Kayla Ayana, seorang karyawan di sebuah perusahaan besar terpaksa menerima tawaran untuk menikah kontrak dengan imbalan sejumlah uang.
Ia terpaksa melakukan ini karena ia harus bertanggung jawab atas biaya rumah sakit seorang wanita yang mengalami kelumpuhan akibat tertabrak sepeda motor yang ia kendarai.
Tapi siapa sangka, ia yang dinikahi dengan alasan untuk menepis isu negatif tentang pria bernama Kalandra Rajaswa malah masuk terlalu jauh dalam kerumitan keluarga yang saling berebut warisan dan saling menjatuhkan.
Pernikahan kontrak diantara keduanya bahkan sempat dicurigai oleh anggota keluarga Kalandra.
Akankah Kayla dan Kalandra mampu menyembunyikan fakta tentang pernikahan kontrak mereka?
Akankah cinta tumbuh diantara konflik-konflik yang terjadi?
Ikuti kisah Kayla dan Kalandra di Istri Bar-Bar Sang Pewaris.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fie F.s, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Bukti Yang Cukup
Seorang wanita tua berjalan menuruni anak tangga. Ia yang berniat mengembalikan jam tangan Kalandra harus mendengar percakapan sekaligus perdebatan antara cucu dan cucu menantunya itu.
Sebelum masuk ke kamar, Kalandra menyempatkan diri untuk berbicara dengannya. Kalandra yang membuka jam tangan malah meninggalkan jam tangan itu di atas meja.
Sudah ku duga, Andra tidak mungkin menikah secara mendadak karena selama ini aku tahu, dia tidak berhubungan dengan gadis manapun.
Setelah mendengar pertengkaran mereka tadi, aku sangat kecewa pada cucuku sendiri yang sudah salah langkah untuk mengatasi masalah dalam keluarga ini.
Kayla, aku tahu dia gadis baik. Dia rela mengeluarkan uang banyak untuk menolong keluarga yang tidak mampu.
Dan sekarang aku tahu, dari mana ia mendapatkan uang itu. Dan secara tidak langsung, aku juga tahu untuk apa ia menikahi Kalandra. Ya, untuk membiayai Ibu dan anak di rumah sakit tadi. Batin Oma.
Tanpa sepengetahuan siapapun, oma mencari tahu mengenai Kayla. Orang suruhan Oma mengikuti gadis itu hingga ke rumah sakit saat menemui Bu Susi dan Alif.
Oma membuka pintu kamarnya. Wanita itu duduk termenung diatas ranjang. Ia masih ingat apa yang Kalandra katakan padanya beberapa menit lalu sebelum masuk ke dalam kamar.
Kalandra mengatakan agar ia tidak terlalu banyak berharap untuk segera mendapatkan cucu darinya dan Kayla tanpa menjelaskan alasannya.
"Tadi siang, sudah jelas Kayla berbohong mengenai hubungannya dengan Andra. Mereka mengarang sebuah cerita yang sangat rapi. Keduanya juga sangat kompak membohongi banyak orang." gumam Oma.
"Ada-ada saja! Pernikahan kontrak seperti apa yang mereka jalani?" Oma tak habis fikir dengan jalan yang Kalandra tempuh.
"Tunggu dulu! Tapi, sepertinya Kayla tidak sepenuhnya berbohong. Sebagian dari obrolan mereka tadi, juga ia sampaikan padaku."
"Dia merasa ditipu oleh Kalandra. Dia merasa keberatan menghadapi Gia dan Riana."
Oma menghela nafas. "Aku tahu gadis itu baik. Bahkan lebih baik dari Gia dan Riana."
"Aku harus mencari tahu lebih detail mengenai Kayla."
"Jika dia layak, aku akan membuat Kalandra bertanggung jawab atas hidup gadis itu yang sudah terlanjur terjebak dalam keluarga payah ini."
***
Pagi hari...
Kalandra bangun dan tidak menemukan Kayla ada di tempatnya. Tepatnya di lantai kamarnya. Selimut-selimut yang gadis itu gunakan juga sudah tidak ada lagi.
Kalandra turun ke dapur dan benar saja, ia melihat Kayla sedang memasak bersama Bi Marni.
"Kamu disini?" tanya Kalandra bernafas lega. Ia sempat berfikir bahwa gadis itu kabur dari rumah setelah pertengkaran mereka.
"Ya... Dimana lagi?" tanya Kayla tanpa menatap Kalandra.
Kalandra sadar, Kayla masih marah padanya. Ia duduk di meja makan dan menunggu Kayla selesai memasak.
"Bukankah kamu harusnya bersiap, Mas? Kamu akan ke luar kota kan?" tanya Kayla.
Kalandra mengangguk. "Aku berangkat agak siang."
Kayla kembali melanjutkan aktivitasnya. Dan tak lama, satu persatu mangkuk berisi bubur ayam di letakkan di atas meja.
"Kamu belum bersiap, Andra?" tanya Oma yang baru saja keluar dari kamarnya. Tadi malam, Kalandra juga sempat mengatakan padanya bahwa pria itu akan pergi ke luar kota selama dua hari.
"Belum, Oma."
Wanita tua itu memperhatikan gerak gerik Kalandra dan Kayla yang sepertinya benar-benar bertengkar. Kalau adegan romantis, mereka bisa saja hanya acting. Tapi, kalau saling diam begini, jelas sekali bukan acting.
