Mengejar Cinta Istri Yang Kabur

Pagi hari seperti biasa Lisa menyiapkan sarapan untuk Kaisar ia bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa.

Sementara kaisar sudah siap dengan setelan kerjanya, ia menuruni tangga dan melihat Lisa yang sedang menyiapkan makanan di meja.

"Selamat pagi tuan Kaisar?" Sapa bi Lilis.

"Selamat pagi bi!" Kaisar menjawab sapa bi Lilis tapi pandangannya berfokus pada Lisa, ia melihat ada yang berbeda dari sikap Lisa pagi ini, tidak seperti biasanya.

Mereka memulai sarapan dalam diam tak ada yang mau memulai pembicaraan. Suasana pagi di meja sarapan terasa dingin tidak seperti biasanya.

"Lisa!" Akhirnya Kaisar yang memecahkan keheningan di meja makan.

Lisa mengangkat wajahnya menatap Kaisar. "Iya mas!"

"Soal janji ku pada mu.Aku minta maaf tidak bisa menepatinya."

Lisa terdiam. Ia berharap Kaisar mau menceritakan semua padanya. Dan iya pun berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah bertanya soal wanita yang ada di foto itu atau wanita masa lalu Kaisar, Lisa ingin Kaisar sendiri yang menceritakannya.

"Ke ...ke.Marin.. Tiba-tiba ada rapat penting sampai malam, jadi aku tidak bisa pulang cepat." Dengan ragu Kaisar menuturkan kebohongan yang ia ciptakan.

"Tak apa mas, lupakan saja."

Dan sampai sini Lisa mulai menyadari bahwa Kaisar benar-benar tidak mencintainya. Tentu saja tidak! ia hanyalah gadis yang di jual oleh keluarganya pada keluarga Kaisar. Dan Kaisar hanya memanfaatkan sesuatu yang sudah di belikan kakeknya, sayang sekali sudah beli mahal-mahal tapi tidak di manfaatkan. Itulah yang Lisa fikirkan.

"Bagaimana kalau kita ganti dengan hari ini?" Usul Kaisar.

Lisa menatap Kaisar tanpa menjawabnya.

Melihat ekspresi Lisa yang biasa saja membuat Kaisar mengulangi ajakannya.

"Tidak usah mas, kau pasti sangat sibuk. Dan juga sore nanti aku minta ijin untuk bertemu teman ku?"

"Teman?"

"Iya." Jawab Lisa singkat.

Sepertinya Lisa enggan untuk banyak bicara, membuat Kaisar menjadi tidak nyaman.

"Aku berangkat dulu ya?"

"Iya mas hati-hati."

Seperti biasa ia menyalami punggung tangan Suaminya, tapi Ketika Kaisar ingin mencium keningnya Lisa menghindar.

"Berangkat lah mas, Jhon sudah menunggu."

Dengan terpaksa dan hati bertanya-tanya Kaisar masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil.

Melihat Kaisar yang seperti memikirkan sesuatu membuat Jhon penasaran.

"Tuan, apa terjadi sesuatu?"

"Sepertinya Lisa marah padaku Jhon."

"Apa tuan sudah menceritakan pada nona Lisa tentang nona Anggel?"

"Tidak."

Jhon menghelah nafasnya nampaknya ia sedikit kesal dengan tuannya. Karena semalam Jhon sudah meminta Kaisar untuk menceritakan semua tentang Anggel pada Lisa dan alasan dia tidak menepati janjinya. Alih-alih jujur Kaisar malah berbohong pada Lisa.

"Kenapa anda tidak mengatakannya pada nona Lisa?"

"Aku takut Jhon, aku takut dia akan salah faham pada Anggel."

"Nona Lisa akan lebih salah faham lagi kalau dia mengetahui dari orang lain dan anda menyembunyikannya."

...Kaisar mengusap wajahnya ia nampak bingung harus bagaimana....

..."Tuan, apa anda mencintai nona Lisa?" Tiba-tiba Jhon menanyakan soal ini pada Kaisar....

"Aku tidak tau Jhon, yang jelas aku tidak bisa kehilangan dia makanya

Aku tidak mengatakan soal Anggel aku takut dia marah."

