NovelToon NovelToon
The Promise

The Promise

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:51k
Nilai: 5
Nama Author: NonAden119

Demi memenuhi janjinya pada sahabatnya, King Cayden Haqqi, seorang mantan anggota marinir yang selamat dari ledakan bom di tempatnya bertugas, pergi mencari keberadaan seseorang yang sangat berarti dalam hidup sahabatnya itu. Berbekal sebuah foto usang di tangan, ia harus segera menemukan wanita dalam foto itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NonAden119, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Pilihan sulit

Untuk beberapa saat lamanya waktu seolah berhenti berputar. Senyum yang menghiasi bibir Mika langsung membeku begitu ia mengangkat wajah dan tatap matanya bertemu dengan mata kecokelatan milik King. Lelaki itu tengah duduk manis seraya menopang dagu di hadapannya, memandang dirinya dengan tatapannya yang hangat.

“Hei, Nona! Kau belum menjawab pertanyaanku.” King mengurai tangan, menarik diri lalu beranjak bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Mika yang masih berdiri mematung di tempatnya.

Mata Mika mengerjap, menghela napas sesaat. Cukup lama ia terdiam, tak mampu berkata-kata. Masih belum percaya sepenuhnya pada kenyataan yang baru saja ia temukan. “Aku ...”

Satu kata yang keluar dari mulutnya berakhir menggantung di udara saat King tiba-tiba saja berjalan dan melewatinya. Jarak mereka cukup dekat, dan Mika berdiri hanya beberapa senti dengan sisi meja di depannya.

Entah disengaja atau tidak, saat berjalan melewatinya lengan King menyentuh sisi payu daranya hingga membuatnya tersentak dan refleks menggeser tubuh menjauh dengan sebelah lengan menekuk di depan dada. Melindungi aset miliknya yang tersentuh lengan King.

“Kamu?!”

Wajah Mika tampak memerah, matanya melotot marah. Tapi King tak memperhatikan itu semua dan bersikap seolah-olah tak menyadari perbuatannya. Mika menghela napas kesal, menelan kembali emosinya. Ini semua tak akan mudah, Mika bergumam dalam hati. Ia masih punya urusan dengan lelaki itu. Ia kesampingkan emosinya dan bersikap lebih tenang.

Lelaki itu kemudian menempelkan bo kongnya di pinggiran meja, duduk sambil menekuk sebelah kaki dan melipat kedua tangan di dada. King menatapnya intens, wajahnya kini tampak serius seperti sedang menunggu jawaban.

“Kau ingin Aku melakukan apa untukmu agar Aku bisa mendapatkan ijin itu darimu?” Mika bertanya dengan suara menantang dan balas menatap mata King dengan berani.

Untuk sesaat lamanya kedua mata mereka bertemu, dan Mika bisa merasakan tatapan mata King berpindah turun lalu bergerak naik secara perlahan seolah sedang menilai dirinya. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang dan tubuhnya bergetar kala tatapan tajam mata King berubah lembut dan sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman.

“Aku sudah memikirkannya semalaman. Dan Aku rasa orang yang paling cocok dengan pekerjaan ini adalah Kau, Mika.” Wajah King tampak cerah. Tangan yang terlipat di dadanya itu pun terurai. Tanpa diduga Mika sebelumnya, King meraih tangannya dan menggenggamnya lalu membawanya berjalan keluar ruangan. “Ikut denganku sekarang.”

“Hei! Kau mau apa, King? Lepaskan tanganku!” Mika memukul lengan King, tapi pria itu hanya mengaduh sesaat dan beralih merangkul bahu Mika dan menahan tangannya agar tak lagi berontak.

“Tenang, Mika. Jika Kau ingin mendapatkan ijin wisata di tanahku, Kau harus lakukan sesuatu untukku!” tegas King membuat Mika berhenti berontak.

King membawa Mika menuruni anak tangga, lalu berjalan memutar menuju samping rumah di mana terdapat mobil miliknya terparkir di sana. King melepaskan rangkulan tangannya dan meminta Mika percaya padanya. Ia tak berniat menyakiti wanita itu. Tapi Mika tak percaya ucapannya. Meski begitu ia menurut ketika King membukakan pintu dan membantunya masuk ke dalam mobil.

