NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Berondong

Terjerat Cinta Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pihak Ketiga / Beda Usia
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Alana Xaviera merasa seperti sosok yang terasing ketika pacarnya, Zergan Alexander, selalu terjebak dalam kesibukan pekerjaan.

‎Kecewa dan lapar akan perhatian, dia membuat keputusan nekad yang akan mengubah segalanya - menjadikan Zen Regantara, pria berusia tiga tahun lebih muda yang dia temui karena insiden tidak sengaja sebagai pacar cadangan.

‎"Jadi, statusku ini apa?" tanya Zen.

‎"Pacar cadangan." jawab Alana, tegas.

‎Awalnya semua berjalan normal, hingga ketika konflik antara hati dan pikiran Alana memuncak, dia harus membuat pilihan sulit.


‎‎📍Membaca novel ini mampu meningkatkan imun dan menggoyahkan iman 😁 bukan area bocil, bijak-bijaklah dalam membaca 🫣


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3 : TCB

Alana menahan pergelangan tangan Zen saat tangan itu terus bergerak naik dan semakin tertuju pada area sensitifnya. Dia berusaha menetralisir debaran jantungnya yang berdetak semakin kencang.

‎‎"Kenapa?" Zen menjauhkan wajahnya perlahan. Melihat wajah tegang Alana membuatnya tersenyum puas dalam hati.

‎‎"Dimana keberanianmu semalam saat kamu menawariku menjadi pacar cadanganmu." Zen menatap mata itu dalam, merasakan tidak ada lagi pemberontakan dari Alana. "Aku sudah punya jawabannya, Alana."

‎‎Suasana kembali hening dengan debaran jantung Alana yang terus berpacu kencang. Semalam dia begitu kecewa pada Zergan hingga meminta Zen untuk menjadi pacar cadangannya. Dan hari ini dia kembali dipertemukan dengan pria asing yang dia temui semalam, bahkan pria itu sudah menyiapkan jawaban atas tawarannya.

‎‎"Mulai detik ini kita pacaran, Alana."

‎‎Alana terkejut mendengar jawaban Zen. Meskipun dia yang memintanya tapi dia tidak menyangka jika Zen akan menyetujui ajakannya untuk berpacaran.

‎‎Alana menahan tangan Zen saat pria itu hendak menjauhkan tubuhnya, "Tapi aku punya pacar yang tidak bisa aku tinggalkan, aku harap kamu tidak keberatan dengan itu."

‎‎"Aku tahu," jawab Zen datar.

‎‎"Lalu apa alasanmu mau aku jadikan sebagai pacar cadangan?" tanya Alana, penasaran.

‎‎"Simpel." Zen menyunggingkan senyum miring, "Sama sepertimu, untuk kesenangan."

‎‎Zen menurunkan tangan Alana dari tangannya, lalu dia berbalik dan pergi meninggalkan kamar tersebut, membiarkan Alana untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

‎‎Senyuman tipis tergambar di wajah Alana saat pintu kamar kembali tertutup dengan rapat. Saat ini dia hanya butuh pelarian, butuh kesenangan. Dan dia berharap bisa mendapatkan semua itu dari Zen.

Selesai mengganti pakaiannya, Alana keluar dan kembali keruang tamu. Tiga orang yang tengah duduk disana terpana dengan penampilan Alana yang terlihat berbeda dari sebelumnya. Alana mengenakan celana pendek diatas lutut dan kaos longgar berwarna hijau tosca yang diberikan Zen padanya tadi saat dikamar.

"Zen, kenapa kamu ambilkan baju yang itu, harusnya kamu ambilkan dress-nya untuk dipakai Alana," ujar Jihan. "Kakaknya Zen dulu memang sedikit tomboy, jadi jarang memakai dress,"

"Ngak apa-apa kok ,Tan, ini saja sudah cukup," sahut Alana.

"Tante Amara, saya boleh nggak ajak Alana jalan-jalan keluar?" tanya Zen.

Amara dan Alana saling menatap, begitupun dengan Jihan yang merasa sedikit bingung karena putranya bisa langsung akrab dengan Alana dipertemuan pertama mereka. Padahal biasanya Zen adalah orang yang susah didekati oleh wanita.

