SI CANTIK MILIK CEO

Di malam harinya Tasya dan juga keluarga bersama-sama pergi ke salah satu restoran yang waktu itu dikunjungi, dan juga bersama dengan keluarga Brian yang datang ke sana.

"kalian benar-benar setuju dengan perjodohan ini?,"tanya Agam.

Tasya dan Brian sama-sama menganggukan kepala.

"ingat ya Brian, pernikahan itu bukan hanya main-main, kalau kamu memang belum siap lebih baik jangan diteruskan,karena pernikahan ini mempertaruhkan masa depan anak gadis seseorang,"ucap Agam memperingati putranya,dengan berbisik di telinga Brian.

"papa tenang aja, aku juga nggak bakalan menyetujui kalau aku tidak siap,"jawab Brian dengan suara kecil.

"oh ya ini gimana kelanjutannya, mau cari tanggal kah atau gimana?,"tanya Lulu di saat melihat ke arah Brian dan Agam yang saling bertatapan.

"oh iya ini gimana ya, pah ini gimana, tanggal berapa nih yang cocok?,"tanya Laila kepada sang suami.

"Kalau aku sih terserah anak-anak aja ya, anak-anak siapnya kapan, tapi kalau lebih cepat ya lebih baik sih,"jawab Hengky.

"iya tuh bener juga,kalau tiba-tiba kita nentuin tanggal terus anak-anak yang masih bingung dengan pernikahan ini gimana dong?,"sambung Agam sambil melirik ke arah putranya.

Brian menghembuskan nafas dengan kasar, dan ia langsung ikut nimbrung.

"Ya sudah kan lebih cepat lebih baik, Gimana kalau gak lusa aja, kalau besok kan masih bisa buat nyiapin semua yang dibutuhkan, jadi lusa langsung sah,"jawab Brian.

semua pihak keluarga langsung kaget,karena mereka pikir Brian mungkin hanya pura-pura mau saja,tapi di sini terlihat Brian malah yang ingin cepat-cepat hal itu terjadi.

"apakah itu tidak terlalu cepat sayang?,"tanya Lulu.

"enggak kok bunda, Kalau menurutku sih udah bagus banget, daripada nunggunya lebih lama lagi dan nanti tasya-nya malah kabur lagi dan nggak mau,"ucap Bryan sambil melirik ke arah Tasya.

Tasya membuang muka ia tidak ingin melihat ke arah Brian yang seperti mengejeknya.

"bentar dulu, tapi apa ini tidak terlalu cepat,aku kan masih sekolah nanti apa kata pihak sekolah kalau sampai tahu aku menikah?,"tanya Tasya.

"asal teman-teman kamu gak ada yang tahu pasti gak bakalan bocor kok, udah kamu jangan khawatirin soal itu sayang, semua itu apa kata Mama nanti, Yang penting kamu nikah dulu sama Brian ya,soalnya kan sebentar lagi kamu juga ulang tahun yang ke-19, sebelum 19 tahun kamu harus sudah menjadi istri,"jawab Laila.

"tapi mah tetap aja ini itu terlalu cepat,aku emang setuju sama pernikahan ini dan aku sangat menerima dengan keputusan dari mama yang mau menikahkan aku seperti ini.

tapi nggak gini mah caranya, aku masih belum mempersiapkan apa-apa,bahkan aku juga masih tidak tahu bagaimana aku harus bertindak sebagai seorang istri".

"udah kamu nurut aja ya sama mama, Mama yakin kok Brian adalah suami yang baik, dia pasti bakalan jagain kamu dan juga selalu menyayangi kamu".

"tapi mah-

"udah ya Sayang nggak usah banyak tapi-tapian".

keluarga Brian menatap ke arah Tasya dan juga Laila yang sedang berdebat seperti itu.

"oh ya udah deh gini aja, terserah Tasya aja maunya kapan, yang penting kita persiapkan dulu semuanya dengan matang,"ucap dulu menengahi percakapan antara Tasya dan juga ibunya.

"kok gak usah bunda, apakah kamu menolak dengan permintaan saya kurang 2 hari lagi ini?,"tanya Brian sambil menatap ke arah Tasya dan juga senyum licik.

Tasya menghembuskan nafasnya dengan kasar dan ia pun tersenyum ke arah Brian dan juga semua pihak keluarga.

"Ya sudah aku mau dua hari lagi, tapi bolehkah jika pernikahan ini di privasi,aku tidak ingin ada resepsi dan aku juga tidak ingin acara yang mewah,cukup pernikahan yang sakral di antara aku dan Tuan Brian saja,aku tidak ingin pihak sekolahan tahu dan juga orang lain tahu mengenai pernikahan ini,"jawab Tasya.

"tapi nak-

"mamah aku mohon, aku udah mau loh untuk lusa pernikahan, tapi aku hanya ingin semuanya di privasi saja, di saat waktu yang tepat aku akan mengatakan semuanya kepada orang lain, bahkan orang-orang di luar sana yang tak pernah mengenalku.

tapi untuk kali ini tolong terima pendapatku ya ma,aku gak mau kalau pernikahan ini sampai tercium kepada pihak orang lain dan membuat timbul fitnah-fitnah yang tidak karuan.

bukan hanya karena aku takut namaku tercoreng,tapi aku juga takut keluarga kita dicap sebagai keluarga materai atau keluarga yang aji mumpung seperti orang-orang lain katakan.

Mama juga tahu sendiri bagaimana Tuan Brian dan keluarganya dikenal di mata publik, nanti apa kata mereka tentang pernikahan kami ini".

Lulu tersenyum.

"Sayang kalau itu terserah kamu saja,mau kamu privasi atau tidak pernikahan ini juga tidak apa-apa,"ucap dulu dengan lembut.

ketika sudah selesai mengobrol, Tasya dan Bryan pun berpamitan kepada pihak keluarga kalau mereka akan membeli perlengkapan pernikahan seperti baju pernikahan, cincin pernikahan dan juga pihak wedding organizer.

"kamu ingat ya, semuanya sudah tertera di surat perjanjian, jadi kalau kamu tidak setuju dengan perkataan saya tadi di hadapan semua pihak keluarga, kamu langsung saja bicara sama mereka dan meyakinkan mereka lagi ,itupun kalau bisa tadi saja kamu ditolak permintaannya,"ucap Brian sambil nyetir.

"iya Tuan saya mengerti,tapi apakah boleh jika saya merahasiakan pernikahan ini dari teman-teman saya?".

"saya tidak terlalu bermasalah dengan hal itu, terserah kamu saja jika mau di privasi ataupun tidak, toh di surat perjanjian juga ada tentang privasi ini kan, Ya sudah biarkan saja menjadi privasi.

oh ya sama satu lagi,ada perjanjian yang tidak tertulis di situ saya lupa untuk menulisnya, selama di pernikahan kita tidak boleh saling bersentuhan , entah disengaja ataupun tidak tetap tidak boleh, dan jika salah satunya ketahuan menyentuh terlebih dahulu, berarti dia mendapat hukuman dari orang yang disentuh".

"baik Tuan sesuai permintaan anda, saya mengerti dengan ucapan Anda".

Tasya tersenyum yang dipaksakan , dan mereka berdua pun pergi ke butik untuk membeli baju dan juga perlengkapan pernikahan lainnya, dari mulai tas, sepatu, baju, dan juga cincin.

beberapa peralatan untuk seserahan dan juga semua barang-barang lain,lalu pergi ke pihak dekorasi untuk segera mengatakan rencana pernikahan mereka dan juga dream wedding dari Tasya maupun Brian, bahkan mereka juga mengatakan kalau mereka meminta untuk pernikahan itu di privasi tapi di dalamnya terlihat mewah dan juga megah.

🌺💫🌺

Oke Guys terima kasih buat yang sudah baca, jangan lupa dibaca:)