NovelToon NovelToon
QUEEN BLACK MAFIA

QUEEN BLACK MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / cintapertama / Mafia
Popularitas:27.5k
Nilai: 5
Nama Author: siska veronikaa

Molaa melihat tatapan sendu sang kakek, ia tahu bahwa kakeknya sangat menyayanginya meskipun didikan keras dan latihan yang berat selalu diberikan kepadanya,namun molaa tahu bahwa kakeknya melakukan ini semua demi masa depan nya,mola sadar jika kakeknya takkan selalu berada disamping nya ia harus bisa menjadi wanita kuat seperti yang diinginkan oleh kakeknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siska veronikaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Kanara saat ini sudah siuman dan tentunya para sahabatnya setia menemaninya

“Cowo-cowo gak kesini lagi ya?” tanya Putri pada sahabatnya

“Cowo-cowo siapa Put?” tanya balik Zea yang bingung dengan pertanyaan Putri

“Ck” Putri berdecak kesal melihat Zea yang menurutnya telmi

“Para inti Rubycon kan” jawab Kanara dan langsung diangguki oleh Putri

“Kanara aja langsung nyantol, lo telmi banget si Ze” ejek Putri pada Zea yang sudah melototkan matanya lalu mengumpatinya dalam hati

“Keluarin aja ga usah ditahan Ze, wkwk” ucap Kanara terkikik geli melihat wajah masam Zea

Zea dan Xaviera ikut terkekeh melihatnya

“Katanya mereka mau kesini, tapi ko gada” ucap Putri lagi

“Lo ngapa ngebet banget pengen mereka dateng ha” sinis Zea

“Yaa biar lebih hidup aja si ruangan ini”

“Lo pikir ruangan orang yang bisa hidup”

“Udah, udah kenapa kalian malah ribut sih” ucap Kanara yang jengah perdebatan mereka berdua

“Mereka lagi ada misi di London” sambung Kanara membuat Putri dan Zea menatapnya

“Kok lo tau?” tanya kepo Putri

“Tadi Jeffran kasih tau gue”

Putri dan Zea sama-sama memicingkan matanya menatap Kanara

“Lo udah sedekat apa sema Jeffran?” tanya Putri

“Lo udah jadian?” tambah Zea

“Kayanya gue udah deket banget deh sama Jeffran , tapi Jeffran belum nembak gue” ucap santai Kanara membuat Putri dan Zea menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Kanara yang sat set sekali

“Gercep banget lo” ucap Putri

“Iya dong haruss, kapan lagi coba bisa dekat sama cogan Rubycon” balas Kanara tersenyum bangga memperlihatkan deretan giginya

Mereka berdua hanya memutar bola mata malas mendengarnya dan dua muka tembok hanya diam saja mendengar percakapan para sahabatnya

Padahal Mola dan Xaviera sudah tau jika inti Rubycon sedang ada misi di London dan tentunya mereka tau dari pasangannya dong

Marven? Entahlah sudah sejauh mana hubungan Marven dan Xaviera biarkan author saja yang tahu hihi\~\~

*****

Pasukan Rubycon sudah berhasil mengepung markas Aodra dari segala arah supaya tidak ada yang bisa kabur dan Jeffran berhasil membobol system kemananan Aodra dengan mudahnya tanpa mereka sadari hingga memudahkan Rubycon mengepung dan memasuki markas Aodra tanpa menimbulkan kegaduhan sama sekali

“semuanya siap?” tanya Kalandra melalu earphone

yang terpasang di semua anggota inti Rubycon dan pemimpin para pasukan

“Siap” jawab mereka serempak

“Al lo masuk dari arah utara menuju gerbang utama Aodra,disana hanya sedikit yang jaga dan gue juga udah berhasil merusak system keamanan mereka jadi lo bisa masuk dengan mudah” ucap Jeffran yang sedang memantau semua area markas Aodra yang berhasil ia retas

“Ada berapa? tanya singkat Baskara

“Sekitar 10 orang”

“Ok”

Baskara berjalan santai dengan memasukkan kedua tangannya pada saku celananya menuju gebang markas Aodra seorang diri

Braakkk

Baskara menendang keras gerbang tinggi hingga rubuh, membuat kaget semua penjaga

“siapa kauuu!” teriak salah satu penjaga pada Baskara

“Maju!” ucap datar Baskara membuat semua penjaga maju menghajar Baskara yang seorang diri

Syuuutttt

10 pisau kecil beracun menancap tepat pada jantung mereka tanpa ada yang meleset sedikitpun

Semua pasukan Rubycon juga mulai menyergap dari segala arah tanpa menimbulkan suara gaduh apapun karena mereka menggunakan pistol jarum berisi cairan beracun yang mematikan syarat seketika

Di lain sisi Remos dan Roster sedang berusaha mengaktifkan chip perusahaan yang telah mereka curi dan mereka tidak menyadari jika markasnya sudah dikepung bahkan separuh pasukannya yang ditumbangkan