“Gery, Aku harus pergi menemui Riko dan melihat rumahku sekarang.” Ucap King sembari melambaikan tangan pada Gery yang berdiri mengawasi di pinggir lapangan sebelum dirinya masuk ke dalam mobilnya.

“Siap, Bos!” Gery mengacungkan jempolnya dan tersenyum lebar menatap mobil King yang bergerak perlahan keluar meninggalkan tempat itu.

“King, kita mau ke mana?” tanya Mika sambil menoleh ke kanan dan kiri melihat jalanan yang tampak asing di depan matanya. Ia terlihat gelisah, sesekali melirik pada lelaki yang duduk dengan tenang di sebelahnya itu. Takut kalau King berbuat macam-macam padanya.

“Tenang, Mika. Aku tak mungkin berbuat jahat dengan menculikmu sekarang,” kata King sambil menahan senyumnya, melihat Mika yang duduk merapat di dekat jendela mobil dengan wajah tegang.

Mika menatapnya curiga. Ia menggenggam tasnya erat-erat di depan dada sambil memikirkan bagaimana cara untuk melindungi diri dari bahaya yang akan mengancam nyawanya.

“Apaan, sih? Wajahmu kenapa tegang begitu?” King tertawa, tangannya terulur mengusap rambut Mika. Tapi wanita itu menepisnya dan melayangkan tatapan tajam sebagai bentuk protesnya.

“Apa sebenarnya yang Kau inginkan dariku, kenapa membawaku pergi ke tempat asing seperti ini?”

King hanya tersenyum menanggapi, ia kembali fokus dengan jalanan di depannya. Hampir satu jam perjalanan, mereka tiba di daerah pinggiran kota. Melewati sungai kecil lalu tiba di depan sebuah bangunan rumah besar yang belum jadi.

Tampak beberapa orang sedang bekerja memoles dinding beton dan pilar di bagian depan rumah. Suara ketukan palu bersahutan ditambah bisingnya suara yang berasal dari mesin gerinda, menyambut kedatangan King dan Mika yang baru saja menjejakkan kakinya di tempat itu.

“Indah sekali.” Mika terpana melihat bangunan di depannya itu, emosinya menguap seketika setelah menatap bangunan cantik di depannya itu. Ia menoleh pada King dan tanpa sadar mengucapkan kekagumannya pada lelaki itu. Meski masih belum jadi, tapi bangunan di depannya itu sudah tampak mengesankan dan indah dalam pandangan matanya.

Ia teringat pada rumah yang diinginkannya waktu itu, namun gagal memilikinya. Bentuk dan gaya bangunannya hampir sama. Hanya yang membedakan keduanya, rumah yang ia inginkannya waktu itu kosong dan tak terawat. Sementara rumah di depannya itu tampak baru dan indah.

“Tuan Cayden!” seru seseorang memanggil sang pemilik nama yang langsung tersenyum lebar dan balas menyambut uluran tangan pemanggilnya yang terburu-buru datang menghampiri. “Apa kabar, Tuan. Aku dengar Tuan baru semalam kembali ke kota, tapi hari ini tiba-tiba saja muncul dan datang lagi hingga mengejutkan kami semua.”

“Kabarku baik, Riko.” Jawab King sambil melirik pada Mika yang masih berdiri menatap bangunan di depan mereka. “Kebetulan ada urusan mendadak semalam, jadi subuh tadi Aku terbang kembali ke kota ini lagi. Tapi tak lama, karena Aku harus segera menyelesaikan urusanku di sana dan harus kembali secepatnya.”

Percakapan keduanya harus terhenti begitu salah satu pekerja memanggil Riko, menanyakan sesuatu tentang pekerjaan pada lelaki itu. Riko bergegas pergi setelah berpamitan pada King dan mengangguk sopan pada Mika yang balas tersenyum kecil.

“Rumah siapa ini, King?” tanya Mika penasaran, ia menatap sekelilingnya dan sekali lagi tak bisa menyembunyikan rasa senangnya melihat suasana hijau sekitar rumah.

“Rumah ini Aku beli beberapa waktu yang lalu, dan Aku niatkan untuk diberikan pada seseorang.” King menatap Mika, ingin melihat reaksinya. Tapi wanita itu hanya mengangguk dan berucap ‘oh’ lalu tersenyum padanya.

