NovelToon NovelToon
Kapten, Wo Ai Ni

Kapten, Wo Ai Ni

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:38.5k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Menikah dengan gadis yang dicintai adalah impian semua pria. Namun, Anggasta Bimantara, seorang kapten polisi harus menelan kekecewaan karena lamarannya ditolak oleh kekasihnya. Kekasih yang sudah dia pacari selama lima tahun lebih memilih pria kaya raya demi untuk kemajuan karir modelingnya.
Di tengah keterpurukannya putus cinta, dia terpaksa menikahi gadis tengil yang bernama Intan hanya karena kesalahpahaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Frustasi

Arjuna bersedia membebaskan Bagas dari penjara dengan satu syarat. Bagas harus menikahi Delia hari itu juga.

"What?!" Bagas mendelik kaget dan Delia tersenyum lebar.

"Tapi, aku tidak mencintainya, Om. Aku hanya mencintai Intan dan pacarku itu Intan bukan dia"

"Tapi, aku hamil anak kamu, Gas!" Pekik Delia kesal.

"Kalau kamu tidak mau menikahi gadis itu detik ini juga, maka Om akan pergi dan meninggalkanmu di sini. Om tidak akan membantu kamu"

"Tapi, kantor catatan sipil udah tutup, Om"

"Aku bisa atur semuanya" Sahut Arjuna.

Arjuna tidak ingin Bagas masih berhubungan dengan Intan. Kalau Bagas menikah dengan Delia maka Intan akan terbebas dari Bagas dan Arjuna bisa mengejar Intan.

"Tapi, Om......."

"Tidak mau? Oke, om akan pergi sekarang juga" Arjuna langsung bangkit berdiri dan Bagas sontak menahan lengan Arjuna sambil berkata, "Baiklah. Aku mau menikah dengan Delia saat ini juga"

Delia sontak semringah dan Arjuna langsung menoleh tajam ke asisten pribadinya dengan senyum simpul.

Sementara itu, di sebuah toko pakaian yang cukup besar, terdengar suara, "Mas, kenapa ikut masuk ke ruang ganti?!" Intan mendelik kaget.

Anggasta memutar tubuh Intan lalu menatap Intan dari cermin sambil memeluk Intan dari arah belakang, "Kau tahu betapa menariknya dirimu saat ini?"

Intan langsung tegang saat mendengar suara berat di belakangnya. Dia berbalik dengan enggan, menguatkan diri untuk berhadapan dengan Anggasta dan dia mengerjap saat dia menemukan suami tampannya menatapnya dengan sorot mata yang belum pernah dia temui sebelumnya.

Bola mata Intan membulat, "Menarik? Aku punya baju seperti ini banyak di rumah dan......."

Anggasta meletakkan tangan kanan di atas kulit pundak Intan dan seketika itu juga tangannya seperti terkena percikan aliran listrik yang cukup besar. Lalu, dengan suara yang semakin serak, pria gagah itu berkat, "Lain kali jangan memakai baju seksi seperti ini tanpa aku" Anggasta mulai menyusurkan bibirnya di atas pundak Intan lalu dia mencium belakang telinganya Intan kemudian mengulum cuping telinga Intan.

"Mas......ahhhh!" Intan merinding dan hatinya berdesir hebat.

Anggasta lalu mencubit pelan dagu Intan dan mengangkat pelan wajah Intan ke atas untuk menemukan bibir Intan. Saat bibirnya berhasil menempel di bibir Intan, pria tampan itu sejenak mengerang frustasi kemudian tanpa berlama-lama dia memagut bibir istri kecilnya.

Udara yang semula terasa nyaman mendadak menguar panas dan rasanya seolah kabut jatuh menyelimuti mereka berdua. Anggasta melirik di sela pagutannya dan bahu Intan tampak seolah berkilau.

Tangan Anggasta diletakkan di pinggul yang ramping dan kedua kaki mungilnya Intan menempel pada paha dan kaki Anggasta yang panjang dan kuat. Anggasta saat itu mengenakan kaos berwarna hitam berkerah. Otot bisepnya mengintip di balik lengan pendek kaos itu, sementara otot dadanya yang atletis dan menakjubkan membayang di balik kaos.

Anggasta tampak sangat jantan dan maskulin. Sementara Intan tampak lemah tanpa daya menghadapi daya tarik yang sangat liar itu.

