NovelToon NovelToon
My Adopted Sibling'S Obsession

My Adopted Sibling'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Konflik etika / Cinta Paksa
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: medusa

(Warning🌶️)

Amina, gadis cantik yang adopsi oleh keluar konglomerat dari sebuah panti asuhan, dan memiliki seorang Kakak angkat bernama Stevan.

Semasa mereka kecil, Stevan selalu memberi perhatian dan kasih sayang sebagai seorang Kakak, hingga dengan berjalannya waktu mereka pun tumbuh dewasa, dan kasih sayang yang diberikan oleh Stevan membuat orang-orang sekitar merasa tak nyaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pinta Amina

...Dengan tergesa-gesa, Stevan menuruni anak tangga. Ekspresi marahnya kontras dengan penampilannya yang berantakan, sangat berbeda dengan sosok rapi saat ia masuk ke kamar Amina. Nyonya Elsa, yang sedang menunggu Amina di meja, menatap putranya dengan tatapan bingung....

"Stevan," tegur Nyonya Elsa, menginterupsi langkah cepat putranya menuju pintu mansion.

"Iya, Ma," jawab Stevan tanpa mengalihkan pandangannya dari lantai.

 "Di mana Amina?" tanya Nyonya Elsa, tatapannya tajam mengawasi Stevan.

"Masih tidur," jawab Stevan singkat.

Nyonya Elsa menghela napas berat. "Tidak ke kampus?"

"Sudah, Ma. Biar dia istirahat. Aku berangkat," pamit Stevan, berbalik dan berjalan menuju pintu mansion.

"Anak ini!" gerutu Nyonya Elsa kesal, menatap punggung Stevan hingga ia masuk ke dalam mobil.

...Di dalam kamar, Amina ternyata tidak tidur. Begitu Stevan keluar, ia segera bangkit dan berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi untuk membersihkan diri....

"Aku tidak mau hamil," gumam Amina dengan wajah pucat. Ia membuka lemari dan mencari pakaian yang lebih tertutup.

...Amina mengambil kaos polos longsleeve hitam dan celana kain high-waist kasual berwarna tan, lalu mengenakannya. Setelah berpakaian, ia keluar kamar dan menuruni tangga dengan susah payah, menahan perih di antara kedua pahanya....

...Nyonya Elsa yang sedang berkutat dengan piring-piring sisa sarapan di ruang tengah terkejut mendengar langkah kaki Amina. Langkah itu terdengar berbeda, membuatnya mengalihkan pandangannya ke arah tangga....

"Aneh," gumam Nyonya Elsa dalam hati, "Bukankah Stevan bilang Amina masih tidur?" Ia terus mengamati Amina yang tampak kesulitan menuruni tangga.

...Tak menyadari kehadiran ibu angkatnya, Amina terus menuruni tangga dengan langkah hati-hati, sesekali menahan desah sakit. Namun, begitu kakinya menginjak lantai ruang tengah......

"Amina," suara Nyonya Elsa memecah keheningan.

...Amina tersentak dan membeku di tempatnya. Tatapannya penuh kecemasan tertuju pada ruang makan, tenggorokannya terasa kering saat ia menelan ludah....

"I~iya, Ma..." jawabnya dengan suara hampir tak terdengar.

"Kamu?" Nyonya Elsa mengerutkan kening sambil berjalan dari ruang makan menghampiri Amina. "Kamu mau ke mana?" tanyanya, terus melangkah mendekat.

Deg!

...Jantung Amina berdebar kencang. Dengan cepat, ia melepaskan ikatan rambut kuncir kudanya, membiarkannya terurai. Ia sangat takut bekas merah itu terlihat oleh ibu angkatnya yang amat menyayanginya....

"I~itu Ma... a~aku, aku mau keluar sebentar," jawab Amina semakin terbata-bata saat ibu angkatnya mendekat.

"Mau ke mana lagi? Jangan buat Mama khawatir," ucap Nyonya Elsa tersenyum lembut dan berdiri tepat di hadapan Amina.

"Maaf Ma... Amina selalu merepotkan kalian." Amina menundukkan kepalanya dalam-dalam, bayangan mengerikan saat Stevan memaksanya tadi pagi kembali menghantuinya.

"Sayang... kamu kenapa? Kamu menangis? Apa Mama salah?" tanya Nyonya Elsa panik, meraih Amina dan memeluknya erat.

Kalian tidak salah... tapi aku, Ma... aku merasa tidak pantas menerima kasih sayang kalian, batin Amina terisak dalam pelukan Nyonya Elsa.

"Ma..." panggil Amina di tengah isak tangis yang belum reda.

