NovelToon NovelToon
Dewi Mimpi

Dewi Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Wulan241299

Dewi mimpi, yang memiliki gelar Alkasia yaitu taun putri dari alam langit menyelamatkan seorang laki-laki yang terjebak di alam hampa. Perkenalan yang secara kebetulan membuat ikatan keduanya menjadi tidak bisa di lepaskan. Dia memberi nama Yun Xi, ikatan cinta yang penuh gejolak dan perubahan. Membuat keduanya harus berpisah dan memulai kembali kisah di pertemuan keduanya.
Nantikan kisah cinta Dewi mimpi yang akan selalu update setiap hari.

(Cerita ini murni karangan yang saya buat berdasarkan imajinasi semata. Jika ada nama, tempat, waktu memiliki kesamaan semua murni ketidaksengajaan)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan241299, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan bilang kamu menyukai ku?

Setelah sampai di istana langit, Dewi Alkasia memberikan sebuah topeng yang menutupi sebagian wajahnya. Meski pada awalnya Yun Xi menolak tapi dia tetap tidak bisa membantah keinginan penyelamatnya.

"Nanti saat di hadapan bibi, bicara seperlunya saja."

Yun Xi hanya diam dan mendengarkan semua instruksi yang Dewi Alkasia katakan.

Hampir semua peri menatap dengan tatapan aneh. Meski Meraka sendiri tahu jika topeng Yun Xi sangat berpengaruh besar dalam penampilannya.

"Aku hanya tidak ingin ada wanita yang melihat wajah mu," kata Dewi Alkasia menarik tangan Yun Xi.

Mendengar itu Yun Xi diam dengan hati yang berdebar. "Jangan bilang kamu menyukai ku?" kata Yun Xi sepontan.

Dewi Alkasia menghentikan langkahnya, dan menatap wajah yang tertutup topeng. "Iya, aku menyukai ku," tersenyum memandang kedua mata yang terlihat terkejut. "Kenapa? Kamu tidak suka?"

Yun Xi hanya diam, dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Semua sangat mendadak dan tidak ada kata yang bisa ia gunakan untuk menjawab.

"Jangan khawatir meski aku menyukai mu, aku tidak pernah memaksakan sesuatu. Kita sudah terlambat," menarik kencang tangan Yun Xi agar bisa mengikuti langkahnya.

Yun Xi memandang punggung perempuan di hadapannya. Genggaman tangan itu sangat hangat dan lembut. Perasaan yang ada di hatinya membuat jantungnya terus berdetak dengan kencang. Dia menyukai Wanita di depannya. Tapi keraguan masih sangat kuat mengikat hatinya.

"Tuan putri Zhou Ye, silakan masuk."

Pelayan yang ada di depan pintu masuk aula istana permaisuri menyabut dengan sangat baik.

"Zhou Ye?" Yun Xi menatap kearah Dewi Alkasia. Selama ini dia hanya tahu jika perempuan di hadapannya adalah seorang dewi mimpi memiliki nama Alkasia. Dia tidak tahu jika nama Alkasia adalah sebuah gelar. Dan dia adalah seorang putri dari kerajaan langit.

"Oh, aku lupa memberitahu nama ku. Aku Zhou Ye," berbisik pelan kearah telinga Yun Xi.

"Tuan putri silakan," kata pelayan untuk kedua kalinya.

Meraka berdua langsung berjalan menuju kedalam aula. Wanita dengan gaun berwarna emas berjalan mendekat. Wajahnya cantik dan anggun.

"Zhou Ye, dia?" ujar permaisuri menatap kearah laki-laki bertopeng di hadapannya. Meski terlihat aneh tapi dia tidak berusaha menanyakan alasan laki-laki itu memakai topeng.

"Bibi, dia Yun Xi."

"Permaisuri," Yun Xi menunduk memberikan salam kepada permaisuri.

"Dia calon suami mu?" tanya permaisuri memandang kearah Dewi Alkasia.

"Iya, dia calon suami ku."

Melihat sebentar dengan seksama, lalu menyuruh mereka berdua untuk mengikutinya bersantai di aula istana miliknya. Yun Xi dan Dewi Alkasia hanya menurut dan dengan santai mengikuti permaisuri dari belakang. Melewati aula dan terus masuk melewati taman kecil. Setelah sampai di suatu tempat yang tidak terlalu besar, namun sangat nyaman. Kolam ikan mengelilingi tempat itu. Dengan jembatan yang muat dua orang untuk menyeberang. Jembatan menjadi penghubung aula dengan taman.

"Kita bersantai di sini saja. Akan menyesakkan jika mengobrol di aula dalam," kata permaisuri yang mulai duduk terlebih dulu. "Ayo duduk jangan terlalu tertekan."

"Baik," kata serentak Dewi Alkasia dan yun Xi. Setelah menyetujui ajakan permaisuri mereka langsung duduk, meski tidak nyaman. Meski permaisuri membicarakan hal-hal biasa. Namun, rasanya jantung ingin melompat keluar dari dada mereka berdua.

..................