Intan membeliak kaget menyadari dirinya seolah kehilangan akal sehat, terhipnotis oleh ciuman liar suaminya.

Anggasta lalu menarik bibirnya kemudian menempelkan keningnya di kening Intan dan dengan napas terengah-engah dia bergumam, "Kau ingin aku meneruskannya apa berhenti?"

Intan mendesis di sela deru napas dan degup jantungnya, "Jangan di sini, Mas"

Anggasta memegang cukup erat kedua bahu Intan untuk mencari kekuatan agar dia bisa melepaskan Intan. Lalu, dia mendorong pelan bahu Intan kemudian melepaskannya dengan sorot mata enggan.

Intan menatap suaminya dengan sorot mata sendu dan bibir yang tampak basah menggoda.

Anggasta kembali mengerang frustasi dan setelah mengecup singkat bibir istrinya dia bergegas berbalik badan sambil berkata, "Coba baju yang lain yang tidak seksi!"

Setelah Anggasta keluar dari kamar ganti dia menutup tirai dan berdiri bersedekap di depan tirai dan berteriak, "Jangan muncul di depanku dengan baju yang aneh-aneh lagi!"

"Iya!" Sahut Intan dari dalam kamar ganti.

Sial! Dia sangat manis dan aku hampir khilaf tadi. Dia lugu dan masih polos. Beda jauh dengan Berliana yang lihai dan agresif. Tapi, justru karena itulah Intan terasa sangat manis dan lebih menggoda. Sial! Batin Anggasta sambil meraup kasar wajah tampannya yang sedikit berkeringat.

Sementara itu Intan masih gelisah dan bingung dengan perasannya sendiri. Alih-alih berganti baju dan mencoba onggokan baju yang lainnya, Intan justru menatap bayangan dirinya di cermin dan bergumam lirih sambil mencengkeram dadanya, "Dadaku berdegup sangat kencang dan terasa sesak setiap kali Mas Angga menyentuh dan menciumku? Kenapa begini? Aku belum pernah merasa seperti ini saat aku bersama dengan Bagas"

Di pelataran parkir kantor polisi tampak sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam pekat dengan kaca reflektif dan di dalam mobil mewah itu, Arjuna tengah duduk bersila dan bersedekap sambil memberikan instruksi ke asisten pribadinya, "Aku belum menerima pembatalan perjodohanku dengan Intan. Jadi, aku masih berhak mengejar Intan karena dia adalah calon Istriku. Cari dia sampai dapat!"

"Saya sudah menemukan keberadaannya Non Intan, Tuan"

"Di mana dia?!"

"Di sini. Di Malang"

"Tepatnya di mana, bodoh!" Teriak Arjuna tidak sabar.

"Di salah satu toko pakaian dan sepertinya Non Intan hendak berlibur ke Bromo"

"Tunggu apalagi?! Cepat ke sana!" Arjuna memukul jok mobil dengan tidak sabar.

"Tapi........"

"Tapi apa?!" Arjuna menjulurkan badannya ke depan.

"Non Intan tidak sendirian, Tuan, dia bersama Kapten kepolisian yang sudah menyeret Tuan muda Bagas ke penjara"

"Anggasta? Kenapa Intan bisa bersama Anggasta?"

"Saya sudah suruh anak buah saya untuk mencari tahu, Tuan"

"Anak buah kamu ada di sekitar toko pakaian itu?"

"Iya, Tuan"

"Suruh mereka menghadang Intan dan menangkap Intan lalu membawa Intan ke hotel tempat aku menginap"

"Baik, Tuan..........Sudah Tuan. Lalu, kita ke mana? Ke toko pakaian itu atau pulang ke hotel?"

"Ke hotel saja. Aku akan menunggu calon Istriku di hotel dan menyiapkan kejutan untuk calon Istriku yang unik dan cantik itu" Sahut Arjuna dengan seringai lebar.

"Baik, Tuan"

Dan di depan meja kasir, Anggasta tengah melotot ke Intan, "Kenapa ada kaos berwarna pink di sini?" Anggasta menarik salah satu kaos dari tumpukan kaos yang Intan pilihkan untuk Anggasta.

"Biar bisa couple-an sama dress aku yang pink tadi"

"Nggak! Aku nggak mau pakai kaos warna pink!"

Intan langsung mengerucutkan bibirnya dan matanya mulai berkaca-kaca.

Mbak yang bertugas di meja kasir langsung menyahut, "Mas, kasihan adiknya, kok dibentak, sih? Adik Mas udah berbaik hati memilihkan kaos dan......."

