NovelToon NovelToon
Princess A Tyrant General

Princess A Tyrant General

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kebangkitan pecundang / Kehidupan Tentara / Fantasi Wanita
Popularitas:190k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Memergoki tunangan di atas ranjang dengan wanita lain, membuat Leandra seorang Dokter Tentara wanita menarik pelatuk untuk menembak tunangan pengkhianat dan wanita lucknut.

Namun sayang, sebelum sempat menembak seseorang menembak Leandra terlebih dahulu, di saat maut menjemput... Leandra mengutuk tunangannya dengan dendam membara.

Leandra terbangun...

Wanita tentara itu tidak mengenali sekelilingnya, namun seorang pria rupawan dengan wajah yang sama persis dengan tunangan pengkhianat nya menatap tajam dengan memakai pakaian kerajaan.

"Putri Clarence, kau sudah sadar?"

Ternyata Leandra terlempar ke zaman berbeda, apakah dia bisa kembali ke zaman-nya sendiri untuk membalas dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Tyrant General!

Seseorang terus mengikuti Leandra, memperhatikan setiap gerak-gerik nya.

Leandra sudah terbiasa dengan arena perang, jika ada seseorang mengikuti ia akan tahu termasuk seorang pria berpakaian lumayan bagus untuk seorang pelayan namun terlihat tak pantas bagi anggota istana.

"Sudahlah, aku akan menangani penguntit itu nanti," gumam Leandra seraya terus berjalan.

Tak lama Leandra sampai di tempat arena kuda tempat Putri Clarence terjatuh, Dokter militer itu menjongkokkan tubuh dengan menahan beban tubuhnya dengan tongkat. Telapak tangan Leandra meraba permukaan tanah, namun tidak ada masalah dengan kepadatan tanah dan masih terbilang normal.

Daisy menghampiri Leandra dikuti tiga orang pria muda, tampak pakaian yang dipakai pria-pria itu sama persis dengan bahan pakaian yang dipakai Daisy.

"Salam Putri, kami penjaga istal kuda." Ketiga pria memberi salam.

"Hanya kalian bertiga? Bukankah penghuni Istana sangat banyak, aku menghitung sekitar 20 lebih anggota istana inti termasuk sang Raja." Posisi Leandra masih berjongkok, sebenarnya sebelah kakinya sedikit sakit namun dia masih menahannya.

"Kami ada empat orang, Putri. Tapi satu penjaga sejak beberapa jam lalu telah izin pulang, istrinya akan melahirkan." Jawab salah seorang penjaga.

"Hm." Leandra berusaha berdiri, menahan bobot badan dengan mencekal erat handle tongkat. "Hufff...!"

Leandra kini sudah berdiri, menatap dengan tatapan intimidasi ke arah ketiga penjaga.

"Apa ada yang ingin kalian katakan sebelum aku terus bertanya lagi?"

Salah satu penjaga mengangguk, ia maju lalu memperlihatkan sesuatu yang berada dalam genggaman tangan nya.

"Saya menemukan sesuatu di tempat ini, saat Anda tak sadarkan diri dan dibawa ke dalam Istana. Silahkan Putri periksa, apakah ini barang milik Anda."

Mata Leandra menyipit, benda itu adalah miliknya. Sebuah jam bandul pemberian dari sang Ibu yang sudah wafat tiga tahun lalu.

Tunggu! Kenapa jam milikku berada disini? Kenapa berada di dunia ini? Apa ikut terbawa? Apa jam ini adalah petunjuk bagiku untuk mencari alasan keberadaan ku disini?

"Ini adalah milikku, terima kasih." Dengan cepat Leandra mengambil jam bandul dari tangan si penjaga.

"Untung saja tak hilang, ini adalah pemberian berharga dari Ibuku." Ujar Leandra, kemudian memeriksa jam. "Kenapa jarum jam nya tidak bergerak? Apa jam nya mati? Heh! Ada darah? Darahku atau darah Clarence?"

.

.

Tak jauh dari seseorang yang terus mengikuti Leandra, Pangeran Drake berada di belakang orang itu.

Puk!

"Paman Paul, kenapa Anda disini? Apa Paman sedang memata-matai seseorang?" Pangeran Drake menepuk pundak Paman Paul, kepercayaan sang Ratu.

"Uh, um... Pangeran Drake, salam!" jawab Paman Paul dengan suara gugup.

"Kenapa Paman seperti ketakutan? Saya hanya bertanya, santai lah..." suara Pangeran Drake terdengar tenang, namun Paman Paul memahami sifat Pangeran Drake. Semakin tenang sikap yang ditunjukkan Pangeran, itu semakin membahayakan.

"Sa-saya menuju dapur Istana, Pangeran. Yang Mulia Ratu ingin air rebusan jahe dan sari akar licorice. Tenggorokan Ratu Alexa sedikit sakit..." kilah Paman Paul.

