NovelToon NovelToon
Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:17.8k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Xaviera wanita berusia 25 tahun, seorang anak dan cucu dari keluarga konglomerat. Namun kehidupan sehari-harinya yang berkilau bagaikan berlian berbanding terbalik dengan kisah asmaranya.

Perjodohan silih berganti datang, Setiap pria tidak ada yang benar-benar tulus mencintainya. Menjadi selingkuhan bahkan istri kedua bukanlah keinginannya, melainkan suatu kesialan yang harus di hadapi. Sebuah sumpah dari mantan kekasihnya di masa lalu, membuatnya terjerat dalam siksaan.


Suatu hari, pertemuan dengan mantan kekasihnya, Rumie membuatnya mati-matian mengejarnya kembali demi ucapan permintaan maaf dan berharap kesialan itu hilang dalam hidupnya.

Akankah Xaviera bisa mendapatkan maaf yang tulus dari Rumie?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Perlahan Jones melangkah mendekat ke arah Xaviera, berdiri di depan Xaviera.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Jones, mengulurkan tangan kanannya, membantu Xaviera bangkit.

Xaviera mendongak, dengan mata yang basah dan air mata yang masih menetes di pipi menatap Jones. Menghiraukan tangan Jones, perlahan bangkit dengan sendirinya.

“Apa kau mengenalnya?” tanya Xaviera.

“Rumie maksudmu?” tanya balik Jones, mengeluarkan sapu tangan di kantong jasnya dan memberikannya pada Xaviera.

“Iya, dia Rumie. Kau mengenalnya? Dimana dia tinggal?” Xaviera mengelap air matanya, lalu menarik kedua tangan Jones untuk menjawab rasa penasarannya.

Jones menunjukkan ekspresi sedikit kesal, “Kau berperilaku seperti ini untuk dia? Memalukan, cepat hapus air matamu. Banyak orang melihat kita saat ini.”

Pandangan mata Xaviera menyapu sekeliling, banyak orang yang lalu lalang menyorot ke arahnya dan Jones.

Jones melepas jasnya, kemudian dia pakaikan ke tubuh Xaviera yang menggunakan gaun tanpa lengan.

“Kau ini seperti anak kecil,” ucap Jones, memakaikan jas nya, “Masuk, kita bicara di dalam.” Jones menggenggam tangan Viera. Keduanya perlahan masuk kedalam restoran.

Jones memesan ruang VVIP pribadi, menuju lantai dua.

Ketika tiba di dalam ruangan, Jones menyuruh Xaviera duduk dan keduanya saling bertatap mata.

“Kau ini sebenarnya, ingin menemuiku atau menemui pria lain?” tanya Jones.

Xaviera melepaskan jas milik Jones, tanpa menjawab pertanyaan Jones, Xaviera berjalan menuju wastafel, untuk membersihkan wajahnya .

Jones mengikuti langkah Xaviera. Berdiri di belakang Xaviera, memberikan tisu untuk menghapus riasan Xaviera yang berantakan.

Air mata masih menetes, meskipun Xaviera berusaha menahannya. Jones menarik tangan Xaviera, kemudian membantu Xaviera menghapus air matanya.

“Kau mengenalnya?” tanya Jones, tangannya membersihkan riasan di wajah Xaviera.

Xaviera hanya diam, kemudian memeluk Jones. Air mata itu beralih tumpah di kemeja putih Jones.

“Ada apa? Katakan padaku? Aku akan membantumu,” ucap Jones, mengusap lembut kepala Xaviera.

Xaviera masih diam, memikirkan kalimat yang tepat.

“Tidak mungkin aku mengatakan jika Rumie mantan kekasihku.” batin Xaviera.

“Apa kalian memiliki hubungan?” Jones menarik sedikit dagu Xaviera, keduanya pun saling menatap.

“Dia … dia hanya temanku,” jawab Xaviera, kembali menunduk, “Aku terkejut dia berada di sini … tiba-tiba.”

Jones tersenyum, menggenggam tangan Xaviera dan mengajaknya duduk kembali ke sofa.

“Hanya itu?”

“Kau tahu dia tinggal dimana?” tanya Xaviera, dengan wajah penasaran.