“Sial,kenapa susah sekali! Apa lo gatau kodenya, kenapa dari tadi gagal terus” frustasi Remos yang dari tadi mencoba untuk mengaktifkan chipnya

“Kenapa sekarang harus ada kode rahasia? setahuku chip ini langsung bisa diakitfkan” gumam Roster bertanya pada dirinya sendiri, memikirkan kenapa chip itu memiliki kode rahasia

“Bodoh! Lo seharusnya bisa menyalin semua data dengan benar” maki Remos pada Roster membuatnya marah tak terima

“bans*t! gue udah berusaha bawa kabur chip ini dengan susah payah dan lo dengan gampangnya bilang gue bodoh! Seharusnya lo nyari ahli IT yang hebat untuk memecahkan masalah ini bukan menyalahkan orang lain!” geram Roster marah tapi dia masih bisa menahan emosinya agar tidak menghajar Remos

“Gimana? Bisa hm” ucap santai Baskara dengan nada datarnya yang baru saja memasuki ruangan mereka berdua

Remos dan Roster tersentak kaget melihat kedatangan Baskara yang secara tiba-tiba

“L-lo? Kenapa bisa ada disini haa” sentak Remos dengan wajah yang sudah terlihat panik sementara Roster, wajahnya sudah terlihat pucat pasi melihat tatapan tajam Baskara ‘tamatlah riwayatku’ Roster membatin takut

“Kenapa? Kaget?” ucap Baskara dengan seringainya

“ gue akan bunuh lo anak sial*n” murka Remos menodongkan pistolnya ke arah Baskara

Door

Syuuuttt… tak

“Arrghhh”

Baskara dengan cepat menghindari peluru yang baru saja yang dilayangkan dan melemparkan secepat kilat mengenai tangan Remos membuat pistol yang dipegangnya terjatuh

“Cepat panggil semua pengawal, bun*h anak sial*n ini” teriak Remos pada Roster yang masih berdiam diri tak beranjak dari tempatnya. Roster seakan-akan sudah pasrah dengan hidupnya

“Pasukan lo sudah mat*” seringai Baskara membuat Remos bertambah murka

“Sial*n lo akan mat* ditangan gue! pasukan bayangan bergerak!”

Pasukan bayangan Aodra muncul dari segala arah, didalam maupun diluar markas membuat kaget seluruh pasukan Rubycon yang sudah selesai mem abang habis semua pasukan Aodra sebelumnya, bahkan pasukan bayangan Aodra jumlahnya yang lebih banyak daripada pasukan yang baru saja mereka tumbangkan dan tentunya pasukan Rubycon kalah telak dengan pasukan bayangan Aodra

Remos tersenyum kemenangan melihat Baskara yang sudah terkepung “ gue gak akan pernah biarin lo ngehancurin gue untuk yang kedua kalinya! Kali ini gue yang akan ngehancurin lo dan membun*uh semua keluargo lo. Lo sudah memasuki wilayah London yang artinya ini wilayah kekuasaan gue dsn sebentar lahi klan dibawah gue akan datang membantu kami”

Remos memang sengaja mempersiapkan pasukan bayangan dalam jumlah yang banyak agar suatu ketika dia dalam bahaya dia bisa menggunakannya untuk mengelabuhi dan mengalahkan musuhnya dengan mudah

Baskara tetap tenang dengan segala ucapan Remos, dia tak gentar sama sekalipun dis sudah berada diambang kematian

“Baskara li dimana? Pasukan kalah telak dari pasukan bayangan Aodra yang baru saja keluar” ucap panik Erlangga pada Baskara melalui earphonenya

“Lanjutkan! Menang atau mat*!” titah Baskara dengan tegasnya

“Siap!” Jawab mereka serempak

Pertempuran darah tak terelakkan lagi, pasukan Rubycon tetap melawan semampu dan sebisa mereka, tak peduli jika nyawalah yang jadi taruhannya karena inilah resiko yang haru la mereka terima

Motto Rubycon “ Menang atau Mati!” Jika sudah terucap maka mereka harus melawan dan menanggung semua resikonya

“Serangg!!” titah Remos pada pasukannya untuk menyerang Baskara

Doorrr

Dooorrrrr

Doorrrrr

Streettt

Syuuttt

Buughhh

Ada sekitar 15 orang yang menyerang Baskara seorang diri dan Baskara secepat kilat melayangkan tembakan dan mematikan pisaunya dengan lihai, menancapkan tepat sasaran yang langsung mematikan syarat mereka

Remos menatap tak percaya pada Baskara yang mampu menghabisi semua pasuakannya membuatnya mengepal tangannya kuat lalu mengambil pistolnya, memanfaatkan Baskara yang sedang i’m sibuk menghabisi pasukannya

