu, Ayah Vino pun bergegas menghubungi seseorang untuk mencari tahu keberadaan Hana.
******
Sementara di kantor Narendra Group
Reza bergegas berjalan masuk ke dalam ruangannya. Pagi ini Reza memang terlambat datang ke kantor karena semalam untuk pertama kalinya, Nayara mengajaknya berdebat cukup lama. Tentu saja semua itu membuat Reza semakin terlambat untuk beristirahat.
"Selamat pagi, putraku...." Sapa seorang pria tampan dengan wajah yang begitu menyerupai Reza.
Reza pun begitu terkejut karena keterlambatannya kali ini malah disambut oleh pria yang begitu di bencinya. Reza juga tidak menyangka, jika pria itu begitu cepat menyusulnya kesini.
Melihat keterkejutan putra sulungnya, Rayyan Narendra putra malah menyunggingkan senyum tipisnya.
Pria berusia hampir setengah abad itu kemudian berjalan perlahan untuk menghampiri Reza yang masih diam mematung.
Reza yang masih terkejut dengan kedatangan Daddy kandungnya, hanya diam mematung. Berusaha untuk menstabilkan dirinya terlebih dahulu. Reza harus benar-benar bisa bersikap tenang menghadapi Daddy Rayyan. Agar pria itu tidak curiga padanya.
"Daddy mu ini begitu merindukanmu, Nak..." Rayyan berkata sembari memeluk tubuh Reza yang masih diam mematung.
Setelah puas memeluk tubuh putra sulungnya tanpa ada balasan sambutan hangat dari sang putra, Rayyan pun melerai pelukannya.
Kedua pria tampan yang merupakan ayah dan putranya itu tampak saling menatap.
"Apa lagi yang anda inginkan dariku?" Tanya Reza dengan tatapan dinginnya.
Rayyan kembali tersenyum tipis, putra sulungnya itu memang benar-benar mewarisi salah satu sifatnya yang selalu berbicara langsung pada intinya.
"Bukankah permintaan Daddy tempo hari masih belum kamu penuhi, Nak....!" Jawab Rayyan yang kemudian memutus tatapan tajam mereka kemudian memilih untuk berjalan menuju kursi kebesaran Reza di kantor ini.
Reza kembali terdiam. Reza bisa langsung paham dengan apa yang dikatakan pria yang merupakan Ayah kandungnya itu. sebuah permintaan sekaligus sebuah syarat mutlak yang harus Reza lakukan agar bisa menjadi pewaris sah Narendra Group.
Untuk beberapa saat, ruang tersebut terasa hening sekaligus juga mencekam, sampai kemudian Rayyan duduk diatas kursi kebesaran Reza dan kembali melontarkan pertanyaan untuk Reza tentunya disertai tatapan tajam dari pria itu.
"Kapan kiranya, kamu akan memenuhi syarat terakhir dariku ?" Tanya Rayyan dengan begitu lantangnya.
Reza kembali memilih untuk tetap diam, sama sekali tidak berniat untuk menggubris pertanyaan Daddy Rayyan untuknya, apalagi untuk melakukan sesuatu yang Daddy Rayyan kehendaki padanya. Reza bahkan berniat untuk mulai melakukan perlawanan pada Daddy Rayyan. Ia sudah begitu muak menjadi boneka penghasil uang untuk pria tidak tahu diri itu.
Rayyan sendiri terlihat mulai kesal, karena putranya itu sama sekali tidak merespon ucapannya. Reza hanya berdiri tegak dengan mulut yang tetap diam, bahkan tidak terlihat sedikit pun berniat untuk merespon atau menjawab pertanyaannya. Tatapan kedua mata Reza pun seolah tengah mencoba menantangnya.
Namun, bukan Rayyan namanya jika pria itu tidak berhasil untuk kembali membuat putranya kembali goyah dan kembali berpihak padanya.
"Jika dalam waktu 3 bulan, aku belum mendapat kabar bahagia darimu dan Nayara. maka..... Putriku yang lain lah yang akan memberiku penerus menggantikan posisimu!" Ucap Rayyan yang langsung membuat kedua mata Reza terbuka lebar. bahkan kedua telapak tangan Reza mengepal kuat.
*******
Sementara di tempat lain.
Hana baru saja terbangun dari tidur lelapnya. Semalam, teman pria Hana yang bernama Raka sengaja mencampurkan obat tidur dosis tinggi kedalam minuman yang sengaja pria itu tawarkan pada Hana.
Setelah Hana tidak sadarkan diri, seorang pria menghampiri Hana dan meminta dua orang pria lainnya untuk membawa Hana masuk kedalam mobil pria itu. Pria itu juga yang telah memberi perintah pada Raka untuk menjebak dan mencampurkan obat tidur kedalam minuman yang Hana minum.
"Eughhh.... Kepalaku rasanya sakit sekali." Gumam Hana. kedua tangan Hana sampai memijat kepalanya yang terasa berdenyut nyeri. Hana masih belum menyadari jika ia tengah berada di tempat asing. Bukan berada di dalam kamar Unit Apartemennya, maupun berada di dalam kamar mewahnya di Mansion Mahardika.
"Tunggu..... Dimana aku sekarang?" Gumamnya lagi, saat baru menyadari jika ia terbangun bukan berada di kamar mewahnya maupun di kamar Apartemennya.
Hana menatap ke sekeliling kamar mewah bernuansa warna merah muda yang tengah ia tempati saat ini. Kepala nya yang masih berdenyut nyeri Hana paksakan untuk mengingat apa yang terjadi semalam sebelum ia tidak sadarkan diri.
"Jangan-jangan semalam aku mabuk lagi.... Dan..."
Hana segera membuka selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
"Syukurlah...." Gumam Hana yang merasa lega karena tubuhnya masih mengenakan pakaian lengkap.
Baru saja Hana merasa lega, sebuah ketukan pada pintu ruangan kamar yang ditempati Hana membuat Hana kembali khawatir.
beberapa orang wanita masuk kedalam ruangan kamar yang Hana tempati setelah sebelumnya pintu besar ruangan kamar itu dibuka dari luar.
Lima orang wanita cantik tampak berdiri berjejer rapih dengan memakai pakaian seragam yang sama berdiri tepat di hadapan Hana yang masih duduk diatas ranjang besar.
"Selamat pagi, Nona muda.... Kami diperintahkan untuk membantu anda membersihkan diri." Ucap salah satu wanita yang terlihat paling tua diantara keempat wanita lainnya.
"Kalian siapa.....? Aku bisa membersihkan diri ku sendiri!" Tolak Hana sambil bergerak mundur.
"Maaf, Nona..... Tapi kami harus menjalankan tugas kami." Wanita itu kembali berkata seraya bergerak maju mendekati Hana yang kemudian diikuti keempat wanita lainnya.
Hana yang semakin merasa takut berniat untuk melarikan diri, namun kelima wanita itu lebih dulu menangkap Hana.
"Ayah... Bunda.... Tolong Hana!" Teriak Hana ketika kelima wanita itu berhasil menangkap Hana dan membawanya masuk kedalam kamar mandi.
***
Author baru sempat update lagi. 🙏
Jangan lupa untuk tinggalkan like dan komentarnya yah... Agar author kembali semangat menyelesaikan cerita ini.
terimakasih 🙏
ditunggu next karya kakak selanjutnya 🤗
siapa Zara Ayunda🧐🧐
keterlaluan aku gak diundang/Hammer//Hammer/
ehhh🤭
2/Coffee//Coffee/ untukmu 🫰🫰🥰🥰