"Lalu bagaimana dengan nona Anggel, apa anda masih mencintainya?"

"Aku hanya kasihan pada Anggel dan aku merasa bersalah pada Anggel karna dulu aku tidak mencari tau alasan dia pergi meninggalkan ku, dan ternyata dia sedang dalam masa sulit, bahkan aku sempat sangat membencinya."

"Tuan. Ikutilah kata hati anda, saya cuma mengingatkan, bahwa nona Anggel adalah masa lalu anda. Jangan sampai anda menyesal di kemudian hari."

********

Akibat ketegangan kemarin membuat Yusuf mengalami serangan jantung dan harus di larikan ke rumah sakit.

"Bagaimana ini Sella mamah takut terjadi sesuatu pada ayahmu?" Mona tak hentinya menangis.

"Mamah tenang, tidak akan terjadi apa-apa pada ayah. Ayah akan baik-baik saja." Sella memeluk untuk menenangkan sang mama.

"Apa kita harus menghubungi Lisa?" Tanya Mona.

"Tidak! Jangan mah, lagipula aku rasa Lisa tidak akan datang, karena dia sangat marah pada kita."

"Kalau Raka bagaimana?"

"Mamah mau bilang apa ke Raka? Apa mamah mau bilang Ayah kena serangan jantung karena bertengkar dengan mamah soal Lisa. Yang ada anak itu bakal tambah marah sama mamah."

"Kamu benar.Tapi mamah khawatir dengan ayah mu Sella."

"Pokoknya mamah tenang jangan panik dokter sedang memeriksa kondisi ayah, kita berdoa saja semoga ayah tidak apa-apa."

************

Sore hari di mansion.

"Bi aku pergi dulu ya?"

"Baik Nona. Hati-hati."

Lisa keluar dari Mansion seperti biasa di temani sopir yang sudah di siapkan Kaisar.

"Kita mau kemana non?"

"Ke rumah makan sederhana yang ada di persimpangan jalan xxx pa."

"Baik Nona."

Tak lama beranda dalam mobil.

Ting...

Pesan masuk di ponsel milik Lisa.

Ia mengambil ponselnya dari dalam tas, dan melihat si pengirim pesan kontak tanpa nama persis seperti semalam, hatinya sudah mulai cemas apakah isi pesannya sama seperti semalam pula.

Dengan ragu ia membuka pesan itu.

{Aku yakin suamimu tidak menjelaskan tentang foto itukan? Jadi biar aku yang menjelaskannya. Aku tunggu di kafe xxx sekarang!} Isi chat yang masuk di ponsel milik Lisa.

Lisa enggan menanggapi isi pesan itu. Karena ia sudah berjanji pada dirinya untuk tidak peduli. Tapi fikiran dan hatinya berkata lain, memang kadang-kadang hati suka menghianati sang pemilik.

Dengan susah payah ia menahan kata hatinya hingga akhirnya Lisapun menyerah.

"Kita ke kafe xxx pa!"

"Tidak jadi ke rumah makan sederhana non?" Tanya pak sopir bingung.

"Aku ingin ke situ dulu ada sedikit urusan, baru nanti kita ke rumah makan sederhana."

"Baik Nona"

Tidak butuh waktu lama hanya 20 menit mobil sampai di kafe yang di maksud.

"Bapak tunggu di sini saja ya, tidak usah ikut masuk. Aku tidak lama."

"Baik Nona."

Setelah Lisa masuk ke dalam kafe, pak sopir yang tadi bilang baik nona, nyatanya diam-diam ikut masuk ke dalam kafe. Bukan maksud ingin membuntuti Lisa, tapi itu juga sih maksudnya! Ya apapun maksudnya yang jelas ini adalah perintah dari Kaisar.

Beberapa jam sebelum Lisa pergi, Kaisar mengirimkan pesan pada pak sopir untuk terus mengikuti Lisa kemanapun dia pergi. Jangan sampai lepas dari pantauan, itu yang di katakan Kaisar.

Jhon sudah menceritakan kejadian Lisa yang pulang dalam ke adaan kacau dan menangis sepanjang hari di dalam kamar, bi Lilis menceritakan semuanya pada Jhon dan Jhon pun mengatakannya pula pada Kaisar. Kaisar menjadi semakin bersalah pada Lisa karena saat dia sedih dirinya malah menambah ke sedihnya dengan mengingkari janjinya. Dan ia sedang mencari tau apa penyebab Lisa menangis setelah pulang dari rumah orangtuanya.