“Tentu, dia baru saja tiba dari Amerika. Sekarang tinggal di Hotel milikku, kau ingin bertemu dengannya?” ujar Jones.

Mendengar itu, dengan cepat Xaviera mengangguk keras.

“Jadi kau ini ingin menemuiku atau menemuinya?” tanya Jones, menyentuh tangan Xaviera.

“Oh, iya. Aku lupa niat awalku.”

Xaviera tersenyum tipis, berusaha kembali dengan niat awalnya.

“Tentu ingin menemui mu,” jawab Xaviera, menggenggam tangan Jones, semakin erat. Membuat Jones merasa terkejut dengan sikap Xaviera yang biasanya ketus dengannya, sekarang terlihat manis.

“Tentang apa?” Jones dengan wajah penasaran, semakin mendekatkan wajahnya ke arah Xaviera.

Xaviera tersenyum, namun di baliknya tersimpan perkataan.

“Pria paruh baya ini. Menjengkelkan sekali. Jika bukan karena penyihir itu, aku tidak ingin menatap wajahnya.” batin Xaviera.

“Aku ingin kau menerimaku kembali,” ungkap Xaviera, menjauhkan wajahnya sedikit dari Jones.

“Menerimamu, untuk apa?” Jones menarik dagu Xaviera, matanya menyorot ke bibir tipis Xaviera, yang membuatnya candu untuk melihatnya.

Xaviera dengan senyum getir, menarik tangan Jones untuk melepaskan dagunya.

“Aku memilihmu, aku ingin kita bersama,” ucap Xaviera.

Huh …

Jones menghela nafas, kemudian tertawa kecil.

“Kau ingin mempermainkan ku kedua kalinya?” Jones tersenyum.

“Tidak, aku … aku jujur,”

“Lalu …” Jones mengeluarkan sebuah amplop berwarna merah muda dari saku celananya.

Sebuah amplop yang berisi surat makian, yang dibuat Layra atas perintahnya untuk Jones.

“Kau membawanya?” Xaviera menggigit bibirnya, siap menerima amarah dari Jones.

Jonas mengusap kepala Xaviera dengan lembut, lalu tersenyum.

“Tentu, surat ini ditulis oleh wanita yang aku sukai. Meskipun, isinya agak kasar. Tapi, jika membacanya saat lelah, membuatku tersenyum dan bahagia,” ucap Jones.

“Dia ini tidak waras? Ucapan makian malah membuatnya bahagia.” Xaviera tersenyum segaris, sambil mengumpat.

“Itu hanya kesalahan, aku tidak sengaja menulisnya,” ucap Xaviera menunduk. Mencari cara untuk membuat Jones perhatian dengannya.

Jones menyentuh kedua tangan Xaviera dengan lembut, membuat Xaviera merasa sedikit gugup. Karena harus bersentuhan dengan pria yang 10 tahun lebih tua darinya.

“Aku memaafkan mu, sejak awal,” kata Jones.

Xaviera mengangkat kepalanya, dan memberikan senyum kepalsuan.

“Jadi, kau ingin kita seperti apa?” tanya Jones.

“Aku hanya ingin, kau katakan pada nenek sihir, ups… maksudku nenekku, kalau kita kembali berhubungan. Dan dia membatalkan perjodohanku dengan Lukas,” jawab Xaviera dengan lembut, selembut sutra.

Jones tersenyum, melihat tingkah Xaviera. Kekanakan, ketus dan membuatnya selalu tersenyum ketika melihat ekspresi yang terpampang dari wajah Xaviera.

“Hanya itu?” tanya Jones.

Xaviera mengangguk cepat, menarik tangannya perlahan. Namun, Jones dengan cepat meraih tangan Xaviera lagi.

“Jadi?”

“Baiklah, aku akan mengikuti keinginanmu … tapi … kau harus mengikuti keinginanku juga,” ucap Jones, membelai rambut Xaviera.

“Oke, aku juga akan ikuti keinginanmu,” balas Xaviera, “tapi, ada syaratnya.”

“Apalagi?” tanya Jones, penasaran. Wajahnya mendekat kearah Xaviera, membuat keduanya bertatapan jarak dekat.