"Kalau begitu, silahkan. Sampaikan pada Ibu Ratu, semoga cepat sembuh."

"Baik, Pangeran. Sa-ya permisi..." Paman Paul setengah berlari kabur ingin segera pergi dari pengamatan sang Pangeran.

"Ck! Masih usil saja, apa maunya?! Aku sudah menurut menikah dengan wanita pilihan darinya, sekarang setelah aku menerima dan menjadi suami dari wanita bodoh itu...! Ratu masih ingin mengacaukan hidupku!" geram Pangeran Drake.

Pangeran melirik ke suatu arah, "Velix!"

Seseorang yang dipanggil Pangeran Drake keluar dari tempat persembunyian. "Ikut aku dan berikan laporan."

Lelaki bernama Velix hanya mengangguk patuh, mengikuti langkah sang Pangeran menuju suatu tempat rahasia.

.

.

Malam hari, Leandra masih betah memandangi jam bandul yang di dalam nya terdapat bercak darah, seingatnya dia memang memakai jam itu saat ia menemui Kenneth dan tertembak.

Dengan memegang erat jam bandul Leandra memejamkan mata, berusaha menenangkan pikiran dengan melakukan Yoga. Ia menggunakan teknik pernapasan, untuk meditasi dan relaksasi.

Setelah berhasil tenang, pikirannya terfokus pada detik-detik sebelum ia menerima surat kaleng dari salah satu prajurit.

Wushhhhhhhh...

(Dunia asli Leandra.)

Leandra tiba-tiba sudah berada di dunia aslinya, ia sedang memeriksa obat-obatan domestik yang baru datang.

Leandra tersentak, ia tersadar kini dirinya sudah kembali ke saat kejadian sebelum ia tertembak.

"Bagaimana bisa aku berada disini lagi...???"

Leandra menatap jam bandul di genggaman tangan, ternyata jam bandul tetap sama persis sebelum dia melakukan Yoga. Jarum jam bandul masih mati tidak bergerak, serta masih ada bercak darah disana.

"Apa jam ini yang membawaku kembali kesini?" Wajah Leandra tampak senang, dia akhirnya kembali ke masa-nya.

"Dok, seseorang mengirimkan surat kaleng." Prajurit itu memberikan sebuah surat kaleng pada Leandra.

Kejadian ini sama persis seperti sebelum terjadi tragedi penembakan pada Leandra.

Leandra menerima surat kaleng itu, namun kali ini ia membuka dengan perlahan.

Dear sayang, Lea...

Aku ingin memutuskan pertunangan kita, bisakah kamu menemui ku di camp-ku?

__KENNETH.

Leandra membaca tulisan dengan teliti, tidak tergesa-gesa seperti sebelumnya. Ia menyipitkan mata dan akhirnya mengerti, dia telah salah paham. Tulisan dalam surat kaleng bukanlah tulisan tangan Kenneth, tunangannya. Memang lah sebutan Lea adalah nama panggilan Kenneth padanya setelah menjadi sepasang kekasih, namun ada kejanggalan... dalam tulisan itu.

Tunangan Leandra tak pernah memanggil dirinya dengan nama Kenneth jika sedang bersama Leandra. Kenneth selalu memanggil dirinya sendiri dengan Mayor Lea... yang artinya dirinya hanya milik Leandra.

Bibir Leandra tersenyum namun seketika senyum itu surut kembali mengingat Kenneth sepertinya sedang dijebak oleh wanita yang bersama Kenneth di ranjang, entah siapa dalang dari penjebakan.

"Aku harus segera pergi ke camp Kenneth... aku harus bersikap tenang. Tapi aku juga tak bisa sembarangan masuk ke sana... sepertinya posisi orang yang telah menembak ku dari arah belakang. Itu artinya si penembak memang sudah menungguku disana!" Leandra memikirkan strategi untuk menolong sang tunangan sekaligus meringkus orang-orang dalam penjebakan tanpa membuat dirinya terluka.

"Ahhh! Aku dapat solusinya!" Leandra keluar dari camp-nya sendiri, dengan semangat dia akan menemui seseorang untuk membantu.

"Sayang... Aku datang! Tunggu sebentar!"

Wushhhhhh....

(Dunia pararel)

"Hei! Kau sedang apa?!"

"Eh!" mata terpejam Leandra yang sedang melakukan Yoga terbuka, ia menatap tak berkedip pada orang di hadapannya. "Loh! Aku belum pergi menyelamatkan mu, sayang! Kok kamu udah ada disini?"

"Sayang?" Pangeran Drake masih dengan wajah ketusnya, mengangkat satu alis hitamnya. "Bahkan sekarang kau sudah berani menggodaku, ck!"

Mata Leandra kembali mengerjap, Kenneth tak akan bersikap ketus padanya. Kenapa lelaki di hadapannya begitu culas?

