Rewrite You!

Aku berusaha bersikap lembut padanya. Aku meletakkan tubuh Seraphina di ranjang kamarku yang besar dan mewah. Sebenarnya apa yang dipikirkan gadis ini dengan meminta untuk tetap bersamaku di sini?

Entahlah, sekarang aku harus cepat membuka semua jendela kamarku. Gadis ini tidak akan kuat menghirup asap Opium ini lebih banyak lagi.

“Tidak, Clyde... Kamu tidak boleh pergi.” Ujar Seraphina sembari meraih jari jemari tangan kiriku saat aku bangkit dari sisi ranjang.

“Aku hanya akan membuka semua jendela kamar ini saja. Aku tidak akan kemana-mana.” Ucapku menjelaskan kepadanya untuk menenangkannya

Aku berusaha melepaskan genggaman gadis ini dengan perlahan dan penuh kelembutan. Tapi, semakin aku berusaha melepaskannya, malah semakin kuat dia menggenggam jari jemariku.

“Aku tidak ingin kamu pergi...” Suara Seraphina nampak semakin lemah.

“Aku sudah katakan padamu bahwa kamarku sekarang ini dipenuhi asap Opium. Itu adalah zat adiktif yang sangat berbahaya untuk tubuhmu. Bagaimana kalau kamu menjadi kecanduan dengan opium?” Aku berusaha menjelaskan kepadanya.

Tapi, dengan wajahnya yang merona merah dan nampak tak berdaya, ia malah mengatakan. “Aku tidak mau kamu pergi...”

“Aku ini juga laki-laki. Jika kamu terus menunjukkan wajahmu yang seperti ini padaku, aku akan semakin kesulitan mengontrol diriku. Kamu juga semakin sulit mengontrol dirimu karena zat opium ini, kan?” Ucapku padanya.

“Tetap bersamaku.” Katanya mengulangi lagi ucapannya.

Aku menghela napas panjang melihat tingkahnya. Apa dia sudah mulai semakin terpengaruh oleh zat opium? Dia pasti kesulitan mengontrol dirinya dan pikirannya sekarang. Tapi, aku juga sedang kesulitan menahan diriku di sini. Kepalaku sakit sekali memikirkan ini semua.

Setiap hal yang kamu lakukan, sungguh sangat menggangguku, Seraphina.

......................

~~ AUTHOR POV ~~

Sementara itu, di saat yang bersamaan Fynn dan Lena masih mengalami situasi yang sulit berdua di tangga kediaman Grimwald. Fynn sebenarnya sangat takut memikirkan kemungkinan yang terjadi saat Clyde terganggu dengan kehadirannya Seraphina. Tapi, di saat yang bersamaan dia pun tidak bisa melakukan hal yang tidak sopan terhadap seorang Lady. Terutama ketika pelayannya ada di samping si Lady.

“Jika sampai terjadi masalah, maka Lady lah yang harus bertanggung jawab.” Ucap Fynn dengan wajah yang sangat serius.

“Aku sangat mengerti.” Jawab Lena dengan tegas.

“Kalau sampai ada yang tahu Lady datang saat tengah malam seperti ini ke kediaman pria lajang seperti Lord Grimwald akan ada rumor buruk tentangnya.” Ujar Fynn menjelaskan apa yang mungkin akan terjadi pada Lena.

Lene menepuk pundak Fynn dan mencengkramnya dengan kuat. Fynn dapat melihat jelas senyuman di wajah Lena akan tetapi, Fynn sangat takut melihat senyuman Lena tersebut.

“Itulah alasanku berbicara denganmu sekarang. Kamu harus bisa memastikan bahwa hal ini akan tetap menjadi rahasia di antara kita saja. Bisa, kan?” Ancam Lena.

“B... Baiklah...” Jawab Fynn dengan gugup karena ketakutan.

“Bagus!” Ucap Lena sembari melepaskan tangannya dari pundak Fynn.

“Tapi, apa kamu tahu bahwa saat ini ada sesuatu yang lebih berbahaya daripada itu?” Tanya Fynn.

“Apa maksudmu?” Tanya Lena yang tidak mengerti.

“Malam ini di setiap tahunnya, Lord Grimwald akan selalu berada di dalam kamarnya seorang diri. Dia akan menghabiskan waktu semalaman untuk menghisap asap opium hingga kamarnya dipenuhi asap opium. Dia selalu merasa sangat sensitif dan mudah marah pada saat seperti ini. Aku yang seorang Butler nya saja tidak berani mengganggunya. Tapi, Lady mu malah tiba-tiba datang dan mengganggunya di saat Lord Grimwald sedang sangat sensitif seperti ini.” Jelas Fynn dengan rasa khawatir.

