Elma harus menerima kenyataan kalau dirinya sudah kehilangan kehormatan yang di jaganya selama ini, bukan hanya itu akibat terlalu takut Elma menjadi depresi, belum lagi dia tahu ketika dirinya hamil Elma mencari cara supaya bisa menggugurkan kandungan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Seri Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Bab 18
Setelah mengetahui mereka pun bergegas ke sana. Namun baru mau masuk mereka di cegah oleh Elvan
" Mau ngapain kalian kesini dan Lo ngapain lagi ke sini ha ?" Elvan menarik tangan Arga supaya menjauh dari ruangan itu.
" Van please " mohon Arga
" No ga no kesalahan yang Lo lakuin itu sangat fatal " ujar Elvan lagi
" Gua cuma mau liat keadaan aja dan meminta maaf udah itu aja gak lebih " ujar Arga memelas
Elvan yang masih di penuhi amarah ketika melihat Arga hanya diam. Dan melarang nya untuk ketemu dengan Elma.
Dion yang melihat perdebatan di Antara mereka berusaha melerai nya. Dan menengahi nya.
" Van gua memang gak berhak ikut campur sebab ini masalah besar, tapi yah Lo teman kita Lo pasti tau kan kalau Arga udah kek gini berarti dia sudah sangat menyesal dengan perbuatanya, Lo bisa kan ngasih waktu buat Arga supaya dia bisa ketemu sama Elma" ujar Dion berusaha mencari solusi untuk mereka berdua.
" Tapi saat ini Elma keadaan nya sedang tidak baik, belum lagi dia depresi, Elma cuma mau ngomong sama dini itu pun kadang cuma mengangguk atau menggeleng saja " ujar Elvan
" Ap,,, apa ? Elma depresi ?" Kaget Arga dan Djuga Dion
" Iyah dia depresi akibat kejadian yang menimpanya, makanya gua minta sama Lo,Lo jangan pernah datang kesini lagi supaya Elma tidak bertambah depresi " ujar Elvan
Arga yang mendengar itu semua merasa sedih, sebejat itukah dirinya memperlakukan perempuan sampai perempuan tersebut depresi.
"Apa boleh gua lihat Elma dari luar sini , gua cuma mau melihat aja gau janji gak akan menemui nya " ujar Arga lesu
" Ya udah coba aja Lo lihat " ujar Elvan
Arga pun berjalan di dekat pintu masuk dan melihat Elma dari jendela, seketika hati Arga hancur melihat Elma seperti itu.
Tangan nya sebelah di ikat dan kaki kedua nya di ikat, itu di lakukan supaya Elma tidak melakukan yang akan. Membahayakan dirinya lagi.
Tadi saja ketika dini lengah Elma malah melepaskan infus di tangannya dan berusaha mengambil jarum infus lalu di gores kan di tangannya.mungkin tujuan elma untuk menyayat tangan nya namun keduluan ketahuan oleh dini.
" Maaf " cuma itu yang dapat keluar dari mulut Arga.
Arga benar-benar di buat tidak tega ketika melihat keadaan Elma.
Sebulan berlalu Elma yang dulunya selalu berontak kini sudah mulai menurut, Elma juga sudah tidak pernah membahayakan dirinya sendiri lagi walaupun masih belum banyak ngomong tapi Elma sudah jauh lebih baik untuk saat ini.
Arga pun tak pernah lupa untuk menjenguk Elma, bahkan Arga sengaja menyuruh orang untuk menjaga Elma dari jauh.
Ketika di rumah sakit Arga selalu datang membawa bunga mawar putih untuk Elma pernah Arga melihat dini membawakan bunga mawar putih untuk Elma dari saat itulah Arga hampir tiap hari membawakan mawar putih tapi Arga tidak berani memberikan nya secara langsung sebab Arga tau kalau dia kesana Elma akan ketakutan melihat dirinya.
" Adek hey sini dulu " panggil Arga kepada seorang anak kecil yang sedang lewat.
" Ada apa om ?" Tanya anak kecil tersebut.
" Gini om mau kasih bunga buat Tante itu tapi om malu kamu mau kan bantuin om " ucap Arga berbicara kepada anak kecil tersebut.
" Mau di bantu apa om " tanya anak kecil itu lagi
" Om minta tolong kamu kasih bunga ini buat Tante itu tapi kamu gak boleh sebutin nama om, gimana mau gak ?" Ujar Arga
" Cie,,, cie,,, om malah malu-malu " anak kecil tersebut malah mengejek Arga.
Arga pun hanya tersenyum menanggapi ucapan anak kecil tersebut.
" Nanti kalau kamu udah kasih bunga ini sama Tante itu om bakalan kasih sesuatu sama kamu gimana? Mau kan " ucap Arga berusaha membujuk anak kecil itu untuk mau memberikan bunga tersebut untuk Elma
" Okey om aku mau, tapi om janji yah nanti kasih aku hadiah " ujar anak kecil itu dengan polos nya
" Siap princess pelayanan mu ini akan memberikan nya nanti, taaaappii setelah princess kasih bunga itu buat Tante yang disana " ujar Arga lagi
" Siap aku akan laksanakan " ucap anak kecil tersebut dan mengambil bunga mawar yang ada di tangan Arga tersebut.
