NovelToon NovelToon
Luka Yang Membawa Pulang

Luka Yang Membawa Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Wanita Karir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: deviyaa

Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.

"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen

"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara


Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part - 26

Hari ini Alisha terbangun dengan badan yang serasa remuk, mata nya sedikit berkunang-kunang, ia kemudian bangkit rasanya kepala nya berputar-putar. Ia memegang dahi dengan tangan nya, ternyata ia demam.

Hal yang paling tidak disukai oleh Alisha ketika jauh dari orang tua nya adalah sakit, apalagi dia hanya seorang diri seperti ini.

Alisha selalu bingung untuk meminta bantuan, untungnya ada Sandra yang selalu ada meskipun gadis itu juga kerepotan dengan toko butik miliknya.

Alisha sudah mengambil ponselnya untuk menghubungi orang tuanya, namun ia urungkan. Ia tidak mau sang mama khawatir berlebihan tentang dirinya, apalagi sampai harus jauh-jauh datang ke apartemen untuk mengurus nya.

Daripada pusing memikirkan hal itu, Alisha pun terpaksa harus memaksakan dirinya. Ia akan memasak bubur untuk sarapan nya. Alisha bangkit dengan pelan-pelan lalu melangkah dengan tangan yang menyangga ke setiap sudut tembok kamarnya.

"Kuat, kuat, kuat Alisha." Semangat Alisha terhadap diri sendiri.

Yang ia takutkan dikala keadaan nya yang tidak vit adalah Alisha takut pingsan, lalu tidak ada orang yang mengetahui nya.

Alisha akan menghubungi Sandra nanti setelah ia sarapan dan meminum obat sementara yang selalu ia stok. Alisha sama sekali tidak kepikiran untuk menghubungi Askara. Jika ingat pun, Alisha akan sungkan meminta bantuan terhadap laki-laki itu, karena Alisha mengerti Askara pun punya kesibukan.

Jika sedang sakit Alisha memang selalu acuh dan terkesan mengabaikan, ia hanya akan meminum obat yang selalu ia beli di apotik untuk mengantisipasi jika hal ini terjadi.

Setelah sarapan dengan cepat Alisha mengambil obat pereda nyeri lalu meminum nya. Ia lupa untuk menghubungi Sandra, karena telah terlelap terlebih dahulu setelah memakan obat nya.

Di sisi lain

Sandra pun kebingungan, ia sudah sampai di toko milik sahabat nya sedari tadi. Tapi belum ada tanda-tanda Alisha akan datang juga, apa terjebak macet? Pikir Sandra.

Sandra kemudian melihat ponsel nya kembali, tak ada balasan dari Alisha, ponsel gadis itu tak aktif, membuat Sandra heran. Tak biasanya Alisha seperti ini, jika ponsel itu kehabisan batrei Alisha akan cepat-cepat sadar dan mengabari Sandra jika saat pagi seperti ini. Alisha biasanya pasti akan selalu mengabari Sandra akan berangkat jam berapa dan segala macam aktivitas nya.

"Kemana sih Al?" Ucap Sandra dengan nada khawatir.

Sandra malah jadi mondar-mandir gelisah di tempat kasirnya ini. Ia melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangannya. Sandra akan berusaha tenang sampai jam makan siang. Ia akan memastikan dahulu gadis itu akan datang kesini atau tidaknya. Jika lebih dari jam itu dan ponsel Alisha masih tidak aktif, ia akan pikirkan nanti.

Pasalnya Alisha tidak pernah mengunjungi butik nya melebihi jam makan siang jika tidak ada keperluan, dan ia akan selalu menghubungi Sandra seperti biasanya.

Toko butik milik Alisha pun saat ini sedang ramai seperti biasanya, Sandra pun fokusnya sedikit teralihkan dengan banyaknya pengunjung.

"Maaf nona, Alisha belum datang hari ini kemungkinan nanti siang ia akan datang." Ujar Sandra dengan tersenyum pada klien yang memang ingin memesan sebuah gaun.

"Baiklah, nanti aku akan datang lagi kesini nanti sore." Jawab klien wanita tadi.

Sandra tersenyum sembari mengangguk.

Kemudian ia fokus kembali terhadap pelanggan yang lain yang sudah mengantre untuk melakukan pembayaran.

"Silahkan nona yang selanjutnya."

"Baik, ini saja? Tidak ada tambahan yang lain?"

"Yakin ini saja nona? Koleksi dari kita masih banyak yang baru launching loh."

"Tidak ingin melihat-lihat dulu yang lainnya nona?"

"Ini sangat cocok dengan postur tubuh Anda nona, aku ada rekomendasi yang lain yang sangat bagus untuk anda."

Begitulah kurang lebih Sandra berbicara pada setiap pelanggan. Hasilnya selalu berhasil untuk menarik minat pelanggan, benar-benar teknik marketing yang patut diacungi jempol.

"Nyonya?" Ujar Sandra dengan tersenyum manis.

"Eh Nak Sandra." Sudah dipastikan jika itu adalah Nyonya Evelyn, salah satu langganan di butik milik Alisha ini.

"Sudah melihat-lihat koleksi terbaru dari kami?" Tanya Sandra.

"Sudah, sangat cantik sekali. Sampai rasanya ingin membeli semuanya." Tawa Nyonya Evelyn sedikit berbisik.