"Kamu bisa diam nggak!" Anggasta menoleh tajam ke mbak kasir dan saat mbak kasir merapatkan bibir karena kaget, Anggasta menyemburkan, "Dia Istriku"

"Oh, maafkan saya, Mas. Habis Mbak ini sangat imut"

"Istriku memang imut" Sahut Anggasta tanpa dia sadari.

Intan yang masih mengerucutkan bibir mulai meneteskan airmata.

"Terima saja kaosnya, Mas. Masak Mas tega melihat Istri Mas yang imut ini menangis" Sahut Mbak yang masih berdiri tegak di balik meja kasir.

Anggasta menghela napas panjang lalu berkata, "Baiklah"

Intan langsung mengusap tetes airmatanya dengan cepat dan sambil tersenyum lebar dia berkata ke mbak kasir, "Berapa semuanya, Mbak"

Mbak kasir ikut tersenyum lebar dan berkata, "Sebentar ya, Mbak, saya hitung dulu"

Anggasta sontak ternganga lebar melihat senyum semringah di wajah Intan.

Sial! Dia memang mudah banget berganti suasana hati. Setelah menangis bisa dengan cepatnya dia tersenyum lebar seperti itu. Dasar bocah labil! Anggasta terkekeh geli tanpa mengeluarkan suara.

Beberapa saat kemudian Intan menenteng lima buah paper bag dan Anggota menenteng sepuluh paper bag. Setelah memasukkan semua barang belanjaan Intan ke jok belakang, Intan berkata ke Anggasta, "Barang sebanyak ini aku cuma mengeluarkan uang sejuta lebih lima puluh ribu. Wah! murah banget!"

Anggasta hanya bisa menghela napas panjang.

Setelah memasang sabuk pengamannya, Intan menoleh ke Anggasta dan kembali mengoceh, "Aku belum pernah masuk ke toko pakaian dan belum pernah belanja pakaian. Semuanya sudah disediakan sama Kakek. Baju keluaran terbaru dan bermerk fantastis tiba-tiba udah ada aja di dalam lemari begitu juga dengan sepatu, tas, dan aksesoris. Bahkan pakaian dalam"

"Ehem!" Anggasta sontak berdeham mendengar kata pakaian dalam.

"Kenapa berdeham. Itu benar. Dan ternyata asyik banget belanja baju dan aksesoris sendirian, ya, apalagi kalau barangnya bagus-bagus dan murah-murah. Meskipun uang hasil gajiku nulis novel bulan ini ludes, tapi aku suka. Kapan-kapan kita belanja lagi, ya, Mas"

Anggasta langsung menggeram, "Jangan berkata apa-apa, Tan. Aku serius"

Intan membuka mulut untuk membalas, tetapi setelah melihat kerutan di wajah Anggasta, dia membatalkan semburan kekesalannya ke Anggasta dan menggantinya dengan pertanyaan, "Ada apa? Ada masalah apa?"

Sambil melirik spion, Anggasta berkata, "Kita dibuntuti"

1
Rahma AR
like dan iklan.... sukses yaa
F.T Zira
2 iklan plus like dan prmintaan up...

🤭🤭
anggita
👍👌.,
anggita
hadiah tonton iklan☝ buat intan.
F.T Zira
2🌹buat ka author
F.T Zira
protektifnya... aduhhh🤭🤭
F.T Zira
sama sama bohong
🌺Fhatt Trah🌺
lebih menakutkan lagi ular dlm celana Anggasta, intan😁😁
🌺Fhatt Trah🌺
cembokur ya 🤭
🌺Fhatt Trah🌺
setangkai mawar dan iklan untukmu thor 💪🏻 semangat ya
🌺Fhatt Trah🌺
dah kesel ya jawabannya salah mulu😁
🌺Fhatt Trah🌺
bisa aja lo Anggas🤭
Rahma AR
like plus iklan... sukses selalu
anggita
like👍☝iklan
anggita
harus tangkap dg bukti kuat..
F.T Zira
2iklan 1🌹 untukmu kaka
F.T Zira
iya.. harus.. karena kamu sudah janji
Rahma AR
like dan iklan buat intan
🌺Fhatt Trah🌺
lagi di atas perut dia Tan makanya gk bales pesan kamu
🌺Fhatt Trah🌺
dasara laki² laknat ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!