"Kau pangeran Drake, rupanya!" akhirnya Leandra tersadar. "Siaalaann! Kenapa harus selalu bingung dengan wajah mereka berdua...! Kenapa aku harus kembali kesini, grrrr..." Leandra mengatupkan rahang dan mengeretakkan gigi tanda nya Leandra sedang menahan emosinya.

"Apa yang kau bicarakan?! Jangan berpura-pura lagi, kau tadi sedang menggodaku kan! Aku sudah bilang padamu di awal kita menikah, jangan pernah menjadi wanita murahhaan dengan merayuku! Pernikahan kita hanya sebatas penggabungan dua kerajaan, tidak lebih...! Jangan pernah bermimpi kau akan menjadi istri yang akan ku cintai...!"

Pangeran Drake membalikkan tubuh berjalan keluar, namun langkahnya seketika terhenti mendengar ucapan Leandra. Pangeran melotot tajam ke arah Leandra, "Coba katakan sekali lagi, kau mengatakan aku apa?"

"Kataku... Kau pecundang! Kau seorang Pangeran pengecut yang disetir oleh kerajaan! Hanya demi kerajaan... Kau mau menerima pernikahan ini! Padahal kau tidak mencintai Clarence, sungguh lelaki munafik!" Sebenarnya Leandra marah karena dia belum menyelesaikan masalah di dunia-nya namun kini harus kembali ke dunia pararel dan malah dikasari oleh Pangeran Drake .

Akhirnya Leandra melampiaskan rasa marahnya pada Pangeran Drake, siapa suruh Pangeran berani mengganggu seorang Leandra si wanita militer yang bahkan bisa menundukkan Mayor Kenneth yang dulunya terkenal pria beku dan bertangan dingin. Namun setelah dijodohkan dengan Leandra, perlahan sosok Mayor Kenneth berubah menjadi lelaki lembut dan penurut di hadapan Leandra.

"Dasar wanita kurang ajar!" Dengan langkah cepat Pangeran Drake berbalik kembali ke arah Leandra yang sedang duduk dengan posisi Yoga meski dengan satu kaki yang dilipat.

Sebelum Pangeran Drake berhasil menjangkau tubuh Leandra untuk memberi pelajaran, Leandra lebih dulu menendang tubuh Pangeran Drake dengan kakinya yang sehat. Leandra melakukan tendangan samping atau side kick.

Bugh!

"Arghhtttt...!" jerit Pangeran Drake, wajah Pangeran tercengang tak menyangka wanita yang terlihat lemah menendang tubuh tinggi besarnya dengan kuat.

Brukkk... tubuh Pangeran terpental ke arah samping dan terjatuh di atas lantai.

Siapa suruh kau ingin menyakitiku! Rasakan serangan dari seorang Leandra, bahkan para prajurit di dunia-ku menamai ku TYRANT GENERAL... !!!

___

Maaf ya, belum bisa double up 🤦‍♀️🙌

1
Clara Akashya
hohohooo makin seru nihh gass poll lea
Lyvia
g terluka kn thor leandra nya
suwun thor u/ upnya, mathari raya idul adha thor 😊
Clara Akashya
ganteng end cantik banget visual nya..aku suka klu crta yg ada visual nya makin gereget gitu
Shai'er
🥺🥺🥺🥺🥺
Shai'er
oalah
Shai'er
dijebak
Shai'er
sahhhhhhh
Shai'er
🤔🤔🤔🤔🤔
Shai'er
👍👍👍👍👍
Maria Lina
ud jqrang up sekali up cuman 1 hadeh
Zenun
Carla yang kena tembak kayanya
Zenun
seperti kejadian Lea dan kenneth
Era Simatupang
suka bangat ceritanya GK bosan kita membaca nya
Nor Azlin
yahh thor siapa yang tertembak jangan kata lea yang kena tembak yah ...atau si clara yang kena tembak dasar keponakan dari penjahat & pengkhianat si Ethan kenapa juga satu orang tidak ada menjaga nya agar tidak ikut deh ...semoga bukan lea yah thor yang tertembak jangan ada anggota tentera yang tertembak deh ....lanjutkan thor
zxyaa!!
asek cewe Thor mc nyah ga menye menye/CoolGuy/
Bias_Transmigrasi 🫶: semoga suka 😁
total 1 replies
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰
Yhatiekitty Kosmetik
Luar biasa
Lis Putrie
kpn up LG Thor 😭
Bias_Transmigrasi 🫶: besok aja ya 😁
total 1 replies
X'tine
eh,, si zetan lari kemana..? biangnya harus di Brantas donk...
X'tine: 🤣🤣🤣🤣🤣
Bias_Transmigrasi 🫶: setan kagak tuh 🤣
total 2 replies
Yunia Afida
semoga janinya selamat juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!