Lucas Sergei , 24th
" Jangan pernah sekalipun berharap aku bisa mencintai wanita bermulut sampah sepertimu !! Kau disini hanya karena aku menghormati Daddyku ... "
Tak pernah Lucas bayangkan jika ia harus menikahi seorang wanita berpenampilan sederhana bermulut tajam yang bahkan belum pernah ia kenal sebelumnya .
Amy Abellard , 27th
" Kau pikir aku senang menjadi istri pria tak punya hati sepertimu ? Aku disini karena aku menghormati kedua orang tuamu "
Amy pun tak pernah menyangka jika suatu malam Tuan dan Nyonya Besar Sergei yang merupakan pengusaha ternama dan mempunyai pengaruh terkuat di negerinya akan sudi menemuinya di rumah sakit saat ayahnya meregang nyawa . Mereka memohon agar dirinya mau menikahi putra mereka bernama Lucas . Pria berumur lebih muda darinya dengan perangai yang sangat arogan.
Apakah Lucas akan terus memupuk rasa bencinya !? Ataukah keterpaksaan itu akan menjadi sebuah ketulusan ?? Hanya waktu yang bisa menjawabnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Jam pulang akhirnya sudah tiba , Amy segera mengambil ponselnya di dalam tas untuk menelpon suaminya . Ia hanya ingin mengatakan jika pagi tadi sudah membawa barang barang nya ke apartemen . Amy merasa tidak enak hati karena harus pergi tanpa pamit dulu pada suaminya .
Sudah tiga kali panggilan tapi tidak diangkat , akhirnya wanita itu memutuskan untuk segera pulang . Tapi sebelum pulang ke apartemen sepertinya ia harus berbelanja di supermarket untuk membeli kebutuhan hidupnya , dan mulai besok mungkin ia akan membawa bekal makan siang untuk menghemat pengeluarannya . Mulai hari ini dia hidup sendiri itu artinya dia harus bisa mandiri , termasuk soal keuangan .
Lucas memang memberinya kartu yang mungkin bernilai fantastis , tapi Amy merasa itu bukanlah menjadi haknya karena ia belum sepenuhnya menjadi istri dari pria itu . Hubungan mereka baru sebatas teman , teman yang sudah bersama sama menandatangani surat pernikahan .
Cepat atau lambat kedua mertuanya akan mengetahui hal ini , jika Lucas dan dirinya tidak bisa hidup bersama . Kadang ada sebuah keinginan untuk bisa lebih dekat dengan suaminya , tapi kemudian pikiran rasionalnya memperingatkannya . Dia tak berhak untuk memaksa Lucas untuk mencintainya .
" lngin pulang Nona Amy ? Maaf siang tadi aku bertugas diluar jadi tak bisa makan siang bersamamu "
" Hai , santai saja Tuan . Kita bekerja di perusahaan yang sama jadi kesempatan untuk makan siang masih banyak "
Ternyata Alan sudah berada di lift yang akan ia masuki , Amy ingin turun ke lantai basement tempat mobilnya terparkir . Amy mengerutkan keningnya ketika tak ada orang yang mengikutinya masuk ke dalam lift . Padahal lift masih muat untuk empat atau lima orang lagi .
" Hei , kalian juga ingin pulang bukan ? Kenapa tidak masuk ke sini !? Ayo ini masih cukup untuk kalian semua " kata Amy ramah pada empat orang yang merupakan teman satu divisinya .
" Silahkan anda duluan Nona Amy , kami sedang tidak buru buru ... " sahut salah seorang pria yang ada dalam keempat orang itu . Tatapan Alan seakan melarang keras siapapun untuk masuk ke dalam lift itu .
" Jangan dipaksa , sebaiknya kita segera turun " ujar Alan yang kemudian menekan tombol turun ke lantai dasar .
Sebenarnya Alan sedikit penasaran dengan sosok sederhana yang nyatanya mempunyai mobil yang ' tidak biasa " . Sebagai penggemar mobil mewah ia sangat tahu jika mobil yang di bawa Amy adalah salah satu mobil mewah dengan harga fantastis .
" Mana mobilmu ? Kau juga ingin pulang bukan ?! " tanya Amy yang melihat Alan malah berjalan mengikutinya sampai di tempat mobilnya terparkir .
" Aku hanya ingin mengantarmu sebenarnya , sayangnya aku harus lembur lagi ! " ujar Alan pura pura mengeluh , ia memang sudah terbiasa pulang malam untuk menyelesaikan pekerjaannya .
" Aku jadi penasaran dengan CEO perusahaan ini yang katanya killer itu ! Menurut yang aku dengar dia selalu ingin semuanya selesai dengan cepat ! Seharusnya dia tidak memperkerjakan manusia , dia harus merekrut robot robot yang pastinya tidak kenal kata lelah . Dua puluh empat jam penuh para robot bisa menemani CEO maniak keringat itu ! "
" Maniak keringat ... Sebutan yang cukup unik ! Baru kali ini aku mendengarnya , biasanya mereka menyebutku ... Maksudku sang CEO dengan balok es , Jack the Reaper atau si muka dingin . Padahal aku rasa CEO itu cukup tampan " kata Alan dengan menahan senyumnya . Jika saja orang lain yang mengatakannya maka dia tidak akan bisa sesantai ini .
