NovelToon NovelToon
Istri Sah Mas Hafiz

Istri Sah Mas Hafiz

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga
Popularitas:263k
Nilai: 5
Nama Author: muliyana setia reza

Alina Putri adalah Gadis muda yang baru berusia 17 tahun dan di umur yang masih muda itu dirinya dijodohkan dengan pria bernama Hafiz Alwi. Pria yang berumur 12 tahun di atas Alina Putri.
Keduanya dijodohkan oleh orang tua masing-masing karena janji di masa lalu yang mengharuskan Alina dan Hafiz menikah.
Pernikahan itu tentu saja tidak berjalan mulus, dikarenakan Hafiz meminta Alina untuk tetap merahasiakan hubungan mereka dari orang lain dan ada batasan-batasan yang membuat keduanya tidak seperti suami istri pada umumnya.

Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Simak terus kisah mereka berdua di “Istri Sah Mas Hafiz”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muliyana setia reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fatimah Meminta Kejelasan Status

Malam Hari.

Ponsel Hafiz berbunyi, ketika Hafiz sedang menyempatkan diri membaca buku miliknya. Hafiz perlahan meraih ponselnya dan melihat layar ponselnya yang ternyata itu adalah Fatimah.

Sebelum menerima telepon dari Fatimah, Hafiz terlebih dulu menoleh ke arah Alina, untuk memastikan bahwa istrinya sudah tidur nyenyak.

Kenapa Fatimah menelpon ku di jam malam seperti ini? (Batin Hafiz)

Hafiz perlahan berjalan mendekati pintu dan melangkah keluar.

“Assalamu'alaikum, Kamu sudah tidur, Fiz?” tanya Fatimah dari balik telepon.

“Wa'alaikumsalam, Aku belum tidur. Ada apa Im?” tanya Hafiz.

“Aku baru saja bermimpi buruk, Hafiz. Bisakah kita bertemu sebentar?” tanya Fatimah mengajak Hafiz bertemu malam itu.

“Malam ini?” tanya Hafiz memastikan.

“Aku sangat membutuhkan mu, Hafiz. Jika tidak malam ini, sepertinya aku tidak akan bisa tidur,” ucap Fatimah.

Tanpa pikir panjang, Hafiz mengiyakan ajakan Fatimah dan bergegas pergi untuk saling bertemu.

“Baiklah, Imah. Sebentar lagi aku pergi menemuimu,” tutur Hafiz pada Fatimah.

Hafiz kembali masuk ke dalam kamar dengan niatan untuk mengganti pakaiannya.

“Mas Hafiz mau kemana?” tanya Alina yang tiba-tiba terjaga karena suara berisik Hafiz.

Hafiz terkejut, hingga baju yang berada di tangannya terlepas.

“Mas ada urusan mendadak,” jawab Hafiz seraya memungut pakaian miliknya yang tergeletak di lantai.

“Urusan mendadak apa, Mas? Alina ingin ikut, sekalian beli nasi goreng di luar sana,” tutur Alina yang ingin pergi bersama dengan suaminya.

Alina yakin bahwa ada yang Hafiz sembunyikan darinya. Karena gelagat Hafiz malam itu cukup mencurigakan.

“Besok kamu kuliah, lebih baik kamu kembali tidur. Mas juga tidak lama, paling lambat 1 jam baru kembali.”

“Baiklah, kalau memang begitu ya mau bagaimana lagi? Cepatlah kembali dan tolong belikan Alina nasi goreng,” ujar Alina.

Alina kembali memejamkan matanya, sementara Hafiz bergegas mengganti pakaiannya.

Setelah selesai ganti pakaian, Hafiz melenggang pergi untuk segera menemui Fatimah.

***

Fatimah duduk seorang diri di kursi taman, sesekali ia menoleh ke arah sekitar untuk melihat apakah Hafiz sudah tiba ataukah belum.

“Fatimah!” Hafiz berlari kecil menghampiri Fatimah yang duduk seorang diri di kursi taman.

Fatimah segera beranjak dari duduknya dan berlari ke dalam peluk Hafiz.

