JANGAN LUPA DUKUNG KARYA INI YA!
🌸Setelah tiga tahun menikah, Arjuna mengomentari istrinya sangat membosankan, tapi orang yang membosankan inilah yang melemparkan perjanjian perceraian di wajahnya pada perayaan ulang tahun perusahaan di depan semua orang, yang membuatnya kehilangan muka.
tetapi siapa sangka, setelah berpisah, Arjuna malah merasa sangat menyesal karena telah menyia-nyiakan istrinya, dan memulai mengejar cinta istrinya kembali.
Mampukah Arjuna kembali memperjuangkan kepercayaan dan cinta Luna kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Tidak Punya Nyali
"Kakek yakin kamu pasti sangat menyukai wanita ini!" Jawab kakek senang.
"Iya kek, aku percaya sama kakek. Apapun yang kakek pilih, pasti adalah yang terbaik untuk Farhan"
Mendengar Farhan yang tidak membantah, membuat wajah Arjuna seketika menjadi masam. Ia sangat kesal, namun masih bersikap biasa untuk menutupi kekalutan hatinya sejak tadi. Bahkan selera makannya pun menjadi hilang, entah kenapa nama Luna selalu menjadi bumerang untuknya. Bahkan rasanya tidak rela jika harus melepaskannya begitu saja.
"Baiklah, kakek akan mengatur pertemuan untuk mu dan Luna besok malam. Bersiap-siaplah"
Farhan kaget mendengar nama Luna yang kakek sebutkan sebagai wanita yang ingin di jodohkan dengan dirinya. Sampai-sampai ia tengah ingin duduk pun terjatuh dari kursi.
"Farhan? Kamu baik-baik saja kan?" Kakek bertanya dengan khawatir.
"Farhan? Kamu mendengarkan kakek tidak?" Kembali kakek bertanya dari balik handphone itu dengan wajah khawatir ketika tidak mendapatkan jawaban dari Farhan.
"I-i-iya kek aku baik-baik saja" Jawab Farhan terbata-bata. Ia baru sadar. Ternyata wanita yang di bicarakan kakek sejak tadi adalah Luna. Wanita yang ingin kakek jodohkan dengan dirinya. Tanpa menunggu suara kakek lagi, Farhan buru-buru mematikan teleponnya.
Arjuna tersenyum puas akan reaksi Farhan setelah mengetahui siapa perempuan yang akan kakek kenalkan untuk dirinya itu.
"Sudah aku katakan dia tidak akan berani kek. Lagipula Farhan juga tidak cocok sama Luna. Dan aku tidak akan setuju akan keputusan kakek yang ingin menjodohkan Luna bersama Farhan." Ucap Arjuna.
"Kakek tidak peduli. Keputusan kakek sudah bulat untuk menjodohkan Luna bersama Farhan. Farhan tidak hanya seorang pengusaha, dia juga orang yang bertanggung jawab dan bisa membahagiakan Luna nantinya." Jawab kakek kemudian.
"Terserah kakek saja. Mau sama siapa pun, Arjuna tidak akan peduli lagi. Lagi pula siapa Luna itu? Aku tidak akan menghalangi keinginan kakek. Ahh sudahlah, aku pusing jika harus berdebat lagi" Balas Arjuna dengan menahan amarah karena merasa sangat kesal akan keputusan kakek yang ingin menikahkan Luna bersama Farhan itu.
Kringgg
Kringgg
Kringgg
Arjuna seketika tersentak. Getaran suara dering handphone miliknya membuatnya mengalihkan atensinya ke sebuah benda pipih kesayangannya di atas meja.
"Natasha!" Gumamnya. Lalu mengangkat teleponnya dan berdiri lalu pergi dari sana. Sementara itu, kakek hanya memperhatikan dari jauh cucu kesayangannya itu.
"Hallo sayang?" Suara lembut Natasha terdengar dari balik telepon.
"Iya Natasha! Ada apa?" Tanya Arjuna pada intinya.
"Kamu dimana? Aku kekantor tadi, tapi kamu gak ada di kantor. Aku telepon dari tadi gak kamu angkat, aku khawatir banget sama kamu sayang" Natasha berbicara dengan sedikit merengek manja.
"Aku di rumah kakek, maaf telah membuatmu khawatir" Jawab Arjuna sekenanya.
"Sayang! Aku tadi pergi sama mama kamu ke salon loh. Kamu gak mau gitu mampir ke rumah aku sebentar?"
"Kenapa Kakek harus menjodohkan Luna segala? Apalagi bersama Farhan. Ini benar-benar gak bisa di biarkan" Bukannya menjawab perkataan Natasha, Arjuna malah sibuk memikirkan masalah Luna yang ingin dijodohkan oleh kakek. Dan hatinya seketika sangat marah memikirkan masalah ini.
"Hallo! Hallo! Hallo sayang! Kamu masih situ kan?"
"Is ada apa sih? Kok Arjuna gak jawab gitu?" Natasha menjadi bingung.
"Hallo" Natasha kembali mencoba menyeru.
"Hallo. Maaf Natasha. Aku akan pulang, kita sudahi dulu ya! Nanti kita teleponan lagi" Kata Arjuna kemudian.
Natasha terdengar menghela nafas, "Aku pikir kamu kemana, kok gak jawab gitu sih. Bikin khawatir saja. Ya sudah, hati-hati ya pulangnya. Jangan lupa untuk telepon aku lagi kalau sudah sampai di rumah" Ucap Natasha setelahnya.
"Iya. Bye" Arjuna pun mengakhiri pembicaraan dan mematikan teleponnya begitu saja.
Selesai bicara bersama Natasha. Arjuna pun berpamitan kepada kakek.
"Kek, Arjuna pulang dulu" ucap Arjuna yang di balas anggukan kepala oleh kakek dan Ia pun mencium punggung tangan kakek sebelum pergi dari sana.
Setelah berpamitan untuk pulang. Arjuna pun beranjak pergi dari sana.
Di dalam perjalanan. Arjuna masih kepikiran akan perjodohan yang ingin kakek lakukan itu untuk Luna. Niat awalnya dia yang ingin pulang, kini berubah haluan dan dia malah memutarkan mobilnya dan pergi ke perusahaan Farhan.
.
.
.
.
Bersambung.
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
iyalah bknnya Luna udah sepantasnya gt krn klian udah bercerai Juna
😀😀😀😀😀😀😀