" Ok aku duluan , see you ! Terimakasih sudah mengantar sampai disini ! " Amy melambaikan satu tangannya sebelum benar benar meninggalkan pria yang masih tetap berdiri ditempatnya itu .
Sebelum ke apartemen sesuai rencana ia mampir ke supermarket . Dua kantong penuh belanjaan membuat dia sedikit kesulitan membawanya . Sebenarnya pikirannya masih tertuju pada keadaan suaminya tapi ia berpikir akan menelponnya lagi setelah sampai di apartemen .
CEKLEKKK ...
Amy mendorong pintu dengan pinggulnya karena tangannya penuh dengan barang bawaan . Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat sesosok pria sedang duduk di sofa kamar tamunya .
" Kau ?? Sedang apa kau disini ? Bagaimana kau bisa berada disini !? "
Amy berdecak kesal ketika Lucas hanya diam melihatnya kesulitan membawa dua kantong besar belanjaan ditangannya .
" Aku lapar .... "
" Bantu aku dulu mengatur ini di lemari pendingin dan setelah selesai aku akan memasak untukmu ! "
" Kenapa tidak menggunakan kartu yang aku berikan ? Apa kau pikir isinya tidak akan mampu membayar semua itu !? " tanya Lucas membantu mengeluarkan semua belanjaan di kantong dan mulai membantu Amy mengaturnya di lemari pendingin .
Lucas melihat istrinya berbelanja cukup banyak tapi tak ada satupun notif diponselnya . Ya , semua notif transaksi di kartu yang ia berikan pada istrinya akan dikirimkan langsung lewat ponselnya .
" Jangan mulai Luc , aku sedang tidak ingin berdebat denganmu ! Aku hanya belanja kebutuhan sehari hari dan aku masih punya tabungan untuk membayarnya sendiri " kata Amy dengan nada datar , hari ini dia sudah tidak punya cukup tenaga untuk bertengkar dengan suaminya .
Selesai mengatur semuanya Amy membuat minuman dingin untuk suaminya . Wanita itu tertawa kecil ketika melihat wajah kesal suaminya . Baginya malah terlihat begitu menggemaskan !
" Aku mandi dulu , setelah itu baru aku akan memasak untukmu . Ada banyak camilan di lemari untuk mengganjal perutmu "
Sampai di kamar mandi ia segera menyalakan shower untuk mengguyur tubuhnya , sepertinya segarnya air dingin akan bisa mengusir rasa gerah dan rasa lelahnya . Tapi ia sedikit panik ketika kran air yang diputarnya malah patah dan air terus keluar dari pipa hingga air memenuhi lantai kamar mandi .
Karena rasa panik ia tak sadar telah menyenggol botol sabun hingga jatuh ke lantai dan naas kakinya malah tak sengaja menginjaknya hingga tubuhnya terpelanting di kamar mandi .
" Aaaaakkhhhh ... toloonnggg !!! " teriaknya dengan reflek , pinggangnya sakit ketika berusaha bangkit berdiri .
Lucas yang mendengar teriakan itu langsung berlari ke arah kamar mandi .
" Hei kau tak apa apa di dalam !!? Jawab !! " pekik Lucas sambil menggedor pintu kamar mandi .
" Jangan ... jangan ... " samar terdengar suara lirih Amy di dalam sana dan itu malah membuat Lucas semakin panik . Hanya dengan sebuah tendangan pria muda itu berhasil mendobrak pintu kamar mandi .
Lucas terkejut melihat air yang sudah memenuhi lantai , dan terlihat istrinya duduk di lantai dengan raut kesakitan . Segera ia menyambar handuk untuk di balutkan pada tubuh polos yang berhasil mengobrak abrik naluri laki lakinya itu . Pria itu tak peduli jika seluruh tubuhnya ikut menjadi basah .
" Ceroboh !! Kau bilang ingin mandi ... kenapa malah tiduran di lantai seperti ini ! "
Dibopongnya tubuh yang hanya berbalut handuk itu keluar kamar mandi menuju ranjang . Sengaja Lucas membuang pandangannya karena tak ingin jiwa setannya timbul dan langsung menerkam istrinya saat itu juga . Kulit sebening marmer dan aroma sabun yang menguar dari tubuh istrinya benar benar telah menguji nyalinya .
" Krannya rusak dan aku terpeleset , kenapa tadi kau dobrak pintunya ? Padahal aku sudah berteriak jangan masuk dulu , aku masih ... "
" Memang kenapa kalau aku melihatmu seperti ini ? Bukannya aku suamimu ? ltu artinya tubuh dan jiwamu adalah milikku , sangat wajar jika aku melihatnya " ujar Lucas yang kemudian perlahan menurunkan tubuh istrinya di atas ranjang .
" Luc ... "
" Ya , kau menginginkan sesuatu !? "
Dia tak melepaskan tatapan dari mata bening yang juga sedang menatapnya itu . Wajah cantik dengan rambut berantakan setengah basah itu membuat istrinya terlihat begitu seksi . Wajah mereka semakin dekat ... semakin dekat ... dan ...
" Bisakah kau perbaiki kran kamar mandi sekarang ? "
" Ckk .... Dasar wanita tua !! "