Lisa mengedarkan pandangannya dan menangkap sosok wanita cantik berambut panjang nan elegan yang duduk di kursi paling ujung. Lisa sedikit ragu apakah dia orang yang ingin ia temui, tapi keraguannya terkikis karena wanita cantik itu melambaikan tangan padanya.

Sesaat kemudian Lisa tepat berada di depan wanita itu, persis sekali dia lah wanita yang ada di foto itu.

"Hay selamat sore kamu pasti Lisa ka?" Sapa Anggel dengan ramah.

dia tau namaku.

"Duduklah, kamu pasti bingungkan kenapa aku bisa mengenal mu padahal ini pertemuan pertama kita?"

Tak satupun ocehan Anggel yang di balas Lisa. Ia duduk di kursi persis berhadapan dengan Anggel.

"Karena Kaisar sudah menceritakan semuanya tentang mu pada ku." Tutur Anggel, di iringi dengan senyuman terindahnya.

Lisa menarik nafas dalam-dalam, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Oiya aku sampai lupa mengenalkan diri. Perkenalkan aku Anggelina kekasih Kaisar." Angel mengulurkan tangannya pada Lisa.

Lisa membalas uluran tangan dari Anggel.

"Aku Lisa istri Kaisar."

"Haaa haaa.... Maaf aku lupa dengan status mu sebagai istri Kaisar, sampai aku mengaku kalau aku ini Kekasihnya."

"Ada apa anda ingin bertemu dengan saya?" Tanya Lisa tanpa basa-basi.

"Oya. Jadi aku wanita yang ada di dalam foto yang di kirim ke ponsel mu kita terlihat mesra kan? maafkan aku semalam pasti Kaisar pulang telat kan? Karena kemarin Kaisar mengantarkan ku ke apartemen dulu dan kita menghabiskan waktu bersama. Kaisar sudah dua tahun menunggu ku, dan sekarang aku kembali. Kau pahamkan maksud ku?"

"Jadi?"

"Jadi. Di sini aku hanya membantu Kaisar untuk mengatakannya padamu, mungkin dia merasa kasian padamu jadi sampai sekarang belum bisa mengatakan kebenarannya. Lisa aku sudah kembali, jadi pergilah dari hidup Kaisar." Terang Anggel dengan percaya diri.

"Maaf Anggel. Mau anda kekasihnya, mantan kekasihnya atau cinta pertamanya, saya tidak perduli. Dan jika anda yakin kalau Kaisar sangat mencintai anda, kenapa anda harus repot-repot mendatangi ku untuk meminta meninggalkan Kaisar? Tentu Kaisar akan melakukan semua itu untuk anda kan, dia yang akan meninggalkan ku tanpa anda minta. Atau mungkin sebenarnya Kaisar sudah melupakan anda, jadi anda yang meminta saya meninggalkan Kaisar?"

Anggel menggenggam erat jari-jari tangannya terlihat sekali ia sangat marah. Namun ia harus bisa menahannya.

"Ha... Ha... Kamu bicara apa Lisa, baiklah jika kau menantang ku, aku akan meminta Kaisar meningalkan mu."

"Aku akan menunggu Kaisar mengatakan itu. Kalau begitu saya permisi Nona Anggel."

Tanpa ingin mengatakan apapun lagi Lisa segera bergegas keluar dari kafe, sebenarnya hatinya sangat tidak sanggup mendengar penjelasan Anggel. Tapi dia harus terlihat kuat di depan wanita itu.

Sampai di mobil dia mencoba menenangkan detak jantungnya terlebih dahulu, pak sopir sudah ada di sana menunggunya.

"Apa anda baik-baik saja nona?"

"Aku baik-baik saja, sekarang tolong antarkan aku ke rumah makan sederhana."

" Baik Nona."

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terimakasih sudah membaca cerita receh saya 🙏🙏

jika suka jangan lupa like, favorit ❤️ dan komentar nya 🤗🤗

Vote author juga ya 😁😁

terimakasih 🙏🙏🙏