“Tidak ada hubungan di ranjang,” kata Xaviera, mendorong perlahan dada Jones.

“Maksudmu, aku tidak boleh menyentuhmu, meskipun kita menikah di atas kertas.” Jones mengernyit kesal.

“Tentu, kau masih memiliki istri. Aku tidak ingin menjadi masalah untukku juga.” ucap Xaviera.

“Tapi jika kamu yang mulai menyentuhku, apa aku harus menolaknya juga?” ujar Jones, tersenyum di kalimat terakhir.

“Astaga, apa aku kurang kerjaan menyentuhnya.”

Xaviera tersenyum paksa, kemudian mengeluarkan dokumen dari dalam tasnya yang berisi surat perjanjian yang telah dia buat semalaman kemarin.

Jones membuka dokumen itu, kemudian membaca satu persatu isi dari kertas tulisan yang dibuat oleh Xaviera.

"Tidak diijinkan mencium paksa, tidak diijinkan memaksa berhubungan di ranjang, tidak diijinkan saling bersentuhan saat di hadapan publik." Jones, membaca satu persatu syarat dari Xaviera.

“Tidak diijinkan semua, lalu apa artinya hubungan ini!” Jones, melempar dokumen itu di meja, merasa dirugikan.

“Kau juga bisa memberikan syarat padaku,” balas Xaviera.

Jones kemudian tersenyum dan mengambil dokumen itu lagi. Kemudian mencoret semua syarat yang diinginkan Xaviera.

“Syarat ku hanya satu, kau jadi istriku seutuhnya,” ucap Jones. Kemudian menarik tubuh Xaviera hingga berada di pangkuannya.

"Seutuhnya?"

Keinginan yang mungkin akan berat untuk di tepati Xaviera.

Kira-kira Xaviera menerima persyaratan itu, nggak ya?

Agak berat juga, kalau status cuma jadi wanita simpanan tapi harus bersikap menjadi istri seutuhnya.

Yuk, baca terus kelanjutan ceritanya!

Tinggalkan like, subscribe dan komentarnya 🙏

1
Dewi Ink
iya dong..kan rasanya dalem bgt jadi kepo sama omongan ibunya
Dewi Ink
bener juga resty
Dewi Payang
Rumie sadar Rumie.... bangun Rumieeee🤭
Dewi Payang: /Facepalm/udah bucin lagi.....
total 2 replies
Dewi Payang
Wuaaaaaaa, kasian Rumie.......
Dewi Payang
Kasian nuga si Jonea...
bluemoon
weh langsung ke inti nya dong pelan pelan
Afriyeni Official
ckckck,, masalahnya, anaknya kehilangan nyawa 🤧
Afriyeni Official: iya iya,,, Oma pengen ketawa takut dosa nih 🤧🤣🤭
total 2 replies
Afriyeni Official
tanggung dong buk, kalo marah sekalian cekek aja /Facepalm/
Afriyeni Official
jgn ketus ketus Xaviera... dia ibu angkatnya Rumie /Facepalm/
sjulerjn29
Xaviera udahlah kamu pergi aja ama romie,tinggalin jones dan hidup bahagia bebas dari huru hara
Asya
Mls deh,, biarin aja tuh si xaviera ngemis² dulu,, soalnya masih dendam aku dengan dia yang meninggalkan rumie
Asya
Mencintai tapi meninggal kan demi pria lain??
Aquarius97 🕊️
Astoge masih sempat2nya tanya
Aquarius97 🕊️
tinggalin gak! ☝🏻
Aquarius97 🕊️
Whattt??? Xaviera... aku gak rela ya kalau gitu rumie kamu permainkan.. tinggalin dia! tinggalin pokoknya!
Aquarius97 🕊️
Jones... begitu mudahnya kau jatuh dalam perangkap Xaviera
Xlyzy
nenek serakah oii lah padahal dah tua pun
sadar nrk sadar bntr lgi masuk tanah loh
Dasyah🤍
Lo aduh, sebenarnya Lo mau nya sama siapa sih
Dasyah🤍
lah kenapa Lo kesall
Ceyra Heelshire
ngeri bet permainan hidup org kaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!