NovelToon NovelToon
Pak Penghulu, Nikahi Aku!

Pak Penghulu, Nikahi Aku!

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis
Popularitas:16.8M
Nilai: 5
Nama Author: Defri yantiHermawan17

AKU SARANIN BACA DULU Si DUKU MATENG YA BIAR TAHU ASAL USULNYA CERITA INI

HAPPY READING

Penghulu menikahkan itu memang sudah tugasnya, lalu bagaimana kalau Penghulunya yang dinikahkan

Alkan Arthama Syarief, si Penghulu tampan berlesung pipi, yang bisa membuat para calon pengantin wanita berpaling dari calon suami mereka.

Dipertemukan dengan Grecia, si gadis apa adanya, yang sangat jauh dari tipe Alkan. Bahkan Cia rela menjadi stalker dari seorang Alkan, si Penghulu tampan, kapan pun dan dimana pun.

Hidup, sikap, penampilan, bahkan gaya berbicara pun mereka bagaikan langit dan kerak bumi. Alkan yang begitu sederhana dan lembut, Grecia yang begitu glamor dan bar bar serta emosian, didukung dengan segala kemewahannya.

Akankan mereka bisa saling melengkapi, disaat banyak yang menentang, karena perbedaan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertanya

Dengan langkah lelah, Alkan memasuki area rumah, setelah dia memarkirkan motor kesayangannya, diteras.

"Assalamualaikum," seruan salam Alkan, terdengar menggema didalam rumah.

Bahkan Marwah, sang Bunda bisa mendengarnya jelas, padahal wanita paruh baya itu tengah berada didapur.

"Waalaikumsallam." sahut Marwah.

Wanita paruh baya yang tengah memakai kerudung hitam itu, segera berlari kecil menuju ruang tamu. Senyuman tipis Marwah terbit, kala melihat sang putra sudah pulang. Namun dahi Marwah berkerut, kala melihat jaket serta celana bahan yang dipakai Alkan, basah kuyup.

"Kamu kehujanan, Nak?" tanyanya.

Marwah segera meraba seluruh pakaian Alkan, dan benar saja, seluruh tubuh sang putra basah kuyup.

"Alkan tadi kehujanan, Bun." ucap Alkan tenang.

Si Bapak Penghulu tampan itu, meraih salah satu tangan sang Bunda, lalu menciumnya takzim. Inilah kebiasaan Alkan, Sang Bunda adalah salah satu orang yang akan tetap dihormati, serta disayangi olehnya, sampai kapan pun.

"Kenapa kamu tidak berteduh dulu? apa kamu gak bawa mantel hujan?" cerca Marwah pada sang putra.

Alkan menghela napas kasar, tidak lama dia menggelengkan kepalanya.

"Alkan mandi dulu ya, Bun." pamit Alkan.

Marwah mengangguk, salah satu tangannya terulur, untuk menepuk bahu kokoh sang putra. Marwah bisa melihat raut lelah, di wajah Alkan. Dia yakin, kalau hari ini sang putra sudah mengalami hari yang melelahkan tubuhnya.

"Ya udah, mandi sana! nanti abis mandi minum teh hangat, biar kamu gak masuk angin." ucap Marwah lembut.

Alkan mengangguk, dia segera menuju kearah kamarnya. Sementara Marwah, wanita paruh baya itu kembali kedapur, untuk membuatkan Alkan teh manis hangat.

🕊

🕊

🕊

"Jadi, kamu tadi sempat berteduh?" tanya Marwah, ibu dari satu orang putra ini begitu penasaran, dengan kegiatan sang putra hari ini.

"Iya, Alkan berteduh di bengkel, kebetulan motor Alkan tadi mati, jadi sekalian dibetulkan." jawab Alkan apa adanya.

Marwah yang tengah meminum teh jahe hangat, hanya menganggukan kepala. Hujan diluar semakin deras, membuat sepasang ibu dan anak ini, begitu menikmati minuman hangat, serta camilan ubi goreng buatan Marwah.

"Kamu nekat pulang?" tanyanya lagi.

Tatapan Marwah terus saja tertuju pada sang putra, wanita paruh baya itu menghela napas kasar, kala melihat Alkan mengangguk.

"Bun? Alkan boleh tanya gak?" ucap Alkan tiba tiba.

Bahkan Marwah, yang tengah menyeruput tehnya, hampir saja tersedak.

"Kamu mau nanya apa, sama Bunda? mau nanya harga sembako naik apa enggak, atau minyak goreng masih langka apa enggak? tenang minyak goreng udah Bunda stok, jadi kalau Bunda mau goreng ubi, gak pusing lagi." cerocos Marwah, padahal dia tidak tahu apa yang akan ditanyakan oleh sang putra.

Kali ini Alkan yang terlihat menghela napas kasar, bahkan si Bapak Penghulu ganteng itu menautkan jari jemarinya, satu sama lain. Entah kenapa, baru kali ini dia gugup saat ingin berbicara dengan sang Bunda.

Padahal biasanya, Alkan akan terlihat biasa saja kalau membicarakan sesuatu, dengan sang Bunda.

"Bukan masalah itu, Bunda. A-Alkan m-mau tanya? emm, ka-kalau kita sering mikirin orang, itu tandanya apa ya, Bun?" akhirnya Alkan bisa mengungkapkan, apa yang ingin dia ungkapkan sedari tadi.

Marwah yang tengah mengunyah ubi goreng, terlihat menghentikan kunyahannya. Kedua matanya, menatap wajah Alkan penuh selidik.

"Memangnya kamu lagi mikirin siapa? Pak Jafar? memangnya Pak Jafar kenapa lagi? dia masih nyuruh kamu ini itu, sementara dia tidak mengerjakan tanggung jawabnya sendiri, begitu? itu namanya kamu lagi kesal, Alkannya Bunda." tebak tebak buah manggil Marwah. Namun sayang, bukan itu yang ingin Alkan dengar.

"Bukan Pak Jafar, tapi orang lain." ucap tenang Alkan, dan itu mampu membuat Marwah hampir tersedak.

**HOLLA MET PAGI EPRIBADEH

GIMANA HARI INI

JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA

SEE YOU NEXT PART, MUUUAAACCHH**

1
cecla9
Luar biasa
Muti Yanti
q sampai nangis,thor
#ayu.kurniaa_
.
Cahaya Kehidupan
yg berliana dg pisang klo cia dg sibgkong...
lama2 author nya tak jak bkin kolak ini....
anna
🤣🤣🤣🤣😆😆😆😆
Muliati Muliati
Lumayan
Muliati Muliati
Biasa
Muliati Muliati
Kecewa
Muliati Muliati
Buruk
Muchtar Albantani
Luar biasa
Kak Eja🌜
keren kak...

mampir juga yuk ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
ATITUSMIATI
aku baca lagi
Sophia Yosephina
Kecewa
Sophia Yosephina
Buruk
As Ngadah
mertua galak 😃😃😃
shu_zan
🤣🤣🤣🤣
shu_zan
Luar biasa
chacha
cerita anak bel & Radja mana author?...
Sri Udaningsih Widjaya
Ceritanya keren thor
Shanty Yuniawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!