"Setiap hari dia yang memasak?" tanya Oma pada Kalandra.
"Baru beberapa hari ini, Oma."
"Oma mau makan atau minum sesuatu?" Kayla bertanya saat ia sedang membawa semangkuk bubur ayam lagi.
"Tidak perlu Kay! Oma akan sarapan roti saja."
"Selamat pagi, Oma!" Sapa Gia yang baru saja keluar dari dalam kamar. Sementara Reyga juga menyusul di belakangnya.
Riana tak lama juga muncul dan sudah siap dengan pakaian rapi seperti akan pergi.
"Kalian semua baru keluar kamar sementara salah satu majikan sedang memasak di dapur?" tanya Oma pada ketiganya.
"Bu, tidak ada yang meminta Kayla untuk memasak. Sejak dulu, Marni sudah terbiasa menyiapkan sarapan untuk kami semua," ucap Riana.
Oma menatap jengah pada Riana yang selalu saja bersikap sebagai majikan yang sombong.
"Dan kamu," oma menunjuk Gia. "Kamu tidak ingin memasak untuk suamimu?"
Gia tersenyum kecil. "Mas Reyga tidak akan memakan masakanku, Oma. Karena aku tidak pandai memasak."
"Maka belajarlah!" perintah Oma.
"Sudah Oma. Masih terlalu pagi untuk menaikkan tekanan darah," ucap Reyga menghentikan perdebatan itu.
"Lebih baik kita sarapan saja. Oma belum pernah merasakan masakan Kayla... hem maksudku Kak Kayla, kan?" Ralat Reyga.
"Oma harus mencobanya karena rasanya sangat enak."
Kalandra dan Oma menatap Reyga yang berbicara hanya untuk memuji Kayla.
Apa dugaanku kali ini benar lagi bahwa Reyga menyukai istri kakaknya sendiri? Batin Oma.
Oma sempat menduga hal itu sejak makan malam bersama. Reyga kedapatan beberapa kali melirik Kayla yang tidak semangat memakan makanan di depan matanya.
"Hari ini aku mau izin keluar, Mas." ucap Kayla agak ragu.
"Kemana?" tanya Kalandra penasaran.
"Aku akan pulang ke rumah," jawab Kayla.
"Aku harus mengambil beberapa pakaian kerjaku karena aku akan mulai bekerja besok," jawab Kayla lagi.
"Biar ku antar! Setelah sarapan, segeralah bersiap."
"Kamu masih bekerja?" tanya Oma membuat Kayla menatap kearah wanita itu.
Kayla mengangguk. "I... iya Oma." Ia masih bingung, bagaimana harus bersikap. Apakah Oma masih marah padanya atau tidak.
"Setelah menjadi istri CEO, kamu masih ingin bekerja?" tanya Oma lagi.
Kayla kembali mengangguk. Jika aku tidak bekerja, maka tahun depan aku akan kesulitan untuk mencari pekerjaan lagi.
"Ya, Oma. Mas Kalandra tidak akan melarangku, karena hal ini sudah kami bicarakan jauh sebelum menikah."
Gia dan Riana tersenyum sinis. "Biarkan saja, Ma. Mungkin apa yang Andra berikan untuknya masih kurang," ucap Riana pada Oma.
"Mungkin ia tipe wanita yang suka berbelanja, biarkan ia memenuhi sebagian kebutuhannya sendiri. Jangan hanya menghabiskan uang suaminya," lanjut Riana.
Oma diam saja. Ia tidak menanggapi ocehan Riana.
"Bekerja saja di perusahaan Andra," usul Oma membuat keduanya tersedak.
"Uhuk..."
"Uhuk..."
"Oma..." Ucap Kalandra.
"Lebih baik dia bekerja di perusahan kamu dari pada bekerja dengan orang lain."
"Tapi bagiku Jendra bukan orang lain, Oma."
"Maaf Oma," Kayla menatap wanita beruban itu. "Saya tidak bisa bekerja di perusahaan Mas Kalandra."
"Kenapa? Karena posisi kamu sudah bagus di Dewandaru group?" tanya Oma.
Kayla mengangguk pelan mengiyakan.
"Kalandra bisa memberikan kamu posisi yang sama."
"Oma, tidak semudah itu," potong Kalandra. "Posisi Sekretaris CEO sedang tidak butuh orang baru, Oma."
"Jadikan dia personal asisten kamu!"
Kalandra menggeleng. Selama ini dia tidak butuh asisten pribadi. Ia bisa mengatur urusan pribadinya sendiri tanpa melibatkan orang lain.
"Maaf Oma, saya tidak bisa. Di Dewandaru grup, saya meraih jabatan itu karena prestasi dan kinerja saya. Jadi, saya tidak akan menerima pekerjaan di Rajaswa Grup hanya karena saya istri mas Andra."
Oma tersenyum kecil. Sangat cukup untuk membuktikan bahwa kamu bukan gadis yang gila harta, Kay. Kamu pekerja keras. Kamu pantas untuk Andra. Aku akan menghapuskan pernikahan kontrak diantara kalian. Cukup dengan menumbuhkan cinta diantara kamu dan Andra.
mlhan marH dia