Kehidupan rumah tangga pasti memiliki rintangannya masing-masing. begitulah yang dialami oleh sepasang suami istri xiao luo (26) dan Elena Inara Rossalina (22) yang awal menikah bukan karena cinta, dan cinta tumbuh beriringan dengan waktu.
namun disaat mereka sedang menikmati hubungan suami istri seutuhnya dengan hubungan yang saling mencintai, elena harus menelan pil pahit pernikahannya ketika mengetahui hubungan terlarang antara luo dengan seorang model sekaligus sahabat luo. begitu banyak cobaan yang elena lalui setelah mengetahui hubungan suaminya tersebut.
apakah elena sanggup menjalani bahtera rumah tangga?
akankah elena mengakhiri pernikahan tersebut?
Yukk guyss dibaca kisah perjalanan mereka berdua 💞💞
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Peresmian Cabang perusahaan sekaligus mall pun dilakukan hari ini, semua tamu tamu penting pun datang menghampiri luo dan ling memberikan selamat.
Acara yang diadakan di hotel aksara tersebut berjalan dengan sangat lancar.
"selamat ya luo" ucap seseorang kepada luo
"meidy?" ucap luo heran
"kamu? Kamu kenapa ada disini?" tanya luo
"ya jelaslah aku diundang diacara peresmian ini luo.. Kalau tidak diundang ngapain aku ada disini " ucapnya santai
"kak.. Ngapain nenek lampir ini disini" ucap ling yang datang menghampiri luo
"dia diundang" ucap luo
"kakak yang undang?" tanya ling
"mana mungkin kakak mengundang dia" ucap luo
"ck pasti ada kesalahan " ucap ling
"biarkan saja ling, selagi dia tidak mengusik kita biarkan saja" ucap luo
Acara pun berjalan dengan lancar hingga malam acara makan bersama para investor perusahaan.
Luo menyerahkan urusan para investor muda kepada ling, tentu jika ling yang menangani ia lebih paham karena sama sama pemikiran anak muda. Sedangkan para investor yang sudah bekerja sama bertahun-tahun, luo yang mengaturnya.
Ruang makan malam mereka pun terpisah antara luo dan ling untuk menjaga privasi masing-masing investor.
"tuan luo, selamat atas cabang perusahaan anda yang kesekian kalinya, senang bekerjasama dengan perusahaan ZX Group" ucap tama salah satu investor perusahaan
"senang bekerjasama dengan para pengusaha sukses seperti tuan tuan sekalian" ucap luo sambil menghormati tamu dengan meminum anggur merah yang ada ditangannya.
"tadi saya sepertinya melihat nona meidy, apa dia tidak gabung dengan kita disini?" tanya tama
"selamat malam tuan tama, selamat malam tuan tuan sekalian " sapa meidy yang masuk kedalam ruangan tersebut
"kamu ngapain disini" bisik luo kepada meidy
"kalau kamu tidak mau kehilangan uang uang didepan matamu ini, ikuti saja.. Mereka tau kalau kita selalu berteman baik luo" ucap meidy
"wahh setelah bertahun-tahun bekerja sama dengan ZX Group,kalian tetap kompak ya menjadi sahabat, kemanapun tuan luo, nona meidy selalu ada disampingnya"ucap salah satu investor
"dia hanya teman saya.. Saya sudah memiliki istri " ucap luo ketus..luo paham dengan maksud ucapan para tamu tersebut.
"wahh jadi berita yang beredar itu sungguhan,, selamat selamat tuan luo," ucap Tama dan tamu yang lain memberikan selamat.
Luo menganggukkan kepalanya, moodnya sedikit berantakan setelah kedatangan meidy diruangan tersebut. Sedangkan meidy sudah sangat kesal ketika para tamu telah membahas tentang elena.
"saya ke toilet dulu" ucap luo berpamitan
kesempatan tersebut digunakan baik-baik oleh meidy untuk menjebak luo.
"permisi non.. Pesanan tuan luo" ucap karyawan yang ternyata adalah anak buah meidy
Meidy memesankan makanan kesukaan luo yang sudah ia campuri dengan sedikit obat-obatan.
Luo pun kembali dari toilet. Ia menatap heran makanan yang ada di mejanya
"aku yang pesankan" ucap meidy memberikan senyuman yang manis.
Sebenarnya antara elena dan meidy mereka sama-sama wanita yang cantik, namun selama luo bersama meidy, tidak ada perasaan apa-apa antara mereka.