"Anda bisa saja nyonya." Kekeh Sandra.

"Alisha ada?" Tanya nyonya Evelyn. Ia mencari-cari sosok pujaan hati dari anaknya itu.

Setelah pertemuan waktu itu, nyonya Evelyn belum bertemu lagi dengan Alisha. Sekarang jika akan mengunjungi butik milik Alisha ada rasa senang tersendiri untuk nya.

"Belum datang nyonya, apa ada hal yang penting? Nanti akan saya bantu sampaikan." Ujar Sandra sembari menghitung total belanjaan.

Sandra memang tidak memberi tahu jika Alisha yang tidak bisa dihubungi, karena gadis itu selalu saja membuat orang khawatir, nanti setelah datang pasti Alisha akan tidak merasa bersalah seperti biasanya. Malah akan tersenyum menampilkan gigi nya dengan ekspresi yang sangat polos.

Jadi kali ini Sandra berusaha untuk tidak terlalu mengkhawatirkan berlebihan terhadap gadis itu.

"Ohh baiklah, tidak ada hal yang penting. Namun, ingin bertemu saja." Ujar Nyonya Evelyn.

"Begitu yaa." Sandra tersenyum.

"Ini total belanjaan Anda nona, pembayaran nya akan cash atau debit?" Tanya Sandra kembali.

"Cash saja."

"Terimakasih atas kunjungan nya nyonya, saya harap Anda akan datang kembali dan selalu suka dengan koleksi kami." Ujar Sandra.

"Tentu San." Nyonya Evelyn pun berlalu dari hadapan Sandra.

Sampai tak sadar jam pun sudah memasuki waktu istirahat, Sandra pun makan bergantian dengan karyawan nya yang lain.

Setelah selesai, Sandra pun berbalas dengan sang kekasih. Ya, Sandra resmi menerima cinta dari laki-laki itu.

Sekuat apapun hatinya untuk berusaha tidak terbawa perasaan, tetap saja ia hanya wanita yang lama-lama akan luluh.

Ada peribahasa juga yang mengatakan sebuah air yang selalu jatuh kepada sebuah batu lama-kelamaan akan membuat lubang. Yang menekankan bahwa usaha yang dilakukan secara terus-menerus akan membuahkan hasil.

Peribahasa itu juga menggambarkan bahwa sekeras apapun sesuatu, dengan usaha dan ketekunan yang terus-menerus, akhirnya akan dapat dilunakkan atau dipengaruhi. Menekankan pentingnya konsistensi. Usaha yang kecil namun dilakukan secara berkelanjutan akan menghasilkan hasil yang besar.

Sandra tak sadar bahwa sekarang sudah lebih dari waktu istirahat nya, namun tak ada tanda-tanda Alisha akan datang. Ia kembali menghubungi Alisha, namun ponsel gadis itu masih tidak aktif.

Perasaan Sandra saat ini berubah cemas dan tak enak, ia memiliki firasat yang buruk. Hatinya tak tenang, tak karuan. Akhirnya Sandra pun bangkit, ia akan menyusul Alisha ke apartemen saja.

"Ya, gue harus kesana." Putusnya.

Ia menitipkan kepada karyawan kepercayaan nya untuk menghandle toko dahulu selagi ia pergi. Sandra pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, secemas apapun itu Sandra masih tak berani untuk berkendara dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di parkiran apartemen sang sahabat, dengan cepat Sandra berjalan memasuki lift untuk naik ke lantai atas.

"Al." Ujar Sandra dengan memencet tombol bel apartemen Alisha.

Tiga kali Sandra sudah memencet tombol tapi masih tak ada balasan dari dalam, Sandra semakin panik.

"Al, lo kemana sih? Apa lagi jalan sama Askara?" Gerutu Sandra.

Sandra ingat jika ia hafal dengan kunci sandi dari apartemen sang sahabat nya, ia menepuk dahinya kenapa tidak dari tadi ya? Namun, Sandra pun ingat jika Alisha pun membutuhkan privasi. Tapi jika keadaan genting seperti ini Sandra terpaksa harus masuk ke dalam untuk memastikan.

Sandra masuk dan melihat Alisha yang sedang tertidur di sofa miliknya dengan tubuh menggigil.

"Al." Sandra mengguncang bahu sang sahabat, namun tak ada respon dari Alisha.

Sandra pun memegang dahi Alisha, panas.

"Al bangun Al, Lo demam." Sandra berusaha tenang.

"Alisha."

Sandra kembali dibuat panik saat Alisha tak kunjung bangun, dengan cepat Sandra pun menghubungi Nick untuk dapat membantu nya.

Sanda akan membawa Alisha kerumah sakit saja, awalnya ia pikir akan mengurus Alisha disini, tapi melihat kondisi sang sahabat yang tidak seperti biasanya Sandra pun mengurungkan niatnya.

Tak biasanya saat sakit Alisha seperti ini, gadis ini biasanya akan menghubungi nya. Berarti kali ini sakitnya serius, sampai Alisha tak bisa menghubungi nya.

1
kappa-UwU
Terpesona☺️
deviyaa: seperti aku melihat kamu kak😍 terimakasih sudah mampir
total 1 replies
fianci🍎
Penuh emosi!
deviyaa: thank u kak telah support❤️ tunggu update bab selanjutnya ya hihi!><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!