NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Sang Posesif

Istri Kontrak Sang Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:34.7k
Nilai: 5
Nama Author: lala_syalala

Kirana Aulia, seorang asisten junior yang melarikan diri dari tekanan ibu tirinya yang kejam, tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan pahit, ia hamil setelah insiden satu malam dengan CEO tempatnya bekerja, Arjuna Mahesa.

Sementara Kirana berjuang menghadapi kehamilan sendirian, Arjuna sedang didesak keras oleh orang tuanya untuk segera menikah. Untuk mengatasi masalahnya, Arjuna menawarkan Kirana pernikahan kontrak selama dua tahun.
Kirana awalnya menolak mentah-mentah demi melindungi dirinya dan bayinya dari sandiwara. Penolakannya memicu amarah Arjuna, yang kemudian memindahkannya ke kantor pusat sebagai Asisten Pribadi di bawah pengawasan ketat, sambil memberikan tekanan kerja yang luar biasa.
Bagaimana kelanjutannya yukkk Kepoin!!!
IG : @Lala_Syalala13
FB : @Lala Syalala13
FN : Lala_Syalala
JADWAL UPLOAD BAB:
• 06.00 wib
• 09.00 wib

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKSP BAB 23_Jejak Kehangatan

Pagi setelah Harun Mahesa berangkat, suasana di kamar utama Arjuna terasa sangat canggung. Kirana terbangun lebih dulu, menyadari bahwa ia masih dalam pelukan Arjuna. Lengan kekar pria itu melingkari pinggangnya, dan napasnya yang hangat menerpa leher Kirana.

Kirana segera menyentakkan dirinya menjauh, wajahnya memerah. Arjuna terbangun karena gerakan itu. Ia menatap Kirana, matanya masih tampak mengantuk, tetapi kesadaran segera kembali.

"Selamat pagi, Pak Arjuna," sapa Kirana, suaranya terdengar kaku. Ia segera bangkit dari ranjang.

Arjuna hanya berdeham, ekspresinya kembali datar. Ia juga bangkit dari ranjang, merapikan selimut yang sudah acak-acakan.

"Lupakan malam tadi, Kirana. Itu hanya kebutuhan situasional," kata Arjuna dingin, seolah membaca pikiran Kirana.

"Dan pastikan kamar ini kembali ke kondisi semula sebelum kamu kembali ke mejamu."

Meskipun kata-kata Arjuna dingin, Kirana merasakan kehangatan yang tersisa di tubuhnya. Ia tahu Arjuna berbohong. Ia merasakan ketulusan di balik pelukan itu, bahkan jika itu adalah pelukan yang lahir dari naluri protektif, bukan cinta.

Kirana berusaha keras untuk mengendalikan dirinya.

"Tentu, Pak. Saya mengerti. Hanya kebutuhan situasional."

Di kantor, suasana terasa seperti di medan perang. PT. Mahardika Jaya Nusantara (MJN) tengah mempersiapkan tender proyek infrastruktur terbesar yang pernah mereka tangani: Mega Proyek Pembangunan Pusat Bisnis Terpadu di ibu kota baru.

Proyek ini sangat penting bagi citra Arjuna sebagai CEO muda yang ambisius. Arjuna tenggelam dalam pekerjaan, sehingga kecanggungan pribadi mereka tertutupi oleh tekanan profesional.

Kirana, yang baru saja sembuh dari sakit, harus bekerja dua kali lebih keras, tetapi kini dengan batas waktu yang ketat sampai jam lima sore.

"Kita harus memenangkan tender ini, Kirana. Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa kita adalah yang terbaik," kata Arjuna, matanya fokus pada laporan.

"Saya akan pastikan semua data yang Bapak butuhkan tersedia, Pak," jawab Kirana, kembali ke mode asisten yang efisien.

Selama seminggu penuh, mereka hanya membahas proyek. Arjuna tidak lagi memperhatikan menu makan siang Kirana, ia hanya fokus pada angka dan strategi. Ini membuat Kirana lega, karena ia bisa kembali membangun tembok emosionalnya, tetapi di saat yang sama, ia merasakan sedikit kekosongan.

Ini yang seharusnya terjadi. Fokus. Kontrak. Profesionalitas. Kirana terus mengingatkan dirinya.

Pada akhir minggu, Arjuna dijadwalkan terbang ke London untuk presentasi kunci kepada calon investor proyek.

"Aku akan pergi selama lima hari. Kamu akan mengurus semua komunikasi internal dan menyaring telepon. Hanya hubungi aku jika ada masalah yang sangat mendesak," perintah Arjuna saat mereka berada di penthouse malam sebelum keberangkatannya.

"Baik, Pak. Saya akan mengurusnya," jawab Kirana.

Saat Kirana hendak kembali ke kamarnya, Arjuna memanggilnya.

"Kirana."

Kirana menoleh. Arjuna menatapnya, ada ekspresi aneh di matanya, campuran kelelahan dan keraguan.