“Ada apa, Imah? Kamu kelihatannya sangat sedih,” ucap Hafiz yang juga membalas pelukan Fatimah.

“Hafiz, apakah kamu masih menyayangiku?” tanya Fatimah memastikan.

“Kenapa kamu bertanya begitu, Imah? Apakah ada hal yang membuatmu ragu?”

“Aku bermimpi buruk, Hafiz. Aku bermimpi bahwa ada wanita lain yang merebutmu dariku. Aku sangat takut, Hafiz. Bagaimana jika kamu tergoda dan meninggalkan diriku?”

Fatimah menangis dipelukan Hafiz, ia sangat takut dengan mimpi buruk tersebut.

“Jangan menangis wanita manisku, kamu tidak perlu menangis hanya karena mimpi burukmu itu,” ucap Hafiz seraya membelai lembut rambut Fatimah yang tertutup hijab.

“Lalu, aku harus apa? Tidak bisakah kamu menghilangkan rasa sedih ku ini?”

“Aku harus apa agar kamu berhenti menangis, Imah?” tanya Hafiz.

“Temui Ibuku, Hafiz. Katakan pada Ibuku bahwa kamu ingin menikahi ku.”

Hafiz reflek melepaskan pelukannya dan melangkah mundur mendengar keinginan Fatimah. Ia tidak bisa langsung mengabulkan keinginan Fatimah yang meminta sebuah pernikahan sakral tersebut.

“Ada apa, Fiz? Kenapa kamu terlihat sangat terkejut? Apakah hubungan kita selama ini, sama sekali tak berarti bagimu? Bukankah kamu pernah mengatakan bahwa dirimu sangat mencintaiku?”

Hafiz belum siap untuk memberitahu Fatimah tentang dirinya yang telah memiliki istri. Perjodohan dirinya dengan Alina, tak banyak diketahui oleh para rekannya, termasuk Fatimah.

“Kenapa kamu terlihat kaget begitu, Fiz? Apakah kamu sudah tidak memiliki perasaan untukku? Ataukah ada wanita lain yang berhasil membuatmu jatuh cinta?”

Fatimah terlihat sangat kecewa dengan sikap Hafiz yang sepertinya tidak ingin mengabulkan keinginannya untuk menikah.

“Aku minta kamu jangan berpikir yang tidak-tidak, Imah. Besok aku ada urusan yang membuatku pergi ke Yogyakarta, jadi tolong untuk tidak berpikiran yang aneh-aneh tentang diriku. Ayo kita pulang, sebaiknya aku mengantarkan kamu pulang,” ucap Hafiz seraya merangkul pundak Fatimah.

Fatimah hanya diam seraya mengikuti langkah kaki Hafiz yang membawanya pergi menjauh dari area taman.

“Jangan sedih ya wanita manisnya aku,” ucap Hafiz menghibur Fatimah agar tidak lagi menangis.

“Kamu seharusnya tahu penyebab mengapa aku begini, Fiz. Ku harap kamu segera membuktikan perkataan mu padaku dan kejelasan hubungan kita,” pungkas Fatimah.

***

Alina perlahan membuka matanya, ketika mendengar suara Hafiz yang terus memanggil namanya.

“Alina, bangun. Ini nasi goreng yang kamu minta,” ucap Hafiz membangunkan Alina.

“Mas Hafiz beli berapa?” tanya Alina sambil mengucek matanya.

“Beli sebungkus,” jawab Hafiz sambil meletakkan nasi goreng tersebut di atas meja.

“Untuk Mas Hafiz mana?”

“Mas masih kenyang, Alina. Sebaiknya kamu segera makan nasi goreng ini, setelah itu tidurlah untuk menghadapi kelas besok pagi.”

Alina yang memang sangat lapar, perlahan turun dari tempat tidurnya.

“Urusan Mas sudah selesai? Kenapa Mas terlihat gelisah begitu?” tanya Alina menyadari bahwa tampang Hafiz saat itu terlihat cukup gelisah.

“Sudah jangan banyak bicara, habiskan makananmu dan cepatlah tidur,” balas Hafiz yang terdengar cukup risih dengan pertanyaan Alina.