Doorrr

Dorrrr

Remos melayangkan 2 tembakkan mengenai bahu kanan kiri Baskara namun tak ada teriakan kesakitan dari Baskara malah ia langsung memberikan tatapan memb*n*h pada Remos dengan menampilkan aura pemb*n*hnya

Remos membelakkan matanya kaget melihat Baskara yang tak bereaksi apapun hingga membuat sedikit memundurkan langkahnya kebelakang

‘bagaimana bisa ia tak berekspresi apapun?’ Remos membatin tak percaya dengan apa yang dia lihat dan malah membuatnya sedikit takut karena aira pekat Baskara yang siap untuk membun*nya

‘dia benar-benar iblis’ batinnya lagi

Syuuuutty….tek

Doorr

Dorr

“Aarrkkhh”

Baskara melemparkan pisaunya mengenai kembali tangan Remos sebelum dirinya ditembak kembali oleh Remos dan Baskara juga memberikan dua tembakan pada Remos mengarah langsung para bahu kanan kirinya seperti Baskara yang terkena tembakan oleh Remos sebelumnya

“Impas” ucap Baskara sembari mendekati Remos

“Ada kata-kata terakhir?” tanya Baskara dengan seringainya

“Lo yang akan mat* brengs*k!” murka Remos mencoba menghajar Baskara dan dengan santainya Baskara menghindari lalu dibalasnya dengan bringas mampu membuat Remos kewajaran tak bisa mengimbangkan kekuatan Baskara

Sereetttt

Pisau tajam Baskara berhasil menggores dada hingga perut Remos membuat Remos berteriak kesakitan

Diluar markas pasukan Rubycon mulai kewalahan dengan pasukan bayangan Aodra belum lagi beberapa klan bawah Aodra mulai berdatangan ikut membantu menyerang Rubycon

“Gimana ini!kita akan beneran mati kali ini” ucap panik Jeffran yang sudah mulai kelelahan melawan musuh yang terus saja berdatangan

“Menang atau mati!” ucap tegas Athala sang panglima tempur yang tak menampilkan wajah paniknya sedikitpun dan tetap santai menampikan wajah paniknya sedikitpun dan tetap santai memainkan katananya, membabat habis semua musuh begitupun dengan Marven yang tak henti-hentinya melayangkan tembakan dan pisaunya secara bersamaan

Dorrrr….Dorrrr….Dorrr

Sraaak….ctasssss

Buuughhh….dughhh

Taaaakk

Sreeettt

Tiba-tiba muncullah pasukan tak dikenal membantu Rubycon membabat habis pasukan bayangan Aodra hingga membuat para inti Rubycon saling pandang merasa heran dan bingung siapa yang telah membantu mereka

“Siapa mereka?” gumam Erlangga mengkerut keningnya menatap mereka bingung

Bughhh

Dorr

“Fokus!” sentak Marven pada Erlangga yang baru saja terkena pukulan musuh namun langsung ditembak mat* oleh Marven

‘Xavientro?’ batin Marven

\~\~\~\~\~\~

1
Nydia Tampubolon
Seru Thor 👍
lanjut.......
Nydia Tampubolon
Lanjut Thor......💪
Amelia
lanjut Thor
Rohimah
lemah amat,, masa mafia kyak gtu,, suka sih cuma
Yusrina Ina
baru tahu rasa ibu kandung palsu mati kan 😡😡😡
tapi kesian mola smg selamat
😔😔😔
R@3f@d lov3😘
hmm...ternyata jalang sialan itu bukan ibu kandungnya mola 😏pantas kasar dan jahat ma mola 😒
dan pantas dapatkan hukuman yang setimpal yaitu mati 🙄
Ayu Dani
mafia kok bego dasar bodoh
aduh bikin gemes aja nih Thor ceritanya
Rohimah
lemah molanya
Yusrina Ina
semangat...... semangat...... semangat 💪💪💪
Yusrina Ina
semangat terus 💪💪💪 upnya author 🥰🥰🥰
Weldien Juntak Sasada Part II
maksih thorr udh triple up nya thorrr😁😁
Semangat lanjutkan up nya thorrr😁😁
R@3f@d lov3😘
keren,, hebat dan seruuu 🤗
Ayu Dani
kirain mafia udah kuat laaah ini apa masa masih takut sama yang udah bikin di kya gtuh bener bener mengecewakan
Rohimah
seru crttanya, tapi g suka ma sikap moranya, lembek banget,, huufff jdi gmn ya
Wen Aynee
kak ni maksudnya apa sih GX ngerti bacanya
ainie lee
terllu kejam tp q ska 🤗
Rahman Hayati
komen awal ya
Rahman Hayati
dari awal suka sama ceritanya, mudah mudah an sampai akhir ya suka nya
semangat thor
Ayu Dani
lanjut Thor i like it
Ayu Dani
haddew banyak musuh nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!