Kisah Pangeran Yang Terbuang

Ketika itu hari sudah berada di ambang sore, sepertinya sebentar lagi senja akan menyapa, lalu kemudian malam akan. tenggelamnya di ufuk kegelapan. Tentu saja matahari yang tidak lagi bersinar panas semakin jatuh, tenggelam di ufuk barat.

Membiaskan sinar jingga yang begitu indah di ambang sore yang masih menghias ufuk cakrawala barat.

Saat itu di tengah hamparan air yang amat luas, terdapat sebuah rakit kecil. Bergoyang-goyang pelan terhempas ombak kecil yang ada di sekitar rakit kecil itu.

Di atas rakit itu cuma ada satu penumpang, yaitu seorang bocah kecil berusia sekitar 12 tahun yang duduk diam di rakit kecil itu. Se-sekali kepalanya memutari keadaan sekitar, memandang seantero lautan luas yang entah di mana ujungnya.

Bocah 12 tahun itu tidak lain adalah bocah Zhang Jiang Wu, anak atau putra angkat dari Yin Huang. Tanpa terasa waktu telah menyeret nasibnya hingga dia sudah menginjak usia 12 tahun lebih.

Ketika masih berumur 6 tahun dulu saat keluar dari Desa Fanrong, bocah Zhang Jiang Wu tanpa sengaja bertemu dengan Lembah Hu Die.

Karena bocah itu tertarik dengan lembah yang damai dan tenang yang banyak disinggahi oleh kupu-kupu itu, akhirnya di mencoba untuk singgah di lembah sunyi itu.

Ternyata Lembah Hu Die dihuni oleh dua orang tua suami istri yang nama dan kehebatan mereka sudah dikenal di dunia persilatan. Pasangan suami istri tua itu adalah Raja Obat dan Dewi Racun.

Begitu melihat bocah Zhang Jiang Wu, Raja Obat maupun Dewi Racun langsung tahu kalau bocah itu adalah shen tong alias bocah sakti. Maka tanpa pikir banyak mereka mengajak Zhang Jiang Wu untuk tinggal bersama mereka.

Hingga akhirnya bocah Zhang Jiang Wu tinggal bersama pasangan suami istri tua, Raja Obat dan Dewi Racun selama 5 tahun kurang lebih.

Selama tinggal di kediaman Raja Obat dan Dewi Racun di Lembah Hu Die, Zhang Jiang Wu diperlakukan dengan baik oleh pasangan tua itu, dia disayangi sebagai layaknya anak mereka sendiri.

Bahkan Zhang Jiang Wu telah diangkat oleh Raja Obat dan Dewi Racun sebagai anak mereka.

Selama tinggal bersama mereka Zhang Jiang Wu sudah belajar tentang berbagai jenis pengobatan dan mengenal dan mendeteksi berbagai jenis racun dan cara penanganannya.

Raja Obat maupun Dewi Racun amat bersyukur memiliki anak seperti Zhang Jiang Wu, meski anak angkat. Dia amat cerdas dan pintar, cepat sekali menyerap ilmu yang diajarkan oleh kedua tokoh yang terkenal di dunia persilatan itu.

Dasarnya memang bocah Zhang Jiang Wu adalah shen tong. Di usianya yang masih muda tapi bocah Zhang Jiang Wu sudah mampu menyerap setiap ilmu yang diajarkan oleh pasangan tua itu.

Bahkan bocah Zhang Jiang Wu hampir menguasai semua ilmu yang dimiliki oleh Raja Obat maupun Dewi Racun.

Kalau saja Zhang Jiang Wu tinggal setahun lagi bersama Raja Obat dan Dewi Racun, mungkin bocah itu telah menguasai semua ilmu yang dimiliki oleh mereka.

Tapi sayang, takdir telah memisahkan pasangan tua itu dan anak angkatnya yang sakti. Raja Obat dan Dewi Racun telah berpulang ke alam baka di saat Zhang Jiang Wu masih membutuhkan kasih sayang mereka berdua sebagai orang tua, meski orang tua angkat.

Dewi Racun telah meninggal akibat meminum racunnya sendiri di saat melakukan percobaan tentang hasil racun yang baru dia ramu. Sedangkan Raja Obat terlambat mengobati sang istri tercinta. Lebih tepatnya salah memberikan obat, awalnya.

Di saat Raja Obat meramu obat penawar racunnya yang benar, keburu Dewi Racun sudah meninggal.

Tentu Zhang Jiang Wu amat terpukul akan kematian yang menimpa ibu angkatnya itu. Lebih terpukul dan berduka lagi yang dirasakan oleh ayah angkatnya, Raja Obat. Bahkan amat sangat bersalah.

Dewi Racun menutup usia dengan mengalami tragedi yang mengerikan sekaligus konyol.

Untuk mengobati rasa bersalahnya terhadap sang istri tercinta, Raja Obat meminum racun ganas yang baru diramu oleh Dewi Racun, hingga akhirnya dia meninggal juga menyusul sang istri.