...Nyonya Elsa perlahan melepaskan pelukannya, menangkup wajah Amina yang basah oleh air mata, matanya merah dan bengkak....

"Katakan, Sayang. Ada apa?" tanya Nyonya Elsa dengan suara lembut namun penuh kecemasan.

"Bolehkah... bolehkah aku masuk asrama, Ma?" pinta Amina dengan suara bergetar, penuh harap.

...Sebenarnya, jauh di lubuk hatinya, Amina tidak ingin berpisah dari mereka. Namun, trauma akibat perlakuan Stevan membuatnya terlalu takut untuk tetap tinggal di mansion itu....

Dahi Nyonya Elsa berkerut dalam. "Kenapa tiba-tiba sekali, Nak? Apa ada sesuatu yang salah?"

Amina menggeleng lemah, sorot matanya menghindari tatapan sang ibu. "Tidak ada, Ma... Amina hanya ingin mencoba suasana baru," jawabnya, sebuah kebohongan terasa pahit di lidahnya.

"Kamu tidak berniat meninggalkan Mama, kan?" Suara Nyonya Elsa bergetar, air mata mulai menggenangi pelupuk matanya.

...Walaupun Amina hanyalah putri angkat, kasih sayang Nyonya Elsa padanya tak pernah pudar. Kenangan pahit menghantam benaknya. Saat mengandung Stevan delapan bulan, ia mengalami kecelakaan tunggal. Keajaiban terjadi, Stevan lahir selamat meski prematur. Namun, rahim Nyonya Elsa rusak parah dan harus diangkat demi menyelamatkan nyawanya. Sejak saat itu, Amina telah menjadi pelipur lara dan bagian tak terpisahkan dari hidupnya....

"Aku tidak meninggalkan Mama, hanya ingin belajar mandiri, Ma... Lagipula Amina sudah dewasa," bujuknya dengan senyum getir di antara lelehan air mata.

"Iya... Mama sampai lupa saking sayangnya sama kamu, Sayang." Nyonya Elsa terkekeh pelan sambil mengusap jejak air mata di pipinya, lalu menatap Amina dengan lembut.

"Baiklah kalau itu maumu, Mama akan bantu cari asrama untukmu. Tapi..." Nyonya Elsa menghentikan ucapannya, senyum pahit namun penuh kasih terukir di wajahnya saat mencubit gemas pipi Amina.

"Tapi apa, Ma?" tanya Amina dengan rasa ingin tahu.

"Tapi kamu tidak boleh makan di sana. Mama akan mengantarkan makanan kesukaanmu setiap pagi, siang, dan malam," ujarnya dengan senyum yang tak bisa disembunyikan.

...Senyum lega merekah di wajah Nyonya Elsa saat ia memeluk Amina erat. Di balik pelukan hangat itu, Amina diam-diam meneteskan air mata kepedihan yang mendalam....

Maafkan Mama... aku selalu merepotkan, batin Amina pilu. Tapi inilah satu-satunya cara agar aku bisa menjauhi Kakak Stevan. Ia memejamkan mata, mencoba menikmati pelukan terakhir ibu angkatnya sebelum pergi.

(Bersambung)

1
Bunggo Sikumbang
nikahin thor
asihh..💖
ini Amina udah di unboxing kak...
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: iya./Shame/
total 1 replies
Myra Myra
Amel kamu cari mati nnty kamu tahu ape akan berlaku
Myra Myra
kamu jahat Ngan Aminah Amel...nnty kamu sndry akn menyesal
Myra Myra
kamu mudah mkn hasutan...PD perempuan mcm tu ...
Yara
semangat terus ya thorr 🥰🥰🥰🥰🥰
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: makasih/Pray/
total 1 replies
Yara
gass teruss
Abz
lanjut kak
asihh..💖
lanjut kak nanggung bgt
Said Syarifah
kok blm up
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Maaf, Thor sedang sibuk merevisi ulang karya thor yang lain./Grievance/
total 1 replies
Yara
berbalik nih kayanya yg ngejar 😊😊
Abz
lnjut
Yara
lanjuuut 🥰🥰🥰🥰
Yara
ni jodoh nya si amel kk nya ya thorr, kalau iya cuss lanjut
Yara
gk sabar dan berdebar
Yara
😍😍😍😍😍😍😘😘😘
Yara
mudah2an seru ya
Abz
lnjut
Yeni Astriani
keren Thor visualnya
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: makasih/Pray/
total 1 replies
asihh..💖
ini Amina blm di unboxing kan kak cm foreplay doank apa gimana kok keder sndiri😅😅
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: cuman foreplay, santai/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!