Setelah melarikan diri dari alam Kui, Zui Yuan tidak sengaja sampai di batas dua dunia. Lebih tepatnya di kota mati, meski kota mati masih termasuk kedalam dunia langit tapi sekarang penguasa di sana adalah siluman. Tempat dimana aturan tidak berlaku. Siapa yang kuat atau siapa yang kaya itulah penguasanya.

Langkah perlahan membelah kerumunan mencoba untuk bertahan dengan kondisinya yang sudah tidak baik. "Aku harus bertahan."

Meski dia berhasil kabur, tapi peri Huan Qi dan para pengikutnya pasti akan mengejar dirinya. Dia harus segera bersembunyi. Tapi dia bahkan tidak mengenal tempat ini. Dia hanya memikirkan untuk segera terlepas dari kejaran. Di kerumunan para siluman dan peri yang berkeliaran di kota mati. Semua tampak asing di pandangannya.

Dengan tubuh sempoyongan dia berusaha untuk mencari tempat aman untuk dia bisa sembunyi.

"Itu dia kejar," Suara laki-laki dengan pedang di tangan berlari dari arah belakang.

Zui Yuan melihat kebelakang, beberapa laki-laki yang pernah ia lihat di desa kecil yang ada di alam Kui. Terlihat berlari mengejar dirinya. Dengan susah payah dia mencoba terlepas dari kejaran. Tapi saat dia ada di ujung tempat yang sangat sepi. "Jalan buntu."

"Pangeran, kamu sudah tidak bisa pergi lagi. Menyerah saja," kata salah satu pengikut yang menghadang dirinya. Pedang di tangan mereka terlihat tajam.

"Jika aku mati, kalian semua tidak akan bisa hidup."

Mencoba menahan dirinya yang hampir roboh.

"Jika kamu tidak mati. Kami akan mati lebih mengenaskan. Bunuh..." teriakan itu membuat semua pengikut itu meyerang dengan brutal.

Meski dia sudah tidak memiliki inti kekuatan dalam dirinya. Tapi, dia termasuk pangeran yang pintar dan memiliki bakat. Tentu memiliki beberapa cara untuk mengatasi serangan yang masih termasuk biasa. "Ahu..ahuh," nafasnya sudah mulai tidak teratur.

'Brukk...' tendangan kuat menghantam tubuhnya. Membuat dirinya terjatuh dengan keras. Zui Yuan hanya bisa menelan ludah pahit di tenggorokannya. Dia pejamkan matanya dan mulai pasrah dengan keadaan. Dia sudah tidak kuat lagi untuk menahan setiap serangan.

Saat pedang beberapa senti dari tenggorokannya. 'Brukkk... ssriiinggg..." suara pertarungan terdengar. Saat dia membuka kedua matanya. Dia melihat semua orang yang mengejarnya sudah berbaring tidak berdaya. Hewan seperitual yang belum merubah wujud menjadi manusia. Terlihat terbang mengelilingi dirinya. Tubuhnya seperti kucing dengan dua sayap dan memiliki ekor naga. "Kamu yang sudah membantu ku?"

"Apa sakit? Mereka sangat jahat," suaranya terdengar imut.

"Terima kasih," mencoba bangkit.

"Aku akan membantu," kata binatang di hadapannya.

Zui Yuan berusaha bangkit namun tubuhnya sudah terlalu lemah. Wajahnya sangat pucat dan lusuh. Baju yang ia kenakan juga sudah penuh robekan. Dengan cepat hewan seperitual itu berusaha untuk membantunya. Setelah dia berhasil bangkit, binatang itu terbang dan selalu berada di punggung Zui Yuan. Dia berusaha untuk menopang tubuhnya dengan sangat hati-hati.

"Sebentar aku sudah tidak kuat lagi. Aku akan beristirahat di sini. Terima kasih sudah membantu ku," menatap kearah hewan seperitual di hadapannya.

"Apa kamu memiliki tempat tinggal? Jika kamu tidak segera pergi mereka akan datang lagi."

"Aku sudah tidak kuat melangkah lagi," nafasnya sudah mulai tidak beraturan. Lukanya semakin dalam dan menyakitkan.

"Majikan ku sedang pergi, kamu bisa tinggal sebentar untuk memulihkan diri. Tapi tempatnya cukup jauh dari sini."

"Aku sudah tidak bisa berjalan lagi," menatap dengan putus asa.

"Aku bisa membawa mu," dengan sekejap hewan seperitual itu merubah dirinya menjadi lebih besar dan Zui Yuan bisa duduk di punggungnya.

Dalam sekali kepakan sayap terbang pergi meninggalkan kota mati. Perjalanan mereka memang cukup jauh dan membutuhkan waktu lumayan lama. Meski hanya beberapa jam tapi sekarang dia ada dimana?

1
Erika Putri maharani
kak kpn di lanjutin novelnya, gue udh tunggu tunggu gk lanjut lanjut padahal ceritanya bagus bgt. semangat kak nulisnya
Sri wulandari: besok mulai lanjut kk. makasih sudah mengikuti cerita ini ☺️🌹
Sri wulandari: oh iya maaf. kirain gx ada yang baca😂 jadi saya nerusin novel yang lain di aplikasi berbeda🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!