"Ohh, kalau Tante sih terserah Al---"

"Ya. Zen lama tinggal di luar negeri, mungkin dia butuh teman disini. Aku akan menemaninya jalan-jalan keluar," sahut Alana cepat. Dia lupa belum memberitahu Zen untuk merahasiakan tentang hubungan baru mereka, terutama pada orang tuanya.

Amara manggut-manggut mengerti, "Ya sudah, tapi nanti pulangnya?"

"Nanti saya akan mengantar Alana pulang kerumah, Tante." jawab Zen. Dia berdiri, menarik tangan Alana dan membawanya keluar rumah.

Bukan mobil, tapi Zen akan mengajak Alana jalan-jalan keluar dengan menggunakan motor. Alana menatap motor sport yang semalam hampir mencelakainya, lalu mengarahkan pandangannya pada Zen dengan kening sedikit berkerut.

"Kita akan jalan-jalan dengan naik motor?" tanya Alana dengan wajah tak meyakinkan, selama ini dia jarang naik kendaraan roda dua.

Zen mengangguk yakin, meraih satu helm yang sudah dia siapkan dari atas jok motornya, "Pakai motor lebih cepat, bisa nyalip-nyalip jadi tidak terjebak macet."

Alana terpaku saat Zen memakaikan helm itu dikepalanya. Jika diperhatikan lama-lama, Zen juga memiliki wajah yang tampan seperti Zergan. Saat pertama kali mengenal Zergan, saat itu usia Zergan seumuran dengan Zen sekarang, yaitu dua puluh lima tahun.

-

-

-

"Zergan."

Zergan menghentikan langkahnya begitu dia keluar dari ruang meeting dan melihat kedua orang tuanya sudah berdiri disana. Setelah meminta sekretarisnya untuk kembali kemeja kerjanya, Zergan segera menghampiri mereka.

"Ma, Pa, ada apa datang kemari?" tanya Zergan.

"Ada yang ingin Papa bicarakan denganmu," ucap Antoni, pria itu masuk kedalam ruangan kerja putranya dengan menggandeng tangan istrinya.

Sudah satu tahun terakhir ini Antoni menyerahkan kepemimpinan perusahaan pada Zergan hingga dia bisa menikmati waktu santai dirumah bersama dengan istri tercinta.

"Tadi Papa dan Mama habis dari kantor om David." Antoni membuka obrolan saat mereka bertiga sudah duduk di sofa. "Kapan kamu akan melamar Alana? Setidaknya kalian bertunangan dulu jika kamu belum siap untuk menikahinya."

"Mama sudah cocok dengan Alana, Zergan." sambung Imelda, "Jangan sampai Alana memutuskan hubungan dengan kamu hanya karena kesibukan kamu ini," ujarnya khawatir.

Zergan tersenyum tipis, "Itu tidak akan pernah terjadi, Ma. Alana sangat mencintaiku, jadi dia tidak akan pernah memutuskan hubungan denganku,"

"Aku akan pergi keluar kota selama dua minggu untuk mengurus proyek baru yang sedang berjalan disana. Mungkin setelah pulang nanti aku akan membicarakan soal pertunangan dengan Alana, jadi kalian tidak perlu khawatir." imbuhnya meyakinkan.

Zergan menatap jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul dua belas kurang lima belas menit, "Aku harus keluar sekarang, ada janji makan siang dengan klien sekaligus ingin membahas tentang kerjasama."

Zergan berdiri, meninggalkan ruangan kerjanya dan menghampiri meja Karina, sekretarisnya. Keduanya turun dengan menggunakan lift khusus.

"Orang tuamu datang untuk membicarakan hubunganmu dengan Alana." tebak Karina saat mereka sudah ada di dalam lift.

"Bukan urusanmu." jawab Zergan ketus. "Aku tegaskan sekali lagi, sebaiknya kamu jangan ikut campur tentang hubunganku dengan Alana jika masih mau bekerja disini,"

Karina tak lagi menjawab, dia mengikuti langkah Zergan begitu keluar dari lift. Sebuah mobil sudah standby didepan kantor begitu mereka keluar dari pintu utama gedung tersebut.

Zergan memilih membawa mobilnya sendiri dengan Karina yang duduk disebelahnya. Sesekali Karina melirik ke arah Zergan yang tampak fokus menyetir. Satu tahun lebih sejak dia bergabung di perusahaan, tapi perlakuan Zergan masih tetap dingin padanya.