“Alina berbuat salah ya Mas? Kenapa Mas terlihat sinis begitu?” tanya Alina kesal.

Bukannya menjawab, Hafiz justru masuk ke dalam kamar mandi dengan suara pintu yang ditutup cukup keras.

Sepertinya Mas Hafiz baru saja bertemu dengan Fatimah. Apakah mereka sedang bertengkar? Sepertinya begitu. (Batin Alina)

Di dalam kamar mandi, Hafiz tengah membasuh wajahnya dengan cukup kasar. Permintaan Fatimah terus saja terngiang-ngiang dipikirannya, ia ingin sekali segera menikahi Fatimah. Akan tetapi, dirinya sudah berstatus sebagai suami dari seorang Alina Putri. Tidak mungkin baginya untuk menceraikan Alina dan tidak mungkin baginya untuk melepaskan sosok dari Fatimah, kekasih hati Hafiz Alwi.

“Mas, apakah masih lama? Alina ingin buang air kecil,” ucap Alina seraya mengetuk pintu kamar mandi.

Hafiz keluar dari kamar mandi dengan memberikan tatapan tak suka.

Melihat tatapan mata Hafiz padanya, Alina hanya bisa diam. Hatinya cukup sakit, namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Lagipula, hubungannya dengan Hafiz hanya sebatas perjodohan.

“Alina, kamu menghabiskan nasi goreng yang Mas beli?” tanya Hafiz tanpa ingin melihat wajah Alina.

“Ya. Apa ada masalah?” tanya Alina sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Ketika Hafiz ingin membalas pertanyaan Alina, Alina sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar mandi.

Sebenarnya Aku ini ada salah apa dengan Mas Hafiz? Kenapa tadi dia memberikan tatapan seperti itu padaku? (Batin Alina)

Alina tersenyum kecut seraya menatap dirinya di cermin. Ia merasa bahwa sikap Hafiz padanya semakin menyebalkan.

1
Emil Tea
sebenernya Fatimah juga tidak salah....sy suka ahirnya happy ending tapi kasian fatimah
Winny Anpooh
Luar biasa
Ig nr.lynaaa20
wahhhhh seruuuuu
Maulana ya_Rohman
aku masih menunggu EXTRA PART nya thor.....
Yati Hayati
Alhamdulillah👍
Dek Raraaa
soo sweeetttssss .. ❤️
Maulana ya_Rohman
waduh.....😱..... keseret lagi nih😱😱😱
Holipah
nnti hafiz iba lgi lihat patimah
Alma
apakah hafiz bakal ikut bertanggung jawab
Iis Dawina
kecelakaan nnti ujung" nya lupa ingatan minta dinikahin
Alma: mampus aja sekalian biar gak menyusahkan
total 1 replies
Iges Satria
ke elakaan deh, masih saja egois
Maulana ya_Rohman
knp minta tlong kpd Hafiz🤔🤔🤔..... knp gak orang lain aja😣
Alma
klo hafiz mau nyari ajak Alina,jangan sendirian
Galuh Setya
lah mama nya fatima becanda, dia yg ngusir anaknya tp dia gak tau malu banget nyuruh hafiz ngerayu fatima buat pulang. sama aja boong n fatima gak belajar jadi genah
Holipah
hafiz nyuruh orang lain aja bisa besar kepala si Fatimah klw kamu yang nyari
Iges Satria
mudahan Hafizh menyuruh org lain yg mencari, kalau Hafizh gi ntar Fatimah beranggapan Hafiz masih cinta dia. tolak saja Hafizh ingat istrimu
mama Al
ibu aja yang cari
kan anak ibu
kalau hafiz yang cari sama aja numbalin rumah tangga mereka.
Maulana ya_Rohman
selamat..... selamat..... selamat...... selamat...... selamat....🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝
Alma
semat ya alin hfiz kalian akan menjadi orang tua,apa kabar dengan fatimeh
Maulana ya_Rohman
semoga kedepannya gak ada ulat bulu yang terobsesi lagi🤲🤲🤲🤲🤲🤲
Arya Pradana: betul
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!