“Apa dia teman dekat mu? Beruntung sekali wanita itu, pasti dia wanita yang sangat spesial untukmu.”

Pikiran Mika langsung mengarah pada sosok seorang wanita, siapa lagi kalau bukan kekasih lelaki di sampingnya itu. Tapi kalau pikirannya itu benar, kenapa ia merasa sedih tiba-tiba. Mendadak matanya pun berubah sendu. Sinar matanya yang tadi ceria perlahan meredup, dan itu tak lepas dari pengamatan mata King.

“Dia memang wanita yang sangat spesial untukku,” sahut King menatap Mika sambil tersenyum penuh arti. “Itulah sebabnya Aku ingin memberikan sesuatu yang juga sangat spesial untuknya.”

Seperti ada seribu jarum yang menancap di dadanya, rasanya perih dan sakit sekali. Membayangkan ada wanita lain yang begitu berarti di hati King, membuat dadanya tiba-tiba sesak. Meski mereka semalam berkencan, bahkan King sudah mencuri ciuman pertamanya. Tapi sepertinya semua tak berarti apa-apa untuk King. Apa hanya dia seorang yang merasakan sesuatu perasaan berbeda setelah kencan pertama mereka semalam?

Tapi kencan itu memang bukan maunya King. Dia saja yang mengatakan kebohongan pada sahabatnya Dita tentang hubungannya dengan King. Dan lelaki itu setuju berkencan dengannya dan mengatakan padanya kalau kencan mereka saat itu sungguhan. Mika mengesah dalam hati. Ia saja yang terlalu berharap lebih, sementara King biasa-biasa saja. Mika mencoba tersenyum dan berusaha bersikap wajar meski dalam hatinya terasa nyeri.

“Tapi saat ini Aku membutuhkan sentuhan tangan seseorang untuk membantuku membuat desain tampilan rumah ini agar lebih cantik dan nyaman saat ditempati olehnya nanti. Itu sebabnya Aku mengajakmu untuk melihat rumah ini dan memintamu untuk membantuku memugar setiap bagian di dalamnya.”

“Apa Aku tidak salah dengar? Kau memintaku membantumu mendesain rumah ini untukmu?” Mika mengulang ucapan King padanya.

“Jika Kau bersedia melakukannya untukku, Aku akan memberikan ijin itu untukmu.” Ucap King lagi. “Lagi pula Kau juga sudah melihatnya tadi, Aku sudah menyuruh para pekerjaku di sana untuk merapikan dan membersihkan tempat itu untukmu.”

King membuat pilihan sulit untuknya. Andai rumah itu tidak diperuntukkan bagi wanita lain, dengan senang hati Mika akan melakukannya untuk King. Bagaimana ia harus menatanya sementara di kepalanya terus terbayang sosok wanita lain. Wanita yang akan jadi pemilik rumah indah itu sekaligus juga pemilik hati King sesungguhnya.

☆☆☆

1
Dany atmdja
👍👍👍
Adi Nugroho
😁😁😁
Deni Rustam
lanjut thor
Anggi
lanjut kak
Yeni Nuril
🤗🤗🤗🤗
Dewi tanjung
😅😅😅
💕 yang yang 💝
😮😮😮
chaira rara
🤭🤭🤭
Hiro
👍👍👍
Brav Movie
next up
🎆 Mr.Goblin ✨
semangat
Allent
👍👍👍
Evans
😆😆😆😆
Moba Analog
lanjut up
Seo Ye Ji
sebut saja nama joe, seketika beres urusan dengan mika 🤣🤣🤣🤣🤣
Seo Ye Ji
akting maksimal king meyakinkan mika biar percaya tak ada komplain dari kekasihnya soal barang pilihannya, salut 👍
Kim Ye Jin
semangat say 😙
Kim Ye Jin
otw kerja and nginap di rumah baru, semangat 💪
❤ Kinan 💙
Hari pertama kerja di rumah king banyak perubahan terjadi di depan mata, semua perubahan merujuk pada selera dan kesukaan mika, pertanda apa ini? kebetulan atau memang direncanakan jauh jauh hari?
Rizky Ramadhan
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!