“Tidak!” Seru Lena mengkhawatirkan Seraphina.

Lena langsung berlari ke lantai 2 ke arah Seraphina pergi tadi. Fynn ikut berlari di belakangnya. Mereka berdua merasakan kekhawatiran yang sama saat melihat pintu kamar utama tertutup dan ada sebuah pedang yang tertancap di tembok koridornya.

Lena segera berlari dan meraih gagang pintu kamar tersebut. Dia merasa sangat ketakutan dengan apa yang mungkin saja terjadi pada Seraphina.

“FYNN!!!” Terdengar suara teriakkan memanggil nama Fynn dari dalam pintu kamar utama tersebut.

Fynn langsung membuka pintu kamar dan dengan terburu-buru masuk ke dalam kamar. Lena pun mengikuti Fynn berjalan masuk ke dalam kamar tersebut. Fynn dan Lena langsung tercekat ketika menghirup asap opium di dalam kamar. Asap putih masih banyak mengumpul di dalam kamar.

Lena mencoba memperhatikan sekitar dan sangat terkejut ketika melihat Seraphina terbaring di ranjang dan tak sadarkan diri. Tangannya yang lemah menggenggam tangan Clyde yang dudu di pinggir ranjang.

“Nona!” Seru Lena.

Lena ingin berlari mendekati Seraphina. Namun, langkahnya berhenti seketika saat Clyde melirik tajam dirinya. Tatapan mata merah darahnya sangat tajam pada dirinya seolah-olah siap untuk menebasnya jikalau ia tetap berani melangkah lagi. Lena langsung terpatung di tempat ia berdiri, bahkan ia tidak berani berbicara apapun lagi.

“Fynn, kemarikan kertas dan pena ku!” Perintah Clyde.

“Baik, My Lord!” Ujar Fynn.

Fynn langsung melakukan apa yang diperintahkan Clyde kepada dirinya. Dengan bantuan Fynn, Clyde menulis surat untuk kediaman Serenity. Dan langsung diberikan kepada Lena.

“Kamu pulanglah dan bawa surat itu ke kediaman Serenity! Aku akan mengurus gadis ini.” Ujar Clyde saat Fynn memberikan surat tersebut.

Lena tidak berani untuk menatap Clyde. Tanpa berbicara apapun, dia hanya menerima surat tersebut dari Fynn dengan tenang. Lena merasa sangat takut dengan aura Clyde yang begitu kuat.

“Dan pastikan tidak ada yang pernah tahu soal kedatangan Seraphina ke kediamanku di tengah malam seperti ini.” Perintah Clyde dengan memberikan tatapan dingin pada Lena dan Fynn.

“Baik, My Lord!” Jawab Fynn yang sudah terbiasa dengan sikap Clyde yang dingin.

Lena tidak berbicara apapun, dia langsung pergi keluar kamar tersebut dengan membawa surat yang harus ia berikan ke kediamannya. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Duke Serenity sampai tahu bahwa salah satu anak perempuannya datang ke kediaman seorang pria lajang di tengah malam seperti ini.

“Buka semua jendela kamar ini untuk mengeluarkan semua asap opium ini! Setelah itu, segera pergi cari dokter yang bisa dipercaya!” Perintah Clyde pada Fynn.

......................

~~ CLYDE POV ~~

Apa yang sedang terjadi di tengah malam ini benar-benar sama sekali tidak bisa ku nalarkan dengan pikiranku. Gadis ini tiba-tiba saja datang ke kediamanku dengan hanya memakai pakaian tidurnya dan mantel panjangnya. Tanpa kenal takut ia menerobos masuk bahkan tetap ingin berada di kamarku walaupun penuh dengan asap opium.

Lalu, kini gadis ini tidak mau melepaskan tanganku bahkan ketika ia sedang tertidur dengan manisnya. Bahkan ketika dokter dan memeriksanya, aku tetap tidak bisa melepaskan genggaman tangannya. Semakin aku berusaha melepaskannya, semakin ia menggenggam tanganku erat bahkan walaupun ia tidak sadarkan diri.

Ia tertidur dengan tenangnya di ranjangku. Bahkan ia tidak merespon ketika aku mengelus lembut wajahnya. Perasaan aneh apa ini sebenernya yang selalu ku rasakan ketika melihat dirimu. Aku merasa seperti telah lama mengenalmu.

Siapa kamu sebenarnya, Seraphina? Mengapa aku merasa seperti ini padamu?