Hahaha... dia juga menutup usia dengan tragis sekaligus konyol.

Tapi sebelum Raja Obat menghembuskan nafasnya yang terakhir, dia masih sempat memberitahukan obat atau penawar racun yang baru dibuat Dewi Racun kepada anaknya tercinta, Zhang Jiang Wu.

Sementara bocah Zhang Jiang Wu tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah kepergian kedua orang tua angkatnya itu selain hanya pasrah menerima takdir.

Itu memang sudah takdir mereka berdua 'bukan?

★☆★☆

Selama tinggal bersama Raja Obat dan Dewi Racun, Zhang Jiang Wu ternyata juga diajarkan ilmu tenaga dalam dan ilmu bela diri.

Bukan ilmu yang berasal dari mereka berdua, meski mereka berdua juga memiliki ilmu bela diri dan kesaktian yang hebat, tapi ilmu yang berasal dari sebuah kitab pusaka yang katanya bukan milik mereka.

Kitab itu dibawa seorang pendekar lelaki bernama pendekar Zhie Jing beberapa tahun yang lalu. Setelah menitipkan kitab pusaka itu kepada pasang tua Raja Obat dan Dewi Racun di Lembah Hu Die, lalu sang pendekar meninggalkan tempat itu dan tidak pernah kembali lagi hingga sekarang.

Kitab itu bernama Kitab Sembilan Bulan.

Ya, Kitab Sembilan Bulan, kitab yang diklaim milik Perguruan Pedang Suci yang katanya telah hilang. Dan Yin Huang, bundanya Zhang Jiang Wu dituduh mencuri kitab itu, hingga akhirnya harus mati karenanya.

Sementara Zhang Jiang Wu, tragedi kematian ibunya hingga sekarang belum juga dia ketahui.

Ada satu fakta yang perlu diungkap bahwa, ketika mempelajari energi batin yang sekaligus dengan energi ghaib yang termuat dalam Kitab Sembilan Bulan, ternyata 3 elemen energi sakti Zhang Jiang Wu yang masih tersegel dalam dirinya telah terbuka.

Tiga elemen energi sakti itu antara lain: elemen energi air, elemen energi angin, dan elemen energi cahaya. Elemen energi yang terakhir ini bisa digunakan sebagai energi penyembuh.

Jadi, dalam diri si shen tong, Zhang Jiang Wu sudah terbuka 5 elemen energi sakti; 3 elemen energi yang baru terbuka ditambah elemen energi api dan elemen energi es yang sudah terbuka sejak lahir.

Selama tinggal bersama kedua orang tua angkatnya yang cuma 5 tahun, bocah Zhang Jiang Wu makin memperdalam dalam penguasaan 5 elemen energi sakti tersebut.

Bersamaan dengan itu dia terus memperdalam dalam mempelajari Kitab Sembilan Bulan; memperdalam ilmu bela diri yang tertera di kitab pusaka itu, memperdalam dalam menguasai ilmu energi ghaib dan energi batin, termasuk ilmu kesaktian.

Setelah menghabiskan masa 5 tahun bersama pasangan tua, Raja Obat dan Dewi Racun, Zhang Jiang Wu menambah lagi setahun tinggal di kediaman kedua orang tua angkatnya di Lembah Hu Die.

Dan selama setahun itu banyak pencapaian yang Zhang Jiang Wu raih.

Dia sudah menguasai semua ilmu pengobatan dan ilmu racun yang dimiliki oleh Raja Obat dan Dewi Racun. Tinggal melaju ke tahap penyempurnaan.

Dia juga sudah mencapai level 6 dalam menguasai semua elemen energi saktinya. Tinggal 6 level lagi baru dia mencapai tingkat kesempurnaan menguasai semua elemen energi saktinya.

Sementara dalam penguasaan terhadap Kitab Sembilan Bulan, Zhang Jiang Wu sudah mencapai tingkat 8 dari 12 tingkat yang ada. Berarti tinggal 4 tingkat lagi baru dia telah sempurna menguasai Kitab Sembilan Bulan.

Dasar memang Zhang Jiang Wu adalah bocah shen tong, si anak sakti atau anak ajaib. Baru umur segitu dia sudah mencapai tingkat kesaktian yang orang dewasa saja tidak semua bisa mencapainya.

Dan selama setahun itu pula Zhang Jiang Wu membuat pil berbagai jenis obat sesuai bahan ramuan sebanyak-banyaknya. Terutama membuat pil obat jenis racun yang langka dan berbahaya. Kebetulan bahan ramuannya cukup banyak.

Dan Zhang Jiang Wu menghabiskan semua ramuan obat yang masih tersedia untuk membuat pil obat.

Singkat cerita, setelah setahun berlalu setelah kematian Raja Obat dan Dewi Racun, Zhang Jiang Wu meninggalkan Lembah Wu Die seorang diri, bermaksud berkelana mengelilingi jagad raya, mengamalkan ilmu pengobatan yang sudah dia pelajari dari Raja Obat.

★☆★☆★