Karena merasa meidy memiliki niat baik tentu luo dengan senang hati menerimanya,toh cuma sebuah makanan.
luo pun menyantap makanan tersebut tanpa merasa curiga sama sekali, meidy tersenyum puas dengan rencana yang ia susun dengan rapi akhirnya berhasil.
Satu jam kemudian. beberapa tamu sudah pergi karena sudah larut malam.
Luo yang menyalami dan mengucapkan terimakasih kepada tamu merasakan pusing dikepalanya.
"luo.. Kamu kenapa?" tanya meidy yang pura-pura cemas dengan keadaan luo
"kepala ku pusing" ucap luo memegang kepalanya
"tuan tuan sekalian.. Kami izin permisi ke atas dulu, sepertinya tuan luo tidak enak badan" ucap meidy
"biar saya antar nona" ucap salah satu tamu
"ahh tidak apa-apa tuan.. Nanti minta bantuan karyawan hotel saja" meidy pun membawa pergi luo
Didalam life, luo selalu meracau memanggil nama elena.
"lena" panggil luo ia telah membuka jas bajunya dan melonggarkan dasinya
"len" panggil luo lagi
"sayang" meidy pun meraih wajah luo
"sekuat apapun kamu memanggil wanita itu, hanya ada aku disamping mu malam ini, kamu akan menjadi milikku luo, hanya aku seorang wanita mu" meidy pun memainkan tangannya di wajah luo
"panas Len" ucap luo yang langsung menghempaskan tubuh meidy Kedinding life tersebut
mata luo berkabut ingin sebuah kepuasan.
"sabar sayang.. Obat yang aku berikan tidak secepat itu bereaksi" ucap meidy
Life pun terbuka, meidy memapah luo menuju kamarnya 672, tepat disamping kamar luo dan ling.
Meidy menghempaskan tubuh luo diatas kasur yang masih saja meracau memanggil nama elena.
meidy mengatur nafasnya sejenak, kemudian ia meraih handphone milik luo dan mencari nama ling.
Ling, kamu duluan saja ke kamar, kakak masih ada urusan dengan tamu disini, sepertinya kami akan pergi ke perusahaan salah satu tamu untuk membahas projek selanjutnya, kakak akan menginap di hotel dekat perusahaan tersebut.
Meidy mengirim pesan ke ling agar adik luo tersebut tidak curiga.
Sedangkan ling yang dari tadi sudah mencari kakaknya namun tidak ketemu dan memutuskan untuk kembali ke kamar duluan mendapatkan pesan dari kakaknya tepat ia telah tiba di depan kamar.
"yaelah kak luo dari tadi kirim pesan napa, kan aku nggak susah nyari-nyari" ucap ling tanpa curiga sedikitpun terhadap pesan tersebut.
ling pun memasuki kamar dan langsung merebahkan tubuhnya karena kelelahan.
Meidy sangat puas dengan hasil kerja bawahannya.
Ia duduk didepan luo melihat luo yang sedang kepanasan karena terangsang oleh obat-obatan.
"elena" racau luo lagi
luo pun duduk dan menatap meidy, bukan meidy yang ia lihat namun, bayangan elena yang memenuhi pikirannya.
Luo langsung menarik meidy kedalam pelukannya.
"len.. Kamu bantu aku.. Aku kepanasan" ucap luo yang sudah seperti orang gila
meidy pun membisikan ke telinga luo
"dengan senang hati sayang"
Tanpa aba-aba, luo dengan ganasnya mencabik-cabik pakaian meidy seperti orang yang sedang kehausan.
Sedangkan di tempat lain yaitu Beijing, elena yang sudah memiliki firasat buruk terhadap suaminya tersebut berusaha menghubungi luo namun tidak ada jawaban sama sekali, begitu pun dengan ling, elena menghubunginya berkali-kali tetap saja tidak diangkat.
pada akhirnya malam tersebut elena tidak tidur dengan tenang memikirkan suaminya.
Sedangkan luo akan menyesali apa yang telah ia lakukan malam ini ketika ia sadar dari obat yang diberikan meidy tersebut, dan apa yang terjadi ini akan membuat dirinya menyesal yang amat dalam, dan merasa bersalah kepada elena istri yang sangat ia cintai.
#BERSAMBUNG
Disinilah rintangan yang harus dilalui elena dan luo, apakah elena sanggup menahan hatinya ketika mengetahui hubungan antara suaminya dan meidy telah diluar batas?
Yuk guysss disimak terus kisah Istri Tuan Mudah Xiao Luo ya 🖤🖤
gak tegas jadi cowok
kasar
gak jantan jadi cowok