"Selama aku tidak ada, pengawal pribadi akan bersiaga di lantai ini. Koki Leo akan tetap menyiapkan makananmu. Aku sudah memberitahu Laksmi untuk tidak berkunjung. Jangan keluar dari penthouse tanpa izin Bayu atau pengawal. Dan jangan... jangan terlalu memaksakan diri di kantor. Kesehatanmu adalah prioritas," kata Arjuna, nada perintahnya diselipi kekhawatiran yang samar.

"Saya mengerti, Pak Arjuna. Saya bisa menjaga diri saya sendiri," jawab Kirana, berusaha terdengar kuat.

"Aku tahu kamu bisa," kata Arjuna.

"Tapi... aku tidak suka kejutan yang tidak perlu, Kirana. Jaga anak ini baik-baik."

Arjuna berjalan mendekat, dan Kirana bersiap untuk sentuhan canggung atau pelukan "termodinamika" terakhir.

Namun, Arjuna hanya berhenti di depannya. Ia mengangkat tangannya dan hanya menyentuh rambut Kirana sebentar, sebuah gerakan lembut yang ia tarik kembali secepat kilat.

"Aku akan segera kembali," kata Arjuna, lalu segera berbalik dan masuk ke kamar kerjanya, meninggalkan Kirana sendirian di lorong.

Keesokan harinya, penthouse terasa sangat sunyi dan hampa tanpa kehadiran Arjuna. Kirana merasa aneh. Ia terbiasa dengan ketegangan yang selalu diciptakan Arjuna, dan kini, ketegangan itu menghilang, meninggalkan kekosongan.

Kirana berjalan melewati kamar utama Arjuna. Ia melihat ranjang king size yang tertata rapi. Sentuhan semalam terasa begitu nyata, dan ia menyadari betapa cepatnya ia terbiasa dengan kehadiran Arjuna.

Di satu sisi, ia menikmati kebebasan untuk bernapas tanpa diawasi. Di sisi lain, ia merasakan kerinduan yang samar. Ia merindukan perintahnya yang tegas, matanya yang tajam, bahkan sentuhan canggung yang menunjukkan kekhawatiran.

Saat makan malam, Koki Leo menyajikan smoothie buah segar.

"Nyonya, Tuan Arjuna secara khusus meminta smoothie ini disajikan setiap malam. Katanya, ini untuk menjaga kadar gula Nyonya stabil," bisik Koki Leo.

Hati Kirana menghangat. Meskipun Arjuna telah pergi dan fokus pada pekerjaannya, ia masih mengurus detail kecilnya.

Kirana duduk sendirian di meja makan mewah, menatap smoothie itu. Ia harus kembali mengingatkan dirinya sendiri: Ini adalah perhatian kontraktual. Dia hanya ingin anaknya aman.

Namun, perasaan itu menolak untuk hilang. Selama lima hari ke depan, Kirana harus berjuang melawan kesepian dan kerinduan, sambil terus menjaga tembok emosional yang ia bangun agar tidak runtuh hanya karena pria dingin itu meninggalkan jejak kehangatan sebelum ia pergi.

Ia sadar, jarak ini akan menguji sejauh mana perasaannya yang mulai tumbuh itu adalah nyata, atau hanya ilusi dari sebuah pernikahan sandiwara.

.

.

Cerita Belum Selesai.....

1
Bunda Abi
ayo Arya belajar jadi sewajarnya manusia aja🤭
Bunda Abi
syukur deh Bahasanya sudah normal dan mudah dipahami Thor🙏
susilawatiAce
sumpah kak bahasa yng yng kaka gunakan... terlalu berat.. tidak semua pembaca paham... but is ok.. 💪💪
susilawatiAce
hadir kak
Bunda Abi
Arjuna dan Kirana kenapa jadi egois sih Thor, masa Arya gak boleh punya teman, mereka terlalu mementingkan reputasi
shenina
akhirnya selesai juga kisah arjuna & kirana
shenina
terharu melihat keluarga kecil arjun & Kirana... akhirnya kebahagiaan itu datang 🥰
shenina
selamat yaa.. akhirnya kalian jadi orang tua yang sesungguhnya 😘
shenina
akhirnya kata keramat itu keluar juga yaa.. saling terbuka dengan perasaan satu sama lain dan itu bikin hati bahagia 😍 yampun manis sekali kaliannn tuhh... rasanya bisa kembali bernafas dengan legaaah...☺
shenina
astagaaa si kunti g sadar2 jugaaa
Ariany Sudjana
kalau kata saya, ceritanya jadi terlalu panjang, hanya fokus ke kisah tentang anaknya. sebaiknya sih dibuat di judul lain yah, jangan di judul yang kisah orang tuanya
susilawatiAce
kata katanya banyak mengunakan bahasa intelek.... yng aku ngga paham
Bunda Abi: iya jadinya kaku gak sih
total 1 replies
Ariany Sudjana
Nadia dan Kenzo, kalian sombong sekali
Ariany Sudjana
sombong sekali kamu Kenzo
Bunda Abi
semangat upnya Thor
Bunda Abi
semoga Arya gak sombong yah Thor
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
gasss💃
Ju@73
Lanjut season 2 thor 😄
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
gass thor
Dyou Tatik
lanjut kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!