Anak kecil tersebut terus berjalan dengan centil nya, sesampai nya disana anak kecil tersebut malah menoleh ke arah Arga untuk memastikan apa benar ini wanita. Arga pun mengangguk dari jauh.
" Hello Tante cantik " ujar anak kecil itu sambil tersenyum memperlihatkan gigi nya yg ompong.
" Hay juga cantik " ucap Elma
Elma awal nya cuma duduk-duduk di taman tiba-tiba di kaget kan dengan kedatangan anak kecil dan memberinya bunga
" Aku mau kasih ini buat Tante cantik " ujar nya memberikan setangkai mawar putih
" Wah bunga nya cantik nya sama kek orangnya juga cantik " ucap Elma mengambil bunga tersebut.
" Ya udah kalau gitu aku pergi dulu yah Tante cantik bye bye " ucap anak kecil itu berlalu pergi meninggalkan Elma yang sedang duduk seorang diri di kursi taman.
Sebenarnya Arga mau menemui Elma dan bicara baik-baik tapi sepertinya Elma masih belum bisa menerima kehadiran Arga.
Makanya Arga lebih memilih memperhatikan Elma dari jauh supaya Elma tidak merasa tertekan.
Setelah cukup lama Elma duduk di kursi taman rumah sakit akhirnya Elma masuk ke ruangan nya.
Semenjak Elma masuk rumah sakit Elma tidak pernah lagi pulang ke rumah nya sebab dia harus di jaga dan lebih memfokuskan untuk kesembuhan mental nya.
" Bosan " ujar Elma tiba-tiba.
Elvan yang melihat Elma hanya malas-malasan di tempat tidur hanya tersenyum.
" Kenapa ?" Tanya Elvan
" Bosan " jawab Elma cuek
" Apa mau jalan-jalan sama kakak?" Ujar Elvan lagi menawarkan
" Emangnya boleh ?" Tanya Elma
" Tentu saja boleh, emang ada larangan untuk seseorang jalan-jalan " ucap Elvan sambil tersenyum.
Elma pun tak menanggapi ucapan Elvan, Elvan hanya menggeleng kan kepalanya melihat tingkah laku adik nya ini.
" Pulang ke rumah kita yuk " ajak Elvan
Tiba-tiba Elma malah berhenti dan menatap Elvan
" Sudah berapa kali saya bilang saya itu bukan adek kalian yang hilang itu, saya sudah sering ingat kan buat kalian kan, tapi kenapa kalian menganggap kalau saya itu adek kalian yang hilang " ujar Elma tiba-tiba.
Elvan yang gak mau terjadi keributan antara dia dan Elma, Elvan pun me bajak Elma masuk ke dalam ruangan nya.
" Kamu selalu menolak ketika kita membicarakan masalah ini dan sudah berapa kali aku bilang sama kamu juga kalau kamu itu adek aku, adek aku yang hilang 20 tahun yang lalu, aku sudah melakukan tes DNA dan hasilnya sama apa lagi yang membuat kamu tidak percaya ha " Elvan sudah sangat geram minat tingkah Elma yang tidak mau mengakui kalau mereka itu adalah keluarga nya.
" Terserah kalian mau bilang apa tapi saya tidak percaya sama sekali, saya sudah merasa lebih baik sekarang jadi saya mau pulang ke rumah saya jangan larang saya lagi, sudah cukup selama sebulan ini saya di rumah sakit ini "
Elma sudah sangat bosan sebab sudah hampir sebulan lebih Elma di rumah sakit ini mulai dari sewaktu Elma di rawat akibat dia mencoba bunuh diri sampai Elma depresi dan harus di tangani oleh dokternya khusus.
Akhirnya Elma memutuskan untuk keluar dari rumah sakit ini. Ini sudah sangat membosankan bagi Elma.
" Kamu gak akan pergi kemana-mana sebelum kamu sembuh total " Elvan melarang Elma pulang kerumah nya
Elvan takut kalau Arga tau Elma sudah pulang kerumah nya dan arah menyusul ke sana bisa-bisa nya nanti depresi nya kumat lagi.
" Tapi saya sudah sangat bosan disini, lagian saya tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit selama ini, apa perlu saya jua* dir* saya juga untuk membayar biaya rumah sakit ini?"
DEG,,,,,,
Elvan yang mendengar ucapan Elma malah kesal
" Intinya kamu gak boleh keluar dari rumah sakit ini, kalau mau keluar nanti bareng sama kakak, ayok masuk ke ruangan kakak nanti dokter akan datang untuk memeriksa kamu " Elvan menarik tangan Elma masuk ke dalam ruangan nya.