Karina mengarahkan pandangannya keluar kaca mobil. Mobil berhenti ketika lampu merah menyala disisi jalan. Kening Karina mengernyit menatap pada dua orang yang tengah berboncengan motor, motor itu berhenti didepan mobil yang sedang mereka naiki.

"Wanita yang naik motor itu... bukankah mirip seperti Alana," ucap Karina dengan ragu-ragu.

Zergan mengikuti arah pandang Karina. Jika dilihat dari postur tubuh, wanita yang sedang membonceng motor itu memang sangat mirip dengan kekasihnya, tapi Zergan yakin jika itu bukanlah Alana. Alana tidak akan mungkin mau naik motor siang-siang begini karena takut kulitnya gelap.

"Alana tidak pernah berpenampilan seperti itu, dia selalu memakai dress dan terlihat feminim jika pergi keluar rumah." Zergan menyunggingkan senyum tipis, itu pasti hanya orang yang mirip saja seperti Alana secara fisik.

"Lagipula, Alana sangat mencintaiku, dia tidak mungkin pergi dengan pria lain dibelakangku," imbuh Zergan dengan yakin.

-

-

-

Bersambung....

1
Zuri
jeng jeng jeng... akhirnya Alana tau.. kamu berani jujur, tapi Zergan mana mau jujur.. penabur benih dan kecebongnya pun suah ada..

mo komen di paragrap gak bisa,, lagi repisi katanya🤧🤧
Zuri
lana dah jujur.. diirimu bakal jujur gak Zergan?😏
Zuri
ngeles aja terus.. bentar lagi juga ketahuan
Zuri
dirirmu kepo atau apa??🙄🙄 kalo ada hubungan kan harusnya kamu seneng kan, 🙄
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
Mainnya sedikit licik tak masalah yaa zen 🤭 namanya juga cinta. saat melihat orang yang di cintai di bohongi, pasti tak tega dan tak rela. makanya kamu memperlihatkan kenyataan pahit ini sama alana. supaya alana tak menyesal dalam mengambil keputusan.
Zuri
siap siap dengar hal selanjutya ya Lana, pastikan jantungmu kuat. man sudah ada pengganti😏
Zuri
Zergan sudah waktunya untuk dibuang
Zuri
nurun dari bapak ternyata/Facepalm/
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
Alana yang baru berbuat salah, dia berani jujur untuk memulai hubungannya bersama kamu zergan. tapi kamu apa? kamu bertahun-tahun menyimpan kebohongan besar. Dan saat kamu ingin melamar alana pun, kamu masih saja tak berani jujurr...cemennn elo!!
Zuri
kan baru calon.. masih bisa lah dirbut
Zuri
kann 🤣🤣🤣
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
harusnya Alana langsung masuk gak sih. biar ke tembak langsung.
gonjang-ganjing hubungan
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
puyeng, puyeng dech alana🤭
selamat berpusing ria ya lana 😂

Kalo zergan, Dateng lagi Jan diterima ya rin.dia ngebuang kelean sebegitu enaknya
Agunk Setyawan
zergan mokondo cemen
🔥Violetta🔥: Bungkus dan lempar ke laut kak si Zergan 🤣🤣🤣
total 1 replies
ari sachio
y begitulah ....kayla memang ankku sama calon suami km yg tk pernh dianggp sama sekali .tp sawahku selalu dicangkulnya saat kami pergi ke luar kota.😁😁😁
ari sachio: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
jreng jreng hayolohhh akhirnya kamu tahu, kalau kayla anaknya karina..alana? sudah saatnya kamu mengetahui smeuanya.
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
selagi janur kuning belum melengkung, bebas di tikung tante 🤣🤣 sudah melengkung pun kalau emang cinta mati yaa rebutt bawa lari 🤣🤣
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
Nah lho.....eng ing eng.....
sory ini ya Alana Mungin agak jahat. tapi Karin cerita aja dech.
biar bisa dapet selotip yang baek
🔥Violetta🔥: Nah, harusnya 😁
total 1 replies
ari sachio
😄😄😄😄
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
POV mas Bram
"Zen.... lanjutkan" 😆🤣🐅
🔥Violetta🔥: Lah 😅😅😅 ini